Dari Pengalaman
Faktor Risiko
Selama ini masyarakat menganggap penyakit asma sebagai penyakit turunan. Namun sebuah penelitian di Amerika Perkumpulan menemukan bahwa seorang anak nan ayah atau ibunya menderita asma memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar mengidap asma dibandingkan orang tua normal. Kemungkinan ini akan berlipat menjadi 6 kali lebih besar bila kedua orang tuanya, semuanya menderita asma.
Namun kemungkinan ini bersifat potensial. Artinya, meskipun orang tuanya menderita asma, namun anaknya tak otomatis mengidap penyakit ini. Begitu juga sebaliknya, orang tua nan tak menderita asma tak membebaskan seorang anak dari kemungkinan terkena penyakit ini. Penderita asma lebih disebabkan kondisi paru-parunya nan nisbi sangat peka atau hiper reaktif terhadap zat atau kondisi eksklusif dibandingkan orang lain.
Karena itu salah satu bentuk penanganan dan penyembuhan penyakit asma ialah dengan mengenali faktor risiko atau penyebab terjadinya alergi. Apabila seorang penderita peka dan alergi terhadap bau belerang, kapas, atau bau rokok, maka dia harus menghindari semua bau dan pemicu alergi tersebut.
Dari Pengalaman
Ada banyak pengalaman nan justru diperlihatkan para penderita asma buat keluar dan sembuh dari penyakit menahun nan dideritanya. Ada seorang anak nan sejak kecil mengalami asma nan harus selalu mendapatkan pengobatan dan supervisi dokter. Namun tanpa sengaja, ketika di sekolah diajak berlari dalam pelajaran olahraga, dia merasa segar.
Setelah itu, dia rajin melakukan lari pagi setiap pagi. Kegiatan itu pun dilakukan dengan riangnya dan hati nan mantap. Setelah beberapa bulan olah raga ini dilakukan, dokternya cukup terkejut melihat hasil rontgen paru-parinya nan higienis tanpa flek dan dia tidak lagi mengalami agresi asma.
Begitu juga saat terjadi bala gempa bumi tahun 2006 di Yogyakarta, ada seorang pengungsi nan kaget sekaligus gembira sebab di lokasi evakuasi nan penuh debu tak membuat dia terkena agresi asma, nan selama ini justru dihindari sebab bisa memicu kambuhnya asmanya.
Setelah diselidiki, saat getaran hebat gempa terjadi dan membuat rumah roboh, mendorongnya secara reflek buat melompat dari lantai atas rumahnya nan lumayan tinggi ke lantai bawah. Mungkin keterkejutan itulah nan justru membuatnya sembuh dari asma dan terhindar dari runtuhan rumah, meski kakinya terkilir dampak lompatan mendadak itu.
Meskipun pengalaman-pengalaman tersebut menggambarkan metode penyembuhan penyakit asma secara personal dan bukan dengan obat, namun tentunya ini sangat berharga bagi Anda nan menderita asma buat melakukan penyembuhan sendiri. Tentunya tidak ada penyakit nan tak ada obatnya.
Pengobatan Penyakit Asma
Asma dapat disembuhkan dengan berbagai cara tradisional, seperti meminum ramuan herbal nan sejak zaman dahulu dipergunakan sebagai solusi terbaik dalam membantu mengatasi penyakit gangguan sistem pernapasan tersebut. Berbagai ramuan tradisional sangat ampuh buat dapat menyembuhkan penyakit tersebut tanpa menimbulkan imbas samping seperti halnya pengobatan dengan menggunakan obat-obat berbahan kimia.
Salah satu bahan alami nan manfaatnya sudah teruji secara klinis mampu menyembuhkan penyakit asma ialah buah manggis, yakni buah nan di dalamnya terkandung zat antioksidan nan sangat kuat yaitu xanthone. Zat tersebut memiliki kekuatan berapa kali lipat dari kekuatan vitamin C dan vitamin E. Bukan hanya sebagai zat antioksidan, manggis juga dapat digunakan buat antikanker bagi tubuh manusia. Ekstrak kulitnya bersifat antipoliferasi nan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker nan terdapat di dalam tubuh.
