Positif Thinking dengan Film Bioskop Indonesia
Pada tahun 2012 ini, bioskop Indonesia akan menghadirkan film-film Indonesia nan berkualitas dan tak mengikuti mainstream dimulai dari Negeri 5 Menara, The Raid, dan sebagainya. Namun, kita semua berharap mudah-mudahan tak akan disuguhi film-film horor nanmesum di bioskop Indonesia.
Dengan dihadirkannya kembali film-film Indonesia nan berkualitas diharapkan akan meningkatkan animo masyarakat membeli tiket film Indonesia dan film-film akan merajai bioskop-bioskop Indonesia sampai bioskop nan dipandang bahwa film buat tayang di suatu bioskop eksklusif membutuhkan seleksi ketat.
Selain The Raid dan Negeri 5 Menara, ada Xia Aimei, Modus Anomali, Java Heat, Mother Keder, dan lainnya. Namun, buat saat ini berikut ulasan 7 film Indonesia nan hadir di bioskop Indonesia tanpa kapital horor dan mesum.
7 Film Bioskop Indonesia Paling Dinanti
The Raid (Serangan Itu)
Film The Raid ialah film nan paling ditunggu di tahun 2012 ini dibandingkan dengan film nan lainnya. Ada banyak pujian nan diterima oleh film ini, bahkan sampai ke ajang Internasional, yakni diputar juga di bioskop-bioskop Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, Jepang, dan negara lainnya. Film fenomenal ini tayang pada 19 Januari 2012 lalu di bioskop-bioskop Indonesia.
Film arahan Gareth Evans ini berhasil menampilkan Iko Uwais bermain secara apik. Film nan banyak menampilkan adegan action ini berhasil menarik perhatian Sony Pictures buat menjadi distributornya. Adegan action dalam film The Rain tak diambil dengan teknik fight cut, tetapi dengan cara fight bebas agar terasa atmosfer nan benar-benar hayati dalam action-nya, begitu ungkap produser film ini Ario Sagontoro.
Modus Anomali
Modus Anomali ialah film bioskop Indonesia nan merupakan hasil garapan Joko Anwar. Film ini bergenre thriller dengan pemain primer Rio Dewanto dan Hannah Al Rasyid. Film Modus Anomali telah mulai ditayangkan pada bulan April 2012.
Sinopsis film Modus Anomali bercerita tentang liburan sebuah keluarga nan berubah menjadi mimpi dan fenomena jelek nan tak pernah diduga mereka, ini terjadi setelah muncul pembunuh misterius nan diduga akan menghabisi satu per satu anggota keluarga nan telah hilang dari pondok tersebut. Film ini telah menyabet penghargaan Bucheon Award di pentas Network of Asian Fantastic Films (NAFF), Korea Selatan.
Cahaya di Atas Cahaya
Film ini ialah garapan pengarah adegan Viva Westi nan bekerja sama dengan Emha Ainun Najib atau akrab disapa Cak Nun menulis naskah film Cahaya di Atas Cahaya nan akan tayang di tahun 2012 nanti. Film ini telah mulai melakukan pengambilan gambar pada pertengahan tahun 2012 namun buat tanggal tayang belum ada kepastian, nan niscaya film ini telah dinanti oleh penikmat bioskop Indonesia.
Di film Cahaya di Atas Cahaya akan hadir Tio Pakusodewo dengan versus mainnya Titi Sjuman. Titi Sjuman berperan sebagai Rayya yaitu diva pop nan cemas sebab tenggelamnya kisahnya dengan suami orang. Rayya pun memutuskan akan bunuh diri di perjalanan pemotretan di beberapa daerah. Daerah nan akan diambil sebagai latar film ini ialah daerah wisata Kaldera Ijen dan Ambarawa. Selain Tio dan Titi Sjuman, ada Alex Abbad, Arie Dagienkz, dan Masayu Anastasia nan akan ambil bagian dalam peran film ini.
Negeri 5 Menara
Negeri 5 Menara ialah film bioskop Indonesia nan diadaptasi dari novel dan rilis di tahun 2012. Negeri 5 Menara ialah judul novel nan ditulis oleh Anwar Fuadi nan telah dirilis tahun 2009 dan diterbitkan oleh Gramedia dan berhasil di pasaran. Penulis naskah film ini nan diadaptasi ialah Salman Aristo nan diarahkan oleh Affandi Abdul Tachman sebagai sutradara.
Sengaja nama-nama terkenal tak diambil oleh sang pengarah adegan buat memerankan karakter dalam film nan diadaptasi oleh novel ini.Karena ingin mendapatkan hasil maksimal dari kecakapan putra-putra daerah, maka Abdul Tachman mengambil pemeran-pemeran lokal.
