Diskografi Salju Band
Jika berbicara tentang aliran musik pop melayu, Salju Band menjadi salah satu band nan patut diperhitungkan dalam belantika musik tanah air. Sebagaimana halnya salju nan menyejukkan dan juga indah, begitu juga alunan lagu-lagu nan didendangkan oleh band ini.
Untuk aliran pop melayu itu sendiri dapat disebut aliran nan cukup baru. Ini merupakan pengembangan dari aliran musik melayu nan sebenarnya sudah lama masuk ke Indonesia hanya saja sempat tenggelam.
Beberapa tahun belakangan, barulah aliran melayu ini mulai memberikan pengaruh kembali di industri musik Indonesia nan pastinya dengan pengembangan-pengembangan di antaranya penggabungan melayu dengan pop seperti nan diusung Salju Band, atau adanya sentuhan unsur keras musik rock dalam musik melayu nan notabene lebih slow.
Kembali menggeliatnya aliran melayu memunculkan banyak band nan juga mengusung aliran tersebut. Dengan sentuhan kreativitas orang-orang nan semakin berkembang, band-band dengan aliran melayu mampu menghipnotis para pecinta musik tanah air dengan lagu-lagu easy listening seperti halnya nan dimunculkan oleh band asal Palembang ini.
Terbentuknya Salju Band
Empat anak muda asal Blitang, Palembang, Sumatera Selatan sepakat membentuk sebuah band di awal tahun 2005. Dengan mengangkat aliran pop melayu, Herman (vokal), Rudy (gitar), Ady (bass) dan Andy (drum) menggunakan nama Salju buat mulai menapaki global musik Indonesia.
Nama Salju dipilih oleh keempat personilnya sebab mengibaratkan salju nan memang dingin sebagai musik dan lagu. Mereka ingin memperdengarkan lagu-lagu nan juga terdengar 'dingin' di telinga para pecinta musik.
"Salju itu dingin dan lembut, begitu pula kami. Ingin mendinginkan (telinga) pendengar dengan lagu-lagu kami", ungkap Herman sang vokalis, seperti dikutip dari salah satu portal berita.
Akhirnya, pada 1 Januari 2005 ditetapkan sebagai hari lahir Salju Band nan akan turut meramaikan keragaman rona musik di tanah air. Meskipun awalnya sempat menggunakan nama No Use, tetapi akhirnya mereka mantap menggunakan nama Salju nan hingga saat ini akrab di telinga para penggemarnya nan memiliki panggilan Kabut Salju.
Awalnya, Herman, Rudy, Ady dan Andy berjumpa dengan Zacky, vokalis band Kapten pada saat itu. Berawal dari sinilah akhirnya Salju Band mendapat tawaran buat melakukan rekaman di Bandung selama kurang lebih satu bulan.
Selama masa penggarapan album perdana, mereka dikejutkan dengan beredarnya lagu-lagu mereka di Palembang. Belum rampung pembuatan albumnya, mereka jelas was-was jika lagu-lagu mereka tak mendapat respon nan bak dari masyarakat. Namun, tanggapan nan positif bermunculan dan malah membuat keempat personil band Salju semakin bersemangat buat meluncurkan debut album nasionalnya.
Personil Salju Band
Di awal pembentukannya, Salju Band digawangi oleh Herman pada vokal, Rudy nan bertanggung jawab menampilkan perminan gitar nan apik, Ady sebagai pembetot bass, dan Andy nan duduk di kursi penggebuk drum. Namun, setelah hampir dua tahun tak terdengar kabarnya, tiba-tiba saja pada April 2012 band Salju meluncurkan album terbaru tanpa dua personel mereka Rudy dan Ady.
Seperti dikabarkan oleh salah satu tabloid ternama Indonesia, Rudy dan Ady memilih meninggalkan karier mereka bersama band Salju dan mengalihkan kegiatan mereka pada kegiatan wirausaha. Akhirnya, dua personel band Salju nan tersisa, yaitu Herman dan Andy sepakat buat merekrut satu personel baru. Dan nama Aang terpilih sebagai personel baru band Salju nan memegang peranan sebagai keyboardist.
Terpilihnya Aang sebagai personel baru bukanlah tanpa alasan. Aang dipilih sebab secara emosi dan musikalitas sudah sangat paham dengan Salju mengingat dia sudah lama menjadi additional keyboardist Salju.
"Begitu kedua orang itu hengkang kami coba jalan berdua. Tapi akhirnya aku dan Andy (drum) merekrut Aang (keyboard). Dia bukan orang asing untuk kami. Dia dulunya additional keybord kami," ujar Herman seperti dilansir salah satu media infotainment.
