Avanged Sevenfold dan Musisi Rock

Avanged Sevenfold dan Musisi Rock

Avenged Sevenfold ialah salah satu band metal nan sangat digandrungi di tanah air. Band nan berasal dari Huntington Beach, California, Amerika Perkumpulan ini mengedepankan genre metalcore , meskipun terdapat genre lain nan sangat mempengaruhi musik mereka seperti h ard rock, heavy metal , dan hardcore .



Perjalanan Musik

Debut Avenged Sevenfold menelurkan album pertama pada periode 2001-2003 nan bertajuk Sounding the Seventh Trumpet . Pada album ini Avenged Sevenfold menjadikan vokal scream atau teriakan cadas sebagai penggenjot kepopuleran mereka. Ajaibnya, rakyat Amerika seakan menyukainya.

Namun, Avenged Sevenfold seakan tak puas dengan kesuksesan album pertama mereka. Avenged Sevenfold terus mengeksplorasi dirinya. Lewat album City of Evil (2005-2007) nan telah menembus major label Avenged Sevenfold memunculkan pesona baru dengan menonjolkan corak vokal melankolis serta power ballad .

Namun, awan kelam menyelimuti Avenged Sevenfold pada 2009. Penggebuk drum mereka James 'The Rev' Sullivan mendadak mengalami agresi jantung. Komplikasi penyakit nan ditimbulkan dampak kecanduan alkohol serta narkoba ini memaksa Avenged Sevenfold buat merekut anggota baru. Adalah Mike Portnoy bekas drummer Dream Theater nan didaulat sebagai penggebuk drum baru.

Kematian James tak langsung menyurutkan prestasi serta kreativitas Avenged Sevenfold. Setelah Mike hadir, Avenged Sevenfold terus melebarkan sayapnya sebagai band metalcore Amerika. Lewat album Nightmare (2010) Avenged Sevenfold sukses menduduki peringkat pertama tanga lagu Top 200 Billboard dan melakukan tur ke seluruh dunia.

Hingga sekarang, secara total Avenged Sevenfold telah menelurkan lima buah album dan 16 single . Band nan berdiri sejak 1999 ini telah menerima banyak sekali penghargaan. Salah satunya ialah ketika dalam acara New Wave of Amerika Heavy Metal . Avenged Sevenfold didapuk sebagai takhta paling tinggi band rock Amerika.



Nama dan Logo Band

Nama Avenged Sevenfold itu sendiri masih menjadi sebuah perdebatan bagi sejumlah kalangan. Misalnya seperti Majalah Skratch menulis, jika Avenged Sevenfold berasal dari sebuah Alkitab buat melukiskan sebuah pembunuhan. Namun anggota Avenged Sevenfold pun menyangkal, jika Avenged Sevenfold bukanlah sebuah band agama. Jadi jangan mengaitkan Avenged Sevenfold dengan sebuah genre tertentu. Terlebih agama.

Sedangkan logo Avenged Sevenfold nan dikenal dengan sebutan The Deathbat, sejatinya dirancang oleh seorang pelajar SMA nan bernama Mikha Montague. Logo ini sangat lekat dengan simbol tengkorak dan kelelawar. Terkadang logo Avenged Sevenfold sangat menyeramkan dengan gambar kerangka penuh sayap.

Avenged Sevenfold sendiri digawangi oleh M. Shadows, Zacky Vengeance, Synyster Gates, dan Johnny Christ. Sedangkan mantan anggotanya antara lain James 'The Rev' Sulivan, Daemon Ash, Justin Sane, dan Matt Wendt.

Avenged Sevenfold sendiri mengaku jika musik mereka banyak dipengaruhi oleh band-band metal papan atas Amerika. Seperti Pinkly Smooth, Suburban Legends, Brian Haner, Atreyu, Bleeding Through, Dream Theater, Burn Halo, dan Good Charlotte.

***

Musisi nan memilih genre musik "keras" kini sudah sangat banyak. Salah satunya nan sekarang ini sedang menikmati hasil perjuangan ialah Avanged Sevenfold . Segerombolan musisi bule ini melejit lewat single nya berjudul Dear God . Sebuah lagu dengan lirik latif tentang interaksi manusia dengan Tuhan nya.

