1. Pembuatan Film - Motivasi Bikin Film
Ada nan bilang, film Indonesia tengah lesu, bahkan wafat suri. Film fenomenal nan dihasilkan tidaklah sehebat dan sebanyak pendahulunya. Pada kenyataannya, proses pembuatan film di Indonesia masih terus berjalan. Asumsi bahwa perfilman Indonesia wafat suri sebaiknya mulai dihilangkan. Karena para sineas muda Indonesia, terus berupaya buat memberikan nan terbaik pada setiap proses pembuatan film.
Di daerah-daerah, misalnya. Ada cukup banyak anak muda nan dengan inisiatif sendiri membentuk kelompok film indie. Hanya saja, terkadang kreativitas mereka tidak terarah. Akibatnya, pembuatan film pun terkesan tidak serius, kualitas film nan dihasilkan pun menjadi tak begitu baik.
Kadangkala, pembuatan film dilakukan hanya sebatas ikut-ikutan teman agar tidak dibilang ketinggalan zaman. Kenyataan alay—anak layangan—menjadi salah satu isyarat bahwa anak muda masa kini memang tidak ingin disebut kampungan. Seraya tertatih-tatih, mereka bergegas meng- up date diri demi predikat “alay”.
Berawal dari ikut-ikutan dan main-main, sebenarnya hal tersebut dapat benar-benar ditekuni. Serius buat mulai mengerjakan proses pembuatan film, walaupun sederhana, akan sangat baik bagi jiwa kreatif anak-anak muda Indonesia.
Dalam hal ini, proses pembuatan film menjadi sebuah ajang positif sebagai pengembangan kepribadian generasi muda. Mereka bebas mengekspresikan keinginannya pada hal-hal baik, tak dengan mengekspresikannya dengan cara nan negatif. Sama halnya dengan anak muda nan hobi terhadap musik dan olahraga.
Bakat menjadi hal sekian nan diperlukan dalam proses belajar bagaimana cara pembuatan film nan benar. Selama memiliki keinginan dan semangat, Anda niscaya dapat jadi sineas nan handal.
Semuanya akan berproses. Begitupun dengan membuat film. Untuk mulai belajar bagaimana pembuatan film nan baik, trik-trik berikut ini dapat membantu Anda buat belajar lebih lanjut bagaimana menciptakan film dengan kualitas nan baik. Lalu, apa saja trik cerdas dalam pembuatan film tersebut?
1. Pembuatan Film - Motivasi Bikin Film
Rasanya tak ada trik nan paling tepat ketika akan memulai pembuatan film selain memotivasi diri sendiri. Ya, kenyataannya itu memang kapital primer ketika akan mengerjakan sesuatu. Motivasi pembuatan film biasanya bergantung pada beberapa hal berikut ini:
a. Pembuatan Film - Usahakan Untuk Jangan Bergantung Event
Idealnya, pembuatan film jangan dilakukan pada saat-saat tertentu. Misalnya, hanya buat ikut festival. Jadikan hobi itu buat mengekspresikan diri atau aktualisasi kemampuan diri.
b. Pembuatan Film - Jangan setengah-setengah
Seni pembuatan film ialah seni nan serius, tidak boleh setengah hati menciptakannya. Bagaimanapun, ketika film diapresiasi penonton, maka di tangan merekalah dapat dipercaya Anda dipertaruhkan.
c. Pembuatan Film - Jangan tergesa-gesa
Agar film garapan Anda oke, pembuatan film harus dilakukan secara detail. Jangan terburu-buru. Sebagai pertimbangan, film durasi 30 menit, membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan. Itu pun sudah dengan planning , crew , dan aktor berpengalaman.
d. Pembuatan Film - Lihat kemampuan
Mengukur kemampuan dan jujur atas kapasitas diri itu lebih baik ketimbang langsung bikin film seadanya. Semangat nan menggebu pada kenyataanya harus diimbangi dengan kemampuan. Misalnya, dalam hal segi cerita. Jika tak diperhatikan, hal ini dapat jadi menghambat proses pembuatan film.
e. Pembuatan Film - Tepati jadwal
Menepati jadwal secara profesional merupakan cara cerdas buat belajar bikin film. Kebiasaan inilah nan menjadi salah satu faktor suksesnya produksi film-film fenomenal dunia. Belajar buat tepat waktu dari sekarang. Secara tak langsung hal tersebut akan membantu proses pembuatan film nan sedang Anda pelajari.
f. Pembuatan Film - Masalah Pendanaan
Dana menjadi masalah nan selalu menghambat, khususnya bagi para pemula. Sistem patungan dengan sesama crew biasanya dilakukan oleh kebanyakan kelompok film indie nan akan memulai proses pembuatan film. Jika memiliki koneksi potensial atau keahlian negosiasi dengan perusahaan, buatlah proposal pendanaan film. Lalu, ajukan kepada mereka. Sebagai timbal balik, tampilkan produk mereka dalam film Anda. Misalnya, sebagai property artis.
