Kisah Inuyasha

Satu lagi film karakter manga dari Jepang nan laris manis sepanjang masa. Tidak hanya disukai oleh anak-anak kecil saja, remaja dan orang dewasapun menyukai tokoh nan satu ini. Siapa lagi kalau bukan Inuyasha . Manusia setengah setan nan berbaju merah menyala dengan rambut lebat dan panjang, menyembul telinga seperti telinga rubah diantara helaian rambut serta gigi taring di mulutnya.

Inuyasha merupakan salah satu manga komik Jepang nan terlaris. Tokoh ini dibuat oleh Rumiko Takahashi. Mulai tayang pertama kalinya di Weekly Shonen Sunday tahun 1996. Sejak kemunculannya, Manga ini meledak di pasaran komik Jepang.

Manga ini akhirnya dibuat versi film buat serial televisi. Seri pertama Inuyasha diproduksi oleh Sunrise. Ada 167 episode nan ditayangkan di televise di Jepang yaitu Yomiuri TV. Pada tahun 2002, serial Inuyasha ini meraih penghargaan Shogakukan Manga Award .

Kisah Inuyasha dibuat dalam dua global nan berbeda. Masa lampau dan masa kini. Dalam Masa lampau, Inuyasha nan digambarkan sebagai manusia setengah setan namun tampan ini, sukses mencuri sebuah bola kristal nan disebut shikon no tama , nan dipercaya bisa memberikan kekuatan bagi siapapun nan memilikinya.

Penjaga bola kristal itu, ialah Kikyo atau Miko, seorang rahib Shinto wanita nan memiliki kekuatan hebat nan mampu mengalahkan banyak siluman dan menghalau arwah jahat. Tapi kemudian, mereka bersahabat dan saling menyukai. Kikyo ingin merubah Inuyasha menjadi manusia utuh dengan bola kristal tersebut.

Tapi sebab kesalahpahaman, dan campurtangan dari seorang nan berhati jahat, nan bernama Naraku, nan menyamar sebagai Inuyasha, menyebabkan permusuhan antara Inuyasha dengan Kikyo .

Berganti pada masa depan, muncullah reinkarnasi dari Kikyo nan bernama Kagome. Tanpa disadari, Kagome juga memiliki kekuatan nan sama dengan Kikyo. Ia membebaskan Inuyasha dari jeratan Naraku.

Kisah nan panjang dan terasa membawa kita ke dalam hayati jaman dahulu di Jepang dan jaman modern tanpa jarak waktu. Inilah salah satu dari kehebatan manga Jepang. Selalu dapat membawa emosi penonton mengikuti alur cerita sampai episode terakhir.