Dampak Globalisasi dalam Bidang Ekonomi
Seperti apakah globalisasi dalam bidang ekonomi itu? Sebelum lebih jauh membahas globalisasi dalam bidang ekonomi, ada baiknya kita ketahui terlebih dulu makna dari globalisasi. Dengan begitu, pembahasan ini nantinya akan lebih mudah dipahami.
Globalisasi merupakan proses hubungan nan terjadi antaraindividu, golongan, maupun kelompok nan tanpa terhalangi oleh batas negara. Ya, dalam globalisasi, semua individu, kelompok atau golongan di setiap negara bebas berinteraksi. Wujud dari globalisasi sendiri dapat berupa ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, hingga globalisasi ekonomi.
Nah, pada kesempatan kali ini penulis akan lebih memfokuskan pembahasan tentang globalisasi dalam bidang ekonomi. Pembahasan ini menarik sebab saat ini Indonesia nan merupakan negara besar dengan jumlah penduduk nan banyak tengah berada dalam pusara globalisasi ekonomi.
Ya, ratusan juta penghuni negara kepulauan Indonesia telah menjadi daya tarik nan sangat menawan bagi perusahaan-perusahaan besar global buat memasarkan produknya. Ditambah pola pikir bangsa Indonesia nan masih memandang wah kepada produk nan berbau luar negeri, semakin mudahlah produk-produk luar tersebut menyihir hati masyarakat Indonesia.
Lantas, bagaimana dengan barang-barang produksi dalam negeri? Sepertinya barang-barang dalam negeri masih harus berusaha lebih keras lagi agar mampu memikat hati masyarakatnya sendiri. Saat ini Produk dalam negeri sudah seperti tamu di rumahnya sendiri. Menyedihkan.
Rasanya pemerintah perlu menerapkan pajak baru bagi mereka nan membeli barang dari luar negeri ketika memasuki wilayah Indonesia. Keadaan ini tak dapat dibiarkan begitu saja. Globalisasi dalam bidang ekonomi telah berlangsung lama dan Indonesia tidak dapat hanya bermimpi menjadi salah satu pemain ekonomi besar global jika masih membiasakan menjadi konsumen.
Agar kondisi negatif seperti ini tak terus berlanjut, perlulah kiranya dipikirkan cara terbaik buat mengubah globalisasi dalam bidang ekonomi di Indonesia ke arah nan lebih positif. Adapun beberapa cara nan dapat dilakukan ialah sebagi berikut.
Persiapan Menghadapi Globalisasi dalam Bidang Ekonomi
1. Memperbaiki Kerangka berpikir Pendidikan
Pendidikan nan tepat akan menghasilkan anak-anak Indonesia cerdas berwawasan luas nan dapat menjadi pemain di dalam ekonomi global. Pendidikan ini tak hanya di sekolah, tapi juga di rumah. Biasakanlah anak tahu tentang nilai segala sesuatu nan ada di sekitarnya.
Biarkan anak memahami bahwa dengan adanya harga tersebut berarti ada nilai uang nan harus dikeluarkan buat mendapatkan barang-barang tersebut. Memang harus hati-hati mengarahkan anak memasuki konsep materialisme dan pemahaman pasar ekomoni ini.
Misalnya, setiap kali anak melakukan suatu pekerjaan, hargailah anak dengan uang tak hanya dengan ucapan terima kasih. Suatu saat tanyalah anak berapa dia mau dibayar bila ada pekerjaan membersihkan kamar mandi. Biarkan dia menganalisa taraf kesulitan dan berapa harga nan harus dibayar dengan taraf kesulitan tertentu. Hal ini akan membuka wawasan anak bahwa setiap pekerjaan ada harganya masing-masing.
Bila anak sudah memegang uang dan tahu nilai uang serta tahu bagaimana mendapatkannya, ajarilah juga bagaimana menggunakan uang dengan tepat dan bijaksana. Contohnya, anak mempuyai uang Rp1 juta. Katakan pada anak bahwa kalau dia membeli permen dengan uang Rp1 juta, maka jutaan permen dapat dia dapatkan.
Tapi, uang segitu belum dapat membeli sebuah mobil Fortuner. Pelajaran nilai uang ini akan membuat anak menentukan langkahnya dalam menggunakan uang. Dia akan dapat menghemat dan menabung uangnya.
2. Berusaha Menjadi Produsen
Setiap orang ialah konsumen, tapi tak setiap orang dapat menjadi produsen. Pendidikan bisnis sejak Taman kanak-Kanak akan membuat anak sadar bahwa di global ini mereka harus mencari dan menjadi produsen agar mampu berdiri dan mempunyai daya tawar tinggi. Misalnya, adakan simulasi sistem penyediaan barang. Suatu ketika peredaran barang banyak, harganya akan jatuh.
