Memahami Kesehatan Jantung, Fungsi, Penyakit, dan Cara Mencegahnya Agar Terhindar dari Masalah Jantung Berbahaya

Memahami Kesehatan Jantung, Fungsi, Penyakit, dan Cara Mencegahnya Agar Terhindar dari Masalah Jantung Berbahaya

Dengar kata sakit jantung atau serangan jantung pasti bikin merinding, ya. Soalnya, kita semua tahu kalau jantung itu organ vital yang bisa dibilang sebagai "pusat kehidupan". Kalau ada yang rusak atau terganggu di jantung, itu bakal ngaruh ke seluruh sistem tubuh, dan sering kali ujung-ujungnya bisa fatal.

Sosialisasi Jantung Jantung itu organ otot yang bentuknya kayak kerucut, berongga, dengan bagian atas di atas dan puncaknya di bawah. Bagian puncaknya (apex) miring ke kiri, dan beratnya sekitar 300 gram. Nah, ini pengenalan singkat soal jantung.

Supaya jantung bisa memompa darah dengan efisien, otot-otot jantung di rongga atas dan bawah harus berkontraksi bergantian. Irama denyut jantung ini diatur secara alami oleh "pengatur irama" yang disebut nodus sinotrialis, yang ada di serambi kanan. Impuls listrik yang dikirim dari nodus ini bikin kedua serambi berkontraksi bareng, lalu arus listriknya disalurkan ke dinding-dinding bilik, bikin bilik juga berkontraksi serentak. Proses ini disebut dengan sistole.

Saat jantung lagi santai, nodus sinotrialis menghasilkan sekitar 60-72 impuls per menit. Impuls ini dikontrol oleh sistem saraf otonom yang bekerja di luar kesadaran kita. Sistem listrik bawaan ini yang bikin denyut jantung kita berirama.

Jenis Penyakit Jantung 1. Jantung Koroner Penyakit jantung yang pertama kita bahas adalah jantung koroner, yang paling umum diderita di berbagai negara. Penyakit ini sering disebut sebagai "pembunuh nomor satu". Penyebabnya? Penelitian menunjukkan bahwa jantung koroner disebabkan oleh atherosclerosis, yaitu penumpukan lemak yang membentuk plak di arteri koroner. Kalau dibiarkan, penumpukan ini bisa menyempitkan arteri koroner dan mengurangi pasokan darah yang membawa oksigen ke otot-otot jantung.

Gejala umum dari jantung koroner ini adalah angina pectoris, rasa sakit menyesak di dada yang menyebar ke leher, rahang, punggung, dan lengan kiri. Kadang juga disertai pusing, mual, dan keringat dingin. Gejala ini biasanya muncul saat melakukan aktivitas berat atau saat emosi tinggi.

Faktor utama penyebab jantung koroner adalah kolesterol tinggi dalam darah akibat makanan berlemak jenuh, kebiasaan merokok, dan minum alkohol. Penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas juga bisa jadi faktor pendukung. Meski sulit diatasi, penyakit ini bisa dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan tertentu, seperti berhenti merokok, minum alkohol, rutin olahraga ringan, dan makan makanan rendah kolesterol.

2. Kelainan Jantung Bawaan (Congenital) Kelainan jantung bawaan adalah gangguan yang terjadi pada bayi baru lahir. Contoh yang sering terjadi adalah adanya lubang kecil (kebocoran) antara ruang atrium kiri dan kanan atau antara ruang ventrikel kiri dan kanan, yang mengganggu pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru.

Ada juga kelainan yang dikenal dengan tetralogi Fallot, di mana bayi yang mengalami ini sering disebut sebagai "bayi biru" karena ada rona kebiruan pada kulit mereka akibat kekurangan oksigen.

Penyebab kelainan bawaan ini belum bisa dipastikan, tapi dokter percaya hal ini terkait dengan faktor genetik, infeksi virus tertentu pada bayi, atau penggunaan obat-obatan tertentu oleh ibu hamil. Untungnya, kelainan ini bisa diatasi dengan baik melalui operasi.

3. Gangguan Fungsi Katup Jantung Gangguan katup jantung terjadi ketika katup-katup jantung tidak berfungsi dengan baik, sehingga aliran darah dari dan ke jantung terganggu. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi, hipertensi, rematik, atau penuaan. Gangguan ini biasanya bisa dideteksi dengan stetoskop dan diatasi melalui operasi.

4. Aritmia (Arrhythmia) Aritmia adalah gangguan irama detak jantung yang tidak normal, baik di atrium maupun ventrikel. Aritmia di ventrikel bisa lebih berbahaya karena mempengaruhi kemampuan jantung memompa darah. Pada tahap ringan, aritmia tidak memerlukan pengobatan, tetapi pada kasus tertentu perlu dikontrol dengan obat-obatan seperti digitalis, propanolol, dan disopyramide.

5. Gagal Jantung Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak bisa memompa darah dengan volume yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Hal ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas, pembengkakan hati, dan sendi.