Mengenal Ciri Usaha Makanan Roti dan Kue
Apakah Anda ingin memulai bisnis sendiri? Lelah menjadi pegawai kantoran? Mungkin membuka usaha makanan dan minuman dapat menjadi solusi nan tepat buat Anda.Usaha ini tak akan pernah out of date , bahkan akan terus berkembang sebab populasi manusia terus bertambah. Dimana ada manusia disitu niscaya ada makanan dan minuman.
Namun Anda harus mempertimbangkan beberapa hal terlebih dahulu agar peluang usaha nan Anda lakoni tak akan berjalan sia-sia. Berikut ini beberapa tips nan mungkin berguna jika Anda bermaksud memulai usaha makanan dan minuman:
Kenali peluang usaha Anda dengan prinsip 4P; Place, Product, Price, dan People
Usaha makanan dan minuman Anda harus berada di lokasi nan tepat pada waktu nan tepat (place). Anda dapat menggelar warung makan lesehan di pasar kaget, ataupun membuka di foodcourt mall . Pilihan pertama bisa memberikan omzet luar biasa besar dalam waktu nan terbatas (misalnya seminggu sekali). Pilihan nan kedua bisa memberikan omzet nan mungkin tak terlalu besar, namun kontinu setiap harinya.
Anda juga dapat memodifikasi loka usaha Anda agar pelanggan berdatangan. Contoh kasus ialah warung bakso di daerah aku tinggal. Sekitar sepuluh tahun nan lalu ada warung bakso “P” nan sangat laris di daerah saya. Warung bakso tersebut terkenal sebab kelezatannya. Saking banyaknya nan beli, aku pernah hampir tak dilayani.
Namun, saat ini kejayaan “P” sudah kalah dengan kompetitornya. Kompetitor bakso di daerah aku ada nan menyulap jajanan bakso menjadi ajang kumpul keluarga, yaitu dengan menyediakan banyak meja panjang, mendekorasi dinding warung dengan bilik bambu cantik, dan sekitar 5-6 pelayan nan sigap memenuhi pesanan Anda (gak pake lama).
Dan tahukah Anda? Pelanggan nan datang kesana rata-rata: rombongan keluarga, rombongan karyawati pulang kerja, rombongan pelajar, dan rombongan-rombongan lainnya.
Tentukan makanan dan minuman apa nan akan Anda jual (product)
Usaha makanan dan minuman nan akan Anda jual harus memiliki keunikan. Cara paling mudah ialah dengan mencari tahu produk makanan dan minuman nan belum ada / belum dijual di daerah “jajahan” Anda.
Atau jika memang Anda menjual produk makanan nan sudah lazim ada di daerah tersebut (tiap blok ada saja nan menjual produk makanan tersebut), pastikan menu primer Anda memiliki cita rasa khas nan membedakan dengan loka makan lainnya. Misalnya, jika Anda membuka warung makan pecel lele, pastikan sambelnya beda (dan lebih enak) dibanding warung lain. Jika Anda membuka warung makan nasi goreng, pastikan bumbunya lebih enak dari nan sudah ada.
Tentukan harga nan bersaing, namun masih memberikan laba untuk Anda
Ada warta bagus buat Anda nan membuka usaha makanan dan minuman, yaitu laba dari usaha ini dapat mencapai 100%. Aturlah sedemikian rupa sehingga dengan harga nan Anda tawarkan pelanggan Anda merasa mendapatkan kepuasan lebih dari nan diharapkan ( customer insight ). Jangan kendorkan kualitas pelayanan hanya sebab harga nan tawarkan tak tinggi.
Buatlah promosi nan sinkron dengan calon-calon pelanggan (people) nan Anda tuju
Promosi produk juga berarti pencitraan terhadap produk Anda. Apakah produk Anda ditujukan buat keluarga, spesifik wanita, remaja, anak-anak, dst.
Usaha Makanan Roti dan Kue
Menjalankan usaha, termasuk usaha makanan dan minuman dalam bentuk roti dan kue ini merupakan sebuah proses nan memerlukan beberapa langkah buat sukses dan berkembang.
Langkah pertama ialah persiapan nan mantap. Persiapan mantap meliputi kegiatan-kegiatan sistematis, tepat, dan seksama sebelum mulai menjalankan usaha. Persiapan atau perencanaan merupakan hal krusial sebelum memulai usaha. Jika tak direncanakan dengan matang, usaha tak akan berjalan optimal.
Persiapan nan kurang akan menyebabkan usaha Anda tak memiliki arah nan jelas. Akibatnya, tujuan usaha nan dijalani pada akhirnya tak akan tercapai sinkron dengan target.
Mengenal Ciri Usaha Makanan Roti dan Kue
Setiap jenis usaha memiliki ciri nan unik. Demikian juga dengan usaha roti dan kue. Ketika merencanakan memulai usaha roti dan kue, Anda perlu mengenal karakteristiknya. Secara generik ciri usaha roti dan kue sebagai berikut.
1. Kapital Nisbi Kecil
Untuk skala rumahan, usaha roti dan kue bisa dimulai dengan kapital nisbi kecil. Kapital terbesar biasanya digunakan buat membeli peralatan primer yaitu mikser roti, kompor, dan oven. Mikser roti dibutuhkan dalam proses pengadukan adonan roti.
Sebenarnya pengadukan terigu, ragi, gula, dan bahan tambahan lainnya tersebut bisa juga dilakukan dengan tangan. Hanya saja, diperlukan teknik pengadukan nan sahih agar adonan mekar dengan baik.
