Sejarah Permainan Rubik
Bermain rubik 4x4 tetap menantang walaupun sudah tak banyak nan memainkannya. Cara menundukan rubik satu ini dianggap cukup mudah oleh banyak orang. Misalnya, mulai dari menyusun bagian tengah, lalu memosisikan rona putih pada bagian sisi samping membentuk seperti siku, dan seterusnya. Rumusan ini harus dihapalkan hingga dapat memainkannya dengan cepat dan bahkan sambil menutup mata.
Saingan Rubik
Pada tahun 2005-2006, rubik menjadi permainan nan begitu banyak dimainkan hingga dipertandingkan. Mainan nan cukup mencerdaskan ini menjadi satu tantangan nan luar biasa. Untuk taraf global pun, kompetisinya cukup menarik buat disimak sebab memang mengagumkan dapat melihat peserta nan mampu menyusun kembali sebuah rubik hanya dalam hitungan detik.
Kini tak terlalu banyak lagi anak-anak nan bermain rubik. Game di komputer semakin menggerus ketertarikan anak muda terhadap rubik. Selain itu, aktivitas lain nan menggunakan energi nan lebih besar seperti olahraga ekstrim, semakin menjamur di perkotaan dan di pedesaan. Rubik dijadikan sebagai saingan saja.
Seperti juga permainan yo-yo nan tak banyak dimainkan. Padahal keduanya, baik rubik maupun yo-yo ialah permainan ketangkasan nan membutuhkan konsentrasi tinggi. Anak muda sudah terkotak-kotak dengan mainan favorit mereka. Memang agak sulit buat membuat mereka memilih satu permainan. Peranan komunitas dan teman sebaya sangat berpengaruh. Tidak heran kalau suatu permainan mempunyai komunitas nan solid, maka permainan ini akan sangat cepat menjadi populer.
Pembuatan robot, kini mulai disukai. Seringnya perwakilan Indonesia memenangkan pertandingan kompetisi robot ditingkat internasional telah mempengaruhi banyak anak muda buat mencoba merakit robot. Biaya pembuatan robot sederhana nan tak mahal sebab dapat menggunakan barang-barang bekas, mendorong anak buat lebih kreatif.
Mulai banyak tumbuh komunitas para pecinta robotika di seluruh Indonesia. Ketrampilan dan pengetahuan ini dianggap sangat keren. Menciptakan dari nan tak dapat bergerak, menjadi bergerak dan terlihat lucu, ialah sesuatu nan sangat menantang. Apalagi banyak pihak nan tak ragu lagi mendukung perkembangan komunitas ini agar semakin maju.
Berbagai kompetisi pembuatan robot, diadakan setiap tahunnya secara rutin. Bimbingan dari pihak universitas nan mempunyai kelompok-kelompok kecil pecinta robotika sangat berarti. Dengan bahagia hati mereka akan membantu adik-adik atau juniornya nan masih berada di SMA . Tampaknya kalau komunitas dan para pecinta robotika ini semakin banyak, Indonesia dapat menjadi poros pembuatan robot nan luar biasa.
Manfaat Bermain Rubik
Rubik itu menarik dan sangat menantang. Namun, kalau sudah sangat mahir, rubik ini dianggap tak menantang lagi. Itulah mengapa banyak nan beralih pada permainan lain nan lebih seru. Walau begitu, ada beberapa kegunaan bermain rubik nan tak dapat disepelekan.
Pertama, rubik ini mengasah otak dan logika. Yang bermain rubik harus berkonsentrasi dan memikirkan rumus dengan tepat. Kedua, permainan ini dapat meningkatkan kepasitas memori sebab memang banyak langkah-langkah nan harus dihapal. Ketiga, rubik ini akan membuat pemainnya menjadi lebih tekun. Tanpa latihan nan rutin, sangat sulit buat dapat bermain rubik dengan lancar dan tangkas.
Keempat, dari permainan ini, para penggemarnya akan merasa tertantang buat melakukan permainan nan lebih menantang lagi. Mereka akhirnya terbiasa buat berpikir secara logika dan bukan hanya emosi. Kalau tak menggunakan logika terkadang agak sulit menyimpulkan bagaimana membentuk rubik kembali utuh.
Tidak sporadis permainan ini disenangi oleh orang-orang nan bahagia data-data analisa nan rumit. Seperti nan pernah ditampilkan dalam film Pursuit of Happyness. Bagaimana seorang calon broker atau makelar mampu menyelesaikan penyusunan rubik dengan sahih walaupun tak dengan cepat.
