Tips Belanja di Babe
Aksi dan Reaksi – Yogyakarta Punya Cerita
Mendapatkan barang nan dicari itu merupakan sesuatu nan membahagiakan. Sayangnya terkadang barang nan diinginkan itu dijual dengan harga nan sangat tingggi. Rasa ingin nan begitu membuncah membuat orang akhirnya memutuskan buat mencari barang bekas tetapi dengan kualitas nan masih bagus. Akhirnya pasar loak menjadi tujuan. Kalau di Yogya, ada pasar klitikan nan begitu bersahaja. Hanya dengan bermodalkan lampu teplok dengan bahan bakar minyak tanah, penjual barang bekas ini menjajakan dagangannya.
Barang nan dijajakan itu terkadang masih sangat bagus sebab memang barang itu tak sporadis merupakan barang nan dipakai oleh mahasiswa nan kehabisan uang. Mereka menggadaikan sepatu, tas, barang elektronik, bahkan sepeda. Apalagi bagi mahasiswa nan masa kuliahnya sudah habis dan ia akan pulang kampung. Menggadaikan barang nan sudah dipakai selama bertahun-tahun tentunya akan memberikan tambahan buat ongkos pulang kampung. Barang-barang bekas itu nantinya akan dibeli oleh orang lain, termasuk mahasiswa baru.
Bagi orang rantauan itu, fungsi sebuah barang lebih diutamakan daripada estetika atau estetikanya. Biasany hal ini menjadi prinsip hayati mahasiswa laki-laki. Kalau buat mahasiswa perempuan, mereka melihat keindahan sehingga lebih bahagia menggunakan barang baru. Tidak heran kalau lebih banyak kaum laki-laki nan keluyuran mencari dan membeli barang bekas di pasar loak ini. Penerangan nan seadanya memang menjadi salah satu pertimbangan mengapa kaum wanita tak banyak nan keluyuran.
Walaupun ada juga pedagang di pasar loak ini berjenis kelamin wanita, tetapi tak banyak. Pemerintah kota Yogyakarta sangat paham kebutuhan barang loak ini bagi penduduknya. Oleh sebab itulah disediakan loka spesifik dengan bangunan nan memadai nan menjadi wahana bagi para pedagang buat menjajakan dagangannya. Memang ada nan berpendapat bahwa tak semua barang di pasar ini merupakan barang halal alias barang curian. Tetapi hal tersebut tak menghalangi orang buat mencari peruntungan di pasar tersebut.
Bahkan ada toko barang bekas nan mulai bermunculan. Di toko barang bekas ini, orang dapat menitipkan barang nan akan mereka jual. Lalu ada sistem bagi hasil antara pemilik barang dengan pengelola toko. Di toko barang bekas ini, barang-barangnya dapat terjamin kehalalannya sebab ada bukti kepemilikan dari orang nan menitipkan barang. Harganya pun biasanya lebih mahal dibandingkan dengan harga barang nan ada di pasar klitikan. Inilah suatu kehidupan nan berbeda di kota pelajar nan cukup memberikan perbedaan makna lain.
Bagaimana dengan kota-kota lainnya. Memang apa nan terjadi di Yogyakarta tak dapat disamakan dengan apa nan terjadi di kota lain. Kota ini sangat unik. Namun ternyata kota Bandung tak ingin ketinggalan dan mungkin bahkan mempunyai sejarah nan sama mengenai keberadaan pasar loak. Hal ini mengingat kehidupan mahasiswa dan pelajar nan cukup banyak di kota bunga tersebut. Oleh sebab itulah, toko barang bekas mulai menunjukkan taringnya. Orang tak lagi malu melangkahkan kaki ke pasar loak.
Bahkan ada suatu kebanggaan tersendiri ketika dapat menemukan barang nan diinginkan dengan harga nan murah. Seni berbelanja menjadi sesuatu nan sangat dinikmati oleh banyak orang nan menginginkan suasana berbeda dalam mengisi waktu luangnya. Pasar loak ialah sesuatu nan sangat unik dan memberikan rasa nan luar biasa.
Go Shopping ... Go Shopping – Bandung Punya Kisah
Anda suka berbelanja? Berjalan-jalan ke pusat-pusat perbelanjaan buat mencari barang nan Anda butuhkan atau sekadar cuci mata melihat barang-barang baru nan ditawarkan di etalase, sungguh mengasyikkan. Akan tetapi, hobi berbelanja tentu saja tak sehat buat keuangan Anda. Nah, sekarang ada alternatif baru berbelanja nan tidak kalah serunya, tapi dijamin tak akan menguras isi kantong Anda. Mencari barang bekas nan mungkin akan menggugah rasa kreativitas dan rasa seni. Inilah mainan nan cukup menantang.
Kegiatan berburu barang bekas, jika Anda belum pernah melakukannya, wajib dicoba. Hunting barang bekas terkadang jauh lebih mengasyikkan daripada sekadar windows shoping di harta benda atau plaza. Meskipun namanya barang bekas, kondisi barangnya masih bagus dan layak pakai. Sebelumnya tentu saja harus tahu bagaimana memanfaatkan barang bekas itu. Untuk itu, hal pertama nan dilakukan ialah tak berbelanja terlebih dahulu. Cukup jalan-jalan dan menikmati suasananya. Kalau takut hilang barang buruan, silahkan langsung membelinya.
Kota Bandung memberikan kesempatan buat berburu barang bekas. Anda dapat menemukannya di Jalan Karapitan Bandung, Jalan RE Martadinata, dan Jalan Pelajar Pejuang. BABE Sudah lebih dari 12 tahun berdiri. Loka ini menyediakan berbagai barang bekas seperti alat musik, baju, sepatu, alat elektronik, alat-alat olah raga, meubel, pernak-pernik, buku, hingga mainan anak-anak. Tidak ada salahnya menjadikan aktivitas ‘blusukan’ ke loka seperti ini sebagai aktivitas sampingan.
Terkadang malah mendapatkan banyak ilmu dari orang-orang nan telah terlebih dahulu bahagia melakukannya. Mereka dengan bahagia hati memberikan ilmunya kepada orang lain sehingga dapat menjadikan aktivitas ini sebagai loka mencari penghasilan tambahan. Banyak ilmu nan bertebaran di loka seperti ini. Bukankah buat mengetahui sesuatu itu harus melakukan sesuatu. Anak-anak nan diajak ke loka seperti ini biasanya akan dapat menjadi lebih kritis.
Banyaknya barang-barang peninggalan zaman penjajahan akan menjadikan kegiatan ini sebagai ajang mencari ilmu sejarah. Anak-anak akan mengetahui sesuatu secara langsung sehingga mereka lebih menghargai apa nan telah terjadi pada bangsa dan lingkungannya. Orangtua terkadang tak perlu menjelaskan sebab penjual akan dengan bahagia hati memberikan informasi. Orangtua hanya perlu menambahkan sedikit informasi itu. Inilah sisi lain nan dapat diberikan oleh pasar loak kepada para pengunjungnya.
Saat berburu barang di BABE, Anda akan menikmati suasana berbelanja nan berbeda. Berbagai macam barang di-display atau disusun dengan baik buat memudahkan Anda memilih dan melihat sendiri barang-barang nan ada di sana. Jangan kaget dengan label harganya sebab harga barang-barang di sini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga toko pada umumnya. Jadi tidak perlu risi dengan pengeluaran nan membengkak, BABE tak bikin kantong Anda jebol.
Ada keasyikan tersendiri saat berburu barang bekas. Anda dapat menemukan berbagai barang merek internasional dengan harga nan jauh lebih murah, atau Anda dapat menemukan barang langka nan sudah tak akan Anda temukan lagi di loka lain. Seru sekali, bukan? Pengetahuan bertambah, hati menjadi terbuka, dan masalah hayati terasa ringan. Namun, Anda harus jeli dalam memilih barang di toko barang bekas seperti BABE ini, jangan sampai salah membeli barang, atau mendapat barang bekas nan ternyata kondisinya bener-benar rusak, sehingga menjadi sia-sia.
Tips Belanja di Babe
Berikut beberapa tips sederhana buat berbelanja di toko barang bekas:
* Buat list barang nan mau dibeli, ini berguna agar Anda tak terkena sindrom lapar mata, terlebih dengan harga nan terjangkau dapat menjadikan Anda kalut. Kalau sampai terjadi, bukannya berhemat tetapi malah over bujet.
* Cari info di internet tentang barang nan Anda cari, berapa kisaran harga barunya, dan bandingkan dengan harga di toko barang bekas apakah sebanding atau tidak.
* Cobalah barang nan akan Anda beli dengan minta izin dulu ke pramuniaga toko, hal ini dilakukan buat mengecek ulang fungsi dan kualitas dari barang tersebut, apakah masih baik atau tidak.
* Periksa dengan teliti tiap detail barang, dapat dari jahitan, warna, kancing, ritsleting, apa rusak atau tidak, jangan beli barang nan tak dapat dipakai, atau tak dapat diperbaiki.
* Jika Anda ingin membeli buku second hand, lakukan inspeksi pada setiap halaman, apakah halaman masih utuh semua, apakah tulisan masih bisa dibaca atau tidak.
Nah, semoga beberapa tips praktis di atas bisa membantu Anda buat memilih barang di toko BABE atau toko barang bekas lainnya. Selamat berbelanja dengan bijak.