Subjek Fotografi Landscape

Subjek Fotografi Landscape

Kita semuanya pernah memiliki pengalaman. Ketika mengendarai motor atau mobil ke suatu daerah baru Anda terpesona dengan landscape nan bagus, Anda akan berhenti buat menikmati landscape tersebut dan segera mengambil kamera buat mengabadikan estetika landscape nan Anda lihat.

Ketika Anda sampai di rumah, melihat foto, Anda merasa foto tadi tak seindah maslinya dan membosankan. Semua elemen ketika Anda menikmati landscape tersebut tak ada. Mengapa?

Ketika kita melihat landscape, mata kita menjelajah seluruh landscape dan melihat berbagai fokus pada berbagai elemen menarik nan kita temukan pada landscape tersebut. Pandangan kita menangkap semua bentuk kejadian, tetapai mata dan otak kita memiliki kemampuan buat mengindahkan semuanya kecuali detail landscape nan memikat.

Lensa dan sensor atau film tak dapat melakukan dengan sendirinya buat mengabadikan estetika landscape ini. Untuk itulah, Anda berfungsi sebagai pengendalinya. Waktu ialah investasi paling krusial bagi Anda buat mendapatkan gambar landscape nan bagus.

Ketika Anda tiba di sebuah loka nan belum pernah Anda kunjungi, menghabiskan waktu buat berkemah, hiking dan touring ke berbagai loka berbeda, Anda akan menemukan sudut pandang nan berbeda.

Membawa kompas buat menentukan di mana matahari akan terbit dan tenggelam, dan bayangkan bagaimana sebuah loka akan memiliki jenis cahaya nan berbeda. Ini akan memberi Anda latihan sebab Anda juga harus memperhatikan dari mana cahaya akan jatuh.



Gaya Fotografi Landscape

Landscape ialah beberapa atau bagian pemandangan nan bisa dilihat dari satu titik pandang. Pemandangan merupakan subjek gambar landscape. Biasanya, manusia dan binatang tak muncul dalam landscape, kecuali mereka nisbi berukuran kecil dalam gambar dan telah dimasukkan dalam komposisi buat menunjukkan skala.

Beberapa fotografer berpendapat bahwa pantai laut, kota dan struktur protesis manusia pada umumnya seharusnya tak termasuk ke dalam sebuah landscape, dan gambar nan mengandung bentukan teresebut secara lebih seksama nan disebut dengan bentang bahari atau bentang kota.

Dari perspektif murni, mereka mungkin benar, sebab sebuah landscape ialah sebuah gambar daratan dan holistik fitur alam. Namun, apabila gambar di penguasaan oleh pemadangan alami, gambar ini dapat secara seksama disebut dengan istilah landscape, meskipun kemungkinan ada rumah pertanian di kejauhan, pemandangan gedung-gedung kota pada horizon atau jalan atau lintasan di latar depan.

Istilah "Urban landscape atau Landscape kota" menjelaskan foto kota nan diambil dengan cara landscape, mengunakan bangunan dan bentukan protesis manusia sebagai elemen grafis dari komposisi nan diperlakukan dengan cara nan sama ketika fotografer memperlakukan gunung dan pepohonan.

Tiga gaya fotografi landscape nan diakui yaitu representasional, impresionistik dan abstrak.

  1. Representasional - juga dikenal dengan gaya langsung atau pelukisan langsung, hasil gaya representasional dalam gambar menunjukkan pemandangan paling alami dan realistik, dengan tak ada manipulasi visual atau kecerdasan manusia. Ini ialah gaya nan mudah - apa nan Anda lihat itu nan Anda dapatkan. Sebuah gambar nan berhasil dalam gaya representasional bukan sebuah snapshot sederhana. Cahaya, waktu dan cuaca merupakan elemen krusial dalam fotografi gaya reperesentasional.

  2. Impresionistik - fotografer landscape impresionistik menggunakan berbagai teknik nan menghasilkan gambar nan memiliki kualitas tak jelas dan sulit dipahami. Gambarnya tak begitu konkret dan lebih tak nyata, namun tetap menyimpan nilai-nilai nan menunjukkan sebagai gambar landscape . Pengamat diberikan kesan landscape daripada kenyataannya.

  3. Abstrak - gaya ini juga disebut dengan gaya grafis, sebab komponen pemandangan diperlakukan oleh fotografer sebagai elemen grafis. Unsur alami bisa diterjemahkan nyaris mendekati atau hampir jadi.


Subjek Fotografi Landscape

1. Air Mengalir

Jika sebuah sungai atau genre air melalui landscape nan Anda bidik, pikirkan tentang karakternya dan bagaimana menyampaikan karakternya dalam sebuah gambar. Sebuah sungai besar nan lambar terlihat dan terasa berbeda dari genre air dari pegunungan nan bergerak cepat.

Air dapat menjadi pusat ketertarikan dalam sebuah gambar, atau air dapat menyajikan sebuah elemen dalam komposisi Anda - sebagai garis diagonal atau garis lainnya, sebagai garis horizontal, atau sebagai bentuk nan melengkapi unsur-unsur lain dalam frame.

Perhatikan baik-baik pantulan pada air. Anda dapat menggunakan beberapa pantulan buat meningkatkan gambar - misalnya, pantulan rona kembang eceng gondok - tetapi pantulan lain mungkin dapat menjadi pengganggu. Anda mungkin harus bergerak sedikit buat memasukkan atau mengeluarkannya, atau kembali ketika matahari berada pada sudut berbeda.

Gunakan filter polarisasi buat menghilangkan beberapa pantulan dan meningkatkan kontras; putar sampai Anda menemukan imbas nan Anda inginkan.



2. Hutan

Memotret hutan mengajikan tantangan nan berbeda. Pertama, pikirkan mengenai karakter hutan nan ingin Anda foto dan perasaan nan ingin Anda sampaikan dalam gambar Anda. Apakah harus terlihat gelap dan merenung, atau terang dan lapang? Apakah ada fitur spesifik nan akan membantu mengungkapkan perasaan Anda tentang hal itu?
Seperti foto-foto lainnya, temukan poin ketertarikannya.

Ketertarikannya mungkin batang pohon nan berbeda, jalan-jalan berkelok, atau percikan rona pada pohon berbunga. Apapun itu, susun sedemikian rupa buat menampilkannya. Carilah poros cahaya nan menembus kanopi atau satu loka di lantai hutan nan langsung diterangi oleh matahari.

Entah Anda memotret langsung ke hutan atau memotret dari dalam hutan, carilah pola, garis dan elemen komposisi nan dapat Anda gunakan. Cobalah gunakan lensa lebar dan lensa foto tele. Sebuah lensa lebar memperlihatkan pepohonan akan terlihat membumbung. Sebuah telefoto akan memapatkan deretan batang, berbaringlah dan lihat langsung ke atas cabang-cabang, atau panjat pohon buat melihat ke bawah.



3. Dataran dan Padang Rumput

Ruang terbuka luas seperti dataran dan padang rumput merupakan salah satu landscape tersulit dari semua foto sebab terkadang kekurangan titik pandang. Pada beberapa kasus, ruang lingkup besar dari pemandangan ialah salah satu hal nan dapat Anda coba buat berkomunikasi. Meskipun demikian, ingatlkan bahwa pemirsa membutuhkan sesuatