Invertebrata nan Merugikan di Alam

Invertebrata nan Merugikan di Alam

Invertebrata merupakan istilah buat menyebut hewan tak bertulang belakang. Invertebrata terbagi menjadi dua bagian, yaitu Protozoa (hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak). Selain pembagian invertebrata berdasarkan banyaknya sel, golongan ini juga terbagi atas delapan kelompok, yakni Protozoa, Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Arthropoda, Echinodermata , dan Moluska .

Pembagian ini didasarkan atas disparitas karakteristik tubuhnya. Beberapa hewan invertebrata ada nan hayati secara berkelompok ataupun hayati sendiri.



Klasifikasi Hewan Invertebrata
  1. Protozoa

Protozoa merupakan organisme renik berupa hewan bersel satu nan hayati di perairan atau loka nan lembap. Protozoa hayati di alam secara heterotrof dan merupakan organisme penyusun plankton. Hewan ini terbagi menjadi empat kelas, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata , dan Sporozoa . Ukurannya dapat sangat bervariasi, mulai dari 10 mikron sampai 6 milimeter.

  1. Porifera

Porifera merupakan invertebrata nan karakteristik tubuhnya berpori-pori. Bentuk tubuh dan spikula dari hewan ini beranekaragam. Hewan ini memiliki saluran air nan fungsinya buat sirkulasi air di dalam tubuhnya. Porifera yang hayati di daerah perairan terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongia .

  1. Coelenterata

Coelenterata merupakan hewan bersel banyak dengan karakteristik tubuhnya nan berongga, nan berfungsi sebagai rongga pencernaan. Hewan ini hayati dengan membentuk koloni di bahari ataupun hanya soliter di air tawar, baik hayati sebagai polip (berenang bebas) ataupun medusa. Coelenterata bisa membentuk karang bahari dan karang sawah. Hewan ini terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.

  1. Platyhelminthes

Platyhelminthes merupakan nama buat cacing pipih. Sinkron dengan namanya, hewan ini memiliki karakteristik tubuh nan pipih dan tak memiliki rongga pada tubuhnya. Alat pencernaan sudah ada, tetapi sifatnya tak sempurna. Hewan ini hayati di perairan bebas dan umumnya sebagai parasit. Platyhelminthes terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda .

  1. Nemathelminthes

Nemathelminthes atau disebut juga cacing gilik memiliki karakteristik tubuh nan silindris dan tak beruas-ruas. Hewan ini hayati secara bebas dan memiliki anggota terbanyak di dunia. Koloninya bisa ditemukan di darat, air tawar, dan air laut. Nemathelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah dan jantung, tetapi telah memiliki sistem pencernaan nan sempurna.

  1. Annelida

Annelida nan juga disebut dengan cacing gelang cirinya memiliki tubuh panjang dan beruas-ruas. Hewan ini telah memiliki alat pencernaan nan paripurna dan banyak hayati di perairan. Umumnya hewan ini hayati secara bebas, tetapi ada beberapa jenis nan hayati sebagai parasit. Annelida terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta, Oligochaeta , dan Hirudinae .

  1. Moluska

Moluska sering disebut sebagai hewan lunak. Karakteristik hewan ini ialah memiliki mantel nan bisa dibuat cangkok. Tubuhnya tak memiliki ruas-ruas dan ditutupi oleh cangkang nan berbahan dasar kalsium karbonat. Hewan ini dibagi menjadi lima kelas, yaitu Amphineura, Scapopoda, Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda .

  1. Arthropoda

Arthropoda merupakan invertebrata dengan karakteristik khusunya, yaitu memiliki kaki nan beruas-ruas. Pada tubuh hewan ini terdapat kerangka luar ( eksoskeleton ) dengan sifat keras dan kaku nan terbuat dari kitin. Arthropoda bisa ditemukan di darat, laut, dan udara baik berupa parasit ataupun nan hayati bebas. Hewan ini terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Crustacea, Myriapoda , dan Insekta .



Peranan Invertebrata di Alam

Sebagai koloni terbesar, hewan ini memiliki peranan dalam menyusun ekosistem di alam. Contohnya adalah Protozoa . Hewan ini merupakan penyusun zooplankton nan terdapat di air laut. Jumlah Protozoa di alam terdapat sekitar 15.000 sampai 20.000 jenis. Dalam satu atau dua tetes air kolam pun akan ditemukan sejumlah besar Protozoa . Hewan ini tak bisa dilihat dengan mata telanjang, tetapi harus menggunakan mikroskop.

Selain itu, terdapat hewan invertebrata yang bisa dijadikan sebagai hiasan rumah. Contohnya Ctenophora yang merupakan jenis karang laut. Di samping fungsinya sebagai hiasan rumah, batu karang juga memiliki fungsi krusial di ekosistem laut. Sebagai komponen biotik laut, batu karang sering dijadikan sebagai loka berlindung dan berkembangbiak beberapa hewan bahari seperti ikan. Batu karang juga bisa melindungi pantai dari gelombang air bahari nan menghantam.

