Fungsi Pembukuan Usaha
Apakah Anda sudah cukup lama memliki usaha? Tetapi Anda belum juga tahu berapa tepatnya keuntungan Anda? Untuk alasan inilah pembukuan usaha sangatlah krusial buat dilakukan.
Apakah Anda tak pernah berfikir buat mempekerjakan seorang akuntan? Karena usaha Anda masih kecil dan cukup sederhana buat hal itu? Jika jawaban Anda ya, silahkan membaca artikel ini lebih lanjut.
Laporan Keuangan
Pembukuan usaha ialah satu cara nan bisa mendokumentasikan aktivitas usaha Anda. Lebih tepatnya, pembukuan usaha merupakan pencatatan secara teratur, rutin dan sistematis terkait perubahan nan terjadi pada penghasilan atau kekayaan.
Dari pembukuan tersebut, setidaknya Anda bisa menyusun laporan keuangan setiap bulannya. Laporan keuangan tersebut terdiri dari neraca, laporan keuntungan rugi dan laporan perubahan posisi keuangan (yang bisa disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana).
Akan tetapi, jika dalam pembukuan itu Anda mengikuti kaidah-kaidan pembukuan sebagaimana kaidah seorang akuntan profesional, praktis aktivitas Anda menjadi tak efisen, apalagi jika Anda sendiri nan melakukan pembukuan tersebut.
Pembukuan Sederhana
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini aku akan memberikan contoh format pembukuan sederhana nan bisa Anda praktikan dalam usaha Anda. Selain lebih efisien, Anda juga tak perlu berpusing-pusing pada rumitnya pencatatan ala akuntan kantoran.
Buku Kas
Debet | Kredit | ||||||
Tanggal | Rekening | Jumlah | Tanggal | Rekening | Jumlah | ||
Maret | 1 | Saldo | Rp100.000,00 | Maret | 5 | Bayar gaji | Rp 600.000,00 |
3 | Penjualan gudang | Rp15.000.000,00 | 11 | Bayar cicilan BRI | Rp 250.000,00 | ||
9 | Nasrodin, pengembalian pinjaman | Rp 500.000,00 | |||||
Keterangan:
Setiap penerimaan maupun pengeluaran uang, harusah dicatat ke dalam buku kas. Dalam satu lembar buku kas dibagi menjadi dua golongan, yakni glongan debet dan kredit.
Masing-masing golongan terdiri dari tiga kolom nan sama, yaitu:
- Kolom pertama ialah kolom tanggal. Kolom ini berisi informasi tentang bulan dan tanggal berapa suatu transaksi dilakukan. Setiap kali ada transaksi, jangan lupa buat segera mencatatnya pada buku kas ini. Hal ini perlu dilakukan agar tak terjadi kerancuan susunan historis atau tumpang tindih keruntutan waktu transaksi.
- Kolom kedua ialah kolom rekening. Istilah rekening menunjukkan pada jenis transaksi apa nan terjadi. Catatlah sesingkat dan sejelas mungkin. Usahakan pula buat menuliskan nama rekening nan sama pada transaksi nan sama. Semisal jika Anda menuliskan “bayar gaji” buat menunjukan transaksi pembayaran gaji, maka pada rekening selanjutnya gunakan pula kata “bayar gaji.” Jangan dirubah menjadi “membayar karyawan,” “Bayar gajian bulanan,” dan lain sebagainya.
- Kolom ketiga ialah kolom jumlah. Kolom ini bisa Anda isi dengan besarnya nominal uang nan mengalir. Idealnya, sekecil berapapun uang nan keluar dan masuk, catatlah, meskipun hanya Rp 500.000,00. sebab semakin Anda jeli melakukan pencatatan ini, semakin pula Anda akan menghargai niai uang.
Seperti itulah format pembukuan usaha nan bisa Anda terapkan sehari-harinya. Ingat pula buat menyusun laporan keuangan pada akhir bulan. Karena buku kas inilah nan menjadi sumber Anda dalam penyusunan laporan keuangan tersebut, maka berdisiplinlah buat melakukan pembukuan transaksi setiap harinya.
Bentuk pembukuan usaha sederhana nan dicontohkan di atas memang bisa diterapkan di setiap jenis usaha nan ada, tak hanya usaha kecil-kecilan namun juga masih bisa diterapkan dalam bisnis nan berskala besar sekali pun.
Pembukuan nan dilakukan terkadang memiliki dua bentuk yaitu pembukuan dalam format buku dan pembukuan dalam komputer. Pembukuan di buku dilakukan dengan mencatat setiap transaksi nan dilakukan di sebuah buku nan memang dikhususkan menjadi loka buat mencatat transaksi-transaksi tersebut.
Sedangkan pembukuan dengan komputer dilakukan dengan membuka sebuah arsip nan telah dibuat spesifik buat pencatatan transaksi nan ada dijalankan oleh usaha tersebut. Pembukuan secara komputerisasi ini saat ini telah banyak digunakan apalagi buat jenis usaha nan berskala besar. Karena dengan sistem komputerisasi ini mempermudah dalam pencatatan sebab biasanya usaha atau bisnis dalam skala besar memiliki jumlah transaksi nan banyak sehingga tak dimungkinkan buat dilakukan pencatatan secara manual.
