Akses dan Fasilitas Fakultas Kedokteran UGM
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada atau disingkat Fakultas Kedokteran UGM merupakan salah satu loka pendidikan kedokteran nan cukup bergengsi Indonesia. Fakultas ini menyelenggarakan pendidikan nan berhbungan dengan kedokteran dan kesehatan mulai dari program sarjana hingga program doktoral. Program pendidikan semakin diperkuat dengan hadirnya beberapa pusat studi.
Sejarah Fakultas Kedokteran UGM
Rintisan pendirian Fakultas Kedokteran (FK) UGM dimulai pada tahun 1946, tepatnya pada 5 Maret 1946 saat Perguruan Tinggi Kedokteran dibuka pertama kali. Prof. Dr. Sardjto menjadi dekan nan pertama.Saat PTK berdiri, di Yogyakarta sudah ada beberapa perguruan tinggi, dua di antaranya milik Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada.
Dua perguruan tinggi tersebut ialah Sekolah Tinggi Teknik (pindahan dari Bandung) dan Sekolah Hukum dan Kesusastraan. Pada tahun 1949, beberapa sekolah tinggi nan berada di Yogyakarta disatukan menjadi sebuah universitas. Universitas nan baru ini bernama Universitas Gadjah Madah dan resmi dibuka pata 19 Desember 1949.
Dalam hal ini, Prof. Dr. Sardjito dipercaya menjadi Rektor UGM nan pertama. Sebelum tahun 1982, kampus FK UGM tersebar di beberapa lokasi di Kota Yogyakarta. Semua kampus tersebut kemudian disatukan di daerah Sekip, salah satu lokasi Kampus UGM.
Lokasi nan baru ini dipilih agar dekat dengan fasilitas pendidikan nan sangat penting, yaitu RSUP Dr.Sardjito, nan dibangun Pemerintah RI sebagai rumah sakit pendidikan calon dokter FK UGM dan diresmikan penggunaanya juga di tahun 1982.
Program Studi Fakultas Kedokteran UGM
Di Fakultas Kedokteran UGM, terdapat sebelas program studi, yaitu tiga program studi sarjana (Pendidikan Dokter, Pendidikan Keperawatan, dan Pendidikan Gizi dan Kesehatan), tujuh program tingkatan dua (Ilmu Kedokteran dasar dan Biomedis, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Kedokteran Tropis, Ilmu Kesehatan Kerja, Ilmu Kedokteran Klinik, Ilmu Pendidikan Kedokteran, dan Magister Keperawatan), dan satu program tingkatan tiga yaitu program doktoral Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.
Fakultas Kedokteran UGM juga menyelenggarakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Tujuan pendidikan dokter spesialis ialah menciptakan dokter spesialis nan handal dan profesional dan mampu memecahkan permasalahan medis kedokteran sinkron spesialisasinya masing-masing.
Program pendidikan dokter spesialis nan diselenggarakan ialah dokter spesialis anak (Ilmu Kesehatan Anak), dokter spesialis bedah (ilmu bedah), dokter spesialis bedah tulang (orthopedi), dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis penyakit dalam (internis), dokter spesialis kandungan (obstetri dan genekologi), dokter spesiallis anestesiologi dan reanimnasi.
Selain itu, ada juga dokter forensik (ilmu kedokteran forensik dan mediko legal, dokter spesialis kesehatan kulit dan kelamin (dermatologi), dokter spesialis mata, dokter spesialis kejiwaan, radiologi, dokter spesialis syaraf, dokter spesialis THT dan bedah kepala dan leher, dokter patologi anatomi, dan dokter patologi klinik. Lama pendidikan ialah sembilan semester, namun ada nan bisa diselesaikan dalam waktu enam semester. Ada syarat umur maksimal buat dapat mengikuti pendidikan dokter spesialis di FK UGM. Namun, syarat primer ialah pernah menjadi dokter PTT minimal satu tahun.
Pusat Studi
Fakultas Kedokteran UGM dilengkapi beberapa pusat studi. Tujuan pendirian pusat studi ialah buat memperkuat kajian ilmu kedoketeran dan kesehatan, mempersiapkan tenaga pengajar kedokteran nan berkualitas, dan sebagai bentuk darma kepada masyarakat.
Beberapa pusat studi memang mengadakan program buat meningkatkan pengetahuan kesehatan dan hayati sehat di kalangan masyarakat umum. Beberapa pusat studi tersebut, antara lain sebagai berikut.
Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi/Jaminan Kesehatan
Lembaga ini ialah sebuah pusat studi tentang kebijakan pembiayaan kesehatan dan manajemen asuransi/jaminan kesehatan. Salah satu bentuk kegiatan nan dilakukan oleh pusat studi ini ialah Workshop Agunan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
Kegiatan ini bertujuan buat meningkatkan pemahaman dan pelayanan pemerintah daerah dalam menyelenggarkan program agunan kesehatan. Workshop juga membahas bagaimana persiapan pemerintah dalam menanganin birokrasi terkait pemberlakuan Sistem Agunan Sosial mulai tahun 2014.
Pusat Kedokteran Tropis
Tujuan pendirian Pusant Studi Tropis ialah meningkatkan studi dan penelitian tentang ilmu penyakit tropis. Penyakit tropis merupakan penyakit nan menjadi epidemi hanya di daerah tropis, seperti malaria dan demam berdarah deunge.
Pusat Studi ini juga turut mempersiapkan pengajar pada program studi ilmu kedokteran tropis. Penelitian nan dikembangkan ialah penelitian malaria dan TBC, keduanya merupakan penyakit nan banyak ditemui dan diderita oleh orang nan bermukim di daerah tropis.
