Pemekaran di Cilacap
Cilacap merupakan salah satu kabupaten nan ada di Provinsi Jawa Tengah dan ibukotanya Cilacap. Di sebelah utara, Cilacap berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas. Di sebelah timur, Cilacap berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Kebumen. Di sebelah barat, Cilacap berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar (Jawa Barat).
Keadaan Geografi di Cilacap
Cilacap ialah daerah di Jawa Tengah nan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat dan merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah. Cilacap memiliki dua kode telepon yaitu 0282 dan 0280 sebab wilayahnya nan begitu luas.
Sebagian penduduk Cilacap menggunakan bahasa Sunda, terutama di kecamatan-kecamatan nan berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat, seperti Wanareja, Majenang, Karangpucung, Cimanggu, dan Patimuan. Hal ini menunjukkan bahwa pada masa lalu daerah-daerah ini bagian dari wilayah Sunda.
Mayoritas penduduk di Cilacap beragama Islam dan kecamatan nan sangat kental perbedaan makna islami ialah kecamatan kesugihan. Di sini terdapat banyak pondok pesantren. Selain itu, perekonomiannya juga sudah maju dan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani.
Di sebelah selatan kota Cilacap, terdapat pulau Nusa Kambangan. Pulau ini memiliki Cagar Alam Nusa Kambangan dan terdapat Forum Pemasyarakatan kelas 1. Pulau ini juga sering disebut AL Catraz-nya Indonesia.
Pembagian Wilayah di Cilacap
Ada sekitar 24 kecamatan di Kabupaten Cilacap nan di dalamnya terdiri atas beberapa desa dan kelurahan. Desa-desa tersebut berada di 21 kecamatan dan kelurahan tersebar di 3 kecamatan eks kota administratif Cilacap. Kecamatan-kecamatan tersebut ialah sebagai berikut.
- Dayeuhluhur
- Wanareja
- Majenang
- Cimanggu
- Karangpucung
- Sidareja
- Gandrungmangu
- Kedungreja
- Patimuan
- Cipari
- Bantarsari
- Kawunganten
- Jeruklegi
- Kesugihan
- Maos
- Sampang
- Kroya
- Adipala
- Binangun
- Nusawungu
- Kampung Laut
- Cilacap Utara
- Cilacap Tengah
- Cilacap Selatan
Cilacap ialah ibukota dari Kabupaten Cilacap dan memiliki tiga kecamatan, yaitu kecamatan Cilacap Utara, Cialcap Tengah, dan Cilacap Selatan. Awalnya, Cilacap ialah Kota Administratif, tetapi setelah diterapkannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tak ada lagi istilah kota administratif. Oleh sebab itu, Kota Administratif Cilacap kembali masuk dalam wilayah Kabupaten Cilacap.
Majenang, Karangpucung, Sampang, Sidareja, dan Kroya ialah kota-kota kecamatan nan cukup menonjol di Kabupaten Cilacap. Majenang ialah daerah nan menjadi pusat pertumbuhan di bagian barat Kabupaten Cilacap. Sementara itu, di bagian timur Kabupaten Cilacap, Kroya dan Sampang ialah pusat pertumbuhannya.
Pemekaran di Cilacap
Kabupaten Cilacap memiliki wilayah nan sangat luas sehingga sempat terdengar planning pemekaran di kalangan masyarakat. Tujuannya ialah buat meingkatkan pelayanan urusan adminitratif bagi masyarakat nan bertempat tinggal jauh dari ibukota. Jika planning ini terwujud, pemekaran ini akan membagi Kabupaten Cilacap menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
- Kota Cilacap (kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, Cilacap Utara, sebagian Kecamatan Jeruklegi dan sebagian Kecamatan Kesugihan).
- Kabupaten Cilacap Timur (kecamatan Jeruklegi, Kesugihan, Sampang, Maos, Kroya, Adipala, Nusawungu, Binangun).
- Kabupaten Cilacap Barat (kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Sidareja, Gandrungmangu, Kedungreja, Patimuan, Cipari, Bantarsari, dan Kawunganten).
Pemekaran di Cilacap menjadi beberapa daerah otonom dapat saja terlaksana sebab memang sinkron dengan peraturan perundangan nan ada. Namun, harus dibarengi dengan persiapan matang nan mencakup kondisi kelembagaan, sosiologi, demografi, dan infrastruktur.
Pemekaran suatu wilayah tidaklah mudah dilakukan sebab terganjal berbagai kondisi nan membatasi. Dibutuhkan persiapan nan cukup agar terhindar dari hal-hal nan tak diinginkan, khususnya masalah pemiskinan nan akhir-akhir ini terjadi di di beberapa wilayah pemekaran.
