Pertanian di Pemkot Bandung
Kantor pusat Pemerintah Kota atau Pemkot Bandung berdiri megah dan anggun di Jalan Wastukencana No. 2 Bandung. Di loka ini, Wali Kota Bandung Dada Rosada dan Wakil Wali Kota Ayi Vivananda nan terpilih pada pemilukada langsung tahun 2008 melaksanakan tugas.
Dibantu dengan kekuatan Sekda, tiga asisten, 11 bagian, 17 dinas, 14 forum teknis, dan 30 camat, Dada Rosada dan Ayi Vivananda berupaya keras mewujudkan visi pemerintahan. Pada intinya memberikan pelayanan publik sebaik mungkin dan berupaya optimal menyejahterakan warga kota.
Adapun Visi Pemkot Bandung ialah "Terwujudnya Kota Bandung Sebagai Kota Jasa Yang BERMARTABAT (Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat)". Makna nan tertuang dari visi tersebut, mengandung arti sebagai kota jasa nan bermartabat.
- Pertama, Kota Bandung mesti terhindar dari kotoran dan berserakannya sampah. Bukan saja higienis dari dampah, tetapi juga terbebas dari budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), penyakit masyarakat, dan konduite nan bertentangan dengan moral agama dan budaya masyarakat atau bangsa.
- Kedua, Kota Bandung sebagai kota jasa nan bermartabat harus mampu merancang dan melaksanakan program guna kemakmuran masyarakat.
- Ketiga, Kota Bandung sebagai kota jasa nan bermartabat harus dapat mengarahkan warga supaya taat terhadap agama, hukum dan aturan-aturan nan ditetapkan. Tujuanya agar terjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban kota.
- Keempat, Kota Bandung sebagai kota jasa harus nan bermartabat, harus bercirikan warganya nan bersahabat, santun, dan akrab. Dengan demikian, siapa pun nan datang ke Kota Bandung akan merasa senang.
Program Kerja Pemkot Bandung
Untuk mengejawantahkan visinya, Pemkot Bandung merancang dan melaksanakan program nan benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat. Maka begitu akrab di telinga warga saat wali kota mencanangkan 7 Agenda Program Prioritas Pembangunan Kota Bandung (2008-2013), yaitu pembangunan di bidang:
- pendidikan;
- kesehatan;
- kemakmuran;
- lingkungan hidup;
- seni budaya;
- olahraga; dan
- agama.
Ketujuh bidang pembangunan di atas dinilai mencakup holistik aspek kehidupan bermasyarakat menuju masyarakat nan bermartabat. Bidang pendidikan misalnya berorientasi pada pewujudan sumber daya manusia (SDM), masa depan nan berkualitas, dan memiliki daya saing tinggi.
Pembangunan bidang kesehatan dalam praktiknya, Pemkot Bandung terus memaksimalkan pelayanan kesehatan baik dari sisi pemerataan maupun peningkatan kualitas layanan. Selain itu, memperhatikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat tak mampu.
Lalu bidang kemakmuran diarahkan agar masyarakat mendapatkan kesempatan bekerja, berusaha, dan meningkatkan pendapatan. Terkait dengan bidang lingkungan hidup, diupayakan tercipta pembangunan berkelanjutan tanpa mewariskan persoalan lingkungan bagi generasi mendatang.
Untuk bidang seni budaya, diorientasikan raihan nilai tambah secara ekonomi bagi para penggiatnya. Pemkot Bandung sendiri mengambil langkah secara konkret, di antaranya menyediakan huma seluas 6 hektare di kawasan Ujungberung sebagai loka para artis dan budayawan mengekspresikan karya.
Selanjutnya, bidang olahraga diarahkan pada peningkatan kualitas fisik masyarakat. Di samping itu, juga mendorong peraihan prestasi di bidang olahraga.
Terakhir, bidang agama diarahkan agar Kota Bandung menjadi loka nan dapat menampung setiap disparitas dalam suasana penuh kekeluargaan. Di sini akan tumbuh trikerukunan, yaitu kerukunan intern umat beragama, kerukunan antarumat beragama, kerukunan umat beragama dengan Pemerintah, plus kerukunan antaretnis nan berbeda.
Secara keseluruhan, semua bidang pembangunan ini diapliksikan dalam bentuk 14 program unggulan Donasi Spesifik Wali Kota (Bawaku), yakni:
- Bawaku Pendidikan;
- Bawaku Kesehatan;
- Bawaku Makmur;
- Bawaku Lingkungan Hidup;
- Bawaku Seni Budaya;
- Bawaku Olah Raga;
- Bawaku Agama;
- Bawaku Rumah Kumuh;
- Bawaku Lansia;
- Bawaku Pangan;
- Bawaku Pohon;
- Bawaku Pasar;
- Bawaku Buku; dan
- Bawaku Mahasiswa.
Untuk pencapaiannya, diperlukan kolaborasi pemerintah bersama semua elemen masyarakat. Dengan demikian, aplikasi program ini akan senantiasa mewarnai dinamika aktivitas mayarakat Kota Bandung.
