Tips Motivasi Diri- Pandanglah Orang-orang nan Mengasihi Anda

Tips Motivasi Diri- Pandanglah Orang-orang nan Mengasihi Anda

Salah satu tips motivasi diri ialah dengan membayangkan diri Anda berada di ujung jurang yang curam dan terjepit di antara dua ular naga nan siap berperang. Di belakang Anda, ada seekor beruang ganas nan kelaparan. Waktu Anda hanya 2 detik.

Mau wafat terpanggang barah nan disemburkan naga beringas, wafat dikoyak-koyak beruang, atau mau terjun sambil berusaha menggapai akar atau pepohonan nan ada di dinding jurang. Berisiko memang. Dapat patah tulang atau gegar otak. Bahkan, langsung mati. Akan tetapi, jika Anda terjun dengan niat berjuang, Anda wafat dalam perjuangan. Hebatkan? Coba hanya pasrah. Tetap wafat juga, kan?

Bayangan seperti itu akan membuat Anda mengambil risiko apapun buat tetap hidup. Apapun, namun tetap mengikuti anggaran nan berlaku. Setiap kelahiran akan berakhir dengan kematian. Mau diam saja dan menunggu, niscaya mati. Bergerak dan melakukan sesuatu buat kehidupan, akhirnya juga mati. Pilih nan mana? Tidak melakukan apapun atau melakukan apapun buat kehidupan?



Tips Motivasi Diri: Bunuh Kemalasanmu

Bila pilihannya ialah melakukan apapun buat meraih kehidupan nan baik, ada satu virus ganas nan siap merintangi niat itu. Virus tersebut bernama MALAS. Kemalasan ialah penyakit ganas nan lebih ganas dari virus AIDS atau Ebola.

Serangannya bisa langsung mematikan dan membuat kita menjadi mummy nan tidak berdaya. Terikat, terkurung tidak berdaya.

Karena itu, bunuhlah kemalasanmu. Jangan biarkan ia bersamamu berlama-lama. Bangkitkan diri buat bergerak. Lakukanlah sesuatu hal, meski berat. Jika kamu ingin mencapai sesuatu namun kamu malas melakukannya, maka buat membunuhnya, lakukan saja meski hatimu sedang tak menyukainya. Karena lama kemalaan kamu akan menyukainya. Apalagi, jika nan kamu kerjakan tinggal sedikit lagi akan selesai.



Tips Motivasi Diri: Ingat Selalu Kematian Bakal Menghampiri

Kematian nan merupakan teman terdekat, mesi tak tahu kapan ia akan berkunjung. Yang pasti, kematian ialah suatu senjata ampuh nan mendorong kita mengambil risiko paling berbahaya sekalipun. Selain senjata kematian, adakah senjata lainnya? Bukankah terkadang kita merasa putus harapan dan mengakhiri hayati rasanya menjadi pilihan pertama?

Karena itu, buat membunuh kemalasan nan menghampiri diri coba bayangkan jika hari ini ialah hari terakhir hayati di dunia. Apa nan kita berikan untuk orang-orang nan kita tinggal? Apakah setelah kita tiada mereka mengenang kita? Jika kita malas, sudah tentu mereka tidak akan pernah ingat dengan kita. Tapi jika sebagai orang nan rajin, pastinya keberadaan menjadi krusial bagi mereka. Ketika kita telah tiada, maka mereka akan selalu mengingat kita.

Ingat kematian dan selalu mengingat hari ini ialah hari terakhir kita, maka potensi diri kita akan muncul. Kita bekerja dengan maksimal, kualitas interaksi kita dengan orang lain pun terus dijaga. Tak sedikit pun ada keinginan hati buat menyakiti orang lain. Jika sudah demikian, kematian ialah tips motivasi diri buat lebih semangat bekerja dan berkarya.



Tips Motivasi Diri- Pandanglah Orang-orang nan Mengasihi Anda

Inilah tips motivasi diri kedua nan akan membuat kita tetap maju dan tidak ingin berhenti. Kematian pun tidak akan menghentikan mimpi kita buat tetap hayati dan bersama dengan orang-orang nan mengasihi kita. Bila rasa putus harapan datang, ingatlah bahwa akan selalu ada orang nan memperhatikan dengan tulus. Entah siapa pun itu.

Apalagi, bila keluarga masih ada. Pandangilah wajah-wajah terkasih itu. Bila tidak ingin melakukan sesuatu buat diri sendiri, lakukan banyak hal buat orang lain. Dengan membahagiakan orang lain, sesungguhnya memberikan vitamin dan suplemen kebahagiaan pada diri sendiri.

Bagaimana bila orang nan terkasih menyakiti Anda dan tidak berterima kasih atas apa nan telah Anda lakukan? Jangan terlalu diambil hati. Suatu saat, dia niscaya tahu betapa Anda sangat mencintai dan mengasihinya.

Ketulusan itu akan sangat mudah menyentuh hati. Bukankah apapun nan kita lakukan dari hati akan sampai ke hati juga? Kuncinya tetap ikhlas dan pasrahkan semuanya kepada nan Maha Memberi dan Maha Kasih.

