Fungsi Travel Agent
Seandainya travel agent Cox & King tak pernah berdiri di global ini, dapat dibayangkan perang antarbangsa dikarenakan gegar budaya barangkali masih kita saksikan hingga saat ini. Para pakar komunikasi bersepakat, dalam komunikasi lintas budaya, salah satu penghambat dalam komunikasi antarbangsa ialah ketertutupan budaya.
Dr. Edward Said mengkritik objektivitas Barat dalam memandang Timur selalu dengan baku Barat. Sementara Mamarduke Pitchal, melihat orang Timur terlalu oksidentalis, memandang orang Barat sebagai musuh. Namun dengan adanya travel agent , segala kecurigaan budaya itu dapat lenyap dengan sendirinya. "Rakyatku pergi ke negerimu, rakyatmu pergi ke negeriku". Begitu kiranya jargon nan mewarnai pentingnya keberadaan travel agent sebagai agen perdamaian dunia.
Benar, dengan adanya travel agent, orang datang ke negeri lain tak sebagai penjajah, tak sebagai kolonialis, namun murni tamu nan ingin merasakan estetika negeri orang.
Bahkan, jika manusia sejak zaman Romawi sudah mengenal travel agent, barangkali pula tak perlu ada agresi Romawi ke Gaul, tak perlu ada agresi Denmark ke tanah fertile di Northumbria Inggris. Tentu saja, Anda tak perlu membayangkan mengapa secara filosofis ternyata travel agent begitu bermanfaat bagi kemanusiaan. Karena ini merupakan salah satu sudut pandang saja, dari sudut pandang komunikasi.
Travel Agent - Bisnis Besar Menggiurkan
Lain halnya dari sudut pandang ekonomi dan bisnis. Bisnis travel agent merupakan bisnis hilir. Bisnis nan mengolah dan mempertemukan talenta di lapangan, bisnisnya global suppliers ; penerbangan, katering, hotel, taksi, penyewaan mobil, keamanan personal, haji-umroh, media massa, perbankan, dan tentu saja asuransi.
Nah, itulah lingkaran dalam dari bisnis travel agent. Sementara itu, ada pula lingkaran luar nan juga mengais rezeki dari bisnis travel agent. Sebut saja loka wisata nan dikunjungi atau atraksi suatu daerah tertentu.
Musim kunjungan nan lainnya ialah berlangsungnya event Internasional, semisal Olimpiade, Piala Dunia, Piala Eropa, serta event internasional lain nan akan menyedot jutaan wisatawan ke suatu tempat. Apalagi, bila kunjungan itu berlabelkan event keagamaan. Konon, pembangunan Bassilica dari Gereja La Sagrada Familia di Barcelona dikunjungi oleh jutaan orang.
Dengan demikian, dapat Anda pahami bahwa sebuah travel agent ialah pengecer partikelir atau pelayanan publik nan menyediakan layanan pariwisata terkait kepada publik atas nama para pemasok ( supplier ) seperti maskapai penerbangan, penyewaan mobil, jalur pelayaran, hotel, kereta api, dan paket wisata.
Selain berurusan dengan wisatawan biasa, travel agent juga memiliki departemen terpisah nan ditujukan buat membuat semacam pengaturan perjalanan bagi para pelancong atau pebisnis. Beberapa travel agent, ada pula nan dikhusukan buat tujuan perjalanan bisnis saja atau perjalanan para VVIP dengan pesawat carteran. Ada juga bisnis travel agent melalui forum nan berfungsi sebagai agennya para bisnismen, buat perusahaan ekspor impor pada perjalanan asing.
Sejarah Bisnis Travel Agent
Perusahaan Inggris Cox & Kings sudah dikatakan sebagai travel agent tertua di dunia, walau bisnis ini hanya bisnis buat pelayanan bagi orang-orang perbankan saja. Cox & Kings didirikan pada tahun 1758. Perusahaan travel agent ini didedikasikan kepada para klien VVIP-nya, semacam layanan kunjungan buat para klien pebisnis perbankan nan rela mengupayakan dirinya datang dari loka nan jauh.
Travel agent modern pertama muncul pada paruh kedua abad ke-19. Perusahaan ini dibentuk oleh Thomas Cook Co., walau sekarang perusahaan itu dikabarkan kolaps.
