Asal Usul Nama

Asal Usul Nama

H. Rusli Bintang merupakan sosok nan mernghargai perjuangan pahlawan perempuan di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari pemilihan nama nan dipakai buat universitasnya di lampung.

Laksamana Malahayati merupana sosok pahlawan nasional nan dikaguminya tersebut. Tidak heran ketika pada tahun 1993 Rusli Bintang mengumumkan nama penguruan tinggi nan dibangunnya dengan nama Universitas Malahayati Lampung .



Seluk Beluk Universitas Malahayati

Universitas Malahayati Lampung (Unimal) atau sering disebut dengan kampus hijau, terletak di kota Bandar Lampung , Lampung, Sumatera. Universitas ini berdiri pada tahun 1993, dan dikukuhkan setahun setelahnya melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 02/D/0/1994 pada tanggal 28 Januari 1994. Universtas partikelir ini berdiri di bawah naungan Yayasan Alih Teknologi.

Yayasan Alih Teknologi juga didirikan oleh H. Rusli Bintang. Setelah yayasan ini bisa berjalan dengan baik, H. Rusli Bintang kembali memiliki mimpi nan lebih besar. yaitu mendirikan sebuah Universitas nan akan mencetak para sarjana nan pakar di bidangnya.

Mimpi H. Rusli ini berawal dari kepeduliaannya pada global pendidikan . Menurutnya, pendidikan merupakan kebutuhan krusial masyarakat sebagai salah satu pengembangan diri agar kelak mampu mempertahankan hayati dan menggembangkannya dengan sebaik-baiknya.

Selain itu, tujuan pembangunan universitas ini juga berkeinginan buat membentuk manusia Indonesia seutuhnya, mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran, alam, teknologi, dan seni. Serta menciptakan sarjana nan memiliki jiwa Pancasila. Akhirnya pada tanggal 27 Agustus 1993 Universitas Malahayati bisa mulai dibangun.

Awalnya (tahun 1994/1995) Universitas Malahayati hanya membuka 3 fakultas saja. Fakultas tersebut ialah Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknik (Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Manajemen Lingkungan, Teknik Lingkungan), dan Fakultas Ekonomi (Akutansi dan manajemen).

Tahun 2002 Universitas Malahayati kemudian membuka satu Akademi Keperawatan. Akademi ini dibuka buat menciptakan tenaga perawat nan professional dan siap kerja. Tidak sampai di sana, pada tahun 2004 dibuka satu fakultas lagi dan satu program studi buat melengkapi jurusan nan sudah ada. Fakultas Kesehatan Masyarakat menjadi fakultas keempat pada waktu itu. Serta penambahan program studi Keperawatan Tingkatan Satu (S1) nan berada di bawah naungan Fakultas Kedokteran .

Universitas malahahayati ini nampaknya sangat memperhatikan sekali Fakultas nan bergerak di bidang kesehatan. Hal tersebut terlihat dari penguasaan beberapa jurusan mengenai kesehatannya. Keunggulan ini juga terlihat tatkala sebuah rumah sakit berdiri di sana. Rumah Sakit Bintang Amin Husada berdiri menggantikan gedung rektorat lama.

Rumah sakit ini dibuat sebagai wahana pendidikan, tanggungjawab ilmu universitas terhadap lingkungannya, serta kepedulian terhadap sesama dalam hal kesehatan. Rumah sakit ini siap menyediakan teknologi medis maju serta pemilihan teknologi medis tepat guna.

Luasnya jaringan Fakultas Kedokteran ini dibuktikan dengan adanya kerjasama pihak universitas dengan Medicine Faculty and Health Scienes of UPM , Universitas Putra Malaysia, di Malaysia. Universitas ini juga memberikan kelengkapan studi buat mahasiswanya. Terdapat 16 laboratorium spesifik kedokteran, 3 laboratorium keperawatan, 2 laboratorium kebidanan, serta 1 laboratorium farmasi.

Kerja sama dengan pihak luar juga dilakukan oleh Universitas Malahayati. Hal tersebut bertujuan buat memperlebar sayapnya. Hal tersebut bisa terlihat pada perubahan nama pada rumah sakit. Rumah sakit nan awalnya bernama Rumah Sakit Bintang Amin Husada, berubah menjadi Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin.

Akreditasi nan dimiliki Universitas ini dibilang cukup. Info nan diberikan Badan Akreditasi Nasional- Perguruan Tinggi nan berlaku pada tahun 2010, pendidikan kedokteran, Ilmu Keperawatan (tahun 2011) masih berkisar di huruf ‘C’.

