Menentukan Prioritas dalam Berbisnis

Vilfredo Pareto, seorang pakar ekonomi asal Italia menemukan suatu alat nan berguna buat menentukan prioritas yaitu prinsip Pareto. Prinsip pareto ini menyebutkan bahwa 20 persen hal terpenting akan menyumbang pada 80 persen keberhasilan.

Dalam prinsip manajemen waktu, anggaran Pareto ini bisa diterapkan dengan mempercayai bahwa pemanfaatan 20 persen waktu terbaik Anda akan mempengaruhi kualitas penggunaan waktu nan 80 persen sisanya. Sebagai contoh, jika Anda ingin menjadi pemain sepak bola nan handal dan Anda hanya memiliki waktu 100 hari, maka Anda harus memelajari teknik bermain sepak bola dengan sangat bersungguh-sungguh dalam waktu 20 jam, sementara residu waktu 80 jam akan Anda pergunakan buat melatih teknik nan telah Anda pelajari berulang-ulang hingga mahir.

Dalam menentukan prioritas kegiatan, ada hal-hal nan perlu diperhatikan, yaitu:

1. Waktu nan berbeda di loka nan sama. Misalkan Anda memiliki janji buat berjumpa dengan Klien A pada hari Kamis 28 November 2010 jam 1 siang di sebuah restoran. Sementara Anda juga memiliki janji dengan Klien B pada hari Sabtu, 30 November 2010 di gedung nan sama. Dalam kondisi ini sebaiknya Anda menjadwalkan ulang rendezvous dengan salah satu klien agar Anda tak perlu datang ke loka nan sama pada hari nan berbeda. Jadi Anda telah melakukan efisiensi penggunaan waktu.
2. Waktu nan berdekatan buat kegiatan nan bertolak belakang. Misalnya Anda akan pergi berlibur pada hari Sabtu, maka jangan mengadakan kedap koordinasi nan serius pada hari Jumat. Jadwalkan pada hari Kamis agar Anda bisa berkonsentrasi penuh saat kedap dan tak akan memikirkan kedap saat akan berangkat liburan.
3. Waktu dan tipe kepribadian. Setiap orang memiliki ‘golden time’ yaitu waktu dimana mereka memiliki stamina dan semangat nan paling baik buat mengerjakan suatu hal. Jadwalkan pekerjaan-pekerjaan nan sulit dan memutuhkan konsentrasi penuh Anda pada golden time Anda.
4. Manusia ialah makhluk nan mempunyai banyak peran, sehubungan dengan relasinya dengan orang lain. Misalnya, seorang wanita mempunyai peran sebagai anak, kakak, teman, sahabat, istri, ibu, dan lainnya.

Masing–masing peran akan menuntut waktu Anda. Oleh sebab itu cerdas dan cermat dalam menentukan prioritas sangat diperlukan agar kehidupan Anda berjalan dengan baik.

Skala prioritas tentu dibutuhkan dalam berbagai hal, termasuk dalam menjalankan bisnis nan juga membutuhkan manajemen waktu agar dapat mengolah tindakan mana nan harus dilakukan dan tidakan mana nan tak harus dilakukan.

Salah satu hal nan perlu dilakukan dalam menentukan prioritas dalam berbisnis ialah memulai perencanaan dengan baik. Planning nan baik tersebut akan memotivasi seseorang buat bertindak sinkron dengan planning nan telah dibuat. Perencanaan nan baik akan memberikan pengarahan kepada orang-orang nan bertindak di dalamnya buat dapat memanaje segala sesuatu nan berhubungan dengan bisnis.

Jika perencanaan sudah dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka tindakan selanjutnya ialah membuat skema organisasi atau membuat daftar tindakan bisnis apa saja nan perlu dilakukan buat memulai, mengembangkan, serta mempertahankan bisnis nan dijalankan tersebut.

Perencanaan dan tindakan berencana tersebut tak hanya masalah uang dan kapital nan dikeluarkan buat menjalankan bisnis, tapi juga berapa orang nan dibutuhkan buat menjalankan bisnis tersebut, serta berapa banyak waktu nan diperlukan buat menunjang kesuskesan bisnis tersebut.

