Menanam Tanaman Anggrek
Anda nan memiliki hobi mengoleksi tanaman hias niscaya sudah tak asing lagi dengan jenis tanaman anggrek . Anggrek sering disebut juga dengan nama Orchid. Tumbuhan ini memiliki jenis nan sangat banyak.
Anggrek tumbuh di daerah tropika. Kebanyakan anggrek hayati sebagai epifit, menumpang pada batang jenis tumbuhan lain. Rona tanaman ini sendiri bermacam-macam, ungu, biru, merah, kuning, hijau, dan lain-lain.
Mengenal Jenis-Jenis Tanaman Anggrek
-
Coelogyne celebensis. Habitat asalnya ada di Pulau Sulawesi sehingga diberi nama celebensis nan berasal dari Pulau Sulawesi. Anggrek ini hayati di dataran rendah, cepat beradaptasi dan berbunga.
-
Cymbidium . Jenis anggrek ini dapat Anda temukan di Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Asia Tenggara lain. Di Indonesia, Cymbidium berada di daerah Kalimantan Barat. Orang Kalimantan menyebut tanaman ini dengan “anggrek lidah ular” karena, sekilas, tanaman ini menyerupai pandan. Anggrek ini memiliki rona kuning kemerahan. Hidupnya menumpang pada pohon-pohon besar. Anggrek ini mudah dipelihara dan sekarang banyak orang nan membudidayakannya.
-
Dendrobium berada di daerah Papua dan Jawa Timur. Tumbuhan ini memiliki dua variasi warna, yaitu oranye tembaga dan hijau kekuningan. Anggrek ini termasuk jenis anggrek nan paling mahal.
-
Grammatophyllum. Tanaman ini tersebar di daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, hingga Papua. Anggrek ini dikenal sebagai jenis anggrek terbesar dan terberat di dunia. Ukuran diameter bunganya sekitar 1,5-2cm dengan berat 1 ton. Masyarakat setempat menyebutnya dengan anggrek macan. Anggrek ini termasuk tanaman nan langka.
-
Paphiopedilum. Anggrek ini sering disebut sebagai anggrek kantong sebab bunganya menyerupai kantong kecil. Habitatnya berada di tanah. Pertumbuhan anggrek ini sangat lambat dan sulit dalam perawatannya.
-
Phalaenopsis. Tumbuhan ini secara alami tumbuh di daerah Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaya. Anggrek ini sering disebut sebagai anggrek kelip sebab bentuk bunganya menyerupai bintang. Habitatnya tumbuh di dataran rendah.
-
Vanda . Anggrek ini termasuk jenis anggrek nan sulit dibudidayakan. Pada 2008, di Indonesia, ditemukan salah satu spesies anggrek Vanda , yaitu Vanda metusalae. Sayangnya, spesies ini sangat lambat beradaptasi dan cepat mengering.
Manfaat Tanaman Anggrek
Anggrek dikenal sebagai tanaman hias nan paling menarik dan populer di antara tanaman-tanaman hias lain. Tak heran jika kembang anggrek sering dimanfaatkan oleh para pengoleksi tanaman hias. Indonesia memiliki majemuk jenis anggrek dan tersebar di daerah Sumatera sampai Papua. Bahkan, di Singapura dan Thailand, anggrek dijadikan sebagai kembang nasional oleh kedua negara ini.
Seperti nan kita ketahui, kembang tanaman anggrek dipergunakan sebagai simbol cinta, kemewahan, dan keindahan. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan. Anggrek juga mempunyai peran krusial dalam pengobatan. Pada abad ke-18, anggrek dijadikan bahan primer dalam ramuan obat-obatan.
Jika saat ini Anda tertarik buat mengoleksi tanaman anggrek, jangan lupa nan paling primer harus diperhatikan, yaitu penganturan itensitas cahaya serta kelembapannya. Setiap jenis anggrek berbeda dalam kelembapan serta cahaya nan diperlukan.
Menanam Tanaman Anggrek
Anggrek biasa dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Bunganya nan latif dan eksotis menyebabkan tanaman ini banyak disukai orang buat memperindah halaman rumahnya. Sebelum menanam anggrek, pahami habitat aslinya.
Di alam liar, anggrek ada nan hayati sebagai parasit (menempel pada pohon besar) dan ada nan hayati berdikari di tanah. Anggrek parasit disebut anggrek epiphyt dan anggrek tanah disebut anggrek terrestris . Pahami terlebih dahulu jenis anggrek mana nan akan Anda tanam.
Menanam dan merawat anggrek tak sulit, jika Anda melakukannya dengan telaten dan baik. Pada prinsipnya, menanam dan merawat anggrek berarti menjaganya agar tak cepat mati, tak goyang, dan memiliki drainase nan baik.
