Cerita lingkungan Sehat - Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat
Cerita lingkungan sehat sering kita dengar. Berbagai penyuluhan, program, dan iklan-iklan kerap menyuarakan agar masyarakat berpartisipasi membuat lingkungan menjadi sehat. Itulah sedikit cerita lingkungan sehat nan ada di negeri ini.
Kelangsungan hayati manusia berkaitan erat dengan lingkungan hayati nan dihuninya. Perawatan dan pengelolaan terhadap lingkungan hayati akan memberikan kegunaan bagi kehidupan manusia itu sendiri. Begitu juga sebaliknya, lingkungan nan tidak terurus, tidak terawat, serta pendayagunaan besar-besaran terhadapnya akan mengakibatkan bala bagi manusia sendiri.
Untuk menghindari bala dari kerusakan lingkungan hayati tersebut, upaya sadar dan penyadaran bersama masyarakat sangat menentukan bagi kesehatan lingkungan. Selain itu, upaya hukum di bidang lingkungan harus ditingkatkan sehingga bisa mempersempit tindak-tindakan perusakan terhadap lingkungan.
Cerita lingkungan Sehat - Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat
Lingkungan sehat ialah lingkungan nan memberi kegunaan sehat bagi kehidupan bersama manusia. Lingkungan sehat bukanlah lingkungan nan memberi nilai positif terhadap sebagian orang dan menyisakan bala bagi orang banyak.
Jika berjalan dan melihat lingkungan sekitar, pertanyaan nan timbul apakah mata kita nyaman melihatnya? Apakah udara nan kita hirup tak tercemar polusi ? Apakah air dan makanan nan kita pakai juga dikonsumsi higienis? Apakah lingkungan kita bersih? Jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut akan menandakan apakah lingkungan itu sehat atau tidak.
Ciri-ciri Lingkungan Sehat
Untuk mengetahui lingkungan itu sehat atau tidak, ada beberapa karakteristik dan indikator nan menunjukkan sehat atau tidaknya lingkungan tersebut. Ciri-ciri dan indikator lingkungan sehat ialah sebagai berikut.
1. Bebas Polusi Udara
Manusia sangat membutuhkan oksigen buat pernapasan. Tanpa oksigen, manusia tak akan mampu melangsungkan kehidupannya. Tiap detik manusia selalu menghirup udara. Kesehatan pernapasan manusia ditentukan oleh kesehatan udara nan dihirupnya.
Namun, perkembangan dan kemajuan nan dicapai manusia, tak hanya membuat nilai positif, tetapi menyisakan permasalahan lain. Misalnya saja, pertumbuhan kendaraan nan tiap tahun selalu meningkat. Kebutuhan terhadap kendaraan akan memberi akibat kepada kebersihan udara.
Lihat saja berapa banyak kendaraan nan berseliweran dan menghabiskan bahan bakar per harinya, kemudian bahan bakar tersebut menjadi asap dan menyatu dengan udara nan kita hirup? Bayangkan saja, udara nan bercampur dengan asap kendaraan lalu dihirup dan dicerna oleh paru-paru. Asap kendaraan merupakan penyumbang terbesar polusi udara.
Selain kendaraan, polusi udara juga disebabkan oleh pembakaran pada pabrik-pabrik. Asap hitam nan menggumpal dari cerobong asap pabrik akan menyatu dengan udara nan dihirup oleh manusia. Betapa ngerinya asap hitam nan mengandung zat-zat kimia dan zat-zat merusak lainnya sampai terhirup oleh manusia .
Pada umumnya, polusi udara rentan terjadi di kota-kota. Hal ini disebabkan kebutuhan kendaran di kota-kota sangat besar. Sampai-sampai, jalan-jalan kota tak bisa lagi menampung banyaknya kendaraan dan akhirnya terjadi stagnasi lalu lintas. Parahnya, pencemaran udara oleh asap kendaraan, asap pabrik, dan lainnya tersebut tak dibarengi dengan penanaman pohon-pohon nan bisa menetralisir polusi udara. Bahkan, ironisnya penebangan hutan malah marak terjadi.
2. Bebas Sampah
Cerita tentang lingkungan sehat tidak telepas membicarakan lingkungan nan bebas sampah. Bagaimana tidak, sampah telah menjadi momok dan faktor penyebab timbulnya masalah. Pengelolaan sampah nan tak sahih telah mengakibatkan bala bagi manusia, baik bala kesehatan maupun bala lainnya seperti banjir.
Sampah nan ditumpuk dan dibuang sembarangan akan berisiko terhadap kesehatan. Tumpukan sampah nan dibiarkan begitu saja akan mengundang hewan dan serangga-serangga seperti tikus, lalat, kecoa, kutu, dan binatang-binatang lainnya nan bisa membawa kuman penyakit. Selain tentunya, sampah menyebabakan bau nan tak sedap dan mengotorkan pemandangan.
