Penyebab Diare

Penyebab Diare

Puluhan ribu balita Indonesia meninggal tiap tahunnya sebab berbagai jenis diare berbahaya. Sayangnya tidak sedikit orang tua nan menganggap diare sebagai penyakit ringan.

Diare, seperti nan Anda semua tahu, ialah suatu kondisi di mana Anda mendapati tinja nan mencari (mencret) sebagai versus dari tinja nan normal, dengan kata lain, peningkatan zat cair dalam tinja disertai dengan peningkatan frekuensi tinja. Diare bisa dipandang sebagai salah satu gejala buat banyak jenis penyakit usus / pencernaan dan sistem penyakit terkait dengannya.

Dalam kasus umum, diare bisa berlangsung dari 2 hari sampai 2 minggu (berjangka pendek) dan bukan merupakan kondisi nan serius. Tapi Anda harus waspada jika lebih menyakitkan, dan berlangsung lebih dari 2 minggu, dalam hal ini Anda harus ke dokter Anda buat nasihat lebih lanjut.

Jangan menganggap terlalu berat suatu penyakit, juga jangan meremehkan. Yang terpenting Anda harus selalu waspada. Salah satunya waspada pada diare, terutama bagi anda nan memiliki anak balita.

Karena sebagai penyakit nan ditetapkan WHO sebagai penyebab kematian balita nomor satu di global dan nomor dua di Indonesia, berbagai jenis diare harus dikenali dengan baik oleh orang tua. Sebab tiap jenis diare memerlukan penanganan nan berbeda pula.



Gejala
  1. Faeces nan Longgar / berair
  2. Kadang-kadang, nyeri perut nan berhubungan dengan diare
  3. Mual
  4. Tinja berdarah
  5. Demam


Penyebab Diare

Seperti telah disebutkan di atas, diare dapat normal (berjangka pendek) sampai parah. Penyebab generik dari kondisi ini adalah:

  1. Bakteri dan Infeksi Viral: ini dianggap sebagai salah satu penyebab primer diare. Infeksi bakteri dan virus, nan disebabkan melalui berbagai cara seperti konsumsi makanan nan terkontaminasi atau air minum, menyebabkan diare. Hal ini biasa terjadi terutama di negara-negara berkembang di mana pemisahan minum dan air limbah merupakan masalah besar.
  2. Ini disebabkan oleh beberapa jenis bakteri juga bisa membunuh pasien jika tak ada obat nan tepat disediakan. Bakteri seperti E.coli, Campylobacter, Salmonella, lamblia, dll, dan virus seperti Rotavirus, Herpes dll, ialah beberapa nama dalam daftar ini.
  3. Alasan lain buat gangguan ialah infeksi, dalam kasus pasien menderita penyakit lain, khususnya penyakit nan berhubungan dengan infeksi usus. Hal ini dialami oleh pasien nan menderita penyakit serius seperti AIDS, disentri, penyakit Crohn, penyakit radang usus seperti sindrom iritasi usus, kolera, kanker usus, penyakit usus iskemik, beberapa kasus radang usus buntu, dll
  4. Body Negatif Respon buat Beberapa Elemen: Jika tubuh Anda menunjukkan tanggapan negatif terhadap beberapa bahan makanan, maka mengkonsumsi mungkin menyebabkan Anda masalah seperti diare. Salah satu contoh ialah konsumsi susu. Telah dibuktikan bahwa sistem pencernaan banyak orang tak bisa memproses dan mencerna laktosa dan unsur-unsur lain nan tersedia dalam susu menyebabkan diare. Saran terbaik buat orang-orang akan menghindari konsumsi hal seperti itu.
  5. Pencahar dan Kimia Lainnya: Obat pencahar seperti magnesium (garam epsom), fenolftalein, Cascara, dll, nan digunakan dalam sehari-hari kehidupan dan juga beberapa bahan kimia nan merupakan bagian dari makanan Anda, bisa menyebabkan diare pada beberapa orang.
  6. Obat-obatan: jenis eksklusif obat-obatan (termasuk antibiotik dan obat-obatan lainnya) menyebabkan diare pada pasien. Anda harus sangat berhati-hati saat menggunakan obat baru. Jika Anda menyaksikan masalah tiba-tiba dengan Norma usus Anda setelah Anda mulai obat nan dokter Anda telah menyarankan, maka Anda harus berhenti minum obat dan hubungi dokter Anda di awal.
  7. Konsumsi hiperbola Alkohol: Konsumsi alkohol nan hiperbola juga bisa menyebabkan gangguan ini pada pasien. Konsumsi alkohol hiperbola umumnya menyebabkan diare kronis, di mana kemampuan tubuh buat menyerap air nan cukup akan terpengaruh.

