Asiknya Belajar Sejarah di Museum

Asiknya Belajar Sejarah di Museum

Adakah museum peta di Indonesia? Sebelum menjawabnya mari kita bahas terlebih dahulu tentang peta itu sendiri. Peta bisa menjadi penuntun kita mencari letak suatu wilayah atau kondisi suatu wilayah. Peta merupakan gambar mengenai permukaan bumi, baik itu permukaan darat atau permukaan laut.



Museum Peta di Yogyakarta

Peta memudahkan kita mengetahui beberapa hal menyangkut prediksi, letak geografis, dan hal-hal nan berhubungan dengan arah mata angin, curah hujan, loka wisata, loka bersejarah, nama jalan, dan informasi lainnya nan dapat kita dapatkan melalui peta.

Peta diklasifikasikan menjadi dua kategori, yakni peta generik dan peta khusus. Peta generik merupakan peta nan menggambarkan wilayah secara keseluruhan, misalnya peta wilayah Bandung atau Jawa Barat.

Sementara peta spesifik merupakan peta nan menggambarkan keadaan atau kondisi spesifik suatu wilayah, misalnya peta curah hujan, peta wisata, peta gunung, dan sejenisnya.

Peta pun dibagi menjadi peta luas dan peta sempit. Peta luas menggambarkan suatu daerah nan luas. Misalnya peta dunia, peta benua, peta samudera, dan sejenisnya. Peta sempit menggambarkan sebagian kecil suatu wilayah. Misalnya peta pedesaan, peta gedung, denah rumah, dan lain sejenisnya.

Di Yogyakarta, terdapat sebuah museum peta nan merupakan satu-satunya museum peta di Indonesia. Museum ini memamerkan peta-peta wilayah dan mesin pembuat peta.

Museum peta di Yogyakarta didirikan buat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai sejarah perkembangan peta, proses pemetaan, proses penyusunan peta dan khasiatnya dalam berbagai bidang.

Begitu memasuki ruangan museum ini, kita disambut oleh maket peta Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ukuran besar. Juga terdapat peta Yogyakarta dengan skala 1:10 ribu nan dibuat pada 1837.

Ada pula peta Holland nan dibuat Belanda pada 1810 nan merupakan koleksi tertua dari museum ini. Peta-peta nan terdapat di museum ini dibuat secara konvensional karena sebagian peta-peta nan ada merupakan peta-peta peninggalan zaman Belanda.

Setidaknya terdapat 13 koleksi alat reproduksi peta di museum peta. Di antaranya pantograph nan memiliki fungsi mengubah skala secara mekanik, meja pangkas film, enlarger (afdruk fotografi), pototypesetter (membuat teks secara fotografi).

Koleksi museum nan lainnya berupa alat-alat ukur survei sejumlah 15 unit, diantaranya theodolith (pengukur sudut, jeda dan beda tinggi), kompas surveying, plantimer (pengukur luas). Ruang copy film nan berfungsi mencetak peta melengkapi juga koleksi museum ini.

Benda koleksi nan ada di museum ini dapat menunjukkan kepada kita proses pembuatan peta saat dulu nan cenderung lebih rumit dan mesti lebih teliti secara manual. Misalnya saja jika mengubah skala peta mesti menggunakan mesin map o graph.

Mesin nan dibuat pada 1979 memiliki ukuran mesin nan lumayan besar. Berbeda dengan saat ini nan sudah menggunakan sistem digital seperti komputerisasi. Tinggal klik, maka otomatis skala akan langsung berubah dengan mudah.

Museum peta ini terdapat di kawasan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Museum ini dibuat pada awalnya buat kepentingan praktikum mahasiswa. Hanya lambat laun, benda-benda koleksi nan terdapat di museum ini menjadi daya tarik bagi pengunjung di luar civitas akademika UGM. Siswa sekolah dan beberapa masyarakat kerap mengunjungi museum peta ini sebagai media pembelajaran.



Asiknya Belajar Sejarah di Museum

Datang ke museum bagi sebagian orang mungkin tak menarik. Mereka akan lebih memilih pergi ke pusat-pusat perbelanjaan. Padahal, dengan datang ke museum, sebenarnya kita sudah ikut berpartisipasi melestarikan benda-benda peninggalan sejarah.

Biaya nan dikeluarkan pun akan lebih murah. Tiket masuk ke museum di Indonesia rata-rata tak akan lebih mahal daripada satu porsi makanan nan dijual di pusat-pusat perbelanjaan.

Berkunjung ke museum, selain bisa menambah pengetahuan mengenai benda-benda bernilai sejarah tinggi, kita dapat menikmatinya sebagai loka rekreasi. Mengagumi berbagai benda-benda bersejarah serta suasana nan cenderung sepi dan tak terlalu banyak pengunjung membuat museum cocok dijadikan loka bersantai dan merelaksasi pikiran dari kebisingan maupun rutinitas sehari-hari.

Sejarah merupakan peristiwa nan terjadi di masa lampau. Jadi, apa pun nan sudah terjadi dan terlewati, itu merupakan sejarah. Hari kemarin pun termasuk sejarah. Namun, harus digarisbawahi, walau sejarah itu ialah ilmu nan meneliti kondisi di masa lalu, tapi pada kenyataannya, masa lalulah nan membentuk masa sekarang dan nan menjadi pondasi bagi masa depan.

