Tips Maksimalkan Kamera Saku
Lebih Berarti Daripada Kata-Kata
Pernah mendengar istilah ”The Man Behind The Gun”? Dalam fotografi istilah tersebut sering kita jumpai. Artinya, hasil jepretan tak melulu bergantung pada jenis kamera atau dianalogikan ’senjata’ nan digunakan, melainkan kepada keahlian si pengambil foto (fotografer). Apapun bentuk kameranya, kalau nan mengambil gambar ialah seseorang nan sudah ahli, maka gambar itu akan menunjukkan sesuatu nan lebih. Lihatlah apa nan dilakukan oleh para fotografer nan telah memenangkan ajang lomba fotografi.
Terkadang nan mereka lakukan ialah mencari objek nan biasa tetapi mereka mengambilnya dari sudut nan spesifik sehingga membuat hasil jempretan menjadi sangat luar biasa. Apalagi kalau menggunakan kamera nan cukup canggih. Sebuah gambar mampu berkata banyak dan bahkan dapat menanggap sesuatu nan tak dapat ditangkap dengan lensa mata manusia biasa. Ketika seseorang mengatakan bahwa ia berbahagia, di depan kamera teryata ia tidak mampu menutupi apa nan dirasakannya sebenarnya.
Mata itu ialah ventilasi jiwa. Seseorang nan tak berbahagia tak akan mampu menutupi apa nan ia rasakan lewat matanya. Orang nan jeli akan mampu melihat betapa kesedihan itu terlihat dengan nyata. Kalau ingin membuktikan, ambillah beberapa foto ketika benar-benar berbahagia dan beberapa foto ketika berada dalam masa nan menyedihkan. Niscaya ada disparitas nan tidak dapat dipungkiri. Tatapan mata nan berbinar dengan tatapan mata kosong nan mencoba buat menutupi masalah nan ada.
Gambar Dapat Menipu
Kamera itu benar-benar suatu revolusi teknologi nan tidak dapat dikatakan sebagai sesuatu nan sederhana. Lewat gambar nan dihasilkan oleh kameralah banyak orang mampu mengungkapkan berbagai fakta masa lalu nan menyangkut dirinya. Gambar pun dapat diubah sehingga menjadi lebih mengena kepada apa nan akan ditonjolkan. Perhatikanlah para calon pemimpin daerah nan sedang berkampanye. Foto mereka terlihat begitu bagus dan sangat menarik.
Padahal aslinya biasa saja. Bahkan seseorang nan aslinya sudah tampak tua, di dalam foto, wajahnya dapat tampak 20 tahun lebih muda. Jangan mudah tertipu dengan sebuah gambar. Dengan teknologi nan lebih canggih seperti photoshop, maka sebuah gambar dapat menampilkan majemuk hal nan dapat membuat orang nan tak mempunyai banyak pengalaman, tertipu. Apalagi barang-barang nan dijajakan secara online.
Kewaspadaan ialah sesuatu nan tak boleh lepas. Bahkan peristiwa pemerkosaan nan dialami beberapa gadis belia, diawali dengan taaruf dengan orang nan tak ia kenal secara fisik. Ia hanya menanggapi permintaan teman dari orang nan iseng atau malah orang nan ingin menipunya. Gambar profil nan ditampilkan begitu cantik atau begitu tampan. Sangat jauh dari kenyataannya. Kata-kata manis pun dilancarkan demi memikat dan membuat penasaran sehingga sang korban akan percaya.
Ditambah keyakinan dan cara pandang nan sudah tak seperti dahulu atau sudah jauh dari tuntunan. Kalau dahulu seorang gadis akan boleh keluar rumah jika ditemani oleh mahramnya. Kini, para gadis merasa bahwa ia telah besar dan dapat menjaga dirinya. Yang terjadi ialah bahwa mereka menjadi mangsa manusia srigala. Semua kemalangan itu bermula dari gambar nan menggoda. Penampilan fisik megitu menipu. Bagaimanapun global maya ialah global nan tak nyata. Dapat saja orang membuat status nan begitu menggoda.
Padahal, ia hanya berada di dalam kamar nan sempit dan bertemankan dengan laptop atau ponselnya semata. Gambar dari sebuah kamera nan dapat diedit akan lebih canggih lagi. Sebuah batu saja dapat terlihat seperti gunung. Jadi, jangan mudah terlena dengan apa nan dilihat. Cobalah berpikir lebih dari apa nan dipampangkan di hadapan. Penyesalan hanya akan membuat masa muda tak terasa nikmat lagi.
