3. John Maynard Keynes
Teori-teori Ekonomi merupakan salah satu ilmu nan berhubungan dengan keuangan atau pendapatan suatu individu. Siapa saja penemu teori-teori ekonomi tersebut? Berikut ini beberapa biografi tokoh ekonomi nan perlu kamu ketahui.
1. Adam Smith
Adam Smith hayati pada abad ke-18 di Skotlandia. Tepatnya Smith lahir di Kirkcaldy, Skotlandia pada 5 Juni 1723 dan meninggal di Edinbrugh, Skotlandia 17 Juli 1790. Pada usia 13 tahun, dia sudah masuk di Universitas Glasgow. Di sana ia belajar tentang filosofi moral pada Francis Hutcheson. Kemudian pada tahun 1740, Smith dianugerahi Snell Exhibition dan memasuki Balliol, Oxford. Namun, pada tahun 1746 dia keluar dari universitas tersebut dengan alasan merasa tak dihargai kerja kerasnya selama ini secara layak.
Salah satu syarat absolut buat pembangunan ekonomi ialah kemampuan manusia dalam menabung dan menanamkan modalnya. Smith selalu menekankan bahwa menanam kapital merupakan syarat primer buat pembangunan ekonomi. Hal tersebut sebab akan berpengaruh pada taraf investasi. Taraf investasi ditentukan oleh tabungan nan seutuhnya diinvestasikan. Smith menghimbau buat setiap tabungan nan dimiliki seseorang merupakan sebuah kapital nan harus segera dipergunakan.
Mengapa kapital perlu segera ditanamkan buat suatu usaha? Hal tersebut ditujukan oleh Smith agar sang pemilik kapital bisa segera mendapatkan keuntungan. Jika kapital (tabungan) hanya disimpan maka tak akan ada perubahan terhadap perekonomiannya.
Lalu siapa nan harusnya berperan sebagai agen kemajuan dan pertumbuhan ekonomi? Menurut Smith, para petani, produsen, dan pengusaha merupakan pemilik kapital dan pembangun pertumbuhan ekonomi nan hebat. Melalui perdagangan bebas bisa mendorong mereka (petani, produsen dan pengusaha) dalam ekspansi pasar. Smith menjelaskan bahwa pembangunan pertanian mendorong pada peningkatan pekerjaan kontruksi dan perdagangan.
Manusia selalu ingin memuaskan dirinya sendiri nan disebut Smith dengan homo economicus. Teori Smith secara singkat juga menerangkan tentang pertumbuhan ekonomi, faktor-faktor kebijakan serta memaparkan penghambat-penghabatnya. Namun dari banyaknya kontribusi nan diberikan Smith, terdapat beberapa kelemahan pada teorinya tersebut. Kelemahan dari teori Smith tersebut ialah pembagian masyarakat secara lugas. Selain itu juga alasan tak adil kegiatan menabung, pengabaian pengusaha, serta sumsi tak realistis buat keadaan stasioner.
2. David Richardo
David Richardo hayati pada tahun 1772-1829, sekitar abad ke-18. Ia merupakan lelaki berkembangsaan Inggris. Richardo merupakan anak ke-3 dari 17 bersaudara. Ayahnya merupakan seorang makelar saham nan sukses. Sampai pada usia 21 tahun, Richardo terpaksa meninggal orangtuanya sebab memilih kawin lari dengan perempuan pujaannya. Berbekal pengalaman nan ayahnya berikan soal saham, dia memulai karirnya menjadi seorang makelar saham juga. Kesuksesan menghampirinya dalam bidang tersebut.
Perkenalannya pada ekonomi dimulai ketika dia sedang membaca buku karangan Adam Smith. Mulai dari tulisannya tersebut dia tergerak buat ikut menulis tentang ekonomi. Karir di bidang ekonomi dia mulai ketika usianya menginjak 37 tahun. Dimulai dengan menulis sebuah artikel, Richardo kemudian ketagihan buat meneliti tentang perekonomian. Sepuluh tahun kemudian karir Richardo ini membuahkan hasil. Ketenarannya dibidang ilmu ekonomisampai pada puncaknya.
Teori nilai kerja merupakan teori hasil pemikiran Richardo. Teori ini mempertimbangkan upah pekerjanya. Perhitungannya jika pekerja pada abad ke-18 dibayar dengan upah Rp 10.00/ hari, maka pada abad ke-19 upah tersebut tak akan sama lagi. Dapat saja lebih tinggi atau pun lebih rendah. Hal tersebut tergantung pada perkembangan atau perubahan perekonomian secara menyeluruh nan dialami oleh Negara tersebut.
Teori mengenai keunggulan komparatif suatu Negara juga menjadi perhatiannya. Menurutnya keunggulan komparatif suatu Negara akan tercapai jika suatu Negara mampu memproduksi barang atau jasa lebih murah dan menghasilkan barang dan jasa lebih murah dan menghasilkan barang nan banyak.
