Jenis Sablon
Sablon merupakan sebuah karya seni nan dituangkan dengan media t-shirt . Sablon ialah bagian dari proses produksi pada industri garmen, divisi sablon memberikan sentuhan akhir pada sebuah t-shirt agar lebih bernilai jual dan menarik pembeli. Sablon merupakan gabungan antara karya seni, teknologi dan skill .
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang global cetak sablon, ada baiknya kita mengerti dahulu tentang pelukisan sablon sebenarnya. Yang dimaksud dengan sablon ialah upaya penggandaan atau pemindahaan objek gambar ke dalam media lain seperti, kertas, kain, t-shirt , kayu dan lain sebagainya. Tujuan sablon ialah upaya buat menggandakan gambaran gambar dalam jumlah nan banyak.
Mendesain sebuah gambar dibutuhkan kreativitas dan seni nan tinggi. Proses menggambar pola buat t-shirt dibutuhkan pemikiran nan matang agar gambar tersebut bisa diterima oleh selera pasar/konsumen.
Proses sablon dari desain gambar atau tulisan perlu donasi komputer agar desain lebih paripurna tanpa ada kesalahan. Sentuhan teknologi tidak hanya berhenti pada level desain gambar, saat gambar sudah jadi, masih membutuhkan negative film, proses pengecatan dan lain sebagainya.
Sejarah Sablon
Sablon merupakan teknologi dari cabang cetak mencetak. Syahdan teknologi sablon ditemukan pertama kali di Negeri Sakura, Jepang. Teknologi sablon sederhana ditemukan oleh Zikukeo Hirose pada 1654-1736. Zikukeo Hirose mengaplikasikan teknik sablon sederhana buat produksi kain kimono dan yukata.
Pada masa itu, kimono dan yukata nan disablon dihargai sangat mahal. Gambar nan banyak diaplikasikan pada kimono ialah floral khas Jepang, seperti kembang sakura, crisant dan seruni. Pada masa itu masih menggunakan cat pewarna tekstil nan terbuat dari bahan alami.
Teknik sablon kemudian diadaptasi oleh Barat dan Eropa guna dikembangkan lebih baik dan diaplikasikan pada industri fashion . Semenjak itu, sablon nan mulanya hanya dapat menghasilkan gambar sederhana dengan satu rona saja, lantas dikembangkan menjadi lebih modern. Teknik sablon pun dapat menghasilkan desain-desain nan penuh rona dan sablon pun menjadi bagian krusial dari industri fashion dunia.
Sablon pun dapat dijadikan sebagai usaha niaga nan mendatangkan laba banyak, sebab sablon dan baju merupakan satu kesatuan nan tidak bisa dipisahkan. Usaha sablon tidak pernah mengenal musim paceklik. Sasaran pasar usaha sablon begitu luas, dari instansi pemerintah, sekolah, maupun organisasi massa dan partai politik.
Tahapan Tenik Sablon
Teknik sablon sebenarnya dapat dipelajari oleh siapa pun, tahapannya pun tidak begitu rumit. Yang dibutuhkan hanya ketelitian dan keseriusan dalam mempelajarinya. Berikut ini tahapan sederhana sablon gambar atau tulisan pada t-shirt .
1. Teknik Sablon - Desain Gambar
Desain gambar atau tulisan merupakan tahapan pertama dari menerjemahkan sebuah gagasan/ide ke dalam gambar atau tulisan. Ide tersebut dirancang sedemikan rupa hingga menjadi sebuah gambar nan sinkron dengan harapan.
Tahapan membuat gambar ini dapat dilakukan secara manual, yakni digambar dengan pensil dan spidol pewarna. Kelemahan menggambar manual yakni selain lama, jika ada kesalahan harus diulangi dari awal lagi dengan menggunakan lembaran kertas gambar nan baru lagi.
Cara kedua dibantu menggunakan komputer dengan software pendukung desain seperti, Coreldraw, Photoshop dan lain sebagainya. Kelebihan mendesain gambar menggunakan komputer ialah meminimalkan kesalahan gambaran gambar nan terbentuk sehingga hasilnya sangat bagus dan sempurna. Begitupun kita dapat memiliki aneka rona nan diinginkan. Kelemahan menggunakan komputer hanya pada ketergantungan listrik. Jika jaringan PLN mati, proses desain turut berhenti dan tertunda.
