Inuyasha - Naraku

Inuyasha - Naraku

Tahukah Anda komik Inuyasha ? Inuyasha berhubungan erat dengan anjing. Memiliki anak anjing memang menyenangkan, dapat kita ajak main kapan saja sesuka kita, bahkan dapat diajak bermanja-manja. Lantas, bagaimana jika memelihara anak siluman anjing seperti Inuyasha? Hmmm... jangankan diminta berpikir panjang, hal paling kondusif tentu saja ambil langkah seribu.

Namun, hal ini tak terjadi pada Kagome Higurashi. Ketika kedapatan membebaskan sosok siluman anjing bernama Inuyasha dari pohon nan memenjarakannya, hal nan paling mungkin ialah memeliharanya sebagaimana anjing lain. Yang Kagome perlukan hanyalah mantra ampuh nan membuat Inuyasha terjerembap tak berdaya mencium bumi. Dan, mantra ampuh itu hanya ucapan, Osuwari! Artinya kurang lebih "Duduk!"

Pada awalnya, Inuyasha merupakan anjing liar nan berbuat semaunya dan mengganggu orang desa, maklumlah siluman. Sebenarnya, orang desa diganggu buat menarik perhatian gadis rahib bernama Kikyo nan ia cintai. Tapi, Inuyasha lemah hati menghadapi perempuan sehingga Kikyo salah sangka dan lantas mengurung Inuyasha dalam pohon selama 50 tahun lamanya.



Inuyasha - Sengoku Periode Masa Penuh Siluman

Periode Sengoku merupakan periode feodal, di mana tak ada kekuasaan tunggal dari shogun nan paling kuat. Masing-masing Shogun mengklaim paling kuat, setidaknya ketika dibuktikan lewat pertempuran. Pada masa itu, rakyat disibukkan dengan kisah-kisah siluman nan berkeliaran membunuh dan memakan manusia.

Pada masa itu pula dikisahkan siluman budiman melawan siluman jahat. Siluman budiman di antaranya Inu ni Taisho, ayah dari Inuyasa. Inuyasha sendiri merupakan anak dari perkawinan Inu ni Taisho dengan gadis manusia bernama Izayoi. Siluman budiman seperti ayah Inuyasha ingin global siluman dan global manusia bersahabat. Namun, tentu saja ada pihak nan menentang dan berusaha mendominasi dunia. Caranya, dengan menguasai batu empat arwah, atau Shikon no Tama. Di mana penguasa batu empat arwah itu akan diberikan kekuatan nan tak habis-habis.

Dari kisah Shikon no Tama itulah Inuyasha berpetualang. Berusaha mengumpulkan batu-batu Shikon no Tama nan tersebar ke seluruh penjuru Jepang, dan menjadikan pemilik batu itu siluman kuat namun lalim dan menjahati manusia. Dan Inuyasha hanya perlu mengalahkan mereka. Meneruskan perjuangan ayahnya menjaga perdamaian antara manusia dengan siluman.



Inuyasha - Kagome, Gadis Kasar Abad 21

Dalam pengisahan Inuyasha, disebutkan bahwa di masa depan Kikyo menitis pada Higurashi Kagome, gadis SMA berusia 16 tahun. Pada suatu ketika, Kagome terjebak di dalam sumur kuil keluarganya, dan entah bagaimana, tiba-tiba terbawa ke zaman Sengoku. Kemudian, kisah berlanjut ketika Kagome berjumpa dan membebaskan Inuyasha dari kutukan Kikyo, dan bersama-sama berpetualang mengumpulkan Shikon no Tama.

Pada awalnya, Kagome dikategorikan sebagai gadis kasar oleh Inuyasha, sebab ketegasan sikapnya. Tentu saja, maksud Kagome ialah mendidik si anak anjing itu buat berusaha lebih sopan. Dalam cerita, Inuyasha mau tak mau harus mengajak Kagome, sebab Kagome mewarisi kekuatan Kikyo nan dapat menetralisasi kekuatan Shikon no Tama nan berubah menjadi Shikon no Tama kegelapan. Petulangan keduanya digambarkan oleh pengarangnya Rumiko Takahashi sebagai petulangan buat meneguhkan perasaan suka antara gadis manusia dan siluman anjing.



Inuyasha - Naraku

Musuh abadi Inuyasha nan juga berupaya mengumpulkan Shikon no Tama dengan maksud kehancuran global ialah Naraku. Pada awalnya, Naraku merupakan manusia biasa, seorang buronan perampok kambuhan, nan terdesak dan terluka. Ia dirawat oleh Kikyo, namun memang dasar jahat, ia lebih suka jiwanya ditelan oleh para siluman, lantas Naraku menjadi siluman utuh nan kekuatannya lebih hebat dibandingkan Inuyasha. Naraku, dalam ceritanya, kelak bereinkarnasi hingga delapan kali, hasil reinkarnasinya berupa dua gadis, dan beberapa pria. Hasil reinkarnasinya itu memiliki sifat otonom nan lepas dari keinginan Naraku, namun tak dapat menentang Naraku sepenuhnya sebab memiliki bagian jantung nan sama dengan Naraku.

