Galau Gadget Gara-Gara Majalah Ponsel
Dewasa ini, berbagai problematika dan urusan dapat dipublikasikan lewat
media massa, baik media cetak maupun media elektronik. Salah satu jenis media massa nan banyak melakukan terobosan di berbagai bidang ialah majalah. Jika sebelumnya hanya ada majalah keluarga, wanita, dan pria, maka sekarang banyak beredar majalah ponsel yang menyajikan berbagai warta dan info faktual menarik lainnya mengenai ponsel.
Majalah ponsel muncul setelah masuknya budaya mengonsumsi gadget,
terutama ponsel, di kalangan masyarakat Indonesia. Majalah ini termasuk jenis media nan memiliki taktik pemasaran nan cukup jenius sebab bukan hanya kalangan menengah ke atas saja nan menjadi sektor wilayah penjualannya, tapi juga masyarakat menengah ke bawah.
Selain sebab memuat berbagai informasi mengenai kebutuhan sekunder
yang kini telah beralih menjadi kebutuhan primer, majalah ponsel ini juga menyajikan info lainnya nan berkaitan dengan penggunaan ponsel dan gadget lainnya.
Dengan kemasan nan menarik secara rona (lebih menyala dan mudah
dikenali sebagai majalah ponsel), jenis tulisan, dan gambar berbagai ponsel paling in lainnya, membuat masyarakat Indonesia tak segan-segan membeli majalah ponsel, sekali pun di antara pembeli tersebut ada nan sama sekali tak punya kebutuhan buat membeli barang elektronik berupa ponsel.
Tidak hanya itu, harganya nan terbilang nisbi murah (antara seribu
sampai lima ribu rupiah) mampu menjangkau masyarakat kelas manapun buat membelinya, sehingga tak heran jika para pedagang kaki lima pun sering terlihat sedang sibuk mengomentari gadget terbaru nan terpampang di dalam majalah ponsel nan dipegangnya.
Kegiatan melihat benda-benda elektronik nan ditawarkan memang terasa mengasyikkan, apalagi jika ditambah ada daftar harga (baik harga gress maupun second ), sehingga menimbulkan keinginan buat seseorang membeli ponsel idaman nan ditawarkan majalah ponsel tersebut.
Paling tidak, dengan adanya daftar harga di dalam majalah ponsel, membuat pembaca majalah tersebut tergugah buat dapat menabung buat membeli ponsel nan diinginkan nan terpampang di dalam majalah ponsel tersebut. Hal inilah nan sebenarnya diharapkan oleh para produsen ponsel.
Kemudahan Mengakses Jenis Handphone Idaman Lewat Majalah Ponsel
Munculnya majalah ponsel di Indonesia pada awalnya merupakan salah satu solusi buat memudahkan para costumer dalam memilih handphone nan diinginkan mereka.
Kemudahan ini bukan hanya dalam memilih jenis dan bentuk ponsel nan
bisa dilihat di dalam majalah ponsel tersebut, tapi juga kapasitas memori, jam terbang (seberapa lama baterai ponsel dapat menyala setelah di- charge ), dan berbagai kelebihan pelaksanaan lainnya nan dimiliki oleh berbagai macam ponsel nan diiklankan.
Dengan adanya majalah ponsel, kita juga dapat mengetahui seberapa kuat
jangkauan frekuwensi nan dapat diperoleh apabila kita menggunakan ponsel nan gambarnya terpampang di dalam majalah ponsel.
Kemudahan-kemudahan tersebut memang sangat memungkinkan buat
diakses oleh para calon costumer ponsel, sehingga banyak sekali orang nan membeli majalah ponsel sebelum memutuskan buat membeli handphone jenis tertentu.
Oleh sebab itu, kita juga harus mengetahui hal-hal apa saja nan dapat kita akses lewat majalah ponsel buat mengetahui seberapa bagus kualitas ponsel nan kita idam-idamkan. Berikut ialah beberapa hal nan mesti diperhatikan dalam memilih ponsel.
- Merk ponsel. Semakin terkenal merk ponsel, maka semakin mahal pula harganya, begitu juga dengan kualitasnya. Meskipun ada juga ponsel murah dengan kualitas nan tak kalah dari ponsel mahal.
- Jenis, bentuk, berat, dan rona ponsel disesuaikan dengan selera.
- Aplikasi nan terdapat di dalam ponsel, yaitu fitur-fitur generik dan khusus, termasuk kuatnya baterai ponsel setelah di- charge .
- Harga gress dan second . Kebanyakan ponsel berkualitas bagus lebih sulit turun harganya dibandingkan dengan ponsel nan kualitasnya tak terlalu bagus.
- Jaringan nan dapat dijangkau oleh ponsel tersebut.