2. Teknik Sablon - Pencetak Negatif Film
Setelah desain gambar selesai dengan sempurna, maka termin kedua desain gambar tersebut dicetak dalam format negatif film. Setelah negatif film dicetak masih diproses kedua, langkah berikutnya ialah membuat stensil. Proses ini ialah memindahkan gambar/master pada screen atau stensil. Screen ini terdapat pori-pori kecil buat memasukkan tinta pada permukaan kain.
3. Tenik Sablon - Media Sablon
Tahap berikutnya ialah pemilihan media sablon, yakni kain, t-shirt , polo shirt maupun spanduk. Media-media sablon nan terbuat dari kain memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Jenis kain nan sering dipakai buat media sablon ialah nylon dan katon. Kain nan berbahan nylon sering digunakan buat spanduk dan umbul-umbul.
T-shirt pun ada nan berbahan nilon. Biasanya buat seragam sepak bola, seragam partai dan media promosi lainnya. Kelebihan kain nilon ialah harganya murah, sangat elestis, pori-porinya bisa menyerap tinta sablon dengan cepat dan mudah kering. Kelemahan bahan nilon antara lain mudah luntur jika terkena hujan, keringat, warnanya pun cepat pudar, ketika dipakai terasa tidak nyaman di badan.
Kain nan terbuat dari katun lebih diminati konsumen sebab terbuat dari kapas alami. T-shirt nan terbuat dari katun cepat menyerap tinta sablon, pori-pori kain besar dan tidak mudah begeser. Jika dikenakan terasa nyaman di badan dan cepat menyerap keringat. Kain katun sangat fleksibel dipakai pada aneka iklim di dunia.
4. Tenik Sablon - Penyablonan
Tahap berikutnya ialah proses penyablonan pada permukaan kain. Permukaan kain nan akan disablon harus diratakan terlebih dahulu dengan cara direntangkan pada papan triplek. Kemudian screen nan memuat gambaran gambar diisi tinta sablon. Setelah itu direkatkan pada permukaan kain.
Agar tinta sablon keluar dari pori-pori, maka harus diratakan dan ditekan menggunakan rakel nan digerakan secara vertikal. Kalau citranya hanya satu warna, maka proses penyablonannya cukup satu kali saja, lantas di jemur hingga kering. Namun jika gambaran gambar berwarna, maka dibutuhkan dua kali penyablonan dengan screen yang berbeda sinkron dengan kebutuhan rona masing-masing. Namun buat tahapan penyablonan kedua, menunggu tinta sablon sebelumnya kering terlebih dahulu.
5. Tenik Sablon - Penjemuran
Tahapan terakhir ialah penjemuran media nan sudah disablon. Penjemuran di bawah terik matahari hasilnya lebih baik dan cepat kering. Namun ketika musim hujan, pengeringan dilakukan di indoor , caranya menggunakan media pembantu yakni petromak. Media sablon diletakkan di sekeliling petromak nan menyala. Kelemahan pengeringan indoor adalah butuh waktu nan lama dan proses pengeringan tinta tidak sempurna.
Jenis Sablon
Jagad persablonan menengenal beberapa jenis sablon nan dibedakan dari jenis tinta dan tekniknya. Berikut ini klarifikasi jenis-jenis sablon nan ditawarkan kepada konsumen.
1. Sablon Digital
Sablon digital merupakan inovasi dari teknologi cetak secara instan dan cepat. Teknik sablon digital tidak memerlukan proses dan peralatan nan banyak seperti sablon manual pada umumnya. Benda nan diperlukan buat sablon digital ialah printer ink jet dengan tinta khusus, kertas negatif dan setrika.
Cara menyablonnya pun cukup sederhana. Gambaran gambar nan dipilih konsumen diprint pada kertas negatif, kemudian direkatkan pada media kain t-shirt . Ratakan hingga benar- sahih semua kertas rekat pada permukaan kain, kemudian disterika. Diamkan sejenak kemudian kertas tersebut dilepas. Sablon digital hanya cocok buat konsumen nan menginginkan order nan sedikit atau bahkan hanya satu saja. Harganya pun nisbi murah.
2. Manual Sablon
Teknik ini dikerjakan secara manual dengan menggunakan tangan. Teknik manual masih dipakai sebab hasilnya diyakini lebih baik dan rapi. Hasil sablon dari proses manual banyak diminati konsumen daripada sablon digital. Jenis tinta dari sablon manual lebih banyak dan komplit. Jenis tinta nan terdapat di pasaran, antara lain tinta sablon karet, sablon floaking dan sablon UV nan dapat menyala dalam ruang gelap.
Demikianlah sekilas tentang global sablon nan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan keluarga. Sablon merupakan bisnis nan tidak mengenal sepi, kapan pun pesan datang silih berganti.