Cilacap - Nusa Kambangan
Pulau ini lebih dikenal sebagai loka berdirinya beberapa Forum Pemasyarakatan dengan taraf keamanan tinggi di Indonesia. Pulau Nusa Kambangan ini masuk ke dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap dan termasuk dalam daftar pulau terluar Indonesia.
Nusa Kambangan bisa dicapai dengan menggunakan kapal feri dari pelabuhan spesifik nan dikelola oleh Departemen Kehakiman RI, yaitu Pelabuhan Sodong. Dari Pelabuhan Sodong, kapal akan menyeberang ke Cilacap, Jawa Tengah dengan waktu selama lima menit. Setelah itu, berlabuh di Pelabuhan feri Wijayapura di Cilacap.
Kapal feri ini dinakhodai dan diawaki oleh petugas LP bukan dari Departemen Perhubungan. Kapal feri ini juga spesifik buat melayani transportasi pemindahan narapidana, kebutuhan transportasi pegawai LP, dan para keluarganya.
Pulau Nusa Kambangan berstatus cagar alam dan merupakan habitat pohon-pohon langka, namun sayang pohon-pohon langka tersebut banyak nan ditebang. Tumbuhan nan ada saat ini ialah perdu, nipah, dan belukar. Sementara itu, kayu plahlar ( Dipterocarpus litoralis ) banyak dicuri orang sebab kualitasnya tinggi dan sama dengan kayu meranti dari Kalimantan. Kayu plahlar hanya bisa ditemukan di Nusa Kambangan.
Di bagian barat pulau ini, ada sebuah gua di area hutan bakau. Di sini ditemukan sebuah prasasti peninggalan VOC. Di ujung timur Nusa Kambangan juga terdapat mercu suar Cimiring dan benteng kecil peninggalan Portugis.
Cilacap - Penjara di Nusa Kambangan
Pada awalnya, di Nusa Kambangan terdapat sembilan LP (untuk tahanan politik dan narapidana). Saat ini hanya empat nan masih digunakan, yaitu LP Batu (dibangun 1925), LP Besi (dibangun pada 1929), LP Kembang Kuning (dibangun pada 1950), dan LP Permisan (LP tertua dan dibangun pada 1908). Lima LP lainnya (Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger) sudah ditutup.
Nusa Kambangan hanya dihuni oleh narapidana dan pegawai LP beserta keluarganya di bawah supervisi Departemen Kahakiman dan Pemda Cilacap. Untuk bisa keluar-masuk pulau ini, sine qua non izin spesifik dengan mekanisme tertentu.
Cilacap - Narapidana Terkenal di Nusa Kambangan
- Johnny Indo (pernah melarikan diri namun tertangkap kembali)
- Kusni Kasdut
- Pramoedya Ananta Toer
- Tommy Soeharto
- Bob Hasan
- Amrozi
- Imam Samudra
- Mukhlas
Transportasi di Cilacap
Cilacap mempunyai wahana transportasi nan lengkap sebab infrastruktur jalannya meliputi jalan darat (kereta api, mobil, dan motor), bahari (kapal), dan udara (pesawat terbang). Cilacap juga dilalui jalan negara lintas selatan pulau Jawa (Bandung-yogyakarta-Surabaya).
Stasiun Kroya merupakan stasiun terbesar di Cilacap. Ada dua jalur kereta di sini, dari Bandung dan dari Cirebon menuju Yogyakarta atau Surabaya. Untuk melayani jalur udara, Cilacap memiliki lapangan terbang pioner Tunggul Wulung (bandara komersial). Maskapai penerbangan nan ada di sini ialah Merpati Nusantara Airlines dengan rute penerbangan Cilacap-Jakarta-Cilacap (7 kali dalam seminggu).
Perekonomian di Cilacap
Sektor primer perekonomian di Cilacap ialah pertanian. Sementara itu, sektor perikanan banyak digeluti di pesisir pantai selatan. Cilacap juga merupakan salah satu kawasan industri primer di Jawa Tengah. Di sini terdapat 5 industri terbesar, yakni:
- Pertamina Refinery Unit IV
- Pabrik Semen HOLCIM Indonesia Pabrik Cilacap
- Pabrik Tepung Panganmas Inti Persada
- PLTU Karangkandri
- Pengolahan Ikan PT Juifa Internasional
Pariwisata di Cilacap
Ada beberapa objek wisata nan sering dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara, di antaranya:
- Hutan Payau
- Pantai Teluk Penyu
- Benteng Pendhem
- Gunung Srandil
- Pantai Widara Payung
Itulah sekilas profil kota Cilacap. Semoga bermanfaat!