Pasar Loka Mencari Hayati dan Kebahagiaan
Pasar tradisional nan bisa kita jumpai di lingkungan terdekat rumah kita memang menawarkan banyak kelebihan juga kekurangnnya. Kelebihan dari pasar tradisional dalah harga nan ditawarkan baik perabotan rumah tangga, sayur mayur, buah-buahan semuanya bisa kita beli dengan harga nan terjangkau dan bisa ditawar.
Pasar Tradisional Kurang Diminati
Selain kelebihan nan bisa kita temukan berbelanja di pasar tradisional, namun ada juga kekurangandari pasar ini yaitu fasilitas pasar tradisional nan kurang nyaman buat dikunjungi. Bangunan nan seadanya, kalau hujan jalannya sangat becek dan licin, juga lingkungan di pasar tradisional nan tak higienis dan berbau tak sedap.
Hal inilah nan terkadang membuat sebagian orang merasa enggan buat berbelanja di pasar tradisional. Mereka akhirnya lebih memilih berbelanja di supermarket atau mall nan fasilitasnya lebih lengkap dan higienis walaupun harga barang nan dijual jauh lebih mahal dari pasar tradisional dan tak dapat ditawar.
Pasar Modern nan Lengkap
Kini di beberapa loka di kota besar, mulai dibangun fasilitas pasar nan menyerupai pasar tradisional namun dengan konsep dan bentuk nan lebih modern. Hasilnya, banyak masyarakat lebih bahagia dan nyaman berbelanja ke pasar modern ini sebab lebih lengkap juga higienis tempatnya.
Sebagian pasar modern ini dibangun sebagai sebuah usaha buat membantu melayani masyarakat nan menginginkan kemudahan dan kenyaman dalam berbelanja. Harga barang nan dijual juga tak jauh berbeda dengan pasar tradisional dan bisa ditawar.
Pasar modern ini seperti nan bisa dilihat di kawasan BSD Serpong, terdiri dari satu gedung nan besar. Konsep nan ditawarkan dari pasar ini tetap merupakan jenis pasar tradisional, dimana pedagang dari kelompok nan sama seperti sayur mayur berada pada lapak nan berjejer rapi dengan meja nan seragam dan tertata sama. Begitu pula dengan bagian ikan dan daging. Walaupun tak menggunakan pendingin ruangan, namun di dalam pasar modern ini tak terasa panas sebab sirkulasi udara di dalam gedung sangat baik dan nyaman.
Fungsi pasar nan digunakan sebagai loka dan wahana bertemunya penjual dan pembeli ini memang menunut banyak perubahan baik konsep maupun fasilitas pendukungnya agar bisa menarik pembeli. Kenyamanan dalam berbelanja menjadi salah satu kebutuhan nan harus diperhatikan. Perlu kerjasama antara pemerintah daerah dan pengusaha lokal buat mewujudkan adanya pasar modern ini di berbagai pelosok daerah di Indonesia.
Pasar Loka Mencari Hayati dan Kebahagiaan
Saat Abdurrahman bin Auf mengikuti Nabi Muhammad saw hijrah, beliau meninggalkan semua bisnis nan telah dilakukannya. Namun, jiwa dagangnya tetap membara sehingga ketika berada di loka nan baru, satu hal nan ditanyakannya ialah di mana letak pasar. Beliau dengan halus menolak donasi nan ditawarkan oleh saudara seimannya.
Bukannya beliau tak mau. Tetapi bagi seorang Abdurrahman bin Auf nan telah terbiasa berbisnis, menjadi berdikari dalam bidang finansial ialah sesuatu nan membutuhkan kerja keras. Donasi orang lain tetap harus dihormati sebatas tak membuat tergantung.
Pilihan Abdurrahman bin Auf buat mandari tak salah. Dengan jiwa dagang dan startegis pemasaran nan dimilikinya, ia menjadi salah seorang saudagar nan paling banyak menyumbangkan hartanya di jalan Allah Swt. Tidak salah kalau Tuhannya menganugerahinya surga tanpa hisap dan itu pasti. Suatu kerja keras nan sangat membahagiakan. Tak ada satu kebahagiaan nan hakiki selain janji surga dari Sang Maha Pemberi.
Hingga kini banyak orang nan mencari penghidupan di loka jual beli tersebut. Kalau memang mau berusaha, jalan itu niscaya ada. Memang ada nan sukses dengan pendapatan nan tidak terkira banyaknya. Ada juga nan tak terlalu beruntung. Apapun hasil nan didapat dari transaksi nan terjadi bila hasil itu disyukuri, semua itu akan mendatangkan keberkahan. Itu juga nan sangat disadari oleh beberapa pedagang nan tetap setia pada profesinya walau telah menginjak usia senja.
Para pedagang usia senja, 70-80 tahun ini masih banyak ditemui di Pasar Tempel dan Pasar Ngemplak, Yogyakarta. Sebenarnya di beberapa pasar tradisional nan ada di sekitar Yogyakarta juga masih sering ditemui para pedagang usia senja ini. Dagangan mereka pun bukanlah satu barang nan dapat memberikan untung nan besar.
Mereka menjual makanan tradisional seperti cenil, gatot, tiwul, jagung grontol, dan makanan kecil lainnya dengan harga nan sangat murah. Terkadang ada rasa kasihan ketika memberikan uang nan tak seberapa kepada kaum nan teleh memberikan motivasi nan luar biasa kepada kehidupan itu.
Itulah sebabnya ada beberapa pembeli nan memberikan uang lebih kepada mereka sekadar bentu apresiasi kepada aktivitas kehidupan nan telah mereka jalani.
Tidak sporadis bahwa para pedagang usia senja itu mempunyai kehidupan nan mapan dengan anak cucu nan juga tak miskin. Tetapi, berdagang ialah satu aktivitas kehidupan nan memberikan kebahagiaan tersendiri. Oleh sebab itulah mereka tetap melakukannya hingga kapan mereka pun tak tahu.
Selagi mereka tetap menikmatinya, laba nan didapat bukan satu hal nan utama. Bertemu dengan orang lain dan mengobrol dengan teman-teman sebaya ialah di antara kegunaan masih tetap bekerja di hari tua mereka. Seharusnya mereka dapat saja cukup berleha-leha menikmati kehidupan mapan nan telah mereka miliki.
Ternyata kebahagiaan tak diartikan sebagai hayati santai. Kerja keras ialah satu hal nan membawa bahagia. Etos nan sporadis dapat ditemui di jiwa-jiwa nan menginginkan kehidupan nan mudah.
Pasar ialah Keramaian
Tempat jual beli satu ini merupakan salah satu sumber penghidupan dan mata pencaharian bagi hampir sebagian besar masyarakat. Di loka ini kita dapat menemukan pedagang dengan berbagai barang dagangannya. Di sini juga kita dapat menemukan orang-orang berlomba buat mendapatkan barang sinkron dengan kebutuhannya.
Terutama jika berbicara mengenai pasar tradisional. Transaksi akan sangat sengit dan sangat seru. Para pembeli akan mencoba buat menawar harga satu barang semurah-murahnya atau serendha-rendahnya hingga pedagang tidak berkutik.
Para pedagang juga berusaha buat memberikan dagangan nan terbaik dengan harga nan terbaik juga. Bagaimanapun persaingan sangat ketat dan kalau kalah dalam bersaing, maka bisnis akan hancur. Bisnis hancur, artinya kehidupan akan semakin sulit.
Kalau perekonomian keluarga tak karuan, permasalahan hayati pun terkadang terasa semakin berat dan tak sporadis secara tidak tertahankan. Itulah sebabnya, setiap pedagang akan berusaha memberikan dagangan nan sekiranya akan disenangi oleh pembeli.
Kalo mau rame ke pasar aja
Ungkapan nan sering dilontarkan ketika bercanda seperti di atas menunjukkan betapa keadaan loka berjual beli itu tak pernah sepi. Sepanjang hari loka tersebut selalu dipenuhi oleh orang dengan berbagai keperluan. Keperluan nan baik, atau niat jahat, seperti mencuri, menjambret. Semuanya ada, lengkap. Pagi, siang, sore, malam, bahkan tengah malam menjelang subuh. Selalu ada hiruk pikuk di dalamnya.
