Sejarah dan Metode Menggunakan Hidroponik Sayuran
Tentunya Anda sudah tak merasa asing dengan teknik menanam secara hidroponik sayuran . Ketika Anda membeli sayuran nan hijau dan segar, pernahkan Anda berpikiran ingin tahu bagaimana menanamnya? Teknik menggunakan hidroponik buat menanam sayuran, memang sangat baik diterapkan. Sayuran memang sangat krusial dikonsumsi, sebab di dalam tubuh kita, tak dapat membuat vitamin sendiri. Dengan makan banyak sayuran maka, tubuh akan terpenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin nan dibutuhkan.
Terdapat beberapa macam tanaman nan ditanam secara metode hidroponik. Macam-macam sayuran nan dapat dihidroponik yaitu seperti bayam, sawi, selada, bak choy, brokoli, kangkung, dan bawang. Sayuran hasil hidroponik sangat baik dikonsumsi oleh tubuh. Sayuran-sayuran tersebut kaya akan serat, nan baik buat proses pencernaan dalam tubuh. Sayuran bisa dimanfaatkan sebagai zat antioksidan. Oleh sebab itu, sayuran memang memiliki peran nan sangat krusial buat menjaga kesehatan tubuh.
Sejarah dan Metode Menggunakan Hidroponik Sayuran
Hidroponik merupakan istilah nan berasal dari bahasa Yunani, yaitu hidro dan ponos . Hidro artinya ialah 'air' dan ponos artinya ialah 'kerja'. W. A. Setchell nan berasal dari University of California, merupakan orang nan pertama kali mengatakan tentang pengertian dari hidroponik, yaitu merupakan cara bercocok tanam menggunakan air atau dengan bahan porous lainnya tanpa menggunakan medium tanah dengan pemberian unsur hara nan cukup dan berisi dengan unsur-unsur esensial nan sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Selanjutnya metode ini juga diperkenalkan oleh W. F. Gericke dari University of California nan telah sukses mengembangkan metode bercocok tanam dengan menggunakan medium air. Setelah pengembangan bercocok tanam dengan menggunakan metode hidroponik menjadi semakin pesat, akhirnya banyak kalangan orang nan tahu dan ingin mencoba buat bereksperimen sendri yaitu bercocok tanam tanpa menggunakan medium tanah.
Terdapat beberapa jenis hidroponik nan dikembangkan. Hal ini berdasarkan dengan penggunaan medium nan digunakan. Medium nan digunakan tentunya bukan berasal dari tanah. Berdasarkan Media tumbuhnya, metode hidroponik nan dikenal bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Kultur Air
Teknik hidroponik dengan menggunakan medium air sudah dikenal oleh bangsa Aztec yaitu sejak pertengahan abad ke – 15. Bangsa Aztec menggunakan jenis metode kultur air dengan cara, tanaman nan sudah siap, akan ditanam pada media air. Bagian dasarnya, telah diberi lapisan nan mengandung unsur hara makro dan mikro. Oleh sebab itu, bagian ujung akar pada tanaman akan menyerap larutan nan mengandung unsur tersebut sehingga tanaman akan tumbuh dengan subur.
2. Medium Nutrient Film Technique
Teknik hidroponik selanjutnya yaitu dengan menggunakan medium Nutrient Film Technique. Metode ini menggunakan selokan nan ukurannya panjang dan sempit. Selokan ini, berasal dari lempengan logam tipis nan tahan karat. Melalui selokan tersebut, tanaman akan dipelihara, di mana bagian dalam selokan akan dialiri campuran air nan telah mengandung unsur hara, sehingga tanaman akan tumbuh dengan baik.
Pada bagian akar akan terdapat makanan nan dibutuhkan, sebab di sekitar akar akan terbentuk lapisan tipis nan disebut dengan film. Demikianlah metode hidroponik dengan menggunakan medium Nutrient Film Technique.
3. Kultur Agregat
Media nan digunakan dalam teknik hidroponik selanjutnya yaitu dengan menggunakan Kultur Agregat. Media agregat biasanya menggunakan bahan-bahan nan telah disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Bahan medium nan digunakan berasal dari arang sekam padi (kuntan), pasir, dan kerikil.
Dalam medium kultur dari Agregat biasanyan menggunakan drum atau tangki nan di dalamnya telah tersedia unsur hara, kemudian melalui selang plastik akan dialirkan menuju ke tanaman- tanaman, sehingga tanaman tak akan kekurangan unsur hara.