Perencana dan pengatur nan baik tentu akan memperhitungkan untung dan rugi dalam mepekerjakan orang lain dan dalam mempergunakan waktunya. Dengan begitu, segala sesuatu akan berjalan lebih efektif dan mampu memberikan hasil nan maksimal.

Hal kedua nan biasanya dilibatkan dalam urusan skala prioritas ialah karir. Karir akan menunjukkan hasil nan baik jika seseorang mampu menentukan skala prioritasnya di bidang nan ditekuninya. Misalnya saja, seseorang dengan cita-cita buat menjadi seorang dosen tentu harus menentukan hal-hal atau kegiatan nan berkenaan dengan pekerjaan tersebut.

Hal pertama nan dibutuhkan buat memulai perjalanan karir nan baik ialah dengan memiliki niat, prinsip, dan tentu saja motivasi nan baik dalam mencapai cita-cita nan dituju. Niat nan baik akan mendatangkan kebaikan pada diri seseorang buat lebih aktif dalam mencari celah-celah nan baik buat mencapai cita-cita.

Sebagai contoh, buat menjadi seorang dosen, maka dibutuhkan kemampuan nan baik secara akademis. Oleh karena itu, prioritas nan mesti dijalankan ialah belajar dengan baik dan sungguh-sungguh sehingga ke depannya mampu memahami berbagai hal nan berkaitan dengan sistem akademik tersebut.

Hal kedua nan menjadi skala prioritas dalam mencapai tujuan menjadi seorang dosen ialah mengikuti berbagai seminar dan kegiatan nan secara aktif mendalami ilmu dan wawasan di bidang tenaga pengajar atau dosen. Anda juga dapat mendapatkan berbagai link dari perguruan tinggi lain jika aktif dalam mengikuti acara-acara atau kegiatan-kegiatan semacam itu.

Hal ketiga, tentu kerja keras buat dapat masuk ke dalam sebuah instansi pendidikan guna memberikan pedagogi dan pendidikan nan sinkron dengan pola pikir dan kebutuhan pendidikan masyarakat Indonesia.

Berbagai penemuan akan sangat dibutuhkan buat dapat memajukan pola pendidikan di Indonesia. Dengan begitu, Anda tak hanya memberikan kontribusi berupa pedagogi dan pendidikan, tapi juga berupa ide dan gagasan nan baik buat mengembangkan global kependidikan di Indonesia.

Motivasi dan kerja keras juga dibutuhkan agar Anda tak langsung menyerah ketika menemui berbagai kendala nan nantinya muncul pada saat hendak mencapai cita-cita tersebut.

Setelah menjalani karir nan baik, hampir setiap orang membutuhkan kehidupan nan normatif nan berada dalam suatu tatanan kehidupan nan paling kecil, namun paling menentukan, yakni berumah tangga atau berkeluarga. Baik laki-laki maupun perempuan akan membutuhkan hal tersebut buat dapat mendapatkan kehidupan nan sempurna.

Dalam berumah tangga, ada beberapa hal nan tentu menjadi skala prioritas sehingga kehidupan keluarga dapat berjalan dengan baik. Hal itu tentu menyangkut kebutuhan pasangan dan anak-anak dalam berkomunikasi.

Prioritas nan harus dipenuhi ialah bagaimana memberikan waktu nan cukup efektif buat dapat menciptakan kebersamaa dan kehangatan dalam kehidupan berkeluarga. Meskipun sibuk dalam bekerja, namun seseorang tak dapat mengesampingkan kehidupan keluarganya.

Dengan begitu, tentukan waktu nan tepat bagi Anda dan keluarga buat berkumpul, bersilaturahmi satu sama lain, dan mendapatkan momen-momen krusial nan mungkin dapat menjadi salah satu cara menyenangkan diri Anda dari kelelahan dampak bekerja seminggu penuh.

Pada saat Anda berkumpul dengan keluarga, hindari melakukan pekerjaan kantor atau urusan pekerjaan sebab hal itu akan sangat membuat anggota keluarga menjadi tak nyaman dan dianggap bukan sebagai prioritas primer Anda.