Tapi kalau pedagang bermain kotor dan menimbun barang, lalu barang nan beredar sedikit, harganya menjadi tinggi. Tanyakan kepada anak siapakah nan dirugikan dalam kondisi seperti ini? Pastilah konsumen. Agar tak menjadi pihak nan selalu dirugikan, maka jadilah pemain bukan penonton. Simulasi ini akan membangkitkan semangat anak buat mulai menjadi produsen sejak kecil.
Jangan remehkan otak anak-anak. Mereka niscaya dapat meyerap pelajaran tersebut dengan mudah asalkan alat peraga dan cara penyampaian dengan menggunakan bahasa anak.
3. Perhatikan Standard Kualitas dan Mutu Barang
Bila ingin menjadi pemain global, hasilkan produk nan memenuhi standardisasi internasional. Suatu produk terbaik, bermutu tinggi tapi harganya cukup bersaing. Penduduk dunia terutama nan tinggal di negara maju, seperti belahan Eropa, Amerika, Jepang, dan lain-lain, sangat menghargai produk nan baik. Semua hal nan berhubungan dengan standardisasi ini harus dipelajari dengan saksama.
Ingat, Indonesia ialah negara dengan sumber kekayaan alam nan berlimpah. Dari banyaknya sumber daya alam tersebut pastilah banyak barang nan dapat diciptakan dan memiliki kualitas dunia. Sumber daya manusia dengan pendidikan nan baik serta ditopang dengan Norma menjadi produsen sangat memungkinkan buat menghasilkan produk unggul, produk berkualitas, dan bermutu tinggi.
4. Jangan Mendewakan Perlindungan Pemerintah
Pengusaha Indonesia tak dapat menjadi pengusaha manja dan cengeng nan berlindung di bawah ketiak pemerintah buat melindungi usahanya. Memang buat beberapa produk, pemerintah harus melindungi rakyatnya dari serbuan barang nan akan terlalu menjatuhkan produk Indonesia, tapi hal ini tidak dapat terlalu lama dibiarkan.
Berdirilah di atas kaki sendiri. Di mana pun, siapa pun bahagia membeli produk bagus berkualitas baik dengan harga bersaing. Pengusaha Indonesia harus lebih berani mendobrak penguasaan pengusaha Cina nan selalu mampu menjual produknya ke seluruh dunia. Bila sekali gagal, jangan katakan 1000 kali mencoba tidak ada nan berhasil. Mimpi saja tak cukup buat dapat bersaing dalam globalisasi ekonomi. Sine qua non tindakan konkret nan dimulai dari sejak dini.
Dampak Globalisasi dalam Bidang Ekonomi
Setiap perubahan tentu akan membawa dampak, baik itu akibat positif, maupun akibat negatif. Hal ini tak terkecuali pada globalisasi dalam global ekonomi. Berbagai akibat tekait adalnya globalisasi dalam bidang ekonomi sangat mungkin dirasakan oleh semua orang nan terlibat di dalamnya.
Ketika globalisasi dalam bidang ekonomi sudah terjadi, batasan suatu negara tak lagi jelas, batas-batas itu akan terlihat samar. Kegiatan perekonomian nasional dan perekonomian internasional terjadi dalam wilayah nan sama, keduanya saling berkaitan, dan tidak sporadis saling "baku hantam" ketika mencari pasar atau konsumen.
Berikut ialah beberapa contoh akibat positif dan akibat negatif nan ditimbulkan oleh globalisasi dalam bidang ekonomi.
Dampak Positif
Beberapa akibat positif dari globalisasi dalam bidang ekonomi, di antaranya sebagai berikut.
- mampu memotivasi sumber daya manusia buat senantiasa meningkatkan kualitas dirinya.
- Globalisasi ekonomi akan membuat kegiatan ekonomi semakin banyak, dengan begitu lapangan pekerjaan nan tersedia pun menjadi bertambah.
- Persaingan nan ketat memungkinkan setiap barang nan dijual akan memiliki harga nan rendah dan dapat didapatkan dengan mudah.
Dampak Negatif
- Produk dari perusahaan asing akan mendominasi pasar
- produksi dalam negeri dinilai kurang bermutu sehingga ditinggalkan pembeli.
- Banyak perusahaan dalam negeri nan akan gulung tikar sebab biaya produksi tak sinkron dengan pendapatan
Nah, itulah citra mengenai globalisasi dalam global ekonomi. Seiring dengan perjalanan waktu, kita harus mempersiapkan diri agar dapat bertahan dan menjadi salah satu aktor primer peristiwa itu. Jika tak begitu, bersiaplah buat menerima kehancuran. Semoga itu tak terjadi.