Kedua jenis ini terkadang memang harus dilakukan secara bersamaan. Walau pun telah banyak dilakukan sistem pembukuan secara komputerisasi. Hal ini dilakukan jika tejadi kesalahan atau bala nan tidak terduga maka perusahaanmasih memiliki salinan transaksi nan ada.
Suatu misal terjadi kebakaran atau banjir nan melanda kantor sehingga merusak atau menghanyutkan buku-buku loka pencatatan transaksi maka perusahaan masih memiliki salinannya di dalam kompuetr.
Demikian pula sebaliknya, jika arsip di dalam komputer mengalami kerusakan sebab agresi virus atau rusaknya hardisk dalam komputer sehingga arsip pembukuan tak bisa dibuka maka perusahaan masih memiliki salinannya dalam buku transaksi nan ada.
Fungsi Pembukuan Usaha
Setiap jenis usaha nan dijalankan sejatinya membutuhkan adanya pembukuan usaha ini. Karena fungsi dari pembukuan ini sangatlah krusial dalam jalannya usaha nan ada. Berikut ialah fungsi dari pembukuan usaha nan dilakukan oleh setiap pemilik usaha:
Mengetahui setiap transaksi nan ada dan dilakukan oleh perusahaan. Fungsi primer dari adanya pembukuan memang ialah buat mengetahui setiap transaksi nan dilakukan di dalam perusahaan. Tak akan ada satu transaksi pun nan terlewat buat tidak tercatat. Dalam hal ini memang dibutuhkan ketelitian oleh orang nan bertugas buat melakukan pencatatan dalam hal ini seorang akuntan ataua pun orang nan telah ditunjuk buat mencatat setiap transaksi nan ada.
Pencatatan ang teliti dan rapi sangatlah memberikan pengaruh terhadap keberlangsungan usaha nan dijalankan. Dengan mengetahui transaksi apa saja nan ada pada hari itu maka akan juga diketahui bagaimana distribusi uang pada hari itu, kemana uang itu pergi dan dari siapa saja uang itu keluar.
Tidak hanya distribusi uang namun juga mengetahui distribusi barang. Berapa banyak jumlah barang nan telah dikeluarkan pada hari itu dan berapa banyak pula barang nan telah dimasukkan ke dalam perusahaan. Semua ini bisa dengan mudah diketahui hanya dengan melihat dan mengecek buku keuangan nan ada.
Dapat mengetahui besarnya keuntungan taua kerugian nan ada. Hal ini bisa disebut sebagai hal terpenting dalam menjalankan sebuah usaha. Karena memang dalam menjalankan sebuah usaha nan dicari ialah keuntungan. Jika terjadi kerugian maka haruslah segera dicari solusi pemecahannya agar tak monoton mengalami kerugian nan bisa berimbas dari matinya atau berakhirnya usaha nan telah dijalankan tersebut.
Dengan mengetahui setiap transaksi nan ada pada setiap harinya serta mengetahui arus distribusi uang dan barang dalam perusahaan maka bisa pula diketahui estimasi untung nan akan didapat atau rugi nan akan diderita.
Dari pencatatan setiap transaksi nan ada, di loka itu terdapat angka-angka nan bisa menunjukkan bagiamana perkembangan suasana keuangan usaha. Nantinya akan terlihat jelas apakah perusahaan akan mendaptkan untung atau justru menderita kerugian.
Bahan penilaian usaha atau perusahaan. Fungsi penilaian ini sangatlah erat kaitannya dengan fungsi laporan keuangan nan dijelaskan di atas. Pembukuan usaha ialah sebuah rekaman tentang segala aktivitas nan ada di dalam perusahaan. Dari rekaman ini akan didapat konklusi bagaimana usaha nan telah dijalankan dalam perusahaan tersebut. Apakah membawa dampak nan baik seperti diraihnya laba atau justru hanya membawa kerugian.
Jika telah didapat laba maka akan dicari dan disusun taktik buat mempertahankan keberlangsungan usaha agar tetap bisa memberikan keuntungan. Aoakah akan tetap dipakai cara dan startegi nan lama dengan beberapa kali penyesuaian atau tetap memaki cara dan taktik nan baru.
Begitu juga jika ternyata diperoleh informasi bahwa perusahaan hanya menderita kerugian dari usaha nan telah dijalankan. Pembukuan ini bisa dijadikan sebagai bahan acuan buat mempertimbangkan langkah-langkah nan akan ditempuh buat menghindar dari kerugian ini dan buat mendapatkan keuntungan.
Acuan terhadap pembukuan ini dilakukan buat mencari asar kesalahan dalam taktik penjalanan perusahaan nan telah dilakukan sehingga hasilnya hanya memberikan kerugian dan bukan keuntungan. Lalu akan dicari dan ditemukan cara-cara nan baru atau penyesuaian dengan cara nan lama agar nantinya perusahaan memiliki kesempatan nan lebih banyak atau terbuka buat memperoleh laba dan tak lagi mengulang terjadinya kerugian.
Hal ini sangatlah krusial sebab dengan laba nan telah dicapai maka dengan itu akan tetap menjaga keberlangsungan dari jalannya usaha nan ada.
Demikianlah bagaimana pembukuan usaha sangatlah diperlukan. Selamat mencoba buat membuat bentuk pembukuan nan tepat dan benar. Semoga usaha Anda sukses sinkron dengan apa nan Anda harapkan.