Produktivitas dan efisiensi nan tinggi harus dimiliki oleh suatu Negara dalam melakukan spesialisasi produksi barang dan jasa agar baku kehidupan dan pendapatannya meningkat. Contohnya saja, jika Negara X dapat menghasilkan minyak dengan proses produksi nan murah, namun Negara tersebut tak dapat memproduksi kopi dengan murah juga. Sedangkan Negara Y dapat menghasilkan kopi dengan biaya produksi nan lebih murah, dan tak dapat menghasilkan minyak, maka kedua Negara itu dapat melakukan barter akan menghasilkan keunggulan komparatif nan bagus.
Pandangannya nan mementingkan global usaha agar dapat secara bergerak secara bergerak maju sebuah perekonomian Negara. Tidak heran jika kemudian pada tahun 1817, Richardo mengarang sebuah buku berjudul “ Principles of Political Economy and Taxation ”.
Ahli ekonomi ini berpendapat bahwa kunci dari pertumbuhan sebuah ekonomi bangsa ialah modal. Hal tersebut merupakan kunci primer nan harus dinomor satukan. Peran global usahalah nan kemudian bisa menggerakkan secara bergerak maju perekonomian. Untuk mewujudkan hal tersebut ialah dengan cara mendorong sektor produksi buat memperoleh laba nan sebesar-besarnya.
Pertambahan tenaga kerja merupakan salah satu penghambat pertambahan modal. Selain itu, jika pertambahan penduduk tinggi maka taraf penghasilan atau upah nan diperoleh tenaga kerja akan turun. Penurunan nan monoton akan menyebabkan tenaga kerja tak bisa menyokong pemenuhan kebutuhan mereka. Namun, pertambahan tenaga kerja juga memiliki sisi menguntungkannya, yakni bisa meningkatkan sektor produksi. Hal tersebut akan berdampak pada menyebar luasnya hasil produksi sehingga permasalahan terhambatnya pertambahan kapital akan teratasi dengan hal tersebut.
Teori Richardo nan menjelaskan bahwa nilai suatu barang produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja nan diperlukan dalam pembuatan barang produksi ini sukses mempengaruhi pendangan Karl Marx dan John Stuart Mills.
3. John Maynard Keynes
Keynes lahir pada 5 Juli 1883 ketika Karl Marx telah meninggal dunia. Ayahnya seorang pakar ekonomi di Universitas Cambridge. Cita-citanya buat mendirikan perusahaan kereta barah harus kandas dan malah menjadi pegawai di departemen keuangan. Setelah itu dia juga pernah mengajar di Cambridge. Pada tahun 1918-1919 ia terpilih sebagai delegasi dalam konferensi perdamaian di Paris.
Keynes menulis buku berjudul “ Economic Consequences of the Peace” . Buku tersebut berisi tentang Keynes nan menentang kebijakan para pemimpin Negara-negara sekutu nan selalu menyudutkan Jerman. Menurut Keynes kebijakan para pemimpin tersebut akan menimbulkan krisis politik dan keamanan di kemudian hari. Pasca perang global II ramalan tersebut terbukti. Sejak saat itu Amerika Perkumpulan dan Inggris tak ingin mengulangi kesalahannya lagi dan mulai menuruti Keynes.
Buku berjudul “ The General Theory of Employment, Interest, and Money ” merupakan karangan John Maynard Keynes. Buku tersebut memuat tentang teori generik atas kesempatan kerja, suku bunga, dan uang. Dalam buku tersebut, Keynes pertama kali menawarkan gagasan tentang interaksi antara hasil produksi dengan permintaan dan penawaran. Teori ini menyebutkan bahwa seluruh kegiatan produksi harus diperlambat atau diturunkan jika posisi penawaran lebih besar dari pada permintaan. Hal tersebut dilakukan buat menyeimbangkan taraf nan berada di bawah pengguna tenaga kerja nan optimal. Perekonomian suatu Negara akan berputar jika tingginya taraf permintaan rakyat (dari sektor produksi) dan meningkatnya pengeluaran pemerintah. Hal tersebut akan meningkatkan investasi nan akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja. Pada akhirnya pengeluaran rakyat akan naik.
Pada tahun 1915, Keynes pertama kali mengarang buku berjudul ” The Economics Consequences of Peace ”. Kemudian tahun 1923, ia kembali menunjukkan kekonsistensiannya pada global ekonomi dengan mengarang buku bertajuk “ A Tract of Monetary Reform” . Tiga tahun kemudian Keynes Kembali menerbitkan hasil penelitiannya nan diberi judul “The End of Laissez Faire”. Buku-buku tersebut menekankan penelitian Keynes di bidang ekonomi makro, ekonomi jangka panjang, ekonomi moneter, dan perubahan kuantitas.
Karir Keynes di pemerintahan pun cukup gemilang. Kecerdasannya dalam menganalisis perpolitikan ekonomi membawanya pada jabatan Penasihan Pemerintah Inggris pada tahun 1940. Pada tahun 1941 pun dia kemudian dipercaya menjadi Gubernur Bank Inggris. Berkat konstribusinya tersebut, pada tahun 1942, Keynes mendapatkan gelar kehormatan “Baron Keynes dari Tilton” oleh Kerajaan Inggris.