Billi Sandi dari Gowa berperan sebagai Baso, Jiofani Lubis dari Medan bermain sebagai Raja, Rizki Ramdani asal Bandung berperan sebagai Atang, Ernest Samudera dari Surabaya berperan sebagai Said dan Aris Adnanda Putra asal Madura berperan sebagai Dulmajid. Selain itu, ada pemeran pendukung nan akan diperankan oleh aktor dan aktris nan sudah berpengalaman seperti Lulu Tobing, David Chalik, Doni Alamsyah dan Ikang Fawzi.
Mother Keder
Film Mother Keder ialah film bergenre lawak nan dirilis pada 12 Januari 2012. Film ini diadaptasi dari cerita novel nan ditulis oleh Putri Indonesia Fotogenik 2012 Viyanthi Silvana dengan judul sama oleh pengarah adegan Eko Nobel.
Di film ini diperankan oleh karakter nan dimainkan oleh publik figur nan sudah tidak asing, seperti Ira Maya Sopha dan ada aktor nan sekarang berada di jalur politik Pong Hardjatmo dan disandingkan dengan Putri Indonesia Qory Sandioriva, juga ada model sekaligus aktris di FTV layar kaca, Jill Gladys.
Film Mother Keder bercerita tentang Vivi nan diperankan oleh Qory Sandioriva nan ialah seorang wanita dengan karir sukses. Ia mantap soal pekerjaan namun ada satu nan belum ia capai yakni pernikahan. Konflik dimulai ketika adiknya Dinda nan diperankan oleh Jill Gladys akan mendahuluinya ke pelaminan.
Keadaan tambah runyam ketika Vivi harus meninggalkan rutinitas pekeraan sehari harinya sebab suatu masalah. Kemudian, sang ibu nan diperankan oleh Ira Maya Sopha nan "ajaib" menambah kekisruhan dalam kehidupan Vivi.
Xia Aimei
Film bioskop Indonesia yang lainnya ialah Xia Aimei. Ini ialah film tentang human traficking nan dibintangi oleh mantan VJ MTV VJ Franda, kemudian ada Ferry Salim, Samuel Rizal dan Olga Lidya. Film ini dirilis pada tanggal 12 Januari 2012.
Di film ini digunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Film Xia Aimei digarap oleh pengarah adegan muda bernama Alyandra, dengan plot cerita perjalanan hayati nan menyedihkan nan dialami oleh seorang gadis Tionghoa bernama Xia Amei nan diperankan oleh Franda, dia dikirim menjadi wanita penghibur di satu klub malam milik Jack diperankan oleh Ferry Salim.
Konflik terjadi ketika Xia Amei nan berganti nama menjadi Xi Xi menyerang bos mafia sampai terluka sehingga dia harus melarikan diri. Film ini juga dibintangi oleh Shareefa Danish, Samuel Rizal dan pendatang baru Briptu Norman Kamaru.
Java Heat
Alasan paling primer mengapa film ini menggunakan bahasa Inggris sebagai judul bukan gaya-gayaan melainkan sebab ada aktor kelas Hollywood nan bermain di film Java Heat. Micky Rourke nan pernah dinominasikan sebab film The Wrestler diajang penghargaan Oscar sebagai aktor terbaik ini akan bermain bersama Tio Pakusodewo, Rio Dewanto, Uli Auiliani, dan Atiqah Hasiholan.
Film ini berlokasi syuting di Yogyakarta dan disutradarai oleh Connor Allyn. Selain Micky Rourke ada juga Kellen Lutz dan Brian Krause bintang Internasional lainnya. Film ini mengisahkan penculikan puteri keraton Yogyakarta dan berbarengan dengan pencurian perhiasan milik istana nan dilakukan oleh penjahat Internasional.
Kemudian, polisi Indonesia dibantu oleh tim profesional Amerika Perkumpulan berusaha mengungkap kasus ini. Kabarnya film Java Heat ini akan ditayangkan tahun 2012. Dengan perkiraan tahun 2013 kita baru dapat menyaksikan aksi Micky Rourke.
Positif Thinking dengan Film Bioskop Indonesia
Tentu saja sudah tak sabar buat menonton film-film Indonesia nan berkualitas ini di bioskop nan ada di Indonesia? Kita harus konfiden Indonesia akan bangkit kembali dengan era perfilman nan patut diacungi jempol! Tetap berpikiran positif bahwa film bioskop Indonesia tak hanya memukau masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat dunia. Sekarang waktunya bagi kita buat menyisihkan waktu buat ke bioskop dan menyaksikan karya sineas-sineas nan idealis ini.