Perkembangan D-Cab di Indonesia
Kini, selain sebagai wahana transportasi nan disesuaikan dengan kebutuhan dan medannya, mobil juga sebagai ajang pertaruhan gengsi oleh para pemilikinya. Selain fungsinya, model dan tampilan setiap mobil juga turut menjadi pertimbangan. Oleh sebab itu, kemunculan mobil double cabin juga merupakan salah satu perpaduan antara fungsi dan gaya.
Artinya, mobil itu memiliki fungsi seperti mobil pick up nan mampu menempuh medan berat, seperti hutan dan jalanan nan menanjak ( off-road ). Di samping itu, memiliki model nan keren dan cocok buat dipakai di jalan raya.
Double cabin, atau biasa juga disebut D-cab, ialah mobil pick up nan memiliki dua ruang loka duduk, yakni di belakang ruang primer (tempat duduk driver dan penumpang di sampingnya, dapat diisi satu atau dua penumpang) masih ada ruang penumpang. Oleh sebab itu, D-cab ialah mobil jenis pick up nan memiliki empat pintu. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai mobil D-cab, sebaiknya kita menyimak sejarah kemunculan mobil jenis D-cab ini.
Sejarah Singkat Mobil Double Cabin
Kemunculan D-cab memang tak dapat dilepaskan dari mobil pick up dengan single cabin . Mobil pick up dengan single cabin pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan mobil asal Amerika Serikat, Chevrolet. Pada tahun 1918, mobil pick up pertama tersebut diluncurkan oleh Chevrolet dengan nama “490 light delivery”. Mobil pick up ini langsung mendapat respons nan sangat positif dari masyarakat Amerika Serikat.
Ditambah, mobil ini juga memiliki fungsi nan sangat besar bagi industri agrobisnis.
Pada tahun 1925, perusahaan mobil asal Amerika Perkumpulan Lainnya, Ford, juga merintis mobil pick up nan diberi nama “T Runabout”. Namun, nama Chevrolet sebagai pioner pertama mobil pick up membuat Ford tak mampu merebut segmen ini. Setelah Perang Global II, mobil jenis ini semakin banyak diproduksi oleh produsen-produsen mobil Amerika Serikat. Bahkan, di akhir tahun 70-an, mobil jenis ini merupakan lambang generasi rakyat Amerika Serikat, selain di acara-acara drag mobil maupun off-road , seperti nan melegenda sampai saat ini, yakni BAJA 1000.
Krisis minyak nan terjadi pada tahun 1980-an, membuat peminat mobil pick up menurun drastis. Hal ini sebab harga bahan bakar nan semakin melambung, sementara mobil jenis ini sangat boros bahan bakar, selain itu muatan penumpang juga sedikit. Akhirnya, produsen mobil berusaha mengatasi hal ini, yakni dengan mengganti mesin dengan tipe nan lebih kecil, namun tenaga nan dikeluarkan juga menjadi sangat lemah sehingga kurang diminati masyarakat.
Muncullah penemuan dari perusahaan mobil Ford pada tahun 1973. Ini juga merupakan tonggak sejarah mobil D-cab. Ford meluncurkan F-100 Supercab, yakni mobil pick up dengan empat pintu dan memberikan jok tambahan di belakang jok driver ( double cabin ) tanpa mengurangi daya angkut dan kekuatan mesin. Penemuan dari Ford inilah nan menyelamatkan mobil pick up sekaligus sebagai tonggak kemunculan mobil D-cab. Oleh sebab itu, tak mengherankan ketika minat masyarakat saat ini telah berpindah dari pick up single cabin ke D-cab, dan hampir 85% produsen mobil juga memproduksi mobil jenis D-cab ini.
Perkembangan D-Cab di Indonesia
Mobil jenis D-cab ini mulai masuk Indonesia dengan pesat baru sekitar tahun 2000-an. Pada awal kemunculannya itu pun mobil jenis ini harus diimpor langsung dari luar negeri. Namun, sekitar tahun 2003, mobil jenis D-cab ini baru bisa ditemui di gerai mobil resmi di Indonesia. Pada awal kemunculannya, konsumen mobil ini hanyalah perusahaan-perusahaan tambang nan ada di Indonesia nan memang membutuhkan mobil nan mampu menaklukkan medan-medan andal di sekitar daerah pertambangan. Namun, seiring perkembangan zaman, mobil ini juga sebagai ajang pertaruhan gengsi.
Artinya, mobil jenis D-cab ini sudah banyak dimiliki oleh individu dan fungsi serta ketangguhan 4Wd-nya sporadis dimanfaatkan. Banyak para pemilik mobil memanfaatkan tampilan mobil nan gagah sekadar agar terlihat lebih keren.
Ada beberapa mobil D-cab nan cukup populer dan banyak digemari masyarakat Indonesia, baik berdasar fungsi maupun penampilannya. Mobil-mobil tersebut ialah New Ford Ranger D-Cab XLT, Isuzu D-Max Rodeo, Mitsubishi Triton Exceed M/T, dan Toyota Hilux E M/T. Keempat mobil jenis D-cab tersebut merupakan jenis nan cukup populer di antara pecinta mobil D-cab Indonesia. Mari kita lihat perbandingan di antara keempat mobil tersebut nan didasarkan pada performa, pemakaian bahan bakar, kenyamanan, fitur, style , dan harga.
• Performa
Semua mobil jenis D-cab memang semuanya dirancang dan dibuat dengan performa nan tangguh. Hal ini berkaitan dengan fungsi awal, yakni daya angkut nan mumpuni serta mampu menaklukkan segala medan, baik off-road maupun on-road . Namun, kapasitas mesin nan berbeda membuat performa dari setiap mobil juga berbeda. Mobil D-cab dengan kapasitas mesin 3000 cc masih lebih unggul dengan mobil D-cab nan berkapasitas mesin 2500 cc.
Oleh sebab itu, dari segi performa, Ford Ranger dan Toyota Hilux lebih unggul dibandingkan nan lain. Di jalan aspal, keduanya mampu bersaing dan bertengger di angka 12 detik, dari diam hingga 100 km/jam. Namun, buat medan off-road , keempat jenis D-cab ini memiliki performa nan cukup baik, walaupun Ford Ranger masih tetap memiliki approach angle yang lebih besar.
• Pemakaian Bahan Bakar
Pemakaian bahan bakar ini sangat dipengaruhi oleh kondisi jalan atau medan nan ditempuh, misalnya dalam keadaan jalan ramai atau macet di kota-kota. Ford Ranger, Mitsubishi Triton, dan Toyota Hilux menghabiskan bahan bakar satu liter buat jeda 9 km. Sedangkan, Isuzu D-Max dapat menempuh jeda 10 km per liternya.
Dalam kecepatan konstan, pemakaian bahan bakar juga akan bervariasi. Dalam kecepatan 100 km/jam, Ranger dan D-Max mampu menempuh jeda 14 km setiap satu liternya. Hilux hanya mampu menempuh jeda sekitar 12 km per litenya. Sedangkan, Triton mampu mencapai jeda tempuh sampai 16 km per liternya.
Untuk lintasan nan mempunyai rute jalan dan kecepatan nan variatif, rata-rata setiap mobil memiliki jeda tempuh nan sama, yakni sekitar 12 km per liternya, kecuali Hliux. Hilux hanya mampu menempuh jeda 11 km per liternya.
• Kenyamanan
Keempat jenis D-cab ini memang dirancang buat dapat menaklukkan segala medan, mulai dari nan ringan sampai nan berat. Namun, kenyamanan bagi setiap penumpangnya berbeda. Hal ini berkaitan dengan taraf guncangan nan dirasakan penumpang ketika mengendarai mobil ini.
Konstruksi keempat mobil ini memang mirip, yakni bagian depan per keong, bagian belakang per daun. Oleh karenai itu, ketika melewati jalanan berlubang maka bagian depan akan terasa lebih empuk dibandingkan bagian belakang. Yang menjadi disparitas ialah karakter dari bantingan suspensi masing-masing. Hilux dapat meminamilisasi goyangan pada mobil, sehingga seola-olah suspensi dapat meredam guncangan-guncangan, Triton juga mirip dengan Hilux. Sedangkan, Ranger dan D-Max memiliki karakter suspensi nan lebih keras.
• Fitur
Untuk fitur di dalam kabin mobil, Ranger dan Triton bersaing sebab adanya audio dengan aux-input . Sedangkan, di luar kabin, Ford memiliki keunggulan dengan sistem airbag -nya. Namun, Triton juga memiliki keunggulan, yakni adanya fitur MID yag mampu memberikan berbagai informasi, seperti kompas, rata-rata jeda tempuh maksimal, altitude , bahan bakar.
• Style
Style sebenarnya berhubungan dengan selera masing-masing orang. Sebab, buat menilai mobil D-cab nan memiliki tampilan paling baik juga cukup sulit. Setiap mobil memiliki karakteristik khasnya masing-masing. Walaupun begitu, evaluasi akan dilakukan seobjektif mungkin.
Hilux mendapat nilai nan paling rendah buat tampilannya sebab mobil D-cab ini tampilannya sangat mirip dengan mobil bersantai keluarga, Innova . Ford Ranger dengan modifiksai Max Concept, tampil sangat menggoda. Triton juga demikian, memiliki tampilan nan unik, nan cocok buat dipakai masuk ke dalam hutan maupun pergi ke mal.
• Harga
Harga dari keempat mobil tersebut sangat bervariasi. Mobil nan memiliki bandrol harga paling murah ialah Toyota Hilux. Kemudian disusul dengan Isuzu D-Max dan Ford Ranger. Dan, nan paling mahal ialah Mitsubishi Strada Triton Exceed.
Semoga informasi mengenai mobil jenis D-cab ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan apabila Anda ingin membeli mobil jenis ini.