Kata Mutiara Islam buat menambah Keimanan dan Ketakwaan

Kata Mutiara Islam buat menambah Keimanan dan Ketakwaan

Banyak kata mutiara Islam yang penuh dengan makna, mampu menembus relung hati terdalam, sehingga membangkitkan semangat dan menyalakan kembali cahaya hati nan hampir padam.

Kata mutiara Islam bisa kita peroleh dari Al-Quran, hadist, atau para ulama besar nan memang memberikan pelajaran bagi hayati manusia, khususnya masyarakat muslim.



Kata Mutiara Imam Syafi'i

Siapa tak kenal Imam Syafi'i? Ulama besar nan mazhabnya banyak dianut di Indonesia ini ialah pioner dalam ushul fiqh, cabang ilmu Islam nan mempelajari cara menggali hukum dari Al-Quran dan Sunah Nabi Aaw. Banyak karya sudah ditelurkannya, di antaranya nan terkenal ialah kitab Ar-Risalah dan Al-Umm .

Selain menulis banyak buku, Imam Syafi'i nan lahir di Palestina pada 150 H ini juga terkenal sebagai pakar hikmah. Kata-kata mutiara Islam nan terucap dari mulutnya mengandung banyak perenungan.

Salah satu kutipan ucapannya nan terkenal ialah "barangsiapa nan tak dimuliakan sebab ketakwaan, maka tak ada kemuliaan baginya." Jika kita renungi secara mendalam, kata mutiara tersebut, ada pelajaran nan begitu berharga tentang cara kita melihat orang lain dan diri sendiri.

Pada dasarnya, setiap manusia memiliki keinginan buat dimuliakan dan dihormati oleh orang lain. Hal ini terlihat sejak manusia masih kecil, ketika ia tersenyum bangga saat orangtuanya memujinya.

Jadi, wajar saja jika setiap orang selalu berusaha meraih berbagai atribut nan menurutnya akan membuatnya terlihat mulia di hadapan orang lain. Kita berlomba mengejar jabatan, harta kekayaan, dan bahkan gelar keilmuan demi menyandang martabat dan status sosial. Tidak jarang, demi meraih atribut-atribut itu, kita saling sikut dan menghalalkan segala cara.

Rasanya, hal ini bukan imbasan jempol belaka sebab gejalanya bisa kita jumpai dalam keseharian kita maupun media massa. Berapa banyak sudah orang-orang berebut jabatan dan tega buat menyebarkan rekaan terhadap rekannya demi meraih jabatan itu. Sudah sering juga disebut dalam warta kasus-kasus korupsi dari mereka nan bernafsu buat menumpuk harta.

Tentu, kasus-kasus di atas ialah contoh ekstrem. Dalam keseharian, tak sporadis kita temui orang-orang nan hidupnya hanya berfokus mencari materi, lalu lupa buat membina kesehatan rohaninya.

Hingga, setelah ia sukses meraih materi, ia bersikap arogan dan memandang rendah orang lain seolah dengan materi nan ia miliki ia menjadi orang nan paling mulia. Ia kira, dengan mobil nan ia punya, rumah mewah nan ia tempati dan sederet gelar nan berbaris di belakang namanya, ia menempati posisi istimewa di hadapan orang lain.

Padahal, Islam mengajarkan kepada umatnya buat meninggalkan sikap cinta global dan membangun sikap zuhud (sederhana) serta lebih memperhatikan kehidupan akhirat. Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya mencontohkan hal ini dengan baik.

Mereka rela hayati sederhana dan menyerahkan apa pun nan mereka miliki buat dakwah Islam. Sebaliknya, mereka lebih mengutamakan kualitas ibadah mereka dan ketinggian ilmu mereka. Dengan ilmu dan ibadah itu, mereka meraih ketakwaan.

Hal ini sinkron dengan firman Allah Swt dalam kitab kudus Al-Quran bahwa orang nan paling mulia ialah orang nan paling bertakwa kepada Allah Swt. Arti takwa di sini ialah menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya. Oleh sebab itu, Islam mendorong pada umatnya agar mengejar kemuliaan lewat ketakwaan.

Inilah hikmah nan bisa kita petik dari kata mutiara di atas. "Barang siapa nan menjadi mulia bukan sebab ketakwaan, tapi sebab harta, jabatan dan lainnya, maka walaupun di hadapan manusia ia dipandang mulia, di hadapan Allah Swt, ia tak mulia." Allah Swt hanya memandang ketakwaannya saja. Jadi, sudah sepantasnya bagi kita berlomba-lomba meraih posisi mulia di hadapan Allah Swt dengan terus menerus meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya.



Kata Mutiara Islam buat menambah Keimanan dan Ketakwaan

Kata mutiara Islam memang sangat diperlukan oleh umat muslim sebagai penyemangat hayati dan buat menambah keimanan dan ketakwaan. Berikut ini beberapa kata mutiara Islam nan bisa dijadikan pelajaran bagi kehidupan umat muslim.

  1. Orang nan paripurna imannya tak akan meninggalkan suatu amalan nan bisa mendekatkan dirinya kepada Allah sekalipun terdapat ribuan alasan buat meninggalkannya. (Sayyid Abdullah Al-Haddad)
  1. Ketahuilah, doa orang tua kepada anaknya ialah keselamatan; sedangkan kutukannya ialah kebinasaan. (Hasan Al-Bashri)
  1. Siapa mencintai orang nan mencintai Allah, berarti ia mencintai Allah. Siapa memuliakan orang nan memuliakan Allah, berarti ia pun memuliakan Allah. (Sufyan Ats-Tsauri)
  1. Janganlah membuatmu putus harapan dalam mengulang-ulang doa, ketika Allah menunda ijabah doa itu. Dialah nan menjamin ijabah doa itu menurut pilihan-Nya padamu, bukan menurut pilihan seleramu. Kelak pada waktu nan dikehendaki-Nya, bukan menurut waktu nan engkau kehendaki. (Ibnu Atha'ilah)
  1. Siapa nan bersabar di atas ujian, Allah sempurnakan sabarnya lalu memasukkannya ke dalam surga mana nan dia suka. (Umar bin Khathab)
  1. Musibah itu hanya satu bala. Tetapi jika orangnya mengeluh maka menjadi dua bala. Yang satu bencana musibah dan nan kedua hilangnya pahala sabar atas musibah itu. (Abdullah Al-Mubarrak)
  1. Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, pasti Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia. (Sufyan bin Uyainah)
  1. Seorang nan gagah perkasa bukanlah orang nan mampu mengalahkan orang lain, tetapi orang nan gagah perkasa sebenarnya ialah orang nan mampu menahan dirinya sendiri ketika sedang marah. (Abu Hurairah ra.)
  1. Siapapun nan beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaknya ia berbuat baik kepada tetangganya. (Abu Syuraih al Khuza'i)
  1. Dan berbuat baiklah pada orang nan menjadi tetanggamu, maka engkaumenjadi orang Islam nan sempurna. (Ibnu Majah)
  1. Sahabat terbaik ialah orang nan akhlaknya paling baik terhadap sahabatnya. (Abdullah Bin Umar )
  1. Senyumanmu terhadap saudaramu merupakan suatu sedekah. (At Tirmidzi)
  1. Orang nan beriman ialah orang nan saling menyayangi. Maka, tak baik jika ada orang nan tak menyayangi orang lain dan tak ingin disayangi pula oleh orang lain. (Sahal Bin Saad As-Saadi)
  1. Sesungguhnya ilmu itu didapatkan dengan belajar dan sesungguhnya kemurahan hati itu didapatkan dengan belajar melatih diri bermurah hati. (At Tabrani)
  1. Sesungguhnya Allah SWT menyukai apabila seseorang bekerja dan dia melakukannya dengan tekun. (Baihaqi)
  1. Ada empat hal nan merupakan kebahagiaan seseorang, yaitu bila mempunyai istri nan shalihah, anak-anaknya baik-baik, teman bergaulnya orang-orang nan shalih, dan rizqinya ada di negaranya sendiri. (Ibni Asakir)
  1. Sebesar-besarnya cita-cita manusia ialah orang iman nan bercita-cita ingin meraih berhasil urusan global dan urusan akhiratnya. (Ibnu majah)
  1. Tidak akan masuk surga seseorang nan ada dalam hatinya seberat semut dari kesombongan. (Muslim)
  1. Keutamaan kalam Allah (Al-Qur'an) mengalahkan semua kalam sebagaimana keutamaan Allah mengalahkan makhluk-Nya. (At Tirmidzi)
  1. Termasuk kebahagiaan seseorang ialah budi pekerti nan luhur dan termasuk celakanya ialah budi pekerti nan jelek. (Al Baihaqi)
  1. Kemuliaan seorang mukmin ialah agamanya dan keperwiraannya ialah akalnya, dan kebanggaannya ialah budi pekertinya. (Al Hakim)
  1. Perbaikilah dirimu (sampai mempunyai budi pekerti nan luhur), maka manusia akan berbuat baik padamu. (Abu Bakar)
  1. Tidak ada sesuatu nan lebih berat di dalam timbangan amal (di hari kiamat) dari pada budi pekerti nan baik. (Abu Dawud)
  1. Sesungguhnya orang iman dengan budi pekertinya nan baik akan menyamai derajatnya orang nan pakar puasa sunah, lagi pakar sholat malam. (Abu Dawud)
  1. Ridhonya Allah ialah ridhonya orang tua dan murkanya Allah ialah murka orang tua. (At Tirmidzi)
  1. Tiap-tiap dosa siksanya diakhirkan oleh Allah Yang Maha Luhur sampai hari kiamat dengan apa nan Allah kehendaki, kecuali dosa menyakiti hati kedua orang tua. Maka, sesungguhnya Allah mempercepat siksa di global bagi orang nan menyakiti hati orang tuanya sebelum dia meninggal. (At Tabrani)
  1. Memuliakanlah kepada para ulama, sesungguhnya mereka di sisi Allah ialah orang-orang nan mulia. (Ad Dailami)
  1. Allah menolong hambanya selagi hamba tersebut menolong saudaranya. (At Tirmidzi)
  1. Penyakitnya umat sebelum kalian telah menjalar kepada kalian, yaitu kedengkian dan permusuhan. Itu semua ialah nan mencukur. Aku tak mengatakan mencukur rambut, akan tetapi mencukur agama (amalan). (At Tirmidzi)
  1. Sampaikanlah amanat pada orang nan mempercayaimu dan janganlah mengkhianati orang nan mengkhianatimu (jangan membalas kejahatannya). (At Tirmidzi)
  1. Sungguh beruntung orang nan tirakat (hidup hemat) dan mempersungguh (bekerja giat). (Ahmad)

Demikian kata mutiara Islam nan bisa disampaikan. Semoga hal tersebut bisa menambah keimanan dan ketakwaan Anda kepada Allah Swt dan bermanfaat bagi kehidupan di global dan akhirat.