Merancang Rumah ala Rumah Joglo
Bagi nan mempunyai uang berlebih, membangun rumah dengan konsep apa pun dapat saja menjadi sesuatu nan mudah. Tidak hanya rancangan rumah modern, ternyata rancangan rumah tradisional juga banyak diminati para calon pembuat rumah salah satunya ialah rancangan rumah joglo Yogyakarta .
Model Tradisional
Merancang rumah idaman sinkron keinginan memanglah tak mudah. Mencari titik nan strategis buat membuat suatu rancangan dalam model eksklusif harus dipikirkan dengan matang. Gaya arsitektur rumah saat ini memang banyak nan dirancang dengan konsep modern dengan tambahan tembok nan menghadap lebih dari tampak bangunan pada jendela. Penambahan kaca sudut pada ventilasi kamar atau ventilasi ruangan tamu, rancangan pagar baja hitam nan padat dan lain-lain. Bagaimana dengan rancangan tradisional? Rumah Joglo, misalnya.
Rumah joglo ialah sebuah rumah tradisional dari Jawa Tengah. Rumah joglo ini dapat ditemui di kawasan Daerah Istimewa Yogjakarta. Rumah joglo juga dapat banyak ditemui di kawasan keraton Yogyakarta. Rumah joglo mempunyai atap nan spesifik nan biasanya memiliki teras nan cukup luas.
Jika ingin membangun urmah dengan rancangan rumah joglo, kerangka bangunan primer harus mempunyai tiang minimal 4 sebagai penyangga struktur nan terdiri dari soko guru dan tumpang sari nan merupakan susunan balok dan nan disangga oleh soko guru.
Bagian-bagian Dari Rumah Joglo
Rumah joglo mempunyai 3 bagian ruangan primer yaitu pendhapa, ruang tengah dan ruang dalem. Pendhapa ialah sebuah ruang pertemuan. Jika merancang rumah seperti rumah joglo, berarti pendhapa ini cocok dijadikan sebagai ruang tamu.
Ruang tengah dalam rumah joglo dipakai sebagai ruangan loka pertunjukkan wayang kulit nan disebut pringgitan. Ruang tengah buat sebuah rancangan rumah cocok dijadikan sebagai ruang rendezvous atau ruang makan. Ruang belakang atau nan dapat disebut dengan omah jero ialah ruangan buat keluarga.
Biasanya, di dalam omah jero ini terdapat 3 kamar yaitu senthong kiri, senthong tengah, dan senthong kanan. Rumah joglo memang cocok dijadikan rancangan rumah buat 1 lantai. Tetapi, jika ingin dijadikan buat 2 lantai dapat divariasikan dengan bagian lantai atas nan dibuka terlihat sampai lantai bawah.
Ruangan dalam rumah joglo di Yogyakarta mempunyai penerapan prinsip dalam pola penataannya. Ruang depan atau nan disebut dengan pendhapa sampai ruang belakang sarat dengan unsur filosofi hayati pada adat Jawa Tengah. Adanya unsur religi kepada Dewi Sri sebagai pemujaan kesuburan dan kebahagiaan rumah tangga.
Unsur keagamaan atau religi dalam rumah joglo ini dijadikan sebuah ruangan dan ruang tersebut disebut dengan krobongan. Krobongan itu ialah sebuah ruang nan selalu kosong tetapi dilengkapi dengan kasur, bantal dan guling. Ruang krobongan ini tak selamanya kosong, biasanya dapat diisi buat malam pertama pengantin baru.
Pendhapa dalam rumah joglo letaknya di depan dan tak mempunyai dinding nan terbuka. Dinding nan terbuka ini menandakan pribadi orang Jawa Tengah nan selalu ramah dan terbuka kepada orang sekitar. Pendhapa biasanya tak diberi meja atau kursi buat menerima tamu melainkan hanya sebuah tikar. Hal ini dimaksudkan agar para tamu dengan pemilik rumah mempunyai kesetaraan nan sama sesama manusia dan agar terasa lebih akrab.
Pringgitan dalam rumah joglo ialah sebuah simbol kepribadian pemilik rumah. Biasanya pringgitan ini ialah simbol bayangan dari Dewi Sri nan merupakan sebuah sumber kehidupan. Pringgitan ialah ruang tengah diantara pendopo dan ruang dalem nan biasanya dijadikan sebuah ruang pertunjukkan wayang.
