Dampingi Anak Anda!
Berdasarkan Perkembangan Psikologi
Tontonan atau bacaan seharusnya berdasarkan perkembangan psikologi seseorang. Apalagi buat konsumsi anak-anak. Tidak dapat hanya berdasarkan sebab tren atau sebab anak mau membaca atau menontonnya. Tanpa kesesuaian antara kematangan psikologi dan bahan bacaan atau tontonan nan dilihatnya, akan ada sesuatu nan cukup mengganggu perkembangan batinnya. Orangtua harus menjaga hal ini tak sampai terjadi.
Jiwa anak ada jiwa-jiwa nan rentan dengan segal sesuatu nan akan mengganggunya. Kalau tak diawasi dan diambil tindakan, anak akan dewasa pada usia nan sangat dini. Kedewasaan belum pada waktunya ini akan membuat anak tertekan batin. Anak nan seharusnya bermain dan tak memikirkan hal-hal nan dipikirkan oleh orangtua, harus terkena efek nan tak baik. Anak akan berkembang tak sinkron dengan keadaan nan sebenarnya.
Ketika seorang anak tak berkembang seperti apa adanya, ia akan mengalami perubahan nan cukup drastis. Dewasa lebih cepat ini juga dipengaruhi oleh tontonan seperti nan ada difilm anime Jepang. Misalnya, kartun Sinchan. Di Jepang, kartun tersebut bukan buat konsumsi anak-anak. Hanya saja ketika di Indonesia, film kartun itu ditonton segala umur terutama anak-anak. Orang Indonesiao mengira bahwa apa pun nan berbau kartun, kondusif dan dapat ditonton oleh anak-anak.
Padaha, sebenarnya di negara Jepang tak semua film anime (a.k.a kartun) itu diperuntukkan buat semua umur. Ada anime nan spesifik ditujukan buat anak-anak, nan disebut kodomo. Ada juga anime nan disebut josei atau dapat juga disebut redikomi, yaitu anime nan dikhususkan buat kaum wanita (dewasa). Sedangkan anime nan spesifik ditujukan buat (pria) dewasa disebut seinen. Anime nan spesifik ditujukan buat perempuan remaja disebut sh?jo. Selain itu, ada juga anime nan spesifik ditujukan buat laki-laki remaja disebut sh?nen.
Pembagian ini didasarkan pada kerumitan alur cerita dan konten nan dibawa. Sayang, ketika diimport ke Indonesia, film-film anime ini menjadi kacau penyebarannya. Sebab, negara kita tak mengenal aliran anime. Asal film anime, langsung dianggap bahwa film tersebut layak ditonton buat anak-anak atau semua umur. Akhirnya protes banyak dilontarkan. Sayangnya, protes dari orang nan memahami bahwa anime eksklusif tak baik buat anak, hanya seperti hembusan angin dan tak diperhatikan keberadaannya.
Hal ini berdampak pada penayangan film-film tersebut di berbagai stasiun televisi, sehingga banyak nan salah sasaran. Termasuk film anime Naruto nan seharusnya ditujukan buat anak-anak remaja laki-laki (sh?nen), nyatanya justru lebih banyak dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur 13 tahun.
Mengenal Sosok Naruto
Siapa Naruto itu? Naruto ialah anime bergenre sh?nen, fighting. Dibuat oleh Studio Pierrot dengan pengarah adegan Hayato Date. Ditayangkan di TV Tokyo dan Animax di Jepang. Sedangkan di Indonesia, tayang di Indosiar, Dunia TV, Trans TV. Anime ini diangkat dari manga (a.k.a komik) karya Masashi Kishimoto.
Bercerita tentang perjalanan hayati tokoh utamanya nan bernama Naruto Uzumaki, seorang ninja remaja nan hiperaktif dan ambisius. Dalam perjalanannya buat menjadi seorang ninja nan paling kuat, Naruto banyak mengalami berbagai petualangan dan pertarungan-pertarungan dengan ninja lain.
Disinilah banyak sekali adegan-adegan kekerasan nan terjadi. Pertumpahan darah, saling membunuh, dan tak sedikit kata-kata kotor nan dilontarkan oleh para tokoh dalam cerita tersebut. Tentu saja hal-hal semacam ini akan menjadi konsumsi negatif buat anak-anak.
Mereka nan terlanjur menjadikan Naruto sebagai tokoh idolanya akan mencontoh setiap laku Naruto dalam film tersebut dan menganggap apa nan dilakukan Naruto sebagai sesuatu nan hebat. Tidak heran jika kemudian bermunculan budaya kekerasan dalam pergaulan anak-anak.
Dampingi Anak Anda!
Mendampingi anak menonton anime Naruto ialah hal nan mutlak. Sebagaimana film bergenre fighting, adegan-adegan kekerasan tersebut menjadi sebuah keniscayaan dan akan ditampilkan secara vulgar sehingga dengan mudah bisa dikonsumsi oleh siapapun. Adegan-adegan seorang tokoh nan mabuk dan main perempuan pun kerap muncul dalam anime ini, sehingga dapat menambah konsumsi negatif pada anak-anak.
