Tokoh Keperawatan Islam Rufaidah Al-Asalmiya
Perawat, mungkin Anda pernah mendengar atau bahkan sudah sangat akrab dengan orang nan bertugas sebagai perawat. Dapat sebab Anda sendiri nan pernah mengalami menjadi pasien di salah satu rumah sakit atau orang terdekat Anda nan mengalaminya. Dalam global keperawatan ada banyak tokoh nan sangat berperan dan berjasa. Di global ini banyak sekali tokoh keperawatan. Apa Anda tahu tokoh keperawatan Islam ?
Keperawatan Dalam Islam
Perawat ialah salah satu profesi nan bertugas buat merawat seseorang agar terbebas dari berbagai penyakit dan memelihara kesehatan seseorang, baik kesehatan fisik atau jasmani maupun kesehatan psikis atau rohani .
Keperawatan dalam global Islam tak hanya bertugas buat menjalankan pekerjaan semata, namun juga sebagai syiar ajaran Islam nan menanamkan nilai-nilai ajaran Islam dalam masa perawatan. Dalam proses keperawatan Islam, ada 4 prinsip nan dilandasi dari ajaran Islam.
1. Manusia dan kemanusiaan
Manusia ialah makhluk kreasi Allah dengan penciptaan nan sebaik-baiknya dan diciptakan dengan paripurna sebab memiliki akal pikiran. Lihat saja bagaimana Allah memerintahkan kepada makhluk lainnya buat bersujud kepada Nabi Adam, walaupun memang sebab kesombongannya ada makhluk nan tak mau bersujud, yaitu iblis.
Al-Qur’an menyebut manusia dengan sebutan an-naas dan al-basyar . Penyebutan an-naas menyatakan bahwa manusia ialah makhluk sosial. Sedangkan penyebutan al-basyar menandakan bahwa manusia ini memiliki bentuk fisik nan diciptakan pertama kali dari tanah, sehingga akhirnya berwujud paripurna memiliki panca indra, dapat berjalan, dan dapat berusaha buat memenuhi kebutuhannya.
2. Lingkungan
Lingkungan ini terbagi pada dua bagian, yaitu lingkungan internal nan ada dalam diri manusia dan lingkungan eksternal nan berada di luar diri manusia.
3. Sehat dan kesehatan
Sehat ialah keadaan di mana ada kesesuaian antara akal dan pikiran jasmani dan rohaninya, sehingga ia dapat berinteraksi dengan lingkungannya.
4. Keperawatan
Keperawatan merupakan pelayanan kesehatan buat merawat jasmani dan rohani seseorang nan dilandasi dengan keimanan, ilmu dan amal, serta keyakinan akan adanya tuhan nan Maha Menyembuhkan.
Perawat ialah salah satu pekerjaan nan mulia sebab banyak membantu dan merawat orang sakit nan membutuhkan perawatan. Membantu orang nan lemah agar memiliki kekuatan lagi dan membantu merawat kejiwaan seseorang nan sedang sakit.
Perawat sudah ada sejak zaman Rasulullah. Pada zaman Rasulullah terjadi begitu banyak peperangan tentu perawat sangat dibutuhkan buat merawat nan terluka. Di samping juga dibutuhkan oleh masyarakat ada saat itu.
Banyak tokoh keperawatan dalam Islam, salah satunya ialah Rufaidah binti Sa’ad Al-Asalmiya. Bahkan Rufaidah ini dipandang sebagai perawat pertama muslim nan hayati di zaman Nabi Muhammad.
Apakah Anda tahu tokoh keperawatan Islam nan bernama Rufaidah binti sa’ad Al-Asalmiya? Jika Anda belum mengenal Rufaidah mungkin wajar sebab banyak juga perawat bahkan perawat nan muslim tak mengenal siapa Rufaidah binti Sa’ad tersebut.
Mereka lebih kenal dengan tokoh keperawatan dari global barat, seperti tokoh nan asalnya dari Inggris nan bernama Florence Nighttingale.
Tokoh Keperawatan Islam Rufaidah Al-Asalmiya
Lalu, siapakah Rufaidah Al-Asalmiya itu? Rufaidah Al-Asalmiya atau biasa disebut dengan Siti Rufaidah merupakan perawat muslim pertama di dunia. Nama lengkapnya ialah Rufaidah binti Sa’ad Aslam Al-Khazraj nan lahir di Kota Madinah pada tahun 570 Masehi.
Ayahnya ialah orang nan dapat mengobati berbagai penyakit dan ia menjadi perawat sebab ia sering membantu ayahnya ketika ayahnya mengobati pasien.
