Rubrikasi Dalam Majalah Hidayatullah
Cukup banyak media cetak dan elektronik nan lahir dari sebuah komunitas, salah satunya ialah Majalah Hidayatullah. Majalah Hidayatullah nan mengusung motto "Jaringan Masyarakat Bertauhid" ini pada awalnya populer di lingkungan Pesantren terutama Pesantren Hidayatullah nan bermarkas di Banjarmasin, kemudian seiring dengan dibukanya cabang pesantren ini di luar kota, diedarkan pula Majalah Hidayatullah tersebut. Majalah ini terbit pertama kali tahun 1999 setelah mengantongi izin terbit berupa SIUP No. 1105/05/SK/Menpen/SIUP/1999. Jauh sebelum itu Majalah Hidayatullah menjadi bacaan wajib di pesantren Hidayatullah dan terbit buat kalangan sendiri.
Seiring berkembangnya Majalah Hidayatullah ini, sekarang telah memiliki kantor di Jakarta dan Surabaya. Kantor Majalah Hidayatullah di Jakarta berlokasi di Jl. Cipinang Cempedak I No. 14 Polonia, Jakarta Timur, telpon 021-85902045, sementara alamat di Surabaya ialah di Pusat Dakwah Dan Informasi Kompleks Bumi Madina Asri Jl. Kejawan Putih Tambak No. 48 Surabaya, telpon 031-5998143.
Semangat Pesantren Melahirkan Majalah Hidayatullah
Majalah Hidayatullah lahir dari semangat dakwah di lingkungan pesantren. Pada awalnya menyediakan informasi nan terseleksi sinkron dengan semangat pesantren, kemudian berkembang di kalangan alumni Pesantren Hidayatullah nan tersebar di seluruh tanah air, sebelum akhirnya bertanding dengan majalah homogen di pasar media Indonesia. Pendidi Majalah Hidayatullah ialah almarhum Ustadz Abdullah Said, kemudian diteruskan oleh Abdul Latief Usman dan almarhum Manshur Saibu.
Sekarang ini Majalah Hidayatullah dipimpin oleh Hamim Thohari sebagai Pemimpin Umum, sementara buat bidang usaha sebagai Kepala Divisi Produksi dipimpin oleh Mahladi, Kepala Divisi Niaga oleh Abdul Rochim dan Kepala Divisi Keuangan dipimpin oleh Yosep Riana. Sedang buat bidang redaksi, sebagai Pemimpin Redaksi ialah Dadang Kusmayadi, Redaktur Pelaksana oleh Bambang Subagio, Sidang Redaksi diantaranya ialah Abdul Hadi MA Damanik, Bahrul Ulum dan Cholis Akbar. Untuk menjalankan roda keredaksian, Majalah Hidayatullah tak saja didukung oleh reporter nan berada di pusat tapi juga beberapa reporter di daerah.
Majalah Hidayatullah lahir dan besar di lingkungan pesantren, kemudian menyebar ke pasar luas. Seperti layaknya sebuah majalah, Majalah Hidayatullah memberi pendalaman pada beberapa kasus atau isu nan sedang berkembang, disamping itu menyajikan pula tulisan khas dan opini dari beberapa tokoh nan berkompeten dengan masalah Agama Islam. Tentu saja format majalah seperti pada umumnya sangat berbeda dibanding koran terutama dalam hal menyajikan berita.
Surat kabar memiliki format spesifik dalam menyajikan pemberitaannya. Surat kabar lebih banyak mengusung warta nan sifatnya straight news dibanding dengan views dan feature news. Kalaupun ada, tak sebanyak porsi news. Sementara majalah, sebagian besar informasi nan dibuat dalam bentuk feature news. Dan dengan model penyajian warta seperti itu, majalah memiliki keleluasaan buat mengembangkan sebuah warta menjadi lebih dalam dan komplit. Dengan demikian warta di majalah lebih berusia panjang dibanding dengan berita-berita di surat kabar.
Memang sahih selintas apa nan ada dalam surat kabar dengan majalah tak memiliki berbedaaan nan sangat mencolok dari segi isi. Hanya bentuk dan tampilan cover nya nan berbeda. Majalah, dengan ukurannya nan lebih kecil dari surat kabar, memudahkan pembaca ketika membacanya. Konten majalah nan disajikan dengan foto dan gambar, membuat majalah sangat menarik.
Majalah ditujukan buat segmen-segmen tertentu. Misalnya, majalah remaja, majalah wanita, majalah ekonomi, dan sebagainya. Hal ini dilakukan mengingat masyarakat kita nan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, nan memiliki kesamaan nan bhineka terhadap sesuatu. Tak terkecuali dengan memilih majalah. Pada segmen pasar inilah Majalah Hidayatullah bermain.