Tidak sampai di sana saja, sampah juga menjadi penyebab banjir . Lihat saja betapa banyak sampah nan dibuang ke kali. Sungai-sungai kita tak lagi menjadi genre air higienis dan jernih, tetapi sudah menjadi tong sampah besar. Hampir tak ada bedanya antara sungai dengan parit.
Sampah-sampah di sungai, selain mencemarkan air, bisa mengakibatkan penyumbatan dan berakibat kepada banjir. Banjir musiman salah satu indikator konkret dari kerusakan lingkungan. Selain itu, pengelolaan sampah nan tak sahih seperti membakar bisa menghasilkan gas-gas nan tak ramah lingkungan contohnya gas metan nan bisa memperparah pemanasan global.
3. Lingkungan Higienis dan Sehat
Lingkungan higienis dan sehat ialah idaman semua orang. Namun meski menjadi idaman, tak semua orang tergerak buat menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan bisa dimulai dari hal-hal nan kecil, mulai dari kebersihan pribadi seperti pakaian. Kemudian kebersihan rumah, yaitu membersihkan segala kotoran nan menempel, bebas sampah, dan bebas bau tidak sedap. Perkarangan rumah higienis , tak ada sampah, dan genangan air.
Andai saja setiap rumah dan perkarangan rumah tangga Indonesia higienis dan sehat, pasti tak perlu banyak uang keluar buat biaya kesehatan. Masyakarat sehat tidak mudah terkena penyakit.
Program Lingkungan Sehat
Cerita tentang lingkungan sehat akan menjadi bualan kalau tak ada program konkret nan bisa dijalankan. Lingkungan kita sekarang sudah mengkhawatirkan. Hutan-hutan nan menjadi paru-paru global kini mulai menipis dan gundul. Dengan alasan kemajuan, hutan dijarah, pohon-pohon ditebang, lahan-lahan endapan air dibangun perumahan dan villa, sungai-sungai tercemar, dan masih banyak lagi daftar kerusakan lingkunan lainnya.
Oleh sebab itu, program nan berkesinambungan dan terarah buat mengatasi kerusakan lingkungan harus menjadi agenda prioritas pemerintah dan masyarakat. Setidaknya ada beberapa program buat mengatasi kerusakan lingkungan , yaitu sebagai berikut.
1. Stop Pencemaran Udara, Sungai, dan Penebangan Liar
Untuk mengatasi pencemaran udara, pemerintah dalam hal ini harus benar-benar konsekuen menjalaninya. Bukan saja sekadar himbauan, tetapi juga membuat aturan-aturan nan bisa membuat jera bagi perusak lingkungan. Pemerintah harus berani memberikan hukuman hukum bagi setiap pelaku tanpa ada kata-kata ‘kongkalikong’.
Selain itu, pemerintah juga harus mencanangkan lingkungan bebas banjir. Sungai-sungai tak boleh lagi menjadi loka sampah. Lahan-lahan endapan air harus dijaga serta membangun gorong-gorong genre air agar tak mengendap dan menimbulkan banjir.
2. Penanaman Pohon
Program penanaman pohon nan dicanangkan pemerintah saat ini ialah program nan sangat baik. Masyarakat juga hendaknya ikut menyuksekan dengan berpartisipasi menanam pohon di sekitar rumah dan lingkungan. Banyaknya pohon akan meminimalisir polusi udara serta membuat lingkungan menjadi asri dan nyaman. Selain itu, pohon juga bisa mengatasi banjir dan tanah longsor. Sudah banyak korban berjatuhan sebab banjir dan tanah longsor. Sudah tidak terbilang jumlahnya, baik korban nyawa, maupun material.
3. Pengelolaan Sampah dengan Baik
Sampah nan tak dikelola akan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Penyakit akan mudah timbul dan menyebar. Setiap anggota masyarakat harus bertanggung jawab agar tak membuang sampah sembarangan.
Pemerintah harus benar-benar memikirkan dan menjalankan bagaimana mengelola sampah dengan baik. Penumpukan sampah nan menggunung dan tidak teratasi merupakan diindikasikan bahwa pemerintah belum mampu menangani persoalan ini.
Tentunya, masalah sampah ada persoalan bersama. Semenjak dini, masyarakat harus menyadari dan membiasakan diri buat hayati higienis dan membuang sampah pada tempatnya, serta memahami bagaimana mengelolanya.
Itulah cerita lingkungan sehat dan pengelolaannya. Semoga bermanfaat!