Selain itu, ekstrak manggis juga memiliki zat nan mampu menghancurkan sel-sel kanker nan merusak tubuh. Bukan hanya penyakit kanker dan asma, manggis juga dapat mengobati berbagai penyakit nan berhubungan dengan sistem pencernaan tubuh, penyakit paru-paru, penyakit TBC, leukimia, antiinflamasi, dan diare.
Tidak hanya itu, khasiat dari buah manggis ini juga terbukti dapat menjadi solusi antijamur dan bakteri nan dapat menyebabkan munculnya jerawat pada kulit tubuh Anda. Jantung koroner dan penyakit kronis lainnya pun dapat disembuhkan dengan menggunakan buah dan kulit manggis ini.
Selain manggis, tanaman lain nan juga dapat digunakan buat mengatasi penyakit asma ialah tanaman sirsak. Senyawa krusial nan terdapat dalam tanaman sirsak juga memiliki senyawa sitotonik yaitu acetogenins nan merupakan senyawa bioaktif nan berperan sebagai senyawa sitotoksik dalam tubuh manusia.
Senyawa ini juga sama manfaatnya dengan buah manggis nan mampu menghentikan laju pertumbuhan sel kanker, serta membunuhnya secara selektif. Senyawa tersebut hanya bekerja pada sel-sel nan tumbuh secara hiperbola sehingga manfaatnya lebih kuat dibandingkan dengan obat-obat lainnya.
Ramuan Madu dan Jahe
Jika Anda enggan mengonsumsi ramuan kulit manggis dan daun sirsak nan rasanya agak pahit, maka Anda dapat menggunakan alternatif pengobatan lainnya dalam terapi penyembuhan penyakit asma, yakni dengan menggunakan air jahe dan madu nan manfaatnya dapat membuka saluran pencernaan nan terhambat.
Anda dapat mengolahnya dengan menumbuk jahe, lalu membakarnya, dan menyeduh airnya sampai mendidih. Setelah itu, tambahkan beberapa sendok madu orisinil nan berkhasiat buat memberikan rasa manis pada ramuan, serta melancarkan sistem peredaran darah. Dengan demikian, sistem pencernaan dan sistem pernapasan pun akan kembali normal.
Untuk pengobatan, Anda dapat meminum ramuan ini sebanyak dua kali dalam sehari diminum pagi dan sore hari, sedangkan buat pencegahan Anda dapat meminumnya sehari sekali sampai kondisi badan pulih kembali. Namun, Anda tetap dapat mengonsumsinya sebagai minuman sehari-hari nan mampu menambah daya tahan tubuh terhadap berbagai agresi penyakit.
Air Uap Nasi
Jika Anda masih belum dapat meminum ramuan nan disebutkan di atas, Anda juga dapat mempergunakan air uap nasi nan baru dimasak buat kemudian diminum secara teratur setiap kali habis memasak nasi.
Air uap nasi ini dapat menjadi salah satu obat alami nan dapat menyembuhkan penyakit asma. Selain itu, air uap nasi ini juga lebih baik diberikan kepada bayi atau anak-anak nan menderita penyakit asma agar tak berkelanjutan.
Selain tiga ramuan di atas, Anda juga perlu memperbaiki pola hayati Anda agar lebih sehat dan terhindar dari berbagai jenis penyakit. Anda dapat melakukan olahraga ringan sepeerti yoga dan meditasi, atau Anda juga dapat bersepeda keliling kompleks setiap pagi dan sore buat melancarkan sistem pernapasan Anda.
Hindari kegiatan nan terlalu berat dan menimbulkan kelelahan nan hiperbola agar penyakit asma Anda tak kambuh lagi. Namun, jika sudah terlanjur kambuh Anda sebaiknya tak banyak memberikan kayu putih di bagian hidung Anda. Cukup berikan oksigen dan air minum nan segar pada saat penyakit asma sedang kambuh. Setelah itu, barulah berikan ramuan tradisional di atas buat mencegah penyakit asma muncul kembali.