Sedangkan buat Kesehatan Masyarakat Tingkatan satu berlaku dari tahun 2009 BAN-PT sudah memberi nilai ‘B’. Jurusan Bebidanan DIII pun telah memiliki akreditas nan sama seperti Kesehatan masyarakat.

Sementara buat jurusan lain seperti Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Industri, Manajemen, dan Akuntasi nan berlaku dari tahun 2010 BAN-PT memberikan akreditasi ‘C’.

Hal berbeda dialami oleh program studi Teknik Lingkungan nan sudah meraih akreditasi ‘B’ buat jurusannya.

Selain Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi milik kampus hijau ini ternyata menancapkan taringnya melalui prestasi-prestasi nan gemilang. Salah satunya ketika mengikuti lomba nan diadakan oleh IBI Darmajaya. Lomba nan bertajuk ‘Cepat Tepat Perpajakan Goes to Campus’. Lomba tersebut sukses mengeluarkan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati ini keluar sebagai juaranya.

Sama berprestasinya dengan mahasiswa Fakultas Ekonomi, mahasiswa Fakultas Teknik pun tak mau kalah. Salah seorang mahasiswa Fakultas Teknik nan mengikuti lomba karya tulis mahasiswa Kopertis Wilayah II Sumbagsel Antar-PTS se-Lampungkeluar sebagai kampiun III. Kampiun II juga pernah diraih mahasiswa Teknik saat mengikuti lomba Penelitian Pengembangan Teknologi Terapan Bappeda Kabupaten Lampung Tengah buat kategori umum.

Keikutsertaan mahasiswa dalam berbagai lomba tersebut mendapat dukungan penuh dari universitas. Hal tersebut sebab sejalan dengan tujuan Universitas buat mencetak sumber daya manusia nan handal.

Wujud dari dukungan penuh universitas pada kekreatifitasan mahasiswa diperlihatkan dari banyaknya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) nan ada di Universitas tersebut. Berkembanganya kegiatan kemahasiswaan ini merupakan wujud kepedulian dari pihak kampus buat terus membudidayakan kreatifitas mahasiswanya.

Beberapa UKM seperti keagamaan, Pengembangan Minat dan Bakat, olahraga, beladiri, dan beberapa kegiatan unit mahasiswa di taraf fakultas juga mewarnai perjalanan pembelajaran kreatif loka tersebut.



Asal Usul Nama

Nama Universitas Malahayati Lampung diambil dari nama seorang panglima perang perempuan dari Aceh. Panglima tersebut bernama Laksamana Malahayati. Figur seorang panglima perempuan asal Aceh ini memang patut ditiru.

Selain seorang pemberani nan mencintai tanah airnya, dia juga merupakan perempuan nan cerdas, memiliki semangat juang nan tinggi, tegas, ulet, andal dan bertanggung jawab. Sifatnya tersebut bisa dilihat dari pangkat nan dia jabatannya saat itu. Seorang panglima tentu memiliki sifat kepemimpinan nan dapat membuat orang menjadi menghormatinya.

Prestasi nan diraih laksamana Malahayati juga gemilang. Pada tahun 1585-1604 dia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Misteri dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Hukammil Alauddin Riayat Syah IV.

Malahayati juga pernah memimpin 2.000 pasukan janda-janda pahlawan nan telah ditinggal tewas suaminya. Pasukan tersebut bernama Inong Balee. Pasukan tersebut berperang melawan pasukan Belanda nan masuk daerahnya waktu itu. Pada kejadian tersebut (tahun 1599), Malahayati sukses mengalahkan Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu versus satu di geladak kapal. Gelar Laksamana ini didapatnya dari keberaniaannya tersebut.

Perjuangan nan gigih oleh Panglima tersebut dalam merebut kemerdekaan, membuat Malahayati dianugerahi gelar sebagai pahlawan nasional. Melihat sifat dan sikap panglima tersebut, universitas ini memberikan penghargaan nan serupa dengan mengambil namanya.

Tujuan pemberi nama tidak jauh beda, yakni bisa melahirkan pakar ilmu nan memiliki sifat seperti Laksamana Malahayati. Selain itu, universitas ini juga menjadi penanda perpanjangan tangan dari perjuangan nan dilakukan Malahayati dulu.

Jika Malahayati dulu berperang melawan penjajah, maka Universitas Malahayati berperang melawan kebodohan.