Ruang dalem dalam rumah joglo yogyakarta biasanya ialah ruang pribadi buat pemilik rumah . Ruang dalem ini terdiri dari ruang keluarga dan beberapa kamar nan disebut dengan senthong. Senthong ini terdiri dari tiga bagian. Kamar pertama buat istirahat dan dikhususkan buat laki-laki, kamar kedua dibiarkan kosong tetapi diberikan peralatan kamar seperti kasur, bantal dan guling dengan lengkap.
Sedangkan kamar ketiga ialah kamar buat istirahat spesifik perempuan. Kamar kedua walaupun kosong diberikan peralatan lengkap nan sakral dan termasuk katerogi pertanian. Karena muslihat kedua nan disebut dengan krobongan ini disebut-sebut sebagai kamarnya Dewi Sri nan diyakini oleh orang Yogyakarta sebagai nyonya rumah dalam rumah joglo ini.
Merancang Rumah ala Rumah Joglo
Merancang rumah ala rumah tradisional biasanya harus mempunyai rancangan spesifik juga interior nan spesifik pula. Karena biasanya, rancangan rumah joglo banyak menggunakan kayu dibandingkan dengan tembok. Walau pada kenyataanya, rumah joglo juga dapat dibangun dengan tembok namun tak terlalu banyak.
Rumah joglo lebih bagus dibangun dengan kayu jati atau kayu jepara. Atap dalam rancangan rumah joglo berbentuk moncong ke atas dengan sisi-sisi atap melebar. Karakteristik khas buat membangun rumah joglo ialah banyaknya tiang peyangga nan ada di depan teras atau juga di dalam rumah.
Arsitek rumah joglo dapat meredam gempa. Rancangan rumah nan tahan gempa ini dikarenakan oleh rangkaian kayu nan fleksibel. Sistem pembangunan rumah joglo tak menggunakan paku melainkan menggunakan sistem alur nan menggunakan pasak. Rancangan rumah joglo dapat membuat sebuah ketenangan dalam hayati sebab bangunannya biasanya menggunakan lantai kayu atau keramik nan dingin dan sejuk.
Atap rumah joglo ini terbilang kokoh juga mempunyai lengkungan-lengkungan dalam setiap ruangannya. Pembuatan rumah menyerupai rumah joglo pada umumnya dimiliki oleh orang nan mempunyai nilai seni nan tinggi ataupula orang nan ingin mempunyai rumah unik ala tradisional Indonesia. Bangunan rumah joglo selain dijadikan rancangan rumah pribadi juga dapat mencerminkan sebuah kebiasaan dan refleksi nilai pada masyarakat.
Membangun rumah dengan gaya rumah joglo juga harus dapat digabungkan dengan interior rumah nan unik dan antik agar terasa sekali rumah joglo ala Yogyakarta. Rancangan membuat rumah joglo lebih baik dibangun di huma tanah nan luas atau jiga ingin dirombak harus mempunyai rumah dengan tipe nan cukup besar. Rumah dengan rancangan joglo juga lebih bagus mempunyai halaman nan luas dan ditumbuhi pepohonan. Karena dengan adanya pepohonan di sekitar rumah akan beberikan kesan segar dan sejuk di sekitar lingkungan rumah.
Keunikan rumah joglo khas Yogyakarta terletak pada ukiran -ukiran nan terdapat di pinggir bawah atap juga pagar-pagar kayu sebagai pembatas pagar dalam. Ukiran-ukiran unik juga ditempatkan di ujung atap paling atas nan membuat rumah joglo terasa unik.
Membangun rumah joglo ini biasanya banyak menggunakan cat putih atau ivory. Untuk kayu atau genteng biasanya menggunakan cat coklat. Cat coklat ini sangat mencirikan gaya Jawa. Interior serba coklat atau putih tulang juga dapat diterapkan pada interior kursi kayu, meja kayu atau pintu-pintu nan berwarna coklat. Interiosr seperti lampu-lampu juga dapat disesuaikan dengan adat Jawa nan unik, antik tetapi elegan.
Memberikan kesan kuno dalam rancangan rumah joglo memang tak dipungkuri harus memakan banyak biaya. Bahan nan berkualitas juga berbagai interior antik nan sekarang ini sulit sekali didapat dipasaran dan harus mencari di loka khusu membuat rumah joglo ialah rumah tradisional nan mahal.
Tetapi, buat sebuah kepuasan tersendiri dengan nilai seni nan tinggi, membuat rumah joglo di tengah banyaknya rumah modern nan ada apa salahnya? Pastikan merancang rumah joglo harus sinkron budget nan ada. Selamat berkarya.