Genre musik sangat luas dan beragam, salah satu varian dari musik katakanlah genre metal. Musik dengan aliran ini diidentikkan dengan suara gitar ekstra cepat, distorsi nan tebal, suara bass nan mendentum, t-shirt serba hitam penuh perbedaan makna abad gothic, dan suara vokal nan melengking kadang meraung-raung. Avanged Sevenfold ialah salah satu dari mereka.

Paling khas ialah simbolisasi jari telunjuk dan kelingking nan mengacung, sementara jempol melipat jari tengah beserta jari manis secara bersamaan. Sekilas simbol ini mirip tanduk domba. Ini lah fenomena penyeragaman khalayak generik mengenali musik metal. Sebuah karakteristik khas nan inheren pada kesan group band rock seperti Avanged Sevenfold.

Sangat khas memang ketika kita menjawab apa itu pelukisan metal, kita akan merujuk pada citra visual atau fashion nan nampak di atas. Pun hal ini berlaku ketika kita bertanya tentang kelompok musisi metal kesayangan Anda, Avanged Sevenfold misalnnya.

Kenyataannya, genre musik bukan hanya membahas tentang sebuah citra visual dan fashion. Membicarakan genre musik secara lebih luas, berarti sama saja membicarakan selera seseorang terhadap seni.

Selain selera, gaya hayati juga menjadi bahasan nan menarik ketika membahas satu genre musik tertentu. Selera bermusik, secara langsung ternyata juga memengaruhi gaya hayati seseorang. Mereka nan selera terhadap musik rock, seperti Avenged Sevenfold, tentu memiliki gaya hayati nan berbeda dengan mereka nan bukan dari genre rock.

Mendobrak pasar dengan karya-karya nan dihasilkan tentu menjadi sebuah keharusan bagi para musisi jika ingin berjaya di global musik. Itu jugalah nan dilakukan oleh kelompok musik rock Avenged Sevenfold.

Seolah sadar dengan berbagai persaingan nan terjadi di global musik, Anenged Sevenfold berupaya buat memberikan "rasa-rasa" berbeda dari setiap karyanya. Dan hasilnya, nama mereka pun menjadi ikut diperhitungkan.



Avanged Sevenfold dan Musisi Rock

Perjalanan Avenged Sevenfold di global musik secara langsung maupun tak langsung terinspirasi dari musisi rock terdahulu. Di era pioneer, orang pada zamannya akan mengatakan Led Zeppelin, atau Black Sabbath dengan Ronnie James Dio (10 Juli 1942-16 Mei 2010) nan menciptakan simbol metal dengan 'jari tanduk domba' nan hingga kini kita kenal dan selalu diidentikan dengan musik metal.

Di era 90-an pun komunitas subkultur anak muda nan kerap dinamakan kaum underground mengenal musisi alternatif nan awalnya jauh dari peredaran arus utama, seperti Vision Of Disorder, One King Down, Earth Crisis, Hatebreed, dan lainnya sebagai peletak dasar perkawinan metal dengan aliran hardcore dilihat dari segi musikalitas. Karya-karya mereka seolah mendoktrin para personil Avenged Sevenfold buat berkarya.

Satu lagi, Lars Ulrich si drummer gaek nan mengumumkan pencarian personil band melalui surat kabar nan kemudian di respon oleh James Hetfield, gitaris Kirk Hammett dari Exodus, dan si bassist Cliff Burton nan wafat tragis tertabrak di sela tur nan menciptakan supergrup raksasa produktif bernama Metallica. Cerita perjalanan group metal besar itu menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi Avanged Sevenfold.



Avenged Sevenfold - Musisi Rock Era Millenium

Di era millenium sebut salah satu perwakilannya, Avenged Sevenfold. Band nan digawangi pemuda asal Huntington Beach, California, Negeri Paman Sam ini kini dikomandoi oleh M. Shadows sebagai vokalis, Synyster Gates pada gitar, Zacky Vengeance pada ritem, basis sendiri dipegang oleh Jhonny Christ.

Sementara itu, kekosongan drummer Avanged Sevenfold sepeninggal James Sulivan alias The Rev (drum dan vokal latar, 1999-2009) nan meninggal pada 28 desember 2008 sebab overdosis narkoba diisi sang pengebuk legendaris pendiri kelompok musisi progresif dunia, Mike Portnoy dari Dream Theather.

Dengan donasi teknikal mumpuni, di tangannya kelompok metalcore ini merilis album kelimanya, Nightmare, pada 2010. Debut Avenged Sevenfold berada di chart pertama Billboard 200 (Rangking nan dikeluarkan oleh Billboard Magazine secara berkala mingguan berdasarkan penjualan paling tinggi album musik, dan mini album di Amerika), dan ini merupakan prestasi perdana sepanjang sejarah kelompok tersebut berkarya.

Tidak hanya itu, Avenged Sevenfold juga dinobatkan sebagai salah satu musisi kunci terdepan dalam sejarah gelombang baru musik Amerika dan menempati figur runner up dalam kategori sepuluh besar kelompok musik dasa warsa ini versi Ultimate Guitar (Salah satu lembaga terbesar nan berdiri sejak 1998 dan dikenal sebagai komunitas berbasis situs berjejaring nan terdiri atas majemuk musisi) mengalahkan pasukan gahar seniornya, Metallica.



Diskografi Avenged Sevenfold

Sudah lima album studio nan ditorehkan Avanged Sevenfold dalam percaturan metal dunia, di antaranya, Sounding the Seventh Trumpet (2001) nan menjadi karya fenomenal sebab direkam ketika mereka masih berusia 18 tahun dan masih menduduki bangku sekolah menengah atas.

Kedua, Waking the Fallen (Agustus 2003) nan dirilis Hopeless Records dengan suara nan lebih prima dan matang dan mengenalkan mereka pada tangga ketenaran, meraih Billboard, menjadi sorotan media seperti The Boston Globe, dan membawa Avenged Sevenfold pada event rutin seperti Vans Warped Tour.

Ketiga, City of Evil (7 Juni 2005) nan merupakan debut major pertama Avenged Sevenfold, terjual 30.000 kopi di minggu pertama rilis, dan menjadi The Best New Artist dalam ajang penghargaan MTV Music awards setelah menyelesaikan penampilannya di acara legenda metal Black Sabbath, Ozzy Ozzbourne.

Kesuksesan album sebelumnya makin menambah padat jadwal tur Avenged Sevenfold di sejumlah festival dan belahan negara di AS, daratan Eropa, Jepang, Australia, plus New Zealand sehingga mereka harus membatalkan jadwal tur musim gugur 2006 demi merilis self title Avenged Sevenfold (30 Oktober 2007).

Dan akhirnya album kelima, Nightmare (27 Juli 2010), harus dibayar dengan kehilangan drummer sekaligus pendiri kelompok metal generasi baru ini. Avenged Sevenfold kehilangan drummer terbaiknya.

Lepas dari itu semua, Avenged Sevenfold kembali mengeluarkan satu mini album Warmness Of the Soul, kompilasi tribute Strung Out on Avenged Sevenfold: Bat Wings and Broken Strings, Strung Out on Avenged Sevenfold: The String Tribute, dvd All Excessve in the LBC & Diamonds in the Rough, 17 July 2007, beserta sejumlah karya single Burn It Down, Bat Country, Beast and the Harlot, Seize the Day, Walk, Almost Easy, Afterlife, Dear God, Scream, Nightmare, sebagai pengejawantahan karya proyek musik mereka.

Karya-karya dari Avenged Sevenfold menjadi sebuah karya nan terus dinanti oleh para penggemar musik-musik keras. Alunan nada dalam setiap lagu Avenged Sevenfold seolah memberikan nyawa baru bagi global musik. Avenged Sevenfold meramaikan belantika musik global dengan hentakan musik nan cukup keras.

Tak terasa, kini Shadows dan pasukannya ialah paras dan rona baru nan menghiasi blantika musik metal global dengan karya nyata. Avenged Sevenfold sedang merasakan hasil kerja keras mereka. Sebuah "hadiah" nan pantas di terima oleh group musik dengan komitmen tinggi pada musik metal!