Tas Import dan Kekuasaan
Fesyen merupakan sebuah produk dari peradaban nan kaya akan pengalaman dan anggapan masyarakat pengalamannya. Tidak sedikit orang nan hayati dengan anggapan fesyen dan mengejawantahkan dirinya dari produk peradaban tersebut. Oleh karena itulah semakin hari, produk peradaban semakin mewakili gaya hayati seseorang atau masyarakat nan memakainya.
Pada artikel kali ini, akan dibahas salah satu produk fesyen nan menjadikan pemakainya mendapatkan pengakuan, baik dari diri mereka sendiri ataupun dari lingkungan sekitar mereka, mengenai kedudukan mereka dalam tingkatan sosial.
Sebut saja, tas import nan bermerk dan didatangkan dengan harga nan sangat mahal. Bahkan hanya orang-orang eksklusif saja nan dapat memiliki tas dengan harga nan nisbi sulit buat dijangkau tersebut.
Apa nan Anda bayangkan ketika mendengar tas import? Barangkali, semua orang akan sepakat bahwa harga selangitlah nan pertama kali terlintas. Ya, tas import memang identik dengan harganya nan terbilang mahal. Bahkan, sangat mahal. Harga selangit tersebut tentu berlaku bagi tas import nan orisinil sebab banyak pula produk tas import tiruan.
Anggapan tersebut tentu saja tak salah sebab sering kita lihat aneka tas berharga murah dijual di pasar atau toko, dengan merk terkenal namun kualitas turunan atau palsu.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya mitos nan dibangun oleh produsen tas dan para konsumen nan membelinya dengan harga nan mahal. Lantas muncullah anggapan bahwa nan dapat membeli tas import dengan kualitas terbaik hanyalah masyarakat kalangan menengah ke atas saja.
Import Berarti Gaya
Bagi beberapa kalangan masyarakat, memakai tas import sudah menunjukkan gaya sekaligus tingkatan sosialnya di masyarakat. Anggapan nan cukup masuk akal, mengingat kecilnya kemungkinan kaum dengan tingkat ekonomi bawah buat memiliki tas import. Tas import seperti memiliki mulut dan berkata pada setiap orang nan ditemuinya bahwa si pemilik tas ialah orang kaya.
Pada awalnya, tas import memang biasa dipesan oleh orang-orang dari kalangan kerajaan dan bangsawan sehingga masyarakat kelas bawah memiliki asa nan sangat kecil buat dapat memiliki tas seperti itu.
Dengan produksi nan mewah, desain nan sengaja dibuat dengan kesan elegan dan glamor, serta dibuat oleh desainer kelas atas membuat barang tersebut hanya dapat dimiliki oleh orang nan memiliki banyak uang saja.
Lantas seiring berkembangnya waktu, para selebriti global nan memiliki penghasilan setaraf dengan seorang presiden di Indonesia barulah dapat mendapatkan produk peradaban tersebut dengan harga nan mencengangkan. Selain para selebriti dunia, pengusaha nan mumpuni juga mampu membangkitkan gairah fesyen mereka dengan membeli tas nan berharga selangit itu.
Beberapa tas import nan cukup terkenal di kalangan masyarakat ialah Louis Vuitton, Gucci, Prada, Mango, dan Versace. Namun, di antara merek tas import tersebut, Louis Vuitton dan Guccilah nan bisa dikatakan paling terkenal. Kedua merek itu seolah memiliki karisma tersendiri di kalangan pencinta tas import. Tak heran, harga kedua merek tas ini sangat tinggi.
Penyeimbang Tren Fesyen
Tren fesyen semakin hari tampak semakin berkembang pesat. Lebih ekstrem lagi, model pakaian. Dapat jadi, setiap minggu muncul model busana baru. Hal inilah nan ingin dikejar para pencinta gaya, terutama nan memiliki keterbatasan dana. Bagaimana menciptakan holistik penampilan agar selalu tampak up to date. Salah satunya, memakai tas import.
Busana nan dikenakan tak melulu harus mengikuti tren terbaru. Jika tetap ingin tampil gaya, busana out of date harus diimbangi dengan pemakaian aksesoris nan bersifat menolong atau membangun gambaran busana. Solusinya ialah memakai tas import sebagai aksesoris pelengkap gaya Anda. Jika tas import sudah menjadi “keharusan” gaya, tentu ada beberapa orang nan tak dapat mewujudkannya.