Tiram nan merupakan anggota Moluska memiliki peranan nan sifatnya ekonomis. Tiram ini bisa menghasilkan mutiara nan bernilai jual tinggi dan sering digunakan sebagai perhiasan. Pembentukan mutiara akan terjadi ketika ada benda asing nan masuk ke dalam tiram. Benda asing ini sedikit demi sedikit akan dilapisi oleh lapisan mutiara dan selama beberapa tahun akan berubah menjadi mutiara.

Hewan invertebrata nan paling banyak peranannya tentu saja ialah hewan nan termasuk golongan Arthropoda . Salah satu contohnya ialah hewan nan berasal dari kelas Crustacea , seperti udang, lobster, dan kepiting. Hewan ini banyak digunakan sebagai bahan makanan, sebab memiliki nilai protein nan tinggi. Di bidang ekologi, juga terdapat Crustacea nan fungsinya sebagai sumber makanan ikan dan makhluk bahari lainnya.

Laba-laba nan termasuk ke dalam kelas Arachnida juga memiliki peranan krusial dalam ekosistem alam. Hewan ini mampu mengendalikan populasi serangga nan tak terkendali, terutama sekali serangga nan sifatnya sebagai hama tanaman. Hal ini sebab laba-laba bisa hayati dengan memakan serangga di sekitarnya. Laba-laba akan menjerat serangga mangsanya di jaring nan mereka untuk sendiri.

Lipan dan kaki seribu nan termasuk ke dalam kelas Myriapoda memiliki peranan dalam membentuk humus. Jenis hewan ini mampu memecah bahan organik dari serasah buat dijadikan humus. Serasah merupakan lapisan daun atau ranting tanaman nan terdapat di kebun atau di hutan. Penguraiannya pun dibantu oleh mikroorganisme nan nantinya akan menguraikan kotoran dari hewan Myriapoda .

Hewan Arthropoda nan paling banyak memiliki peranan krusial di alam yaitu kelompok hewan nan termasuk kelas Insekta . Beberapa peranan Insekta di antaranya sebagai sumber makanan, contohnya laron atau larva lebah. Madu nan dihasilkan oleh lebah sering digunakan sebagai obat-obatan tradisional. Ada juga Insekta nan bernilai hemat tinggi, yaitu ulat sutera. Kepompongnya bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan kain sutera.

Ada juga kelompok Insekta yang peranannya bisa membantu proses penyerbukan tumbuhan. Di antaranya adalah, kupu-kupu, kumbang, dan lebah. Lebah, selain membantu penyerbukan bunga, juga memanfaatkan kembang buat mengambil cairannya sebagai sumber makanan. Peranan penting Insekta lainnya yaitu di bidang ekologi. Insekta merupakan rantai makanan nan memiliki fungsi krusial dari berbagai jenis konsumen di alam.



Invertebrata nan Merugikan di Alam

Selain beberapa laba nan bisa diperoleh dari peranan invertebrata, sebagian kelompok hewan ini juga ternyata memiliki sifat nan merugikan. Contohnya terdapat Insekta nan mampu menyebarkan bibit penyakit, misalnya lalat dan kecoak. Hewan ini bisa menyebarkan endemi tifus, kolera, dan disentri. Beberapa jenis lain merupakan parasit pada manusia nan sifatnya mengisap darah manusia, contohnya nyamuk dan kutu kepala.

Beberapa Insekta jenis hama juga merupakan contoh parasit nan hayati pada tanaman. Jenis hewan ini sifatnya bisa merusak tanaman budidaya. Jenis hewan nan termasuk ke dalam hama di antaranya belalang, sexava, kumbang kelapa, dan ulat. Tanaman pangan seperti padi pun rentan diserang hama nan dikenal sebagai jenis wereng atau walang sangit. Selain itu, kepik juga merupakan Insekta nan bisa merusak bahan makanan seperti tepung.

Insekta jenis laba-laba juga memiliki sifat nan merugikan. Di antaranya bisa menyebabkan gatal-gatal pada manusia nan disebut dengan kudis. Selain itu, hewan ini juga bisa ,menyebabkan kudis pada hewan ternak seperti, kelinci, domba, dan kuda. Beberapa jenis lagi bahkan bisa menyebabkan kudis pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.

Ada juga jenis laba-laba nan merupakan vektor penyakit demam. Invertebrata nan paling membahayakan yaitu berasal dari kelas Platyhelminthes . Contohnya cacing hati dan cacing pita. Kedua hewan ini akan melangsungkan daur hidupnya di dalam tubuh hewan ternak dan manusia sehingga sifatnya merupakan parasit.

Cacing hati daur hidupnya berlangsung di dalam tubuh domba dan manusia akan terinfeksi cacing ini jika memakannya. Sedangkan cacing pita masuk ke dalam tubuh manusia melalui daging sapi atau daging babi nan dimakannya.

Untuk itu, jika ingin mengonsumsi daging, harus dilakukan pemasakan nan sempurna. Pemasakan nan tak paripurna akan membuat cacing tetap hayati di dalam daging dan menginfeksi tubuh manusia nan memakannya. Di dalam tubuh manusia, cacing akan tumbuh di dalam usus menjadi cacing dewasa.

Akibatnya, siklus hayati cacing akan terus terulang dan membuat komunitas cacing ini semakin banyak. Karena banyaknya penyakit nan bisa ditimbulkan, maka harus diwaspadai keberadaan invertebrata nan merugikan di alam.