Kalau anak-anak TK dan anak-anak SD ingin mencoba memainkannya, tak menjadi masalah sebab akan membuat mereka tertantang. Asalkan mereka tahu kapan berkonsentrasi buat menyusun rubik, kapan mereka seharusnya belajar serta kapan mereka bermain dengan menggunakan fisiknya. Orangtua dapat memberikan bimbingan nan baik bagaimana cara mengatur waktu.
Sejarah Permainan Rubik
Pada tahun 1974, rubik mulai terlahir dari tangan seorang profesor bidang arsitektur bernama Erno Rubik. Laki-laki cerdas ini berasal dari Hungaria. Kerumitannya menantang banyak orang buat menahlukannya. Ternyata, semakin rumit semakin terpacu orang buat memecahkan rubik nan bagai sebuah teka-teki itu. Tidak hanya anak-anak nan mencobanya. Orang tua pun tak mau ketinggalan. Mereka berusaha memecahkan waktu tercepat membuat rubik kembali tersusun rapi.
Pada era 80-an menjadi tahun nan paling membahagiakan bagi permainan ini. Orang di seluruh global seolah tersihir olehnya. Bahkan kompetisinya dianggap salah satu kompetisi nan paling keren nan dapat membuat orang menahan napas. Di Indonesia sendiri walaupun pada tahun 80-an itu rubik sudah masuk, tetapi tak terlalu menjamur. Hingga pertengahan tahun 2000-an, barulah anak muda mulai tertarik dan mulai banyak kompetisi rubik.
Rubik Kini
Permainan rubik ini kini terfokus pada bagaimana menahlukan rubi secepat mungkin. Permainan ini disebut Speedcubing. Rekor tercepat nan pernah diraih oleh orang Indonesia ialah 19,33 detik. Pemenangnya ialah Abel Brata Susilo. Sungguh luar biasa menyaksikan laki-laki satu ini ketika ia bermain rubik. Mata tidak berkedip dan tiba-tiba sudah selesai. Sangat mengagumkan.
Evolusi Rubik
Sekarang rubik ini semakin berevolusi. Seperti nan telah disebutkan sebelumnya bahwa ketika rubik 3x3, 4x4, 5x5 sudah ditahlukan dengan mudah, maka para pemain akan mencari tantangan baru. Rubik dalam bentuk prisma segitiga atau nan biasa disebut dengan pyraminx dapat menjadi permainan baru. Tentu saja prisma ini membuat bingung para pemain awam. Tetapi tentu tak bagi nan sudah ahli.
Percaya tak percaya, ternyata ada saja nan dapat membuat permainan ini semakin seru. Kecepatan nan ditonjolkan seakan menjadi sesuatu nan sangat sakral. Tentu saja semakin sedikit nan dapat melakukannya dengan sangat cepat. Namun, tantangan ini sangat sayang bila dilewati. Itulah mengapa hingga kini masih saja ada nan mau mencobanya.
Memang ada saja nan mundur dengan teratur sebab tak sanggup dan beralih ke permainan lain nan lebih mudah. Bagaimana pun, pada satu titik, otak pun perlu diberi hadiah kemenangan nan mudah sebelum melanjutkan melakukan sesuatu nan lebih rumit. Kalau tetap tak sanggup, akhirnya perjuangan pun terhenti hingga pada sang prisma segitiga. Tetapi kalau tetap berlanjut, rubik telah menanti dengan permainan nan lebih seru lagi.
Pentaminx ialah tantangan nan lebih rumit daripada pyraminx. Saatnya memang menunjukkan kelas siapa nan memang patut dikatakan sebagai penahluk rubik. Bayangkan nan mempunyai 4 sisi saja susah. Apalagi Pentaminx nan dari namanya saja sudah diketahui kalau artinya 12 sisi.
Bagi nan tak bahagia menerima tantangan, melihat penampilan Pentaminx ini saja sudah malas. Apalagi harus memainkan rubik nan diselesaikan oleh pembuatnya dalam waktu 75 jam ini. Inilah suatu kegilaan nan luar biasa. Tidak ada puasnya. Terus berinovasi dan terus menantang.
Nah, itulah klarifikasi mengenai permainan rubik 4x4. Semoga klarifikasi nan disampaikan bisa bermafaat bagi Anda.