Jika tips ini diperankan dalam kehidupan, maka kita akan dapat menjelmakan “life is choice” – hayati ialah pilahan -. Alasannya, sebab bakal bekerja dengan keinginan dirinya sendiri. Ia tidak lagi terpaksa buat melakukan sesuatu. Ia lakukan hanya demi membuat orang nan dikasihinya bangga. Ia bekerja bukan sebab atasannya.

Siapa pun ia, jika sudah dapat memerankan pesan sederhana tersebut maka ia akan menikmati hidupnya nan indah. Karena ia merasa kendali dirinya ada padanya, bukan pada orang lain. Ia dapat menjadi tuan atas kehidupannya. Ia melakukan apa pun demi keluarganya. Hidupnya bakal indah.



Tips Motivasi Diri- Bangun Mimpi nan Banyak

Inilah senjata ketiga. Rajin-rajinlah bermimpi. Mimpi akan membuat Anda tetap bersemangat dan berjuang terus demi mewujudkan mimpi-mimpi nan telah terukir latif dalam buku mimpi Anda. Bagaiman bila mimpi-mimpi itu belum juga terwujud? Buat mimpi buat mewujudkan mimpi. Jadi, ini ialah mimpi bermimpi dari mimpi ke mimpi.

Sekali lagi, tips motivasi diri ialah maju atau mati. Lakukan sesuatu buat lebih berarti sebelum mati. Bunuh kemalasan ialah kecerdasan nan hakiki. Bangun mimpi dari mimpi demi mimpi-mimpi nan terus bercabang menjadi mimpi-mimpi lain.

Do You Know Where You’r Going To?

Untuk memberikan semangat dalam diri nan menyiratkan makna maju atau mati, maka tanyakan pada diri ke mana Anda akan pergi? Kita tahu kita akan mati, tapi terkadang kita tidak tahu ke mana kita akan melangkah. Jika boleh dikisahkan ini seperti peristiwa seorang profesor nan sudah telat buat memberikan presentasinya di suatu tempat. Saking sibuknya, ketika masuk di dalam taksi ia langsung meminta supir buat cepat dan mengebut.

Supir taksi melakukannya saja. Ia tidak bertanya kepada profesor tadi, sebab statusnya ialah melayani. Terserah profesor tersebut mau ke jalan mana, maka ia akan mengantarkannya. Di tengah aksi sang sopir taksi mengebut, profesor tersebut ingat bahwa ia belum menjelaskan kepada supir taksi akan arah tujuannya. Ia pun berkata kepada supir taksi, “Tahu ke mana tujuan saya?”

Supir taksi menjawab, “Saya tak tahu, Pak. Yang niscaya Bapak memerintahkan aku mengebut, maka nan aku lakukan ialah mengebut.”

Nah, seperti inilah kehidupan kita jika maju, tapi tidak tahu arah tujuan. Jika kita tahu bahwa akhir tujuan kita ialah kematian, maka buatlah jalan kita buat memiliki bekal saat kematian menghampiri. Bekerjalah dengan penuh semangat dan mengingat pekerjaan ialah bekal aku saat menghadap Tuhan.

Jika ditanya Tuhan, buat apa saja usiamu digunakan? Maka akan dijawab, buat bekerja dan menafkahi keluarga. Jika demikian, maka bekerja mesti semangat dan memberikan hasil nan terbaik. Karena hasil terbaik tersebut nan akan selalu membuat orang lain menyebut dan mengingat-ingat kebaikan kita. Bukankah di setiap agama di katakan, jika dalam pandangan orang lain baik, maka dalam pandangan Tuhan juga baik?

Karena itu, lakukanlah hal-hal nan baik dalam kehidupan kita. Buatlah setiap usaha nan dilakukan selalu membuahkan hasil nan luar biasa, sehingga usaha nan dilakukan memberi kegunaan buat orang lain. Tak ada alasan, bila kita sudah konfiden hayati ini mesti dilalui maju atau mati.

Maju pun akan mati. Tak maju pun bakal mati. Maka lebih baik dilakukan, maju meski akan mengalami kematian. Namun bila kematian menghampiri kita masih memiliki bekal buat selalu diingat manusia dan bekal buat membuktikan bahwa umur nan diberikan tak disia-siakan.

Makanya, perlu buat menyediakan waktu perenungan setiap hari di akhir malam atau sebelum beranjak tidur. Renungkanlah, apakah nan dilakukan hari ini sudah memberikan kegunaan buat orang lain dan membuat pekerjaan nan memiliki hasil nan luar biasa? Jika sudah, maka kita sudah maju dan siap memiliki bekal buat menghadapi kematian.

Maka setelah itu, pikirkan juga sebelum tidur. Pekerjaan apa nan mesti dilakukan maksimal esok hari agar memberi kegunaan bagi orang lain? Jangan pernah kita lewati hari tanpa ada hasil nan maksimal, nan bakal menjadi bekal kita saat berjumpa dengan Tuhan, Sang Pencipta dan Pemberi waktu kehidupan.