Pasang Surut Dewa Setelah Tahun 2000
Sejarah musik Indonesia pastinya akan mencatat Dewa sebagai salah generasi musik terbaik di Indonesia.Siapa nan tak mengenal grup Band Dewa di tanah air? Rasanya mustahil, mengingat kiprahnya di blantika musik nusantara sudah dilakukan sejak lama. Tak hanya itu, karya-karya nan dihasilkannya pun terbilang sangat fenomenal.
Grup Band Dewa atau Dewa 19 sebenarnya sama saja. Awal terbentuknya band Dewa ini dimulai ketika sekelompok anak-anak muda di Surabaya, yaitu Ahmad Dhani (keyboard/gitar), Erwin (bass), Wawan (drumer), dan Andra (gitar) nan memiliki satu kecenderungan visi dalam bermain musik. Bagaimana kiprah dan perjalanan Dewa dari awal kemunculannya hingga sepopular sekarang? berikut ialah ulasan singkatnya.
Awal Kemunculan Dewa
Awalnya grup musik Dewa beraliran musik pop, tapi Erwin nan menyukai jazz mencoba mengubah genre musik pada band tersebut. Wawan nan lebih menyukai rock bergabung dengan band Outsiders, nan saat itu vokalisnya Ari Lasso. Dewa mengubah namanya menjadi Down Beat dan tampil pada acara-acara jazz.
Ketika musik rock pop menguat dengan hadirnya Slank, Dewa pun kembali mengajak Wawan buat bergabung. Selain itu, Ari Lasso pun juga diajak bergabung. Nama nan semula Down Beat diubah kembali menjadi Dewa 19. Aliran musik nan dibuat saat itu ialah pop rock dan dengan sedikit sentuhan jazz. Genre musik Dewa 19 kala itu memiliki karakter tersendiri dan menambah perbedaan makna bermusik di Indonesia. Pada 1992, Dewa 19 sukses meluncurkan album pertama.
Perjalanan Band Dewa Sebelum Tahun 2000
Mungkin masih banyak nan tahu hits single pertama dari Band Dewa 19. Ya, hits single album Dewa pertama ialah Kangen dan Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi . Aliran musik mereka ialah khas pop rock 1990-an. Saat itu, album ini mendapatkan penghargaan sebagai album pendatang baru terbaik dan album terlaris pada 1993.
Sukses ini membuat Dewa 19 segera merilis album kedua mereka dengan judul Format Masa Depan. Tapi sekali lagi, Wawan akhirnya memilih keluar dan kembali bergabung bersama Outsiders. Posisinya digantikan oleh Rere, nan sekarang menjadi drumer band Blackout. Di album kedua ini hits Tak akan Ada Cinta nan Lain bernuansa jazz dan Aku Milikmu nan bernuansa pop rock mendapatkan berhasil besar.
Di album berikutnya nan diberi judul Terbaik-Terbaik, drummer baru masuk, Wong Aksan. Drumer nan punya genre jazz ini memberikan angin segar baru bagi musik Dewa 19. Album ini merupakan penggambaran idealis dari masing-masing personil Dewa 19 saat itu.
Lagu Cinta Kan Membawamu Kembali nan sangat identik dengan permainan khas piano Ahmad Dhani, dan lagu-lagu bernuansa pop rock seperti Satu Hati dan Cukup Siti Nurbaya sangat akrab di telinga para pecinta musik Indonesia. Penghargaan sebagai grup musik terbaik, serta video klip terbaik lewat lagu Cukup Siti Nurbaya , menjadi bagian dari penghargaan nan diterima Dewa 19 saat itu.
Pada 1997, album Dewa berikutnya diluncurkan dengan judul Pandawa Lima dengan hits singlenya Kirana nan identik dengan perbedaan makna jazz dan swing, serta Kamulah Satu-Satunya nan pop rock khas Dewa 19.
Setahun kemudian, Dewa 19 "berantakan". Wong aksan keluar, posisinya digantikan oleh Bimo nan sempat menjadi drumer Netral, Romeo, Tbk, dan Juliette. Sementara itu, Ari Lasso dan Erwin terjerat narkoba. Hampir selama satu tahun Dewa 19 pun vakum. Hingga pada 1999, Dewa 19 mengeluarkan album The Best dengan dua lagu baru yaitu Elang dan Persembahan dari Surga .
Pasang Surut Dewa Setelah Tahun 2000
Tahun 2000, Dewa 19 kembali lagi bermusik dan mengganti namanya dengan Dewa. Anggota baru nan masuk saat itu ialah Once sebagai vokalis, dan drumer Tyo Nugros nan memiliki latar belakang musik rock. Album Bintang Lima pun dirilis. Album ini pertanda kebangkitan Dewa, dengan hits seperti Dua Sejoli, Selebaran Hati, Lagu Cinta, Roman Picisan dan lagu lainnya.