Selain beberapa kemudahan nan dipaparkan di atas, ada juga hal lain nan diincar oleh para pemburu barang elektronik dari majalah ponsel tersebut, yakni keunikan ponsel dan warta lain seputar booming ponsel.
Ada sebagian orang nan membeli ponsel bukan sebab kebutuhan,
melainkan sebab gaya hayati nan ditonjolkan oleh para publik figur atau
kemewahan nan terpampang dalam iklan ponsel nan dibintangi oleh aktris favorit mereka.
Galau Gadget Gara-Gara Majalah Ponsel
Selain berbagai kemudahan nan dapat didapatkan dari majalah ponsel,
masyarakat Indonesia juga mendapatkan kesulitan dengan hadirnya majalah konsumtif tersebut.
Dengan adanya majalah ponsel, seluruh kalangan masyarakat dapat
menikmati layanan iklan ponsel nan terkesan mewah secara fotografis, juga secara kemasan nan seringkali dipampang foto-foto aktris atau aktor ngetop nan memacu pembaca buat mengikuti gaya hayati para selebritis tersebut.
Pada termin inilah masyarakat Indonesia secara tak langsung ‘dihipnotis’ oleh para produsen buat membeli gadget mewah nan ditawarkan majalah ponsel. Kemewahan dari warna-warna emas dan perak nan terdapat di dalam iklan ponsel memberikan pencitraan nan juga mewah dalam visualisasi pembaca, sehingga pembaca menaruh asa besar terhadap diri mereka sendiri buat bisa membeli barang bersinar tersebut.
Majalah ponsel nan hampir setiap minggu muncul ini juga menawarkan
dinamika harga nan nisbi terjangkau oleh masyarakat Indonesia, sehingga ponsel dianggap menjadi salah satu kebutuhan primer, nan bahkan melebihi kebutuhan utama lainnya, seperti pakaian dan papan.
Jika dilihat secara saksama, banyak sekali masyarakat Indonesia nan rela mengeluarkan beratus-ratus ribu bahkan berjuta-juta uang tabungan mereka demi membeli gadget nan sebenarnya tak terlalu dibutuhkan di dalam kehidupan mereka.
Sebagai contoh, banyak orang nan menggunakan blackberry bukan buat kebutuhan bisnis atau kebutuhan lain nan sinkron dengan pelaksanaan nan disediakan smartphone tersebut, melainkan hanya buat memenuhi hasrat gaya hidupnya agar sinkron dengan apa nan diiklankan dalam majalah ponsel (orang nan elegan dan smart akan memakai blackberry buat berkomunikasi dalam menjalani bisnisnya).
Hal nan ditimbulkan oleh majalah ponsel tersebut tentu saja bukan sekadar memacu kebudayaan massif nan membuat masyarakat terbiasa buat mengonsumsi gadget nan tak perlu (konsumtif), akan tetapi juga dapat memacu hal nan lebih ekstrim lagi, yakni kecanduan terhadap gadget alias galau gadget.
Majalah ponsel ini dapat menjadi salah satu hal nan mengakibatkan
munculnya patologi masyarakat berupa galau gadget. Dengan harga nan murah, orang dapat menikmati beraneka ragam ponsel atau bergonta-ganti ponsel dalam waktu sekejap.
Para pembaca majalah ponsel diajak buat berandai-andai menggunakan
ponsel nan terpampang di dalamnya. Bahkan dalam kasus nan lebih ekstrim dan patologis, masyarakat awam dapat saja mengandaikan dirinya akan serupa dengan aktris atau aktor nan tampak dalam iklan ponsel tersebut.
Hal inilah nan sebenarnya merupakan akibat jelek dari adanya iklan di
media massa, terutama majalah ponsel. Masyarakat dibawa secara perlahan-lahan ke dalam global majalah ponsel demi menikmati apa nan sebenarnya tak mereka miliki. Dan inilah nan nantinya akan menimbulkan galau gadget di kalangan masyarakat Indonesia.
Seperti nan kita lihat sekarang ini, banyak orang nan tak dapat hayati tanpa ponsel. Ke manapun perginya, ia selalu membawa ponsel kesayangannya, bahkan ke kamar mandi sekali pun. Begitu juga saat bangun dari tidur, hal pertama nan dicari ialah ponsel.
Itulah sebabnya kenapa majalah ponsel memiliki sisi negatif di samping sisi positif nan memberi kemudahan dalam mengakses jenis dan bentuk ponsel nan diperlukan sebagai wahana komunikasi.
Dengan demikian, kita selaku masyarakat nan juga tak luput dari
pengalaman membaca majalah ponsel, wajib memiliki pengetahuan mengenai berbagai kebutuhan komunikasi nan harus dipenuhi, sehingga tak terjangkit patologi galau gadget nan bahkan hampir melingkupi kalangan anak-anak dan remaja di Indonesia.