Agar Wisata di Pantai Ngliyep Menyenangkan

Agar Wisata di Pantai Ngliyep Menyenangkan

Ingin berwisata di pantai, memanjakan kaki menyusuri hamparan pasir putih nan berkilauan, dan merasakan deburan ombak nan menghantam tebing-tebing curam?

Anda tak perlu harus datang ke Pulau Bali, sebab di sebelah selatan kota Malang, Jawa Timur, Anda juga dapat menemukan pantai-pantai pasir putih nan tidak kalah eksotis dengan pantai-pantai di Bali. Salah satu pantai di kawasan ini ialah Pantai Ngliyep .

Pantai Ngliyep terletak sekitar 62 ke arah selatan dari Malang. Berada di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo. kawasan ini menempati areal seluas 10 hektar, nan meliputi kawasan pantai, kawasan penginapan, dan huma parkir.



Keindahan nan Menggoda

Dari sapuan pandangan mata, Anda akan menemukan pemandangan latif di pantai ini. Anda akan melihat tebing-tebing curam dengan hutan lindung lebat, dan hamparan pasir putih nan membentang luas. Sungguh perpaduan alam nan unik.

Pantai ini cukup bersih, mengingat tak banyak wisatawan nan berkunjung ke sana. Hal itu justru menjadi daya tarik tersendiri, sebab Anda dengan bebas dapat menghabiskan waktu dan berekspresi di pantai ini seolah pantai ini ialah pantai pribadi Anda.

Keindahan lain nan ditawarkan ialah adanya sebuah pulau kecil tidak jauh dari bibir pantai. Pulau itu disebut oleh masyarakat sekitar dengan nama gunung Kombang. Jika Anda bertandang ke sana, Anda dapat menikmati sunset atau juga sunrise di pulau kecil itu, dengan menyusuri jembatan nan menghubungkan pantai dengan pulau itu.



Upacara Labuhan

Setiap bulan Maulud pada almanak Jawa, tepatnya pada tanggal 14 Maulud, secara rutin diadakan upacara tradisional Jawa, yaitu Labuhan. Labuhan ialah melarung sesaji di bahari sebagai ungkapan syukur dan memanjatkan doa-doa mohon kesejahteraan dan dijauhkan dari segala mara bahaya. Sesaji itu terutama ditujukan bagi Nyi Roro Kidul, sang Ratu bahari selatan.

Konon upacara Labuhan ini pertama kali dilaksanakan buat menghindarkan endemi penyakit nan melanda penduduk desa setempat. Peristiwa endemi penyakit menular bagi masyarakat Jawa biasa disebut dengan istilah Pagebluk.

Pagebluk di Desa Kedungsalam itu terjadi sekitar tahun 1913, dan tersebutlah seorang sesepuh desa bernama Mbah Atun nan mendapat mimpi buat menggelar upacara labuhan di pantai, demi keluar dari pagebluk itu.

Pada upacara Labuhan setiap tanggal 14 Maulud itu, dilarung pula kepala kambing/sapi sebagai sesaji. Upacara ini dilaksanakan oleh oleh pendududk desa setempat, dengan iringan kesenian Reog sepanjang jalan menuju pantai.

Iringan-iringan orang mengenakan pakaian tradisional Jawa dan membawa sesaji itu kemudian berjalan menuju gunung Kombang, kurang lebih 300 meter dari bibir pantai. Deburan ombak nan menghantam jembatan dan semilir angin, tentunya akan semakin menambah suasana kusyuk upacara labuhan tersebut.

Untuk menuju kawasan wisata ini, Anda dapat memilih empat jalur nan ada, yaitu Kepanjen, Sumbermanjing Kulon, Karangkates, atau Donomulyo.



Agar Wisata di Pantai Ngliyep Menyenangkan

Setelah mengupas tentang estetika pantai ngliyep, maka tidak salah juga bila penulis mengupas beberapa hal nan membuat wisata nan dilakukan pantai menjadi menyenangkan. Ibarat obat, ini ialah suplemennya.

  1. Jangan Kunjungi Pantai di Musim Hujan

Jika Anda ingin berkunjung ke pantai, pilihlah waktunya tak di musim hujan. Musim hujan ialah musim nan kurang tepat buat mengunjungi pantai. Anak-anak nan dibawa tak dapat bebas buat mandi-mandi bila hujan datang. Anda pun tidak nyaman buat bermain di sekitar pantai saat hujan turun.