Tempat jual beli ini seakan menjadi pusat perputaran roda perekonomian nan akan menggerakkan aktivitas semua kalangan nan ada di sekitar loka itu. Tidak heran kalau harga tanah nan berada di pusat perekonomian itu dapat begitu tinggi. Laba secara finasial ini cukup banyak sehingga kalau tinggal di dekat temapt itu, artinya tinggal di pusat kota atau malah disebut sebagai pusat peradaban.
Pengertian Pasar
Pasar ialah sebuah sistem nan memiliki prosedur, interaksi sosial antara masyarakat, infrastruktur loka melakukan berbagai kegiatan ekonomi. Saling menukar uang dengan barang dan penggunaan jasa buat kemudian ditukar dengan uang.
Tempat transaksi ini ialah loka bersaing nan sehat, khususnya bagi para penjual. Barang nan ditawarkan hanya satu jenis tetapi penjual nan menawarkan dapat lebih dari satu. Sebuah persaingan nan sesungguhnya. Hal ini merupakan kewajaran nan terjadi di setiap pasar di manapun. Persaingan nan dimaksud tentu saja berbicara mengenai persaingan harga dan pembeli.
Jika jumlah pedagang hanya satu dan pembeli dalam jumlah banyak, inilah nan disebut dengan monopoli dagang. Tetapi jika jumlah penjual lebih banyak daripada jumlah pembeli, maka itulah nan dinamakan dengan monopoli.
Tempat jual beli dan loka transaksi ini biasanya akan tercipta sebab dua faktor yaitu faktor ketidaksengajaan atau impulsif dan faktor nan memang sudah direncanakan. Pasar nan bersifat impulsif salah satunya ialah pasar kaget nan hanya ada pada beberapa hari eksklusif saja. Loka seperti ini biasanya diawali dengan hanya satu hingga dua pedagang. Pasar impulsif atau pasar kaget biasanya banyak ditemui pada saat bulan puasa dan acara-acara tertentu.
Sedangkan, pasar nan sudah direncanakan ialah jenis loka transaksi nan biasanya memiliki loka dan bangunan nan tetap. Pedagang pada loka ini terikat beberapa peraturan dari pihak penyelanggara nan bertanggung terhadap loka itu.
Dalam hal ini, pihak nan berperan sebagai penyelenggara pasar atau penanggung jawab ialah pemerintah daerah. Untuk itulah para pedagang juga harus membayar retribusi agar penyelenggaraan pemeliharaan loka berdagang menjadi lebih baik.
Pasar dan Klasifikasinya
Pasar Tradisional
Pasar tradisional merupakan pasar nan menjual kebutuhan sehari-hari. Loka ini memiliki bangunan atau loka berjualan nan sederhana. Para pedagang biasanya akan berjualan di bawah tenda-tenda terpal. Loka berkumpulnya pedagang nan berjualan secara tradisional juga identik dengan becek dan bau. Itulah terkadang nan membuat banyak orang nan terbiasa berbelanja di supermarket nan dingin, naman, dan harum, malas buat pergi ke loka berbelanja seperti itu.
Harga nan ditawarkan oleh pasar tradisional cenderung lebih murah dan dapat ditawar dibanding dengan loka lain nan menawarkan kebutuhan sejenis. Jenis loka nan bertransaksi secara tradisional ini hampir terdapat di seluruh wilayah Indonesia dan paling banyak dikunjungi pembeli buat memenuhi kebutuhannya. Selain murah, loka ini juga lengkap.
Pasar Modern
Pasar modern ialah loka nan penjualannya dilakukan berbeda dengan pasar tradisional. Di loka nan dikatakan modern tersebut, pembeli melayani dirinya sendiri. Harga barang sudah ditetapkan dan tak dapat menawar dan cenderung lebih mahal. Pasar modern biasa kita kenal dengan nama pasar swalayan.
Dari segi bangunan, loka modern ini memang jauh lebih bagus. Fasilitas seperti mesin kasir, AC, lampu nan terang, serta lantai nan berkeramik akan membuat pengunjung betah berlama-lama. Bahkan banyak keluarga nan memilih loka ini sebagai loka rekreasi murah meriah. Tidak heran kalau setiap musim libur atau hari Minggu, loka seperti ini akan sangat padat seolah tidak ada lagi loka nan akan dikunjungi selain loka ini.