Pentingnya Perawatan Rem secara Berkala
Rem merupakan benda nan paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari motor, mobil, sampai mesin-mesin lainnya sebagai pengendali laju. Tapi tahukah Anda apa sebenarnya benda ini dan bagaimana sistem kerjanya?
Apa itu Rem?
Rem merupakan suatu alat nan berfungsi buat memperlambat dan menghentikan laju gerakan roda. Melambatnya gerakan roda secara otomatis juga akan menghentikan kendaraan nan dijalankannya. Pada prinsipnya, benda ini bekerja dengan jalan mengubah energi kinetik pada benda bergerak menjadi panas dampak adanya gesekan.
Rem sendiri dalam global teknik otomotif, dapat diartikan sebagai sebuah sistem nan memiliki beberapa fungsi, di antaranya mengurangi laju kecepatan pada kendaraan, menjaga kendaraan agar tetap pada posisinya berhenti, dan juga buat menghentikan kendaraan nan sedang berjalan.
Sementara itu, buat dapat menjalankan fungsinya tersebut, benda ini memerlukan komponen-komponen nan merupakan alat pembentuk dasarnya, yaitu pedal, booster, silinder master, dan saluran pengereman nan disebut juga kabel.
Rem pada Mobil
Benda ini merupakan komponen paling krusial dalam sebuah mobil. Tanpa benda ini, keselamatan pengendara tidak dapat dijamin. Saat berkendara, tidak ada nan tahu kapan kita menghadapi kondisi nan berbahaya dan harus secepatnya menginjakkan kaki kita pada nan namanya rem ini.
Jadi, selayaknya kondisinya harus selalu bagus. Di samping itu, mengenali sistem kerja benda ini juga merupakan hal nan sangat bijaksana. Sehingga ketika suatu saat kita menemukan suatu masalah nan terjadi pada benda ini, minimal kita tahu apa nan menjadi penyebabnya.
Pada praktiknya, cara kerja benda ini berupa sebuah sebuah sistem drum nan bekerja dengan memanfaatkan tekanan hidrolik buat melakukan penekanan pada pedal nan berada pada drumnya, sampai mampu membuatnya melambat. Sehingga laju kendaraanpun secara otomatis melambat pula.
Pada mobil, ada beberapa masalah nan sering terjadi pada sistem benda ini. Masalah-masalah tersebut antara lain terjadi pada lampunya. Cairannya nan habis akan memberi frekuwensi dengan lampu nan menyala, sedangkan jika pedalnya ditekan ternyata menimbulkan bunyi berdecit, maka ada beberapa kemungkinan.
Kemungkinan itu antara lain, hampir habisnya cairan pelumas atau sudah saatnya mengganti bagian rotornya. Masalah lain nan juga sering terjadi pada benda ini di mobil, seperti ada tarikan ke satu sisi ketika benda ini difungsikan.
Ini dapat berarti, pada satu sisi mesin sudah tidak ada lagi tekanan hidroliknya. Sedangkan jika kita mencium adanya suatu zat kimia seperti sedang terbakar pada saat benda ini difungsikan, maka sudah saatnya kita mengganti cairannya.
Terkuncinya rem mobil termasuk salah satu masalah nan sangat serius pada sistemnya. Jika hal ini terjadi, maka bahaya bisa tergelincirnya mobil kemungkinan terjadi. Fenomena nan terjadi pada masalah seperti ini ialah pada bantalan roda, puing-puing bantalan atau caliper disk nya.
Untuk itu, memperbaiki benda ini dengan cara mengganti bantalan, mengganti minyak, ataupun mengganti caliper disk merupakan hal nan krusial dilakukan sinkron dengan masalah nan terjadi pada sistemnya tersebut.
Pentingnya Perawatan Rem secara Berkala
Meski bukan pakar mesin, jika anda merupakan pengguna mobil, ada baiknya Anda tahu sistem benda ini mengingat banyaknya masalah nan akan timbul dampak tak berfungsinya satu benda bernama rem ini. Kalau tak mengerti sistemnya secara detil, kita pun dapat mengantisipasinya dengan cara melakukan perawatan secara berkala.
Serahkan saja semua pada ahlinya dan tugas Anda hanya membawanya ke bengkel dan semuanya akan beres. Perawatannya, di samping meminimalisir taraf risiko bahaya nan mungkin terjadi, tentunya juga lebih menghemat pengeluaran.