Tapi, tentu saja walaupun terdapat hal-hal negatif nan dimunculkan dalam anime Naruto ini ada juga nilai-nilai positif nan bisa diambil. Tokoh Naruto dalam anime ini mempunyai sifat nan pantang menyerah, ambisius dan bersungguh-sungguh buat meraih cita-citanya.
Naruto juga memiliki rasa setia mitra nan tinggi dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Hal ini dapat dijadikan sebagai pelajaran nan berharga buat anak-anak dalam membentuk karakter dirinya. Tentunya dengan bimbingan orangtua mereka. Oleh karena, itu hendaknya anak-anak nan menonton film ini senantiasa didampingi oleh orangtua mereka, sehingga nilai-nilai negatif nan mereka serap dapat diminimalisir dan nilai-nilai positif dapat seoptimal mungkin diambil.
Menempatkan sesuatu sinkron dengan kategorisasi umur ialah hal nan paling krusial dilakukan. Jika pemerintah belum bisa, maka menjadi kewajiban dari seitap diri dan orangtua.
Si Ninja nan Konyol dan Periang
Siapa nan tak mengenal Naruto? Karakter anime nan saat ini tengah digandrungi oleh anak-anak dan orang dewasa di Indonesia? Anda nan punya hobi menonton program kartun di televisi, niscaya tak ingin ketinggalan jalan cerita tokoh ninja protesis Masashi Kishimoto ini. Namun, tahukah Anda bahwa serial anime ini berasal dari cerita komik berseri nan diluncurkan pertama kali di Jepang pada 1999?
Di Indonesia, popularitas manga Naruto dalam komik juga tak kalah dengan serial animenya nan hadir setiap hari Senin hingga Jumat pukul 18.30 di salah satu stasiun televisi swasta. Para penggemar Naruto berlomba-lomba mencari komik Naruto edisi terbaru setiap minggunya buat dijadikan koleksi.
Selain ceritanya nan menarik, lengkap dengan tingkah laku Naruto Uzumaki nan konyol, komik Naruto bisa dipastikan memanjakan mata Anda para pencinta komik. Dalam cerita Naruto terdapat banyak adegan action nan digambarkan begitu sempurna, seolah-olah Anda terbawa ke setting loka terjadinya adegan tersebut dan melihat langsung kebolehan tokoh-tokohnya menggunakan jurus andalan.
Cerita dalam Komik
Manga Naruto bercerita tentang ninja remaja bernama Naruto Uzumaki nan terobsesi mendapatkan gelar Hokage, yaitu ninja terkuat di desanya, Desa Konoha. Keinginan nan kuat ini muncul sebab Naruto merupakan keturunan Minato Kamikaze, yaitu Hokage keempat nan dikenal sebagai Yondaime Hokage nan tewas dampak agresi monster rubah ekor sembilan nan dibuatnya sendiri. Naruto sendiri memiliki karakter periang, konyol, dan tak dapat diam.
Monster tersebut tersegel dalam tubuh Naruto dan sempat menyerang serta menghancurkan desa tersebut. Karena itulah, Naruto dikucilkan oleh penduduk desa. Tekad kerasnya, ingin menjadi Hokage agar kehadiran dirinya diakui di desa itu. Kekuatan kyuubi atau rubah ekor sembilan nan dimiliki Naruto menjadi incaran para ninja nan ada di desa militer terkuat di global ninja. Naruto memiliki jurus andalan, yaitu Kage Bunshin No Jutsu.
Tokoh-tokoh lain nan turut mewarnai komik Naruto di antaranya Sasuke Uchiha, ninja berbakat nan penyendiri, nan memiliki jurus andalan Sharingan. Ada pula ninja perempuan bernama Sakura Haruno, nan berbakat dan selalu mendapat nilai terbaik dalam setiap ujian ninja nan diikutinya, Naruto menaruh hati padanya tetapi ia lebih menyukai Sasuke nan jago bertarung dan cool.
Selain itu, ada guru pembimbing Naruto nan tak pernah memperlihatkan mulutnya kepada pembaca bahkan saat ia tidur, Hatake Kakashi. Ia menguasai ilmu Sharingan seperti nan dimiliki Sasuke. Merupakan tipe ninja nan bertindak sangat cepat namun saat tak ada kejadian apa-apa ia terlihat sangat santai dan cuek. Mereka bertiga berada dalam satu tim. Sementara, guru favorit Naruto ialah Iruka Umino, nan memiliki bekas luka di wajahnya.
Tak ketinggalan tokoh-tokoh lain, seperti Rock Lee, Guy, Neji Hyuga, Ino Yanamaka, Chouji Akamichi, Shikamaru Nara, dan tiga ninja legenda, yaitu Orochimaru, Jiraiya, Tsunade.