Tak hanya pada anak ataupun balita, orang dewasa pun kerap tertular terlebih jika lingkungan loka tinggalnya kumuh. Mikroba umumnya tumbuh dengan cepat pada loka nan lembab.

Pembagian Jenis Diare

Berdasarkan intensitasnya, diare dibagi menjadi dua, yakni diare akut dan diare kronik. Diare akut yakni diare nan terjadi kurang dari dua minggu. Sementara diare kronik bila terjadi lebih dari dua minggu. Diare akut ini dikategorikan menjadi dua jenis, yakni diare inflamasi dan diare non inflamasi.

  1. Diare inflamasi
    Diare jenis ini disebabkan oleh bakteri. Dapat menimbulkan disentri nan membuat feses mengandung lendir dan darah. Gejalanya mual, muntah, mulas, demam, dan dehidrasi. Pada inspeksi mikroskopis pada feses ditemukan leukosit.
  2. Diare non inflamasi
    Diare jenis ini dapat biasanya disebabkan sebab keracunan. Diarenya sangat encer dan banyak tapi tak disertai darah atau lendir. Secara mikroskopis pada feses tak ditemukan leukosit.


Dari Jenis Intensitas
  1. Diare akut: Jenis diare berlangsung selama kurang dari 3-4 minggu. Jenis diare umumnya sembuh dengan pengobatan normal dan tak memerlukan pengobatan intensif.
  2. Diare kronis: Kadang-kadang, kondisi berlangsung sangat panjang dan bisa memperpanjang dari beberapa bulan sampai beberapa tahun. Jenis diare terutama disebabkan sebab beberapa jenis infeksi. Pada tipe ini, pasien tak mengalami penyakit signifikan / intensif. Pencernaan nan jelek (yaitu, malabsorpsi) makanan, penyakit serius seperti sindrom radang usus, sindrom iritasi usus, kanker usus, konsumsi alkohol nan berkepanjangan dan imbas kelainan ialah penyebab lain beberapa diare kronis.


Jangan Anggap Remeh Diare

KLB (Kejadian Luar Biasa) kerap ditimbulkan oleh berbagai jenis diare. Penularannyapun seringkali sangat cepat sehingga dalam waktu sıngkat banyak orang bısa terınfeksı bakteri diare dan menjadi semacam wabah.

Jangan menganggap remeh diare. Karena secara kasat mata sulit mengetahui jenis diare nan menyerang. Karena keracunankah atau sebab bakteri.

Vibrio cholera merupakan salah satu jenis bakteri penyebab diare nan mematikan. Dalam waktu kurang dari empat jam, diare ini dapat mengakibatkan kematian jika tak segera dirawat.

Bayangkan jika bakteri ini menyerang balita nan hanya dapat menangis, dan bahkan tak dapat mengatakan pada orang dewasa apa nan dirasakannya. Sementara ini orang tua justru ada nan menganggap anak diare ialah pertanda pertumbuhan. Persepsi salah seperti ini nan dapat berakibat fatal pada balita manakala penanganannya terlambat.

Adapun prosedur terjadinya diare dampak bakteri V. cholera ini ialah dengan dengan memicu sekresi (pengeluaran) dari usus dan menghambat penyerapan usus. Akibatnya tubuh kekurangan cairan.

Gejalanya dapat berupa demam ringan dengan feses nan sangat encer seperti air cucian beras dan dalam waktu singkat diare menjadi sangat parah.



Sigap Terhadap Diare

Pada dasarnya dampak nan sangat mengkhawatirkan dari diare apapun jenis diare nya ialah tubuh kekurangan cairan. Dampak fatalnya ialah kematian. Pengobatan nan paling generik dan efektif nan tersedia buat jenis generik dari diare ialah buat menyediakan pasien dengan minuman nan mengandung elektrolit. Hal ini juga bisa dianggap sebagai terapi rehidrasi oral.

  1. Pasien disarankan buat menjauh dari makanan dan obat-obatan nan bisa menyebabkan peningkatan intensitas diare. Dokter menyarankan mengikuti diet nan sehat dalam porsi sepanjang hari. Susu, alkohol, jenis eksklusif antibiotik dll, ialah zat nan meningkatkan masalah dan harus dihindari.
  2. Pasien harus mengikuti obat nan diresepkan oleh dokter. Namun jika tak tersedia oralit di rumah, Anda dapat meramu dari segelas air matang dan higienis nan diberi sedikit garam dan gula. Berikan pada penderita. Selain itu perbanyak makan dan minum agar tubuh tak kekurangan nutrisi.

Bila pada balita, teruskan pemberian asi. Pencegahan selalu lebih baik dari pengobatan. Oleh karenanya jaga selalu kebersihan lingkungan, tubuh, makanan, dan minuman.