Majalah Hidayatullah
Belakangan ini Majalah Hidayatullah cukup populer di tengah masyarakat. Majalah nan memiliki segmentasi agama ini lebih mengedepankan pemberitaan nan berlatar belakang agama Islam. Majalah Hidayatullah menyajikan pemberitaan secara spesifik dan lebih banyak menyorot bidang agama. Meski demikian, bukan berarti majalah ini tak memuat warta layaknya dalam surat kabar. Hanya, seperti telah disebutkan sebelumnya, dalam majalah seperti juga di dalam Majalah Hidayatullah, warta telah mengalami pendalaman sehingga terasa lebih utuh dan komplit. Majalah memang tak terlalu dituntut segera sekalipun itu ialah majakah berita. Hal ini mengingat biasanya majalah terbit mingguan, dwi mingguan dan bulanan. Hampir dapat dikatakan tak ada majalah nan terbit harian, bagi terbit pagi hari maupun sore hari.
Majalah dengan slogannya berupa jaringan masyarakat tauhid ini memiliki rubrikasi spesifik dan cukup unik. Karakteristik khas dari rubrik dalam majalah ini, nan tak sama dengan majalah nan lainnya ialah nama rubrik nan bernuansa Islam.
Membaca majalah Hidatullah tak seperti membaca kitab kudus Al quran. Meski pun berlatar belakang agama Islam, bukan berarti setiap informasinya mencantumkan ayat suci. Materi isi dalam majalah Hidayatullah juga bersifat ilmiah dan psikologi populer. Tidak hanya peristiwa dalam negeri nan disorot, tetapi juga berbagai peristiwa dari negara luar, khususnya negara-negara Timur. Hanya tentu saja sebab majalah ini majalah Islam, masalah nan disajikan tetap dalam sorotan kacamata Islam.
Rubrikasi Dalam Majalah Hidayatullah
Setiap media cetak, meski pun isi pemberitaannya sama, namun dari segi rubrikasi memiliki karakteristik khasnya masing-masing. Tak terkecuali rubrikasi dalam majalah Hidayatullah . Ada beberapa rubrik nan menjadi karakteristik khas, dan tak sama dengan majalah nan lainnya. Beberapa rubrik nan dimaksud antara lain :
1. ‘Ibrah
Dalam rubrik ‘Ibrah ini berisi tema-tema keagamaan nan terkait dengan ajaran agama Islam. Artikel dalam rubrik ini mengemukakan tentang ajaran-ajaran Islam tentang ekuilibrium antara kehidupan global dan akhirat. Sinkron dengan arti katanya yaitu contoh, maka di dalam rubrik ini disajikan tulisan-tulisan nan diharapkan menjadi contoh atau pedoman bagi pembaca buat menjalani kehidupan di global sehingga menjadi bekal nan primer buat kehidupan di akhirat kelak.
2. Muamalat
Rubrik muamalat spesifik mengupas tema tentang global bisnis dan ekonomi nan berbasis Islam. Berisi kiat-kiat berniaga nan berdasarkan perintah Allah dan Sunnah Rasul, serta masalah-masalah perekonomian umat. Rubrik ini termasuk rubrik nan paling banyak pembacanya, terutama bagi mereka nan akan dan sedang melakukan bisnis.Panduan nan komprehensif, sehingga tak saja bagaimana kiat-kiat mengatasi agar usahanya maju tapi memberi arahan tentang orientasi usahanya itu yakni berorientasi pada "mencari keridlaan Allah SWT". Hanya usaha dengan orientasi pada Allah SWT itulah dalam pandangan Islam nan akan menghasilkan usaha nan berkah.
3. Mutiara Quran
Rubrik ini nan menjadi karakteristik khas dari majalah Hidayatullah . Rubrik ini spesifik mengangkat tema dari kandungan nan terdapat dalam ayat kudus Al quran, nan disesuaikan dengan kondisi kehidupan dalam masyarakat.
4. Doa
Khusus memuat serangkaian doa-doa sehari-hari, nan dikaitkan dengan aktivitas keseharian kita. Dengan membaca rubrik ini, kita diajak buat mengingat Allah Swt.
5. Mar’ah
Dalam rubrik Mar’ah berisi artikel-artikel nan sifatnya motivasi dan inovasi, nan terkait dengan akidah islam. Bila Anda sedang mengalami suatu permasalahan, bacalah rubrik ini. Anda akan mendapatkan kesadaran setelah membacanya.
6. Serial Dai
Rubrik ini mengisahkan berbagai sumbangsih umat kepada masyarakat sekitar. Seperti ada kisah seorang Dai nan berdakwah di kaki Gunung Singgalang nan jauh dari keramaian kota, kisah seorang pendakwah nan sukses membendung kristenisasi.