Akhir Riwayat Napoleon

Akhir Riwayat Napoleon

Pada 1769, dari seorang perempuan nan bernama Ajaccio lahirlah bayi laki-laki nan kelak menjadi penakluk Eropa. Dialah Napoleon Bonaparte . Ia lahir di Corsica nan pada 1768 baru saja menjadi bagian dari Prancis.



Napoleon Muda

Napoleon remaja pada awalnya menganggap negaranya sebagai kolonialis. Namun lima belas tahun kemudian setelah ia lulus sekolah militer Prancis pada 1785, ia justru menjadi bagian bahkan hulubalang dalam misi Prancis menaklukan Eropa. Tahun 1793 ialah debut Napoleon buat menunjukkan kecerdasan taktik berperangnya di Toulon, kota nan direbut Prancis dari Inggris.

Sukses di Toulun, Napoleon naik pangkat menjadi brigjen pada 1796 sekaligus menjadi hulubalang perang melawan Italia. Dalam waktu setahun, ia sukses menaklukkan beberapa loka di Italia dan memenangkan pertempuran, hingga ketika pulang disambut bak pahlawan.

Tugas memimpin perang, kembali di bawah kendalinya nan pada 1798 menyerbu salah satu negara di Benua Afrika, Mesir. Sayangnya, bukan kemenangan nan diraih melainkan kekalahan oleh angkatan bahari Inggris nan dipimpin oleh Lord Nelson pada 1799.

Sebulan setelah Napoleon membawa kekalahan ke negaranya, ia ikut ambil bagian dalam perebutan kekuasaan pemerintahan Prancis. Ia sukses menduduki posisi Konsul Pertama dan tidak segan-segan menyingkirkan versus politiknya di pemerintahan Prancis, baik mitra seperjuangan ketika melakukan perebutan kekuasaan apalagi lawan.

Hasilnya, Napoleon berhasil menduduki posisi puncak di Prancis secara dramatis dan cepat. Padahal, waktu itu umurnya nisbi muda buat ukuran seorang pemimpin negara, yaitu 30 tahun. Ia memegang jabatan sebagai kepala negara Prancis selama empat belas tahun lamanya.



Code Napoleon

Sebagai kepala negara, Napoleon melakukan reformasi di bidang birokrasi, ekonomi, dan pendidikan. Ia mendirikan Bank Prancis, Universitas Prancis, dan perubahan birokrasi lainnya. Tentu khasiatnya tak langsung terasa, sebab reformasi ini terus berjalan buat jangka panjang.

Namun, ada satu perubahan di era pemerintahan Napoleon nan fenomenal sebab dampaknya tidak hanya dirasakan di Prancis, tapi menular ke negara-negara lain, global mengenalnya sebagai Code Napoleon . Kode ini dalam praktiknya memberi keleluasaan pada Revolusi Prancis, sebab konsep kode ini ialah semua rakyat Prancis memiliki kedudukan nan sama di mata hukum (egaliter).

Ironisnya, setelah Prancis dan negara-negara di sekitarnya menganggap Napoleon sebagai pembela Revolusi Prancis nan egaliter, pada 1802 ia mengangkat tiga saudaranya sebagai sebagai pemimpin di beberapa negara Eropa. Maka, wajar saja jika banyak pihak nan menganggap Napoleon telah melakukan nepotisme dan menjilat ludahnya sendiri terhadap konsep Code Napoleon nan egaliter dan sinkron dengan Revolusi Prancis.



Akhir Riwayat Napoleon

Setelah kekalahan besar di Leipzig pada Oktober 1813, tahun 1814 Napoleon dibuang ke pulau kecil bernama Elba di Italia, namun melarikan diri setahun kemudian ke Prancis buat menduduki takhtanya lagi.

Tak lama kemudian, Kaisar Prancis ini lagi-lagi mengalami kekalahan di Waterloo. Kekalahan ini dapat dibilang kekalahan terpahit nan ia alami selama memimpin perang demi perang. Untuk kedua kalinya Napolen dibuang. Kali ini ke Saint Helena, sebuah pulau kecil di Samudera Atlantik dan pada 1821 menghembuskan napas terakhirnya pada usia 52 tahun sebab kanker.



Belajar dari Perjuangan Napoleon

Nah, setelah mempelajari kisah hayati Napoleon Bonaparte secara singkat, kita layaknya harus mengambil pelajaran. Meski inti pelajarannya adalah, jadi hidupmu setiap hari seperti sedang di medan peperangan. Kenapa demikian? Karena nan tampak dari kehidupan Napoleon sejak kecil hingga akhir hayatnya, ia selalu berusaha buat meraih kesuksesan.

  1. Pintar Membuat Strategi

Agar hidupmu selalu menang, maka harus selalu memiliki strategi. Itulah kira-kira kata Napoleon terhadap dirinya. Maka tidak heran, setelah ia sukses sekolah militer, ia langsung memikirkan taktik apa nan harus dimilikinya agar dapat menaklukkan Tuolon, kota nan sebelumnya dikuasai oleh Inggris.

Seperti inilah seharusnya kehidupan kita, bila ingin mencapai kesuksesan. Setelah memiliki profesi tertentu, maka kita harus memikirkan stategi apa biar kinerja nan dilakukan benar-benar membuahkan keberhasilan? Taktik apa nan mesti dilakukan agar usaha nan dilakukan membuahkan keberhasilan?

Ternyata, kebanyakan kita selalu merasa nyaman dengan posisi nan diemban. Seharusnya, dengan posisi saat ini kita harus merasa tak nyaman sebelum dapat membuktikan keberhasilan nan dilakukan. Pengusaha tidak boleh merasa puas hanya disebabkan masih adanya konsumen nan membeli produknya.

Seharusnya, nan dipikirkan bagaimana melahirkan taktik agar makin banyak konsumen nan datang, sehingga produksi nan dihasilkan lebih banyak. Bagaimana caranya supaya karyawan dapat bekerja lebih maksimal, tanpa harus membuat mereka terasa terpaksa bekerja.

Strategi seperti ini mestinya muncul dalam pikiran kita. Taktik baru akan berhasil, bila terus melakukan identifikasi dan melakukan pencarian solusi buat memecahkan problem nan terpikirkan. Meski pun sebenarnya bukan problem besar, namun tetap harus dipikirkan. Tujuannya, agar dapat mencapai sasaran nan maksimal.

  1. Jangan Menyerah Pada Kegagalan

Lihatlah Napoleon, ia pernah mengalami kegagalan dalam perang. Tapi bukan akhir baginya. Ia tetap berjuang kembali membangun taktik baru buat dapat meraih kemenangan kembali.

Seharusnya, demikian juga dengan kehidupan kita. Jika ingin sukses, jangan berhenti pada tangga kegagalan. Tapi teruslah bangkit dan tetap berusaha meraih keberhasilan. Tak seharusnya kita menyerah dalam perjuangan meraih keberhasilan.

Misalnya saja Anda berbisnis, dalam setahun Anda belum meraih keberhasilan. Maka jangan langsung melahirkan klaim bahwa Anda tidak berbakat dalam bisnis. Sejatinya, nan Anda butuhkan ketika belum meraih keberhasilan ialah mengevaluasi diri. Apa nan menyebabkan belum berhasil? Apakah terkait dengan iklan? Apakah terkait dengan pelayanan? Ataukah terkait dengan tak menghadirkan nilai plus bagi konsumen?

Jawabannya dapat Anda dapatkan ketika Anda menyusun taktik jitu bagaimana menimbulkan tanggapan konsumen. Tanggapan mereka tersebut dipelajari dan dijadikan solusi buat melahirkan taktik memanggil mereka kembali agar mau membeli produk Anda.

Demikian halnya dengan Anda nan bekerja di kantoran. Jika dalam beberapa tahun tidak mengalami kenaikan posisi, maka Anda mesti mengevaluasi. Susunlah taktik agar Anda dapat meraih kenaikan posisi. Tentu saja, taktik nan digunakan ialah taktik nan sehat dan dibolehkan secara hukum.

Andaipun setelah Anda meraih keberhasilan kembali kemudian gagal lagi, maka jangan pernah patas semangat. Teruslah buat bangkit dan atur strategi. Jadikan kegagalan sebelumnya sebagai peluang buat mempelajari kelemahan Anda. Lalu tutupi kelemahan tersebut dengan memperkuat kelebihan nan Anda miliki. Pahami juga jalan-jalan nan dapat menyebabkan kelemahan Anda tersebut dapat dimanfaatkan orang lain. Jika terjadi peristiwa nan sama, Anda sudah dapat mengantisipasinya.

  1. Bangun Kerjasama dengan Orang-Orang Terdekat

Agar keberhasilan dapat diraih dengan mudah, maka gunakanlah taktik memposisikan orang terdekat bekerja dengan Anda. Tentu saja, orang terdekat tersebut ialah orang nan memiliki kompetensi di bidang Anda. Tak perlu takut dengan klaim nepotisme. Inilah nan dilakukan Napoleon Bonaparte sehingga ia dapat meraih keberhasilan dalam perombakan sistem pemerintahan.