Di tengah perjalanan, Erwin kembali masuk sebagai basis Dewa. Album berikutnya Cintailah Cinta dirilis pada 2002. Album ini juga menciptakan hits, seperti Kosong dan Arjuna Mencari Cinta . Tapi, di pertengahan jalan Erwin kembali dikeluarkan. Erwin kemudian bergabung dengan band Evo. Dewa kemudian merekrut Yuke, mantan basis The Groove.
Pada 2004, nama Dewa dikembalikan ke Dewa 19, dan merilis album Pangeran Cinta. Musik mereka lebih nge-rock dan permainan techno keyboard dari Dhani lebih terasa. Lagu Cinta Gila, Satu , dan Pangeran Cinta menjadi hits. Lagu ini pun lebih banyak berisi lirik dengan kritik-kritik sosial.
Pada 2006, album Dewa 19 berjudul Laskar Cinta pun dirilis, beberapa hits seperti Selimut Hati menjadi bagian dari kesuksesan Dewa 19. Setelah sering sekali manggung di luar negeri dan mendapatkan penghargaan Libawards sebagai salah satu band nan berusaha menyokong perdamaian di dunia.
Pada 2007 Dewa merilis album Kerajaan Cinta dengan dua lagu baru Dewi dan Mati Aku Mati . Sayangnya Tyo Nugros, tak lagi menjadi drumer dan bergabung bersama band rock techno E-45, dan posisinya digantikan Agung.
Itulah album terakhir Dewa 19, sebab setelah itu, belum ada lagi album nan mereka keluarkan. Dan rasanya, album tersebut benar-benar akan menjadi akbun terakhir grup band Dewa mengingat para anggotanya lebih memilih membuat musik sendiri.
Andra sudah membentuk bandnya sendiri nan diberi nama Andra & The Backbone. Ahmad Dhani lebih memilih menyibukan diri dengan projectnya, The Rock dan berbagai kesibukan lainnya terkait kasus dengan beberapa seniman nan berada di bawah manajemennya. sementara itu Once, saat ini ia lebih memilih berkarir solo dan lebih sering menjadi pengisi soundtrack dan melepas single hits.
Hingga tahun 2011, Dewa 19 belum memperlihatkan tanda-tanda buat membuat album baru. Tampaknya, "kehancuran" Dewa memiliki efek nan cukup besar bagi para personilnya. terlebih bagi Dhani. Tak hanya grup band garapannya saja nan mengalami kehancuran, melainkan rumah tangganya pun harus kandas di tengah jalan.
Namun, di samping permasalahan-permasalahan pribadi nan melanda Dewa, kita tentu tak boleh menapikan sebuah fenomena besar. ya, sebuah fenomena bahwa Dewa 19 sudah menjadi legenda musik di Indonesia. Dan pastinya akan ada banyak fans Dewa 19 nan merindukan album terbaru mereka.
Kita tunggu saja, akankah ada kejutan nan diberikan Dewa kepada penggemarnya nan sudah merindukan karya terbaik mereka? Namun, sebelum kabar senang itu terwujud, berikut penulis akan menyajikan sebuah lirik nan akan mengingatkan kita semua pada Dewa 19.
Kirana
Kucoba memahami tempatku berlabuh
Terdampar dikeruhnya satu sisi dunia
Hadir di muka bumi tidak tersaji indah
Kuingin rasakan cinta...
Lusuh lalu tercipta mendekap diriku
Hanya usang sahaja kudamba Kirana
Ratapan mulai usang, nur nan kumohon
Kuingin rasakan cinta..
Manis seperti mereka...
Ayah bunda tercinta satu nan tersisa
Mengapa kau tiupkan nafasku ke dunia
Hidup tidak kusesali mungkin kutangisi
Kuingin rasakan cinta...
Peluhkupun mengering menanti jawaban
Tak akan pernah usai cintaku padamu
Hanya kata nan lugas nan kini tercipta
Kuingin rasakan cinta...
S'makin jauh kumelangkah
S'makin perih jejak langkahku
Harikupun semakin sombong
Meski hayati terus berjalan.... terus berjalan
Kirana jamah saya jamahlah rinduku
Hanya wangi terurai nan bisa kucumbu
Ayah bunda tercinta satu nan tersisa
Mengapa kau tiupkan nafasku ke dunia
Hidup tidak kusesali mungkin kutangisi
Kuingin rasakan cinta
Manis seperti mereka
Tulus seperti adanya
Suci seperti dirimu
Ingin rasakan cintamu
Kirana jamah saya jamahlah rinduku
Tak akan pernah usai cintaku padamu
Hanya kata nan lugas nan kini tersisa
Kuingin rasakan cinta......