Pusat Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Ada lebih dari seratus forum nan telah bekerja sama dan memanfaatkan jasa Pusat Studi dan Kesehatan Masyarakat, mulai dari perguruan tinggi, perusahaan swasta, pemerintah daerah, hingga forum swadaya masyarakat. Bentuk pelayanan Pusat Studi ialah pelatihan dan jasa konsultan. Pelatihan nan diselenggarakan antara lain pelatihan kualitas gizi, pelatihan kebijakan dan manajemen kesehatan masyarakat, pelatihan manajemen kebencanaan, dan pelatihan manajemen rumah sakit.
Sementara itu, jasa konsultan nan diselenggarakan ialah konsultasi kualitas gisi, konsultasi kebijakan dan manajemen kesehatan masyarakat, dan konsultasi dan pendampingan manajemen rumah sakit. Tentunya semua berhubungan dengan gizi.
Pusat Kajian Bioetika dan Humaniora Kedokteran
Bioetika merupakan kajian lintas ilmu terhadap segala aspek penyebab dan dampak perkembangan ilmu kedokteran. Pusat Kajian Bioetika dan Humaniora Kedokteran merupakan pusat studi nan mengembangkan pendidikan bioetika dan humanioara, yaitu pendidikan aspeks sosial budaya terhadap profesi dokter dan ilmu kedokteran.
Konteks negara Indonesia nan berPancasila dan Berbeda-beda Tunggal Ika menjadi pijakan pendidikan budaya, meski perkembangan nilai-nilai humanisme nan universal tak dilupakan. Selain dengan pusat studi serupa nan ada di fakultas kedokteran seluruh Indonesia.
Pusat Studi ini bekerja sama dengan berbagai forum di luar negeri, seperti Departement of Social Medicine Harvard Medical School, University van Amsterdam, University of Washington at Seattle, hingga badah PBB seperti UNESCO dan WHO.
Pusat Studi Bioetika dan Humaniora UGM merupakan sekretarian tetap Jaringan Bioetika dan Humaniora Kesehatan Indonesia, sebuah jaringan nasional pengembangan bioetika di Indonesia.
Akses dan Fasilitas Fakultas Kedokteran UGM
Fakultas Kedokteran UGM bisa diakses dengan kendaraan apa saja. Semua bus kota dari berbagai rute melewati Kampus ini. Bus-bus kota tersebut bisa menghubungkan UGM dengan seluruh loka di Yogyakarta. UGM merupakan salah satu simpul perputaran seluruh bus kota segala rute. Simpul lainnya ialah Terminal Bus Giwangan nan merupakan terminal induk di Yogyakarta.
Berseberangan dengan kampus, terdapat Rumah Sakit Generik Pusat (RSUP) Prof. Dr. Sardjito. Daerah loka berdiri rumah sakit ini ialah Sendowo, namun kini sering disebut sebagi daerah Sarjito. Berdekatan dengan FK terdapat juga Fakultas Kedokteran Gigi UGM, di mana terdapat Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo.
Rumah sakit spesifik ini cukup besar. Selain sebagai loka praktik kuliah dokter-dokter muda (koasisten), rumah sakit ini juga memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut nan ditangani oleh dokter spesialis. Menambal lubang gigi maupun membersihkan karang gigi (karies) di RSGM Prof. Soedomo dijamin dapat gratis, asalkan dapat menjadi pasien praktik para dokter muda.
Di selatan kampus terdapat Laboratorium Paleoantropologi dan Bioantropologi. Laboratorium ini merupakan loka studi manusia purba, dan juga bioantropologi. Salah satu sisi kedokteran forensik.Fasilitas kampus Fakultas Kedokteran UGM, antara lain gedung kuliah nan sangat memadai. Gedung kuliah bertingkat dengan fasilitas lift di dalamnya membuat mahasiswa dan pengajar tak perlu membuang energi terlalu banyak buat menuju ruangan.
Perpustakaan sebagai fasilitas wajib juga ada. Selain mengoleksi buku-buku teks kedokteran, perpustakaan juga mempunyai berbagai jurnal ilmiah taraf nasional maupun internasional. Bagi civitas akademik nan ingin memiliki sendiri buku teks, di dalam kampus terdapat sebuah toko buku nan menawarkan harga cukup bersahabat.
Fasilitas spesifik nan cukup menarik nan dimiliki FK UGM ialah sebuah ruang pertunjukan. Aslinya nama ruang pertunjukan ini ialah Auditorium 2 nan terletak di dalam komplek kampus. Auditorium 2 Fakultas Kedokteran UGM berkapasitas kurang lebih 200 orang penonton. Denah ruangan terbagi dalam dua bagian, yaitu bagian anjung dan bagian penonton. Anjung ini mempunyai tinggi kurang lebih 50 cm dan mempunyai luas kuran lebih 40 meter persegi.
Pada bagian penonton, lantai tak datar, semakin ke belakang (menjauhi panggung) lantai semakin meninggi. Bentuk atap dan dinding didesain sedemikian rupa hingga membuat akustik bangunan sangat sempurna. Bersama dengan Karta Pustaka (Lembaga Kebudayaan Indonesia–Belanda), Fakultas Kedokteran UGM secara periodik mengadakan konser musik, seperti resital, musik kamar (chamber music), opera, hingga pertunjukan musik etnik dan musik instalasi.
Seniman-seniman nan tampil merupakan seniman-seniman dari seluruh dunia. Harga tiket masuk cukup murah. Dari berbagai aliran musik nan ditampilkan, seperti jaz, folk musik, musik elektrik, pertunjukan primadona nan selalu ditunggu dan dinantikan oleh para penggemarnya ialah musik klasik!