Sejarah MySpace
Berbicara soal situs jejaring sosial, sepertinya selalu menarik buat dibahas. Di jagat internet ini ada banyak sekali situs jejaring sosial nan dapat digunakan oleh siapa pun secara gratis. Dari sekian banyak situs jejaring sosial itu, salah satu situs nan populer ialah MySpace. Sejarah Myspace cukup panjang, sehingga jangan heran jika anggotanya hingga Juni 2010 sudah mencapai 66 juta orang.
MySpace merupakan situs jejaring sosial nan diluncurkan pada Agustus 2003 dan mulai populer di Amerika Perkumpulan pada Juni 2006. Situs nan berlokasi di Beverly Hills, California ini, berada dalam sebuah gedung perkantoran dengan pemilik langsung perusahaan, News Digital Media, nan dimiliki oleh News Corporation.
Perusahaan ini mendapatkan tantangan terberat semenjak munculnya situs jejaring sosial Facebook nan kian merajai global internet, tepatnya pada April 2008. Dampaknya, perusahaan ini memangkas 30 persen tenaga kerjanya pada Juni 2009, dengan hanya menyisakan seribu karyawan saja.
Sejarah MySpace
Ide awal dari MySpace, bermula setelah peluncuran Friendster pada 2002. Ketika itu, beberapa karyawan dari eUniversal melihat potensi nan sangat besar dari jejaring sosial itu, sehingga mereka memutuskan buat meniru fitur nan lebih populer dari Friendster pada Agustus 2009.
Myspace hanya memerlukan sepuluh hari buat menyiapkan situsnya agar dapat diluncurkan. Persiapan itu sudah mencakup beberapa infrastrukturnya, mulai dari sumber daya manusia, keahlian teknis, keuangan, bandwidth , serta kapasitas server- nya.
Proyek besar tersebut diawasi langsung oleh Brad Greenspan (selaku pendiri, ketua, dan CEO eUniverse). Sementara pengelolaannya dilakukan oleh Chris DeWolfe (CEO MySpace), Josh Beremen, Tom Anderson (presiden MySpace), dan dibantu beberapa programmer serta sumber daya lain nan disediakan oleh eUniverse.
Pengguna pertama MySpace ialah para pegawai dari eUniverse itu sendiri. Untuk memperbanyak jumlah pengguna, perusahaan mengadakan kontes bagi siapa saja nan dapat mengajak orang lain sign-up paling banyak di situs ini. Saat itu, perusahaan berusaha keras melalui sumber dayanya buat menarik massa agar bergabung di MySpace. Usaha tersebut membuahkan hasil, tercatat ada dua puluh juta penggguna dan pelanggan email nan terdaftar di MySpace.
Beberapa tahun nan lalu MySpace dapat berbangga, sebab dapat mengalahkan penduhulunya Friendster. Namun, sepertinya situs ini harus berhati-hati, sebab saat ini saingan terberatnya yakni Facebook sudah makin mengancam keberadaannya.
Akankah MySpace dapat bertahan menghadapi kerasnya persaingan situs-situs jejaring sosial nan kian banyak? Kita lihat saja nanti.