Serial panjang pertarungan Naraku dengan Inuyasha berlangsung di majalah Shonen Jump dari sejak terbitnya pada 1996, sampai dengan tamat pada 2008, dan menghasilkan 56 volume buku komik. Kisah tentang siluman anak anjing Inuyasha memang begitu menyenangkan menjadi teman dari pembaca dewasa. Meskipun ratingnya ialah remaja. Komik ini menampilkan kekerasan dan sadisme nan berlebihan, bahkan beberapa di antaranya terdapat gambar-gambar nudis, sehingga sebenarnya tak cocok bagi pembaca remaja sekolah.



Inuyasha - Para Tokoh
  1. Inuyasha ialah tokoh primer dalam komik ini, yaitu berwujud setengah siluman ( han'yōu ) nan berasal dari ibu manusia dan ayahnya seorang siluman. Awalnya, Inuyasha ialah siluman anjing nan memiliki pedang hebat warisan ayahnya, Tetsusaiga / Tessaiga. Inuyasha mencari Shikon No Tama sebab ingin sekali menjadi siluman sejati dan mencintai Kikyo. Bersamaan dengan berjalannya waktu, Inuyasha pun mencintai kagome (reinkarnasi dari Kikyo. Namun, Inuyasha sadar bahwa Kagome berbeda dengan Kikyou.

  2. Miroku, seorang rahib Buddha ( Houshi ) nan dikutuk oleh Naraku dengan kutukan Kazanna (kutukan Lubang Angin). Miroku ialah rahib mesum nan tertraik pada Sango. Rahib mesum ini berjanji akan menikahi Sango jika kutukan lubang anginnya sudah musnah.

  3. Sango, bagian anggota keluarga dari Taijya nan pakar memberantas siluman. Keluarga Sango dibunuh oleh Narako ketika dipanggil ke sebuah istana buat membasmi siluman. Saat ini, Sango berupaya mencari dan menyelamatkan adiknya dari Naraku.

  4. Shippo, siluman rubah kecil nan kehilangan orangtuanya sebab dibunuh oleh siluman petir hiten dan manten. Dalam komik ini, Shippo diceritakan membantu petualangan Inuyasha. Namun, Shippo sering bertengkar dengan Inuyasha sebab sifat keduanya masih kekanak-kanakan.

  5. Jaken, siluman kodok pengikut Sesshoumaru nan sifatnya sedikit bawel dan menyebalkan.

  6. Rin, seorang gadis kecil nan diselamatkan oleh Sesshomaru dari agresi siluman serigala.

  7. Sesshouamru ialah kakak Inuyasha nan mendapat warisan pedang bernama tenseiga dari ayahnya. Sesshouamru berniat merampas Tessaiga dan ingin membunuh Inuyasha. Sifat dari Sesshouamru ini ialah sporadis berbicara, dingin, menganggap remah manusia, termasuk Inuyasha dan teman-temannya. Namun, lama-kelamaan Sesshouamru berubah dan mengakui adanya tenseiga, pedang penyembuh dengan jurus baru bernama meido zangetsuha . Akhirnya, Sesshouamru mendapatkan pedang dari dirinya sendiri, yaitu Bakusaiga.

  8. Kohaku ialah adik dari Sango. Kohaku membunuh ayah dan anggota pembasmi siluman nan lain sebab pengaruh dari Naraku. Ia pun melukai Sango dan akhirnya Kohaku dibunuh oleh penjaga suruhan Naraku. Setelah itu, Kohaku dihidupkan lagi menggunakan kekuatan Shikon No Mata, ingatannya dihapus, dan didajikan boneka nan tunduk kepada Naraku. Namun, ingatannya kembali seperti semula dan akan balas dendam kepada Naraku.

  9. Kanna ialah anak pertama nan dilahirkan Naraku. Hawa dursila Kanna tak bisa dirasakan karena ia hampa. Namun, akhir-akhir ini Kanna dikisahkan bahwa perasaannya sudah tumbuh dan memiliki senjata berupa cermin nan mampu menyerap roh serta membalikkan agresi musuh.

  10. Kikyo, seorang miko nan mempunyai kekuatan spiritual tinggi dengan senjata andalan berupa busur dan panah. Kikyo dibangkitkan oleh penyihir bernama Urasue. Perasaan cinta Kikyo pada Inuyasha berubah menjadi kebencian sebab pengaruh dari Naraku. Tapi, pada kakhirnya Kikyo sadar bahwa dirinya memang tak mungkin buat membenci Inuyasha.