Penerapan Sistem Pertanian Organik
Budidaya tanaman nan dikembangkan di Indonesia banyak jenisnya. Tidak hanya tanaman perkebunan dan tanaman pokok saja, kini lebih banyak ditingkatkan tanaman jenis lain nan bernilai jual tinggi seperti tanaman hias dan tanaman organik. Sistem pertanian organik inilah nan kini banyak dikembangkan dan produk tanaman organik menjadi pilihan konsumen sebagai pola hayati sehat nan mulai banyak diminati.
Sejarah Pertanian Organik
Konsep pertanian organik berasal dari gerakan organik nan ada di tahun 1930-an dan 1940-an. Gerakan organik sebenarnya sebuah gerakan anti-pupuk sintetis. Pupuk sintetis nan digunakan secara luas pada masa itu buat keperluan pertanian, sedangkan pertanian organik melarang penggunaan pupuk sintetis dan pestisida.
Pertanian organik ialah konsep nan sangat tua dan praktek nan dikembangkan di India. Bahkan, itu dilaksanakan di India jauh sebelum gerakan organik dimulai. Bukti fakta ini telah ditemukan dalam teks-teks antik India. Di India, banyak desa masih berlatih metode pertanian organik.
Pada awalnya, mari kita memahami apa pertanian organik. Nah, pertanian organik bisa didefinisikan sebagai suatu kegiatan pertanian nan dilakukan terutama buat menjaga kesuburan tanah dan pengendalian hama. Ini tak melibatkan penggunaan pupuk protesis dan pestisida, organisme nan dimodifikasi secara genetik, atau jenis zat pengatur tumbuh di dalamnya.
Ini menggunakan teknologi rotasi tanaman dan biologi metode pengendalian hama. Hal ini juga sangat melarang penggunaan pupuk sintetis. Produk nan dihasilkan melalui pertanian organik telah diminati sejak dasa warsa terakhir atau lebih. Pertanian organik mencakup hampir 0,8% dari total area dibawah pertanian di seluruh dunia, nan berarti lebih dari 35 juta hektar huma nan sudah di bawah pertanian organik.
Manfaat Sistem Pertanian Organik
Manfaat nan bisa diperoleh dari sistem pertanian organik nan sedang dikembangkan ini antara lain:
- Tanaman nan dihasilkan bebas dari sisa atau sisa-sisa pestisida dan bahan kimia lainnya nan disebabkan oleh kegiatan pemupukan.
- Tanaman nan dihasilkan ini lebih sehat dan segar.
- Tanaman nan dibudidayakan secara organik ini mampu menjaga kelestarian dan ekuilibrium alam.
Penerapan Sistem Pertanian Organik
Budidaya tanaman dengan sistem pertanian organik ini pada dasarnya ialah menghindari segala pemakaianan bahan kimia terhadap tanah maupun tanaman. Penerapan dari sistem pertanian organik ini adalah:
- Penggunaan bahan alami buat kesuburan tanah
Penggunaan kompos nan berasal dari kotoran hewan ternak atau sisa-sisa tumbuhan buat membantu menyuburkan tanah pertanian dan menambah unsur hara dalam tanah. Jadi, dalam sistem pertanian organik ini tak digunakan pupuk buatan/bahan kimia dalam membantu pertumbuhan tanaman.
Selain itu, penanaman tanaman nan menyuburkan tanah seperti kelompok kacang-kacangan, pohon lamtoro dan lainnya nan bisa membantu meningkatkan kandungan nutrisi dalam tanah. - Tidak menggunakan bahan kimia dalam budidaya
Sistem pertanian organik ini juga tak menggunakan penyemprotan pestisida dalam pembasmian hama maupun agresi penyakit lainnya. Untuk mengurangi hama dan penyakit, sistem pertanian organik menerapkan beberapa hal antara lain:
- Rotasi tanaman
Rotasi tanaman digunakan dalam sistem pertanian organik dengan cara pergantian jenis tanaman dalam satu kurun waktu tanam pada huma nan sama. Artinya, jenis tanaman nan akan ditanam selalu berbeda. Misalnya menanam kentang, setelah panen kemudian diganti dengan tanaman lain seperti cabai. Hal ini buat mengurangi jumlah agresi hama atau penyakit pada jenis tanaman nan sama. - Penggunaan tanaman sela
Tanaman sela dalam sistem pertanian organik bertujuan buat mencegah terjadinya endemi atau kontak hama dan penyakit dengan huma lain. Tanaman sela berbeda jenisnya dengan tanaman primer sehingga agresi hama atau penyakit tak cepat menyebar, contoh seperti pada budidaya karet dilakukan penanaman tanaman sela yaitu Lada. Begitu pula dengan tanaman musiman lainnya seperti tanaman sayuran nan bisa disatukan dengan tanaman sela seperti jagung.