Banyak sejarah-sejarah nan menceritakan sebuah kerajaan besar nan hancur sebab orang-orangnya gila kekuasaan, sehingga pada akhirnya memicu kudeta. Dari cerminan sejarah masa lalu, diharapkan menjadi sebuah peringatan agar kita lebih mawas diri buat bersikap dan bertindak.

Jadi, ilmu sejarah diperlukan buat cerminan diri. Tanpa masa lalu, seorang manusia tak akan pernah ada. Bukankah sebuah bangsa dan seorang individu dibentuk oleh masa lalunya. Satu detik saja berlalu, itu ialah sebuah goresan sejarah kehidupan.

Bangsa Indonesia terlahir sebab sejarahnya nan menjadikan negara ini berdiri. Dahulu, tak ada nan namanya negara Indonesia, nan ada hanya kerajaan-kerajaan nan menguasai pulau-pulau nan ada di Indonesia.

Bagaimana kita dapat mengetahui asal usul tersebut, yaitu dengan mempelajari buku pelajaran sejarah Indonesia. Apakah kita tak penasaran dengan sejarah terbentuknya negara sendiri dan bagaimana kehidupan masa lalu?

Mengenal sejarah negara sendiri bisa menambah pengetahuan kita dan menambah kecintaan terhadap negara Indonesia ini. Dengan begitu kita bisa belajar dari sejarah tersebut.

Bagaimana bangsa kita akan maju, apabila tak melihat dan belajar dari pengalaman sebelumnya. Banyak nan diberikan oleh orang-orang terdahulu terhadap kemajuan bangsa ini. Tapi, mengapa mempelajari buku pelajaran sejarah saja malas, bagaimana dapat mengetahui sejarahnya tanpa mempelajarinya.

Sejarah ialah pengetahuan nan intinya berupa mengulas masa lalu dari majemuk sumber. Sumber itu pun tak muncul begitu saja, diperlukan penelitian seksama buat memastikan bahwa sejarah itu pernah ada dan terjadi. Lalu, dituangkan dalam bentuk tulisan nan dapat dibuat sebagai bahan laporan. Tentu saja bukan sekadar tulisan semata. Semua disertai bukti nan saling menguatkan.

Oleh karena itu, seringkali dalam sejarah dicantumkan tanggal, tahun, bahkan hari. Karena dengan mencantumkan waktunya, kita bisa menelusuri berbagai peristiwa dan mengaitkannnya dengan peristiwa nan lain.

Mempelajari sejarah juga tak hanya dengan membaca buku atau melihat film saja. Kita bisa melakukan studi tour ke tempat-tempat sejarah atau museum nan menyimpan benda-benda sejarah.

Museum ialah salah satu wahana sebagai bahan pelajaran sejarah, terutama sejarah bangsa Indonesia ini. Dengan adanya museum, seseorang bisa menikmati dan belajar sejarah dengan santai dan menyenangkan.

Banyak cara nan membuat kita menyukai sejarah. Memang banyak nan harus dihapal dalam mempelajari buku pelajaran sejarah, tapi kita dapat melakukan itu dengan mudah.

Dengan banyaknya media dan teknologi nan canggih, alasan belajar sejarah itu membosankan dapat diatasi. Apabila kita hobi membaca, maka kita bisa belajar sejarah melalui buku pelajaran sejarah, buku-buku cerita bergambar, atau novel.

Apabila kita tak hobi mambaca, kita bisa memanfaatkan media visual, yaitu dengan menonton film-film sejarah. Jika, kita bahagia jalan-jalan, maka kita dapat mempelajari sejarah dengan studi tour ke tempat-tempat sejarah, seperti museum sejarah.

Kita tinggal memilih caranya saja nan bisa membuat kita tahu akan sejarah-sejarah nan harus kita pelajari. Jangan bersikap tak peduli pada sejarah sebab sejarah ialah salah satu faktor nan membuat kita lebih maju dan membuat diri kita menjadi lebih baik.

Jadi, bukan sebab sejarahnya nan membosankan, tapi bagaimana cara kita mempelajarinya. Apakah dari buku pelajaran sejarah, buku cerita, film, atau tempat-tempat sejarah, kita tinggal memilihnya.

Apabila kita mengetahui sejarah bangsa kita ini, maka kita akan selalu menjaga dan merawat negeri ini. Tidak ada perusakan alam, perpecahan atau permusuhan, dan semuanya berjalan dengan aman, sejahtera, dan damai.

Dengan mempelajari sejarah kebangsaan kita, maka kita akan lebih menghargai jasa-jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sehingga kita akan selalu meneruskan perjuangan para pahlawan dengan cara menjaga dan mencintai tanah air.

Banyak kegunaan nan bisa diambil dengan belajar sejarah, baik buat diri sendiri, orang lain, juga buat kemajuan bangsa ini. Untuk itu, jangan pernah bosan belajar dari sejarah sebab dengan belajar sejarah kita bisa mengambil hikmahnya buat menjadi pribadi nan lebih baik.

Demikian informasi mengenai museum peta nan ada di indonesia sebagai bukti sejarah salah satu kota terbesar di indonesia. Semoga informasi tersebut bermanfaat buat planning liburan Anda dengan keluarga mengunjungi museum.