2. Pengelolaan Tidak Terlalu Rumit
Setiap jenis usaha bhineka taraf kerumitan pengelolaannya. Kerumitan pengelolaan berpengaruh terhadap biaya operasional dan risiko usaha. Semakin rumit pengelolaan dan administrasi suatu usaha, semakin tinggi biaya operasional nan harus dikeluarkan.
Begitu juga dengan faktor risiko. Meskipun tak dapat dikatakan mudah, usaha roti dan kue merupakan usaha nan pengelolaannya sederhana. Administrasinya pun tak rumit. Berbeda, misalnya dengan usaha retail. Usaha retail memiliki daya nan jauh lebih rumit. Faktor risikonya pun besar sebab ada kemungkinan kehilangan atau selisih stok barang.
Untuk mengontrol usaha roti dan kue, Anda cukup menggunakan buku besar sederhana. Di sini, Anda dapat mencatat segala jenis pemasukan dan pengelluaran. Selain itu, saimpanlah bukti-bukti transaksi, seperti nota dan kuitansi. Tujuannya, penggunaan uang bisa diketahui dengan jelas dan mudah. Pencatatan keuangan ini bisa menjadi bahan penilaian mengenai perkembangan usaha roti dan kue Anda.
3. Karyawan Mudah Didapatkan
Ketika memulai usahanya, wirausaha roti dan kue biasanya mengerjakan semuanya sendiri. Proses produksi sampai dengan penjualan dilakukan oleh pemilik usaha, atau dibantu keluarganya. Akan tetapi, ketika volume penjualan makin meningkat, pemilik usaha akan kewalahan jika tak menggunakan tenaga karyawan.
Pada waktu-waktu tertentu, pesanan roti dan kue biasanya meningkat. Misalnya, pada hari raya, peringatan nasional. Pad ahari-hari lain, pesanan akan kembali menurun.
Tentu tak efisien jika pemilik usaha mempekerjakan karyawan purnawaktu. Karena itu, pilihannya ialah merekrut karyawan paruh wktu atau karyawan cabutan. Karyawan paruh waktu ini hanya bekerja pada saat ada pesanan nan tak dapat dikerjakan sendiri oleh pemilik usaha.
Apabila usaha sudah semakin maju, barulah pemilik usaha mempertimbangkan buat merekrut karyawan purnawaktu. Karyawan nan akan dipekerjakan akan disesuaikan dengan kebutuhan.
Kebutuhan setiap pengusaha mungkin berbeda-beda. Barangkali dia memerlukan baker (juru masak roti), asisten juru masak, salesman, penjaga toko, tenaga administrasi, atau pembantu umum.
Karyawan bisa direkrut dengan berbagai cara. Anda dapat mempekerjakan karyawan berdasarkan rekomendasi keluarga, teman, atau tetangga dekat. Jika sebelumnya sudah memiliki karyawan, Anda dapat meminta dia buat mencarikan karyawan baru. Dia dapat saja mengajak teman atau keluarganya buat ikut bekerja. Terakhir, Anda dapat mencarinya melalui biro jasa penyalur tenaga kerja.
4. Survey Pasar
Sebelum mulai menjalankan usaha, Anda perlu mengidentifikasi pasar nan akan dituju. Untuk itu, Anda perlu melakukan segmentasi pasar. Segmentasi pasar ialah pemilahan pasar ke dalam bagian nan lebih kecil. Dalam ilmu marketing, segmentasi memiliki peran berikut.
- Memungkinkan Anda buat lebih fokus masuk ke pasar sinkron keunggulan kompetitif perusahaan.
- Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi produk Anda di pasar.
- Merupakan dasar bagi Anda buat mempersiapkan taktik marketing selanjutnya.
- Menjadi faktor kunci buat mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara nan berbeda.
Setelah melakukan segmentasi, Anda bisa menganalisis potensi laba setiap segmentasi sehingga bisa memutuskan segmen pasar kelas menengah ke atas. Segmen ini bisanya tak memedulikan harga tetapi menurut kualitas produk terbaik. Karena itu, Anda harus menggunakan bahan-bahan dan peralatan berkualitas nan dapat memberi hasil terbaik.
Selain bahan dan peralatan, keterampilan karyawan juga sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Penentuan segmen harus dibarengi dengan kesiapan perangkat, yaitu sistem sumberdaya manusia, dan fasilitas.
Selanjutnya, Anda perlu melakukan positioning . Dalam marketing, positioning ialah proses penciptaan gambaran atau bukti diri produk, brand , atau organisasi di dalam benak konsumen nan disasar atau dituju. Penciptaan gambaran usaha roti dan kue ini bisa dilakukan dengan kualitas produk dan pelayanan nan baik sinkron dengan pelanggan nan menjadi target.
5. Lokasi
Satu dari sekian banyak unsur pemasaran nan sangat krusial ialah loka usaha. Titik loka usaha menentukan berhasil tidaknya sebuah usaha, semakin strategis maka kemungkinan berhasilnya pun semakin besar.
Banyak wirausaha kurang memperhatikan masalah loka usaha, padahal hal ini sangat mempengaruhi kesuksesan usaha nan sedang dijalani. Hal ini berlaku pada usaha roti dan kue.
Itulah beberapa kiat jika ingin menjalan sebuah usaha makanan dan minuman. Anda dapat menggali lebih dalam lagi kiat spesifik dalam menjalanka sebuah usaha, buat lebih menguntungkan lagi. Selamat memulai bisnis Anda. Semoga berhasil!