Sistem pertanian organik di Indonesia masih terus dikembangkan agar bisa membantu di dalam penyediaan tanaman organik nan sehat buat memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, sistem pertanian organik ini juga mampu menjaga kelestarian alam dan menyeimbangkan ekosistem.
Berbagai Manfaat Pertanian Organik
- Pertanian organik terbukti lebih menguntungkan daripada metode pertanian antik tradisional.
- Telah ditemukan bahwa pertanian organik mengurangi biaya produksi sekitar 25 - 30%, sebab tak melibatkan penggunaan pupuk protesis dan pestisida, nan dengan demikian membuat pertanian organik sangat ekonomis biaya.
- Jenis pertanian mengarah ke lingkungan nan kurang beracun termasuk udara, air dan tanah nan bersangkutan.
- Tanah merupakan komponen nan paling krusial dalam pertanian, dan pertanian organik mempertahankan tanah dengan sebagian besar buat mengurangi erosi tanah.
- Pertanian organik juga memungkinkan para petani buat menggunakan tanah buat jangka waktu lebih lama buat tumbuh tanaman, seperti kesuburan tanah dipertahankan buat waktu nan lama dalam kasus seperti itu.
- Pertanian organik memiliki imbas positif pada ekosistem, sebab terbukti krusial dalam mendukung kelangsungan hayati satwa liar di dataran rendah. Ia bahkan menyediakan huma rumput kondusif buat merumput.
- Ini semacam pertanian tak hanya bermanfaat bagi para petani, tetapi juga telah terbukti berguna buat industri susu. Sapi nan merumput di huma pertanian organik telah ditemukan buat menjadi lebih kuat terhadap penyakit, dan mereka juga menghasilkan lebih banyak susu. Ini ialah tanda-tanda niscaya baik buat konsumen dari produk-produk susu dari perspektif kesehatan, dan buat organisasi susu dari perspektif keuntungan.
- Pertanian organik menghilangkan kemungkinan nan ada dari produksi cepat makanan melalui wahana buatan.
- Produk atau bahan makanan nan dihasilkan dari pertanian organik tak mengandung semacam rasa protesis atau pengawet, juga tak mengandung bahan kimia berbahaya.
- Kandungan gizi orisinil makanan diawetkan sebab tak adanya pupuk sintetis dan pestisida.
- Produk organik apalagi nan enak daripada produk nan dihasilkan dari pertanian tradisional.
- Konsumsi produk nan dihasilkan dari pertanian organik meminimalkan risiko penyakit fisik seperti agresi jantung, kanker, dan stroke nan pernah. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa makanan organik lebih sehat daripada nan anorganik
- Pertanian organik otomatis mempromosikan habitat beragam. Pada tempat-tempat seperti itu, kita akan menemukan sebuah loka nan penuh kehidupan dengan binatang, burung dan serangga.
Sistem pertanian organik telah terbukti bermanfaat bagi banyak orang, tetapi hasil dari pertanian organik belum substansial sejak awal. Banyak petani telah beralih ke pertanian organik hanya sebab subsidi nan diberikan oleh pemerintah buat mempromosikan pertanian organik.
Ada juga kasus di mana petani telah memilih buat pertanian organik sebab biaya produksi berkurang dibandingkan dengan pertanian tradisional. Produktivitas nan rendah, waktu nan lebih tinggi diperlukan buat menghasilkan, dan kebutuhan keterampilan spesifik buat implementasi telah beberapa kelemahan dari pertanian organik.
Namun, pertanian organik secara signifikan telah memberikan kontribusi besar dalam menyediakan makanan berkualitas, dan juga pencegahan erosi tanah, nan saat ini menjadi perhatian serius di seluruh dunia.