Bayangkan saja jika mobil Anda nan tak pernah dirawat mengalami kerusakan parah. Biaya nan akan Anda keluarkan pun tentunya berkali lipat dari biaya perawatan nan seharusnya. Berikut ini hal-hal nan perlu diketahui tentang perawatan benda ini pada mobil.
- Pembongkaran benda ini pada mobil secara berkala wajib dilakukan meski tidak ada keluhan nan terjadi, dengan tujuan buat menjaga kebersihannya dan memastikan bahwa kondisinya masih dalam keadaan bagus.
- Pembongkaran pada rem mobil nan dipakai dalam batas normal sebaiknya dilakukan pada setiap mencapai 10.000 km. Hal ini dimaksudkan buat membersihkan debu nan menumpuk pada kampas, cakram, dan tromol. Kotoran pada benda ini jika tak dibersihkan akan berakibat tergoresnya piringan atau tromol. Hal nan paling parah ialah dapat mengakibatkan permukaan komponen-komponen benda ini bergelombang sehingga kerjanya tidak akan dapat maksimal.
- Hibrolis atau cairan rem juga harus diganti dan dibersihkan secara berkala. Secara normal, penggantian cairan wajib dilakukan setiap mobil menempuh jeda 40.000 km. buat pemakaian normal, jeda ini biasa dicapai dalam waktu sekitar 2 tahun pemakaian. Hidrolis nan tak diganti akan mengakibatkan gelembung-gelembung nan bisa menimbulkan korosi pada komponen-komponennya, sehingga kerja benda ini pun tak sempurna. Jika hal ini terjadi, dapat saja secara tiba-tiba macet saat akan digunakan. Inilah nan sering terjadi dan mengakibatkan banyak terjadinya kecelakaan fatal. Dengan mengganti cairannya secara teratur, berarti juga akan membuat umur sil karet pada sistemnya lebih panjang.
- Cara-cara ekstrim seperti menekan benda ini dengan mendadak merupakan penyebab nan membuat kerja benda ini semakin berat. Jika Anda ingin membuat benda ini lebih awet, maka selalu usahakan buat melakukan pengereman secara bertahap. Akan lebih bagus jika diiringi dengan pergantian persneling ke taraf nan lebih rendah. Hal seperti ini ternyata sangat ampuh buat membuat kampasnya panjang umur.
- Menginjak benda ini pada saat mobil berhenti di perempatan ternyata bukan ide nan bagus. Dalam kondisi berhenti, piringan atau tromol dalam kondisi sedang panas-panasnya. Jika Anda memutuskan terus menginjal pedal, maka bagian kampasnya nan menempel akan cepat sekalu rusak. Hal ini pun ternyata akan mengurangi kerja baik dari pendinginan tromol.
- Membatasi beban muatan pada mobil Anda juga perlu dilakukan sebab ternyata pengaruh muatan nan berat berakibat pada beban kerjanya juga.
- Menghindari jalanan macet juga salah satu cara buat membuatnya awet. Semakin banyak Anda mengalami kemacetan, maka akan terjadi pemborosan juga pada benda ini di mobil, sebab semakin sering digunakan. Jadi, sebisa mungkin jika tak sangat terpaksa, pilihlah jalan alternatif.
Rem Cakram pada Kendaraan Modern
Rem cakram merupakan suatu perangkat nan digunakan pada kendaraan nan lebih modern. Sistem kerjanya, menjepit cakram nan ada pada roda kendaraan.
Penjepit cakramnya menggunakan caliper nan bergerak sebab piston dan bertujuan buat mendorong sepatunnya ke dalam cakram. Jenis seperti ini tak hanya digunakan pada mobil saja, tetapi juga motor, sepeda, bahkan kereta api.
Sebelumnya, mobil nan pertama kali diciptakan menggunakan uap. Mobil ini diciptakan oleh Ferdinand Verbiest pada 1672. Mobil cipataannya ini dengan ukuran 65 cm. Tahun-tahun berikutnya, banyak diikuti kemunculan berbagai jenis penemuan mobil nan juga menggunakan alat bernama rem ini.
Namun begitu, kondisi benda penghenti kendaraan nan bagus pun harus selalu didukung oleh pengguna mobilnya nan bijak. Tak sporadis banyak kecelakaan terjadi bukan hanya dampak kondisi alat penghenti kendaraan ini nan rusak, namun lebih kepada kecerobohan si pengendara. Jika sudah begitu, tidak perlu menyalahkan siapapun kecuali harus selalu berhati-hati dalam menggunakan rem.