Demikianlah macam-macam metode hidroponik jika dilihat dari macam-macam mediumnya. Selanjutnya, hal nan harus Anda perhatikan yaitu faktor-faktor luar nan sangat krusial dalam menunjang keberhasilan teknik bercocok tanam secara hidroponik.
Faktor-faktor Luar nan Menunjang Keberhasilan Teknik Bercocok Tanam
Faktor-faktor nan diperlukan yaitu sebagai berikut.
1. Unsur Hara
Unsur hara memang sangat krusial dalam menunjang kehidupan tanaman. Jika tanaman tak diberikan unsur hara, maka tanaman akan cepat mati, sebab unsur hara memberikan nutrisi nan baik bagi tanaman. Dalam melakukan metode secara hidroponik, memang unsur hara harus diberikan setiap hari, sebab pada medium nan digunakan tak terdapat unsur hara nan cukup buat pertumbuhan tanaman . Fungsi dari medium hanya sebagai loka penopang hayati tanaman saja, dan di dalam medium tak terdapat nutrisi.
Unsur hara nan digunakan, dibedakan menjadi 2 yaitu unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro sangat penting, sebab merupakan unsur-unsur nan dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Konsentrasi nan terdapat pada larutan nisbi tinggi, sehingga penyerapan unsur hara makro juga semakin besar.
Beberapa unsur hara makro nan dibutuhkan oleh tanaman yaitu seperti unsur N, P, K, Ca, Mg, dan S. Sedangkan unsur hara mikro yaitu unsur hara nan dibutuhkan tanaman dalam jumlah nan sedikit. Unsur hara mikro digunakan jika di dalam larutan konsentrasinya rendah. Beberapa unsur hara mikro yaitu seperti Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, Cl, dan B. Dalam pemberian unsur hara, juga harus diperhatikan keadaan pH nya. Keadaan pH nan paling baik pada unsur hara yaitu sekitar 6.5, akan tetapi pada pH 5.5-7.5 juga sudah cukup baik.
2. Air
Air merupakan faktor luar nan sangat krusial dalam kehidupan tanaman. Jika air tak ada, maka tumbuhan akan wafat sebab kekeringan. Baku kualitas air nan digunakan dalam bercocok tanam secara hidroponik yaitu tak banyak mengandung logam-logam berat. Jika mengandung banyak logam berat, maka bisa meracuni tanaman, dan akhirnya tanaman akan mati. Taraf salinitas nan digunakan, yaitu harus lebih dari 2500 ppm.
3. Oksigen
Dalam metode hidroponik, penggunaan oksigen sangat penting. Hal ini disebabkan sebab berkaitan dengan taraf permeabilitas membran sel. Jika kekurangan oksigen akan mengakibatkan permeabilitas membran sel akan menurun, sehingga tanaman akan kekurangan air sebab dinding sel akan semakin susah buat ditembus.
Cara pemberian oksigen pun harus tepat dan benar, yaitu dengan cara membuat jendela pada loka penanaman khususnya pada kultur agregat dan pada kultur air, sebaiknya diberikan gelembung-gelembung udara pada larutan nan diperlukan.
4. Media Tanam
Kualitas media nan digunakan dalam menanam tanaman dengan cara hidroponik, juga harus diperhatikan. Media tanam sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Media nan baik yaitu media nan tak mengandung racun, bisa menyediakan nutrisi nan dibutuhkan oleh tanaman, misal seperti air, oksigen dan unsur hara. Media nan sering digunakan dalam metode hiroponik yaitu misal seperti kerikil, pasir, batu bata, spons dan arang sekam.
Kelebihan dari Hidroponik Sayuran
Sayuran nan tumbuhnya melalui metode hidroponik, memiliki beberapa keunggulan dan keuntungan, dibandingkan dengan tanaman nan ditanam di tanah. Keunggulannya yaitu sebagai berikut.
- Tanaman hidroponik sangat ramah dengan lingkungan.
- Sangat ekonomis air.
- Membutuhkan loka nan tak begitu luas.
- Tidak akan merusak tanah.
- Kualitas tanaman nan dihasilkan sangat baik dan pertumbuhannya pun sangat cepat.
Demikian cara bercocok tanam dengan menggunakan hidroponik sayuran, nan memiliki banyak sekali keuntungannya. Jika Anda berminat, setelah membaca, silakan dipraktikkan di rumah. Semoga bermanfaat terima kasih.