Terlebih lagi, bagi Anda nan suka makan ikan di pinggir pantai. Seharusnya dapat menikmati makanan dengan nikmat jadi berubah menjadi kurang nikmat. Pasalnya, Anda risi pondok nan digunakan loka berteduh tidak mampu menahan air hujan nan deras. Angin nan kencang akan mengarahkan air hujan ke arah Anda.

Karena itu, memang lebih baik mengunjungi pantai di musim panas. Anda bebas melakukan apa saja di pinggir pantai, tanpa pernah merasa takut dengan turunnya hujan. Bahkan, Anda pun dapat berpose seperti bule, yaitu dengan berjemur.

  1. Pakailah Sandang nan Tepat

Terkadang baju memang tidak begitu persoalan bagi seseorang. Namun hal tersebut tidak selamanya benar. Berpakaianlah dengan baju nan tepat. Gunakan baju nan pas buat pergi ke pantai. Misalnya dengan mengenakan pakaian kaos, bukan pakaian kemeja. Jangan mengenakan baju jenis kain katun.

Intinya, hindarilah menggunakan baju nan formil. Pakailah baju nan santai dan memang tepat digunakan buat ke pantai. Intinya, jenis baju nan tak formil dan tak berat. Umumnya memakai pakaian kaos dan celana pendek atau sepanjang lutut.

  1. Jangan Lupa buat Memakai Body Lotion

Sebelum Anda berenang atau berjemur di pantai, lebih baik Anda memakai body lotion. Pemakaiannya menjadi krusial buat menjaga perubahan pada kulit Anda. Apalagi bagi nan mudah iritasi, pemakaian body lotion mejadi penting.

Adalah galat bila memakai body lotion dilakukan setelah mandi. Tapi gunakanlah body lotion sebelum dan sesudah mandi. Sebelum dipakai, sebab buat menjaga kulit dari iritasi dan sesudah berenang di pantai dipakai agar kulit tak terlalu lama belangnya.

Umumnya, orang nan mandi di pantai akan memiliki kulit nan belang. Namun kembalinya rona kulit menjadi normal, tergantung pada kulitnya. Agar kulit kembali seperti semula dengan cepat, maka dipakaikan body lotion .

  1. Jangan Buang Sampah Sembarang

Sudah jamak diketahui, bahwa orang nan berenang akan mudah lapar. Terkadang kita membawa makanan ke pantai. Memakan makanan di pantai memang tak ada larangan, tapi sampahnya jangan sampai dibuang sembarang. Buanglah sampah pada tempatnya.



Mari Memelihara Estetika Pantai Ngliyep

Adalah Asa primer kita kepada pemerintah mau menjaga keberadaan pantai Ngliyep, dengan memberikan peraturan nan ketat kepada restoran, kafe, SPA dan sebagainya nan berada di pinggir pantai. Namun menjadi pertanyaan penting, cukupkah hanya dengan mengharap kerja pemerintah saja? Jawabannya, tidak. Kita juga mesti ikut terlibat di dalamnya.

Yaitu, dengan menjaga estetika pantai Ngliyep dari sampah. Jangan membuang sampah sembarang ke pantai, tapi buanglah sampah pada tempatnya. Karena jika dilihat garis pantai umumnya penuh dengan majemuk sampah. Belum lagi terlihat di dekat warung makanan nan ada di sekitar pantai nan terkadang juga kurang menjaga kelestarian pantai.

Penulis bukan mengeluhkan hal ini, tapi penulis ingin mengajak kita nan suka mengunjungi pantai Ngliyep buat menjaganya. Pantai ialah loka wisata nan menyenangkan. Karena itu, menjadi tugas kita bersama buat menjaganya. Bahkan bila perlu, dibentuk gerakan pemelihara pantai nan tujuannya buat mensosialisasikan pentingnya menjaga estetika dan kelestarian pantai.

Pasalnya, jika tak ada nan memperhatikannya, maka pantai hanya tinggal nama saja. Tak ada nan ingin mengunjunginya. Padahal, pantai bila serius dirawat dapat mendatangkan pemasukan. Bukan hanya bagi pemerintah, tapi juga bagi masyarakat setempat. Namun ini nan kurang disadari. Maka dari itu, marilah bersama-sama menjaga dan melestarikan pantai Ngliyep.



Pentingkah Dibangun Darmaga

Rasanya krusial juga dibangun darmaga, tujuannya agar perahu-perahu miliki nelayan tak sembarangan parkir di pinggir pantai Ngliyep. Terkadang ini nan membuat pantai tidak latif dipandang mata. Dengan adanya dargama, bahtera nelayan dapat