Pada masa kenabian Nabi Muhammad Saw seorang tokoh keperawatan nan bernama Rufaidah Al-Asalmiya ini ada. Ia termasuk ke dalam golongan Anshar. Golongan anshar ini ialah golongan pertama nan menganut agama Islam di Madinah dan ikut mendukung hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah.
Pada saat Nabi Muhammad dan para sahabat sudah tak tahan lagi pada kekejaman kaum Quraisy Mekah nan selalu menindas dan berusaha buat menghancurkan Islam. Nabi Muhammad kemudian memutuskan buat berhijrah ke Madinah.
Bangsa Madinah menerima kedatangan Nabi Muhammad dengan suka cita bahkan mereka mengumandangkan puji-pujian bagi Rasulullah ketika beliau sampai di Kota Madinah.
Oleh Nabi Muhammad, kaum nan datang dari Mekah (kaum Muhajirin) dan kaum nan menerima kedatangan rombongan nan hijrah di Madinah (kaum Anshar) dipersatukan dan dipersaudarakan.
Sesampainya Nabi Muhammad di Madinah, beliau banyak melakukan perubahan, sehingga Kota Madinah menjadi kota nan maju dan berkembang. Mengetahui Rasulullah sukses membangun Kota Madinah, maka kaum kafir Quraisy merasa sangat marah dan berusaha menghancurkan kaum muslimin.
Mulailah terjadi peperangan antara kaum muslim dan kaum kafir Quraisy, ketika beberapa perjanjian nan dibuat selalu dilanggar atau tak ditepati oleh kaum kafir Quraisy.
Dalam peperangan, baik dalam keadaan menang atau kalah, selalu ada korban nan berjatuhan. Di sinilah Siti Rufaidah merawat orang-orang nan terluka dalam perang. Ia membangun tenda di sekitar masjid Nabawi buat merawat kaum muslimin.
Selain merawat orang lain, Rufaidah Al-Aslamiya juga mengajarkan ilmu keperawatan kepada para perempuan agar dapat membantu merawat orang nan sakit atau orang nan terluka dalam perang. Bahkan sebagai perawat, ia meminta izin kepada Rasulullah agar ia dan rekan lainnya dapat ikut serta di garis belakang peperangan.
Rufaidah Al-aslamiya juga ikut aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti peduli terhadap kaum muslim nan miskin, anak-anak nan terlantar, atau anak-anak nan kehilangan ayahnya sebab wafat syahid di medan petempuran. Ia juga mengajarkan ilmu nan dia miliki kepada orang lain selain ilmu keperawatan.
Sosok Rufaidah Al-Aslamiya sebagai tokoh perawat Islam memiliki kepribadian nan sangat luhur dan memiliki sifat empati, sehingga dalam memberikan pelayanan kesehatan sangat baik.
Ia tak memandang pangkat, harta, atau kedudukan. Siapa nan butuh perawatan, maka ia akan merawat pasien dengan sangat baik. Sebagai seorang perawat, sentuhan sisi kemanusian memang sangat diperlukan agar ia bisa merawat dengan penuh kesabaran dan ketepatan.
Siti Rufaidah ialah pencetus atau penggagas adanya sekolah keperawatan, bahkan ia nan memiliki ide mendirikan sekolah keperawatan nan pertama di dunia. Selain itu, ia juga sering mengadakan penyuluhan kesehatan dan mendukung adanya advokasi pencegah penyakit.
Sungguh peran Rufaidah dalam global pengobatan memiliki jasa nan sangat besar bagi global keperawatan. Sejarah Islam mencatat terdapat beberapa nama nan bekerja bersama Rufaidah Al-aslamiya, ada Ummu Ayman, Ummu Amara, atau hindun.
Selain itu, sejarah juga mencatat ada beberapa nama tokoh perawat Islam lainnya nan menjadi perawat di masa Nabi Muhammad, ada Zainab dan ada juga Aminah binti Qays Al-Ghifariyat.
Demikianlah sejarah singkat tentang tokoh keperawatan Islam . Hendaknya kita ketahui sebagai bahan renungan dan motivasi diri agar dapat menjadi orang nan hebat dan dapat bermanfaat buat orang lain.
Dengan memanfaatkan ilmu nan dimiliki dan mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan, maka bisa tercipta manusia unggul nan dibutuhkan dan bermanfaat buat manusia nan lainnya.
Demikian uraian mengenai salah satu tokoh keperawatan Islam nan sangat menginspirasi banyak wanita buat menjadi seorang perawat. Semoga bermanfaat.