Sebagai antisipasi paling jitu, para pedagang tas lokal sudah sangat jeli menangkap peluang bisnis ini dengan menciptakan produk replika merek import. Anda pun niscaya sering melihat para penjual tas di pinggir jalan menyediakan tas merek import. Harga beli tas import replika ini sangat bersahabat sehingga Anda nan berkatung kempis pun dapat memiliki tas import.
Dengan kata lain, selain mewakili kedudukan sosial eksklusif di masyarakat, tas import juga mampu menjadikan penampilan seseorang terlihat lebih anggun, menarik, mewah, glamor, dan kesan atau citraan lain nan memang dimunculkan oleh produk tersebut.
Tas Import dan Kekuasaan
Selain melambangkan kedua hal nan sudah disebutkan di atas, tas import juga memiliki nilai mitologi lainnya nan mungkin tak pernah terpikir oleh masyarakat, bahkan si pemakai itu sendiri.
Para pemakai tas bermerk global tersebut seringkali dielu-elukan oleh masyarakat sebab kemampuannya membeli barang dengan harga nan sangat mahal, mampu menjadi ikon buat para pengguna fesyen, serta terlihat sebagai kaum nan dapat menguasai medan pergaulan.
Dengan kata lain, penggunaan barang import tersebut merupakan satu cara nan tepat buat merepresentasikan kekuasaan nan mereka miliki. Kekuasaan atas penggunaan uang nan dianggap kecil (bagi para pembeli barang tersebut), kekuasaan buat dapat berada di tengah pergaulan fesyen, dan kekuasaan buat mengubah global menjadi mengelu-elukan mereka (pemakai atau konsumen).
Asli atau Replika?
Masalah nan kemudian muncul ialah menyangkut kualitas. Bagaimanapun, kualitas barang orisinil dan replika niscaya berbeda. Disparitas tersebut terutama sangat tampak pada kekuatan jahitan. Jika Anda memiliki tas import replika, berhati-hatilah saat memakainya. Jangan sampai melakukan sesuatu nan akan membuat tas Anda rusak sehingga bisa mempermalukan diri sendiri.
Setiap orang berhak menentukan barang nan ingin dikenakannya, tidak terkecuali tas import. Jika nan dikejar ialah gaya, persoalan orisinil ataupun replika tampaknya tak begitu penting. Yang krusial Anda tak malu ketika berteman dengan teman. Produk replika pun tak selamanya memiliki kualitas buruk. Jika Anda ingin produk replika nan cukup bagus, pilihlah KW Super, KW1 maupun KW2.
Tidak sedikit dari masyarakat Indonesia nan rela membeli barang replika hanya buat menunjukkan bahwa dia juga memiliki pengetahuan nan tak kalah gaul dengan para penikmat fesyen kelas atas.
Sayangnya, penggunaan barang replika di Indonesia sangat membludak dan biasanya digunakan bukan sebab fungsinya sebagai alat pengangkut barang buat bepergian, tapi hanya buat sekadar bergaya dan memperlihatkan kemapanan pengetahuan fesyen mereka.
Hal ini tentu saja membuat ada anggapan semu nan ditangkapoleh sebagian besar masyarakat Indonesia nan masih memandang kedudukan, pengetahuan, dan kekuasaan hanya lewat penampilan fisik saja.
Dengan anggapan tersebut, manusia kadang salah menilai bahwa siapa nan memiliki tas bermerk import, walaupun hanya sekadar tas replika, berarti memiliki pengetahuan nan cukup besar dalam global fesyen sehingga dianggap pula memiliki kedudukan nan cukup tinggi di global fesyen dan tingkatan sosial.
Lantas, apakah Anda juga berpikir demikian? Jika iya, maka ubahlah pola pikir Anda. Jika memang tak mampu membeli tas bermerk dengan harga nan sangat mahal tersebut, belilah barang orisinil produksi Indonesia nan tidak kalah menariknya dengan tas-tas tersebut.
Gunakan kembali tujuan Anda buat memfungsikan tas sinkron dengan fungsi semula, yakni sebagai media pengangkut barang nan dapat mempermudah Anda dalam bepergian jauh.
Jika Anda membutuhkan tas hanya buat bergaya, maka lebih baik membeli produk orisinil dengan harga nan terjangkau namun memiliki kualitas nan baik dan dapat digunakan sinkron keperluan. Misalnya, membeli tas pesta, tas buat naik gunung, dan fungsi lainnya.
Jangan sampai Anda terjerat oleh berbagai mitos mengenai anggapan tas nan mahal atau tas bermerk ialah tas nan menunjukkan taraf hidup, pengetahuan, dan kekuasaan nan Anda miliki.
Selamat membeli tas pilihan Anda!