Kisah Menarik
Harapan Pada Filmnya
Novel 5cm difilmkan. Warta nan cukup menarik. Banyak nan menunggunya dan ingin sekali membuktikan apakah filmnya dapat mengangkat suasana nan dirasakan oleh para pembaca. Sama seperti ketika Harry Potter akan difilmkan. Semua orang berharap bahwa filmnya akan sama menarik dengan novelnya atau malah lebih menarik. Imaginasi para pembaca tentu saja berbeda-beda. Untungnya pembuat film Harry Potter benar-benar berusaha membuat apapun nan ada di bukunya menjadi terefleksikan ke dalam filmnya.
Selama ini sering sekali terdengar bahwa novel nan difilmkan itu sering kali mengecewakan. Para pemain nan tak mampu mengangkat imaginasi penonton hingga kisah nan diubah agar menimbulkan akibat nan lebih dramatis. Kekecewaan itu tentu saja sangat beralasan. Banyak pembaca nan juga ingin menonton filmnya. Mungkin ada saja pembaca nan tak mau menonton filmnya sebab telah mengetahui jalan ceritanya.
Namun, tak sedikit nan tetap penasaran bagaimana para bintang film menginterprestasikan apa nan tercantum di dalam novelnya. Tidak mudah memang melakukannya. Tetapi biasanya kalau film dengan detail nan baik dan sangat jelas, akan mudah diangkat ke layar lebar ataupun layar kaca. Para pekerja film tak harus mencari pembenaran atau berusaha mendekatkan apa nan ada di novel dengan nan akan ditayangkan di layar kaca atau layar lebar.
Novel nan cukup laris pada tahun 2005 ini cukup memberikan detail nan baik sehingga diharapkan akan mudah mengangkatnya ke layar lebar. Perjalanan nan panjang dengan segala kendalanya, akan memberikan rona tersendiri. Niscaya banyak orang nan ingin tahu bagaimana trik pengambilan gambar. Hambatan cuaca dan segala kesulitan lain nan akan ditemui di lapangan tentunya akan memberikan tantangan tersendiri kepada para kru pembuat film.
Persahabatan
Novel satu ini bertutur tentang kisah persahabatan lima manusia, nan dimulai sejak mereka masih duduk di bangku SMA. Mereka ialah Arial, Zafran, Ian, Genta dan Riani sebagai satu-satunya perempuan dalam kelompok mereka. Berbagai macam topik menjadi tema pembicaraan setiap kali mereka bertemu. Baik itu tentang musik, film terbaru, olahraga hingga ke masalah pribadi. Kisah nan sangat dekat dengan remaja ini mampu memberikan pandangan lain tentang global remaja nan tak hanya tentang perasaan dan resah gelisah nan mereka rasakan.
Bagi sebagian orang, remaja itu tak labil. Tetapi jangan diremehkan apa nan ada di dalam otak mereka. Mereka dapat menghasilkan karya-karya kehidupan nan tak peernah disangka-sangka. Pemikiran mereka terkadang jauh melebihi usia mereka. Hal inilah nan membuat banyak remaja sangat berprestasi. Apa nan ingin mereka rasakan ketika mereka masih mempunyai begitu banyak waktu, membuat mereka memanfaatkan semua hal nan ada di sekelilingi. Mereka ingin melihat apa saja nan ada di dunia.
Saat ide remaja keluar, mereka dapat saja melakukan banyak hal nan tak pernah disangka-sangka. Penampilan mereka dapat saja begitu lugu. Namun, dibalik keluguan itu, mereka dapat membuat mata orang lain terbelalak. Bukankah tak semua orang mampu melakukan banyak hal seperti nan dilakukan oleh remaja. Petualangan nan mereka lakukan memberikan perbedaan makna beda pada global dan lingkungan hayati mereka. Kisah petualangan nan mereka lakukan akan dikenang dan bahkan akan dapat menjadi satu ikatan nan sangat kuat di antara remaja tersebut.
Novel ini ingin memberikan satu pandangan bahwa remaja tak hanya penuh dengan hura-hura. Masih banyak remaja nan mengeri bahwa hidupnya tak hanya harus dihabiskan buat sesuatu nan tak ada manfaatnya. Mereka juga memahami bahwa kehidupan ini nanti ada akhirnya dan akhir kehidupan itu tak pernah diketahui. Oleh sebab itulah, memanfaatkan waktu sedemikian rupa agar nantinya apa nan dilakukan dapat bermanfaat bagi masa depan, sangat krusial dilakukan. Mereka ingin menjelajahi berabgai loka nan ketika mereka beranjak tua, belum tentu mereka dapat melakukan hal nan sama.
Pada saat usia beranjak dewasa, banyak tanggung jawab nan harus dilakukan sehingga terkadang sudah tak ada waktu lagi buat menjelajahi begitu banyak loka nan indah. Bagi nan tak dapat pergi jauh sebab satu dan lain hal, membaca ialah cara bertualang nan murah meriah. Tentu saja ada keinginan buat melihat dengan mata dan kepala sendiri bagaimana keadaan di loka lain. Akan banyak hal nan dirasakan ketika berkunjung ke beberapa tempat. Hati akan terbuka, pikiran akan berimajinasi betapa banyak hal nan belum diketahui. Semua itu akan membuat rasa gelisah dan stres hilang dan berganti dengan rasa syukur.
Bila merasa tak cantik, ketika mengunjungi suatu loka dengan keadaan penduduk nan tak dikarunia paras nan indah, hati akan bersyukur terlahir lebih paripurna menurut pandangan manusia. Ketika menatap pemandangan alam nan begitu indah, hati akan sangat bersyukur masih dapat mengunjungi loka itu dan dapat menikmatinya sepuas hati. Perjalanan itu akan membukan mata hati bahwa Tuhan itu sangat kaya dan tiada bandingannya. Perjalanan juga akan memberikan makna pada pengalaman hidup.
Pengalaman nan dapat dipetik tak akan membuat hati tertutup. Coba kalau waktu nan ada digunakan buat berfoya-foya dan mengunjungi klub malam serta berteman dengan orang-orang nan mengira bahwa mas muda itu harus dihabiskan buat hal-hal nan seperti itu. Apa nan akan terjadi? Hati menjadi gersang. Pada awalnya mungkin akan terasa sangat senang. Tetapi lambat laun, hati akan semakin penuh dengan debu dosa. Bertumpuk menjadi sarang kotoran hitam nan tidak mampu dibersihkan lagi.
Kisah Menarik
Cerita dalam novel ini bermula ketika lima sekawan tersebut berkumpul di rumah Ian. Dari perbincangan di taman tersebut, muncul gagasan buat mereka sejenak menghentikan aktivitas hedonisme mereka dan dalam waktu tiga bulan tak akan berjumpa hingga seluruh keinginan mereka tercapai. Dan holistik waktu tersebut, akan diakhiri dengan sebuah planning petualangan nan digagas oleh Genta.
Kekuatan novel ini terletak pada ide cemerlang Genta. Kisah perjalanan dimulai dari stasiun Senen, nan disepakati sebagai loka rendezvous setelah tiga bulan mereka tak bertemu. Semua nan datang, tak mengetahui tujuan kepergian mereka, kecuali Genta. Baru ketika mereka sudah berada di atas kereta ekonomi Matarmaja, Genta menyampaikan tujuan mereka ialah sebuah gunung bernama Semeru nan terkenal dengan Mahamerunya.
Di atas kereta itulah, mereka berlima bercerita tentang apa nan mereka lakukan selama tiga bulan tersebut. Mulai dari Arial nan mendekati seorang cewek, perjuangan Ian hingga lulus ujian skripsi dan juga tentang Riani nan harus bekerja keras magang di salah satu perusahaan media massa terkenal.
Dalam novel 5cm ini juga demikian runtut bertutur tentang perjalanan dan kisah kota-kota nan disinggahi kereta Matarmaja. Penulis detail menggambarkan tentang pedagang asongan di stasiun Cirebon atau juga Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Inilah nan menjadi sebuah kekuatan novel 5cm ini nan memiliki ketebalan 381 halaman.
Ini menunjukkan bahwa penulis benar-benar memahami runtutan cerita nan ditulisnya. Sehingga sebuah hal kecil tentang jalur angkutan nan harus dinaiki buat memulai pendakian ke Mahameru pun, tak lupa buat disebutkan secara jelas. Dan detail ini merupakan salah satu kekuatan novel 5cm ini. Sehingga pembaca seakan dapat merasakan berada di lokasi tersebut, bersama lima orang petualang muda itu. Cerita detail tentang rute menuju pos awal pendakian, lokasi peristirahatan dan tahapan menuju puncak Mahameru.
Bahkan dalam novel ini, begitu bervariasi menggabungkan kisah mistis dalam Arcopodo dan juga kisah rahasia para pendaki nan gagal mencapai puncak. Dan sebagaimana novel remaja lainnya, kisah percintaan nan berakhir dengan ledakan tanpa dapat ditebak oleh pembaca merupakan keunikan dari novel ini. sehingga tidak salah kiranya jika novel 5cm ini menjadi salah satu bahan surat keterangan buat melengkapi koleksi perpustakaan pribadi Anda.