Bergabungnya Aang bersama Salju Band tak hanya memberikan energi baru dalam tubuh band nan diproduseri oleh Zacky, mantan vokalis band Kapten, ini. Menurut Herman dan Andy, Aang juga membawa pengaruh signifikan bagi musik Salju. Salah satu perubahan nan dirasakan kedua personel lama band wong kito itu antara lain harmonisasi musik nan kini lebih condong ke keyboard dibandingkan dulu nan lebih berat ke harmonisasi gitar. Inilah sebabnya musik band Salju nan sekarang penuh dengan unsur keyboard.
Diskografi Salju Band
1. Album Pertama Salju Band
Meskipun resmi dibentuk pada tahun 2005 di Blitang, Sumatera Selatan, band ini tak serta merta dapat langsung meluncurkan album pertama. Butuh waktu sekitar tiga tahun sampai akhirnya mereka membuktikan kualitas lagu-lagu mereka dalam skala nasional.
Di tahun 2008 silam, band Salju akhirnya merilis album perdana mereka nan bertajuk Kerajaan Cinta di bawah naungan label Universal Music Indonesia. Terdapat sepuluh lagu dalam album Kerajaan Cinta ini, lagu-lagunya memiliki lirik nan menusuk hati.
Sentuhan lirik tersebut semakin dalam menyentuh hati para pendengar dengan paduan apik olahan aransemen pop alternatif nan tetap lugas dan sarat spontanitas. 'Dingin'nya sentuhan-sentuhan tersebut begitu kental terasa seperti pada lagu Kasih, Selamat Tinggal, dan Pergi Tinggalkan Diriku. Bahkan pada 2009, single 'Kasih' pernah merajai penjualan RBT di semua provider.
2. Album Kedua Salju Band
Album kedua band ini dirilis di tahun 2010. Tanpa bermaksud menuai sensasi, album kedua mereka ini diberi nama Miyabi.
Sebenarnya Miyabi sendiri merupakan kependekan dari muslim nan senang bukan mengangkat tema salah satu bintang film porno asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi nan kala itu memang sedang banyak dibicarakan masyarakat Indonesia.
Seperti tajuk albumnya, di album kedua ini, band Salju lebih mengedepankan lagu-lagu bernuansa bahagia dibandingkan album pertama nan mengangkat tema kekecewaan cinta. Musim nan senang menjadi single hits nan disuguhkan Salju Band di album keduanya ini dengan sembilan lagu lainnya nan gak kalah asik.
3. Album Terbaru Salju Band
Setelah hampir dua tahun tak terdengar kabar beritanya hingga banyak nan mengira bubar, bulan April 2012 ini Salju Band akhirnya menelurkan album ketiga mereka nan bertajuk Atas Nama Cinta. Seperti nan telah disebutkan sebelumnya, dalam album teranyar ini, mereka mengalami perombakan personil. Sentuhan baru pun terasa dampak masuknya Aang sebagai personel baru nan memainkan keyboard.
Dengan harmonisasi musik nan kali ini lebih condong ke keyboard daripada gitar, para Kabut Salju akan mendengarkan lagu-lagu nan kental dengan alunan keyboard daripada gitar seperti sebelumnya. Kembali menyuguhkan sepuluh lagu di album ini, Made Herman, Elfa Andi Prasetyo dan Muhamad Ektriano a.k.a Aank menjagokan single Atas Nama Cinta seperti judul albumnya kreasi sang vokalis, Herman.
Lagu Atas Nama Cinta dipilih bukan sekadar pertimbangan pasar semata melainkan sebab lagu ini juga memiliki hook-hook nan cepat menempel di sisi aransemen dan lirik. Secara lirik, lagu ini membawa kisah nan cukup miris dalam percintaan. Potongan romansa nan dapat dialami oleh siapapun, termasuk Herman sendiri.
Lagu Atas Nama Cinta sendiri sebenarnya sudah mengudara di radio-radio sejak awal tahun lalu.
Bukan hanya Atas Nama Cinta saja nan menjadi karya seorang Made Herman. Mayoritas lagu nan ada dalam album ini juga diciptakan olehnya. Sembilan lagu lainnya nan melengkapi kegalauan dalam album ini yaitu ABCD (Abang Cinta Denganmu), I Love U, Apa Kusalah, Pelita Hati, Kini Kau Pergi, Pungguk Merindukan Bulan, Cintaku Untukmu, Dinda, dan Jangan Kubersedih.
Melalui album nan disebut-sebut mengangkat tema cinta nan lebih miris dibanding dua album sebelumnya ini, Salju Band mencoba menepis semua kabar tentang bubarnya mereka dan berusaha tetap mengukuhkan eksistensinya di ranah hiburan tanah air.