Tips Maksimalkan Kamera Saku
Bagi Anda nan tak atau belum mempunyai kamera SLR dan hanya mempunyai kamera digital dalam bentuk kamera saku, tak perlu merasa berkecil hati. Kamera saku bisa menghasilkan gambar nan bagus, asalkan bisa memaksimalkan dengan baik fungsi-fungsi nan terdapat dalam kamera digital tersebut. Beberapa tips penggunaan kamera saku digital, di antaranya :
1. ISO Setting
ISO Setting dipakai buat menyesuaikan sensitivitas terhadap cahaya nan diterima. ISO dalam kamera saku berkisar antara 100 – 1000. Jika berada pada malam hari atau di beberapa loka nan cahayanya kurang, gunakan ISO tinggi. Sebaliknya, buat tempat-tempat nan memiliki cahaya terlalu banyak gunakan ISO rendah.
2. Self Timer
Untuk menstabilkan kamera saat gambar diambil dapat digunakan Self Timer. Self Timer ialah fungsi di mana kamera mengambil gambar otomatis setelah kita menekan tombol shutter. Kita dapat menentukan jarak waktunya selama dua atau sepuluh detik. Walapun biasanya fungsi ini digunakan buat foto group, tak ada salahnya juga mencoba buat mengambil foto biasa agar gambar nan diambil tak goyang dan tak kabur.
3. Tripod dan Bidang Diam
Untuk menghasilkan gambar nan stabil dapat juga menggunakan tripod dan bidang diam. Tripod tak hanya digunakan buat kamera SLR saja, kamera saku digital pun bisa.
4. Komposisi Objek
Pengaturan komposisi objek bisa menciptakan ruang tajam nan sempit. Objek foto bisa terlihat blur di latar depan atau latar belakang. Untuk foto wajah, usahakan tak mengambilnya tepat di tengah, agar tak terlihat membosankan.
5. Pencahayaan dan Blitz (Flash).
Usahakan agar mendapatkan pencahayaan nan cukup baik dan sebisa mungkin meminimalisasikan penggunaan Blitz (Flash), kecuali pada kondisi nan kurang sekali cahaya.
6. Optical Zoom dan Digital Zoom
Dalam kamera saku, biasanya dilengkapi lensa nan memiliki dua fungsi yaitu Optical Zoom dan Digital zoom. Saat menggunakan Optical Zoom, ukuran subyek akan diperbesar oleh komponen gelas optik di dalam lensa, hal ini seperti cara kerja pada teropong. Setelah itu, hasil perbesaran dari lensa akan ditangkap oleh sensor kamera lalu direkam.
Hal nan sebaliknya terjadi pada Digital Zoom. Digital Zoom pada dasarnya tak benar-benar memperbesar ukuran subyek, namun hanya melakukan mutilasi (crop) area gambar disekitar subyek dan “mengembangkan” ukuran foto dengan menggunakan interpolasi. Dengan cara seperti ini, foto akan kehilangan banyak detail. Tak heran jika Anda menggunakan Digital Zoom maka hasil foto akan tampak tak tajam. Oleh sebab itu, sebisa mungkin hindari penggunaan Digital Zoom.
7. Scene Mode
Gunakan penggunaan Scene Mode buat beberapa kondisi tertentu. Misal, sunset buat memotret senja. Daylight buat memotret siang hari, cloudy buat berawan, beach buat pantai, dan sebagainya.
8. Fitur Makro
Digunakan buat memotret sesuatu nan memiliki detail nan khusus, seperti bunga, serpihan kaca, dan objek-objek nan berjarak dekat.
9. Bandingkan hasil pada LCD dan Komputer
Jika menggunakan kamera digital, jangan percaya layar LCD pada kamera buat melihat hasil jepretan, jika kapasitas memori terbatas buat membuat banyak kombinasi gambar segeralah upload ke komputer buat melihat hasilnya dan ulangi eksperimen Anda sampai hasilnya memuaskan.
10. Aperture (AV)
Latar belakang bisa dirubah menjadi blur atau jelas dengan fitur ini. Jika kamera saku anda memiliki fitur buat mengubah setting Aperture bereksperimenlah dengan mengubah besaran aperture – f/x. Pilih angka x nan besar jika Anda ingin bidang fokus nan luas (semua tampak fokus), atau pilih x nan kecil jika Anda hanya ingin bidang fokus nan sempit (sehingga area diluar titik fokus tampak kabur).
11. White Balance
Untuk foto-foto landscape gunakan saja auto, tapi jika Anda sedang ada di dalam kota di malam hari dengan lampu-lampunya nan berkilauan dan begitu cantik coba buat preset/custom white balancenya.
12. Auto Focus
Biasakan buat menekan ½ tombol shutter sebelum foto diambil secara keseluruhan, agar bisa memfokuskan gambar secara maksimal.
Semoga setelah mengetahui fungsi dan bagaimana cara memaksimalkan kamera saku, Anda bisa lebih kreatif berkarya. Salam jepret!