Di samping mengembangkan paket tour, perusahaan travel agent ini membentuk rantai forum travel agent pada kuartal terakhir abad ke-19, berkaitan dengan sosialisasi kepada jalur Kereta Barah Midland. Mereka tak hanya sebagai satu travel agent nan mengecer tur kepada publik, melainkan pula mewakili perusahaan-perusahaan tur lainnya.
Lembaga pelopor lainnya dari travel agent ialah Dean & Dawson, PT Association dan Society Corp. Biro perjalanan tertua di Amerika Utara ialah Brownell Travel. Pada tanggal 4 Juli 1887, Walter T. Brownell memandu sepuluh wisatawan pada tur Eropa, berlayar dari New York dengan kapal Devonia SS. Di Indonesia, semua dapat mengklaim paling tua. Namun, syahdan Dwidaya Travel merupakan nan terbesar dan tertua di Indonesia.
Travel agent makin menggila ketika penerbangan komersial mulai digalakkan sepanjang tahun 1920-an. Mengingat perjalanan angkasa itu merupakan perjalanan mahal, tentu saja awalnya travel agent hanya melayani sebagian besar pelanggan kelas menengah dan atas ataupun kepada para pegawai pemerintah nan ketiban untung dapat menyisip di antara wisatawan sambil berkerja.
Setelah perang global kedua, pesawat pengangkut militer nan diproduksi massal semasa perang, tak lagi berfungsi. Pada akhirnya, pesawat-pesawat tersebut dijual kepada partikelir dengan fungsi komersial. Tentu saja pesawat nan bolong-bolong sebab peluru diperbaiki lebih dulu, sehingga Anda dapat membayangkan berwisata dengan DC 10 bekas pengangkut tentara penerjun payung.
Booming pesawat komersial ini juga melahirkan tokoh unik di AS, yakni Howard Hughes nan ambisius menggalakkan bisnis penerbangan komersial, TWA (Trans World Airlines), setelah pesawat semakin bertebaran di setiap bandara.
Bayangan sebelum perang, bandara hanyalah loka sunyi dengan satu dua penerbangan. Namun setelah perang usai, penerbangan dapat berlangsung hingga puluhan kali. Orang-orang nan diterbangkan bukan hanya kalangan atas saja, melainkan juga masyarakat biasa nan sanggup membeli harga tiket pesawat.
Fungsi Travel Agent
Fungsi primer travel agent umumnya bertindak sebagai perusahaan agen perjalanan nan menjual produk perjalanan dan jasa atas nama para pemasok. Hal ini menjadikan travel agent tak seperti bisnis retail lainnya. Mereka tak memiliki stok jualan di tangan. Sebentuk paket liburan atau tiket tak dapat dibeli dari pemasok, kecuali memang ada permintaan pelanggan nan membelinya.
Mereka nan memesan loka di travel agent biasanya mendapatkan rabat spesifik dari supplier dari segala macam hal. Sebab, mereka langsung memesan secara paket. Bilamana travel agent tersebut berhasil memberangkatkan ratusan orang per hari, rabat akan semakin naik, semakin menguntungkan para wisatawan. Berikut ialah beberapa laba nan dapat diperoleh para wisatawan nan menggunakan jasa travel agent.
- Tidak perlu repot mengurus surat-surat perjalanan, termasuk izin tinggal dan sejenisnya.
- Memiliki kontak di loka tujuan nan jauh.
- Aman sebab asuransi dan keamanan lebih baik dari travel agent, nan dapat memberi lecture tentang loka nan akan dikunjungi.
- Akomodasi nan terjaga.
- Rasa nyaman sebab sudah dapat mempercayakan sepenuhnya kepada travel agent perihal saran saja nan akan diterima berkaitan dengan Norma baru di negara lain.
- Semakin mahal suatu travel agent, akan selalu bermakna pelayanan dan juga tujuan nan tak populer, misalnya Anda ingin berkunjung ke negara konflik sebab alasan tertentu. Dalam hal ini, Travel agent biasanya akan mengupayakan Anda berada disana dengan tanggung jawab Anda sendiri tentunya.
Namun, terkadang kita harus melupakan potongan harga, selain rasa kenyamanan di atas. Karena di beberapa negara, adapula perusahaan penerbangan nan berhenti memberikan komisi kepada travel agent. Oleh sebab itu, pihak travel agent pun terpaksa mengenakan iuran pertanggungan asuransi persentase atau biaya tetap baku per penjualan. Namun, beberapa perusahaan masih memberi mereka persentase eksklusif buat menjual produk mereka.