1. Menanam anggrek tanah atau terrestris
Anggrek jenis ini biasanya ditanam di dalam pot. Anggrek tanah memiliki batang monopodial, karenanya batang anggrek ini sebaiknya ditanam di tengah pot mengingat anggrek akan terus tumbuh lurus. Akan tetapi beberapa jenis anggrek dapat ditanam dengan meletakkan batang di bagian sisi pot.
Anda sebaiknya menggunakan pot baru (baik pot plastik atau pot tanah liat). Jika ingin menggunakan pot bekas, bersihkan terlebih dahulu. Pot bekas sering kali ditumbuhi lumut dan jamur nan merupakan habitat ideal bagi bakteri.
Sesuaikan ukuran pot dengan ukuran tanaman anggrek . Jika anggrek besar ditanam di pot nan terlalu pas atau malah terlalu kecil, pertumbuhannya akan terhambat sebab akar tak bergerak bebas. Pastikan juga pot memiliki lubang drainase nan memadai. Pot plastik sebaiknya dilubang di bagian sisinya dan lubang di bagian bawahnya diperbesar.
Selain pot, persiapkan juga dawai nan berfungsi sebagai tiang penahan batang agar tak goyang. Dawai ini idealnya berdiameter 2 - 4 mm. Apabila kelak tanaman sudah tumbuh kuat dan kokoh di dalam pot, dawai penyangga tersebut bisa dilepas.
Selanjutnya ialah memilih media penanaman. Anggrek biasanya tak ditanam di dalam tanah melainkan pecahan batu bata, pecahan genteng, arang kayu, potongan pakis, atau potongan sabut kelapa. Media-media penanaman tersebut ialah media ideal buat mengikat air dan sebagai loka menempelnya akar anggrek.
Setelah pot, dawai penyangga, dan media penanaman siap, kini saatnya Anda mulai menanam anggrek. Pertama, pasanglah dawai penyangga sampai ke bagian bawah (dasar) pot. Kemudian penuhi pot dengan media penanaman pecahan batu bata sampai memenuhi 1/3 isi pot. Pecahan batu bata befungsi sebagai pemberat dan penyerap air. Kemudian masukkan arang kayu atau potongan pakis sampai memenuhi 2/3 isi pot.
Letakkan anggrek di atas media penanaman. Atur posisi akar agar menyebar rata. Ikat batang tanaman pada tiang penyangga agar berdiri tegak, lalu tutupi akar dengan media (arang kayu atau potongan pakis) secukupnya. Jangan terlalu banyak menutupi akar dengan media, apalagi jika batang sampai tertimbun. Tertimbunnya batang akan menyebabkan tanaman mudah busuk dan mati.
2. Menanam anggrek tempel atau epiphyt
Metode penanaman anggrek tempel lebih mudah dari anggrek tanah sebab anggrek ini tidak memerlukan media penanaman. Saat hendak menanam, pilih anggrek nan batangnya tak terlalu panjang, supaya tak mudah patah.
Langsung saja tempelkan anggrek pada sebatang pohon atau sebuah papan pakis. Itulah media penanaman anggrek tempel. Akar-akar anggrek akan menempel kepadanya. Agar akar tersebut menempel dengan kokoh dan tak goyang, ikatkan anggrek ke pohon atau papan pakis menggunakan tali plastik atau kawat. Setelah beberapa lama (setelah anggrek menempel kokoh), tali atau dawai dapat dilepas.
Tips Merawat Tanaman Anggrek
Setelah proses penanaman, proses krusial lainnya dalam memelihara tanaman ini ialah merawatnya. Perawatan nan baik akan memberikan akibat positif terhadap kesehatan anggrek sehingga ia mudah berbunga.
Inilah beberapa tips merawat anggrek:
-
Letakkan anggrek di loka nan terkena sinar matahari pagi. Namun hindarkan anggrek dari sengatan sinar matahari siang hari.
-
Jika Anda menanam anggrek di dalam ruangan, anggrek tersebut akan mengalami kekurangan cahaya sehingga pertumbuhannya kurang sehat. Untuk itu, gunakan lampu tanaman sebagai pengganti cahaya matahari.
-
Pastikan tanaman anggrek tetap lembab. Habitat alami anggrek ialah hutan hujan tropis nan lembab, karenanya anggrek akan tumbuh baik jika suhunya tetap lembab.
-
Anggrek tak memerlukan banyak air. Sirami anggrek beberapa hari sekali (jangan setiap hari) sekadar buat menjaganya tetap lembab. Terlalu banyak air akan merusak anggrek dan menyebabkan akarnya terendam lantas membusuk.
-
Pada beberapa jenis anggrek, pot harus diganti setiap tahun agar pertumbuhannya maksimal. Akan tetapi beberapa jenis anggrek lainnya tak perlu berganti pot.
-
Berikan pupuk nan tepat dan dalam takaran nan sinkron buat jenis anggrek Anda. Konsultasikan dengan penjual anggrek buat memilih pupuk.
Itulah beberapa informasi seputar tanaman anggrek. Semoga bermanfaat!