g. Pembuatan Film - Konsep Film
Trik atau proses ini menjadi salah satu hal krusial dalam pembuatan film. Sine qua non diskusi antara produser, sutradara, penulis skenario, kameramen, art director , dan editor buat menentukan konsep film nan unik dan inspiratif. Konsep tersebut meliputi cerita, directing , artistik, konsep pengambilan gambar, dan editing .
h. Pembuatan Film - Recruitment Crew
Untuk menghemat biaya saat pembuatan film pertama kalinya, satu orang crew dapat memegang beberapa tugas. Pengarah adegan dapat merangkap menulis skenario dan jadi editor. Kameramen merangkap jadi produser. Art director juga menjadi lighting man . Semua itu harus sinkron dengan kemampuan setiap crew . Carilah orang nan profesional, kreatif, punya komitmen kuat, dan tahu bagaimana bekerja dalam teamwork.
i. Pembuatan Film - Recruitment Artis
Mencari seniman memang harus berhati-hati. Carilah seniman dari kalangan teater. Seniman figuran dapat Anda cari dari crew yang sedang tidak sibuk. Untuk pembuatan film pertama kalinya, meminta donasi teman buat ikut bermain dalam film garapan Anda rasanya cukup membantu.
j. Pembuatan Film - Peralatan Produksi
Untuk pembuatan film pertama kalinya, gunakanlah peralatan nan terjangkau dengan dana nan tersedia. Ada beberapa alat nan baku digunakan buat bikin film indie. Camcoder merupakan piranti wajib buat mengambil dan merekam gambar. Carilah nan minimal berkualitas DV. Tata lampu memadai—minimal 500 watt—untuk take adegan indoor . Lengkapi juga dengan reflector pembias cahaya. Untuk editing , gunakan satu unit komputer plus software editing , CD writer , firewire buat proses capture dan logging gambar.
k. Pembuatan Film - Proses Praproduksi
Jangan tergesa-gesa atau sembarangan selama proses praproduksi. Tentukan antisipasi segala kemungkinan, alur atau konsep kerja, dan semua perlengkapan produksi film. Semua itu agar tidak terjadi kesalahan, atau tawar-menawar konsep di lapangan dalam pembuatan film.
l. Pembuatan Film - Perhatikan Kontinuitas Adegan
Kontinuitas adegan ialah keterkaitan setiap adegan secara runtut dan logis. Faktor ini sangat menentukan logika plot cerita. Karenanya, jangan sampai ada nan “bocor” dalam pengambilan gambar. Misalnya tentang property nan digunakan aktor. Apakah jenisnya sama? Apakah posisinya sama ketika inheren pada bagian tubuh sang aktor? Hal-hal detail seperti ini juga berguna dalam proses pembuatan film nan memang sudah benar-benar serius.
m. Pembuatan Film - Siap dengan Segala Antisipasi
Trik nan satu ini rasanya uga diamini oleh para sineas nan memang sudah profesional. Berbagai hambatan dapat saja muncul di lapangan. Ketika tiba-tiba turun hujan deras, contohnya. Padahal, kamera akan take adegan outdoor dengan setting siang terik. Jika itu nan terjadi, buatlah segera jadwal baru, atau menjadwal ulang produksi selanjutnya buat take ulang. Atau, manfaatkan hari itu buat merekam adegan pada scene berikutnya nan indoor . Konsekuensinya, gunakan lighting yang memadai.
n. Pembuatan Film - Perbanyak Shot dan Footage
Untuk mengantisipasi kemungkinan retake saat pascaproduksi, perbanyak stock shot dan footage . Footage adalah hasil pengambilan gambar nan bisa mendukung adegan. Misalnya, merekam gambar bulan, sunset , dan aktualisasi diri wajah. Semua itu akan menutupi kesan adegan nan terus-menerus atau salah.
Memperbanyak stock shot maupun footage sangat membantu proses editing , sebab tersedia banyak pilihan gambar jika ternyata ada gambar nan tidak memenuhi standar. Teknik atau trik dalam pembuatan film ini juga menjadi teknik nan digunakan oleh mereka nan sudah seringkali memroduksi film.
o. Pembuatan Film - Film Terkesan Terus-menerus dan Datar
Ada beberapa hal dalam pembuatan film nan membuat film terkesan terus-menerus dan datar. Pertama, ide cerita nan sulit dikembangkan. Masalah ini bisa diatasi penulis skenario dengan memperluas wawasan dan kepekaannya dalam menjalin cerita.
Kedua, tiadanya konflik nan menggigit. Ketiga, struktur tangga dramatik nan tidak cantik. Faktor pengarah adegan nan tidak kreatif menerjemahkan skenario juga dapat berpengaruh. Akan lebih parah lagi jika editor film hanya mengurutkan gambar sinkron director’s treatment seadanya, tanpa inisiatif kreatif. Karena itu, harus terjadi kecenderungan visi antara script writer , sutradara, dan editor dalam mengolah skenario. Hal ini menjadi bukti bahwa kerjasama diperlukan dalam proses pembuatan film.
Itulah beberapa trik cerdas dalam proses pembuatan film indie. Anda atau siapa pun nan memiliki hasrat pada film dapat mencobanya. Tentu saja jika kecintaan Anda itu senapas dengan pencerahan berkarya secara maksimal.