Jadi masyarakat sudah merasakan betul akibat dari aplikasi program nan dicanangkan Pemkot Bandung. Sebut saja, pemberian biaya sekolah dan kuliah (gratis), pemberian kapital usaha, dan pemberian pelayanan kesehatan perdeo bagi pasien tak mampu di rumah sakit.
Selain itu, kita sudah terbiasa melihat gebyar penanaman pohon, peraihan prestasi olahraga, pemberian hibah fasilitas buat kegiatan kesenian dan kebudayaan, pembinaan kerukunan umat beragama, pemberian hibah rehab rumah, pemberian donasi bagi lansia, pemberian dana hibah buat membantu pengadaan pangan bagi masyarakat, pemberian donasi pembelian kios bagi pedagang, dan pemberian donasi buku.
Hasil dari aplikasi 7 Agenda Program Prioritas Pembangunan Kota Bandung di antaranya dapat dilihat dari peningkatan Indeks Pendidikan Kota Bandung dari 90,09 poin tahun 2010 menjadi 90,14 poin pada tahun 2011 dan Indeks Kesehatan dari 81,22 poin tahun menjadi 81,32 poin pada tahun 2011.
Komitmen Pemkot Bandung buat meningkatkan kualitas pembangunan juga diarahkan pada internal pemerintahan. Penataan kelembagaan, penguatan sumber daya aparatur, dan penataan peraturan perundang-undangan terus diupayakan. Contohnya, penerapan pola pelayanan satu pintu (peningkatan kualitas pelayanan publik), pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (e-Government), serta penguatan supervisi dan optimalisasi potensi pendapatan.
Terobosan Pemkot Bandung
Berbagai terobosan juga dilancarkan sinkron kemampuan sumber daya nan dimiliki Pemkot Bandung. Sebagai bagian dari penataan kota, dilakukan revitalisasi tujuh sentra perdagangan (pedagang Cigondewah, Cibaduyut, Cihampelas, Jl. Suci, Binong Jati, Cibuntu, dan Sukamulya). Revitalisasi juga dilakukan pada pasar tradisional, penataan punclut, dan terobosan lainnya.
Selain itu, Pemkot Bandung bekerja sama dengan Pemkot Cimahi, Pemkab Bandung, dan Pemkab Bandung Barat, melakukan penanaman pohon sebagai patok pembatas/ green belt di kawasan sepanjang perbatasan kota/kabupaten.
Pertanian di Pemkot Bandung
Walikota Bandung Dada Rosada menerima penghargaan Satya Lancana Pembangunan Bidang Pertanian dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal, Kota Bandung bukanlah kota Pertanian. Namun sebab kepedulian terhadap sektor ini, Pemerintahan Kota Bandung sengaja membeli huma buat dijadikan huma abadi pertanian.
Kelompok tani nan mengelola huma ini mendapat bagi hasil 70:30. Kelompok tani mendapat bagian bagian 70%, sisanya 30% bagian Pemerintahan Kota Bandung. Beras nan menjadi bagian Pemerintahan Kota Bandung dicadangkan buat kebutuhan masyarakat, seperti membantu korban bala alam. Pemkot berencana akan menambah huma pertanian hingga mencapai 100 hektare.
Pembangunan Monumental di Pemkot Bandung
Pemerintahan Kota Bandung kini tengah mengerjakan pembangunan monumental Stadion Primer Sepakbola (SUS) Gedebage. Pembangunan nan dimulai sejak tahun 2008 ini dijadwalkan rampung akhir 2012. Masih berlokasi di Gede Bage, juga akan dibangun loka pengelolaan sampah berbasis teknologi/PLTsa. Saat ini tengah dalam proses pelelangan. Apabila PLTSa ini sudah dibangun, permasalahan sampah di Kota Bandung sebagian besar bisa teratasi.
Masalah Penting di Pemkot Bandung
Masalah lingkungan hidup, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dirasakan sebagai masalah krusial. Kini, Bandung tak lagi rimbun dengan tanaman. Masalah penting lainnya ialah penanganan sampah, air, dan polusi udara. Juga infrastruktur kota dan wahana dan prasarana kota. Semua itu harus dipikirkan solusinya.
Begitupun dengan kondisi jalan harus mendapat perhatian dari Pemerintahan Kota Bandung. Apalagi, Kota Bandung sebagai kota jasa menjadi incaran para wisatawan domestik, terutama saat akhir pekan. Masalah lalu lintas seringkali dikeluhkan baik oleh wisatawan maupun warga Kota Bandung.
Karena itu, Pemkot Bandung senantiasa mengajak seluruh warga kota buat bersama-sama membangun Kota Bandung dan memperbaiki kelemahan. Wali Kota Bandung Dada Rosada selalu mengimbau warga guna meningkatkan rasa kebersamaan dan persatuan dalam rangka memantapkan aplikasi 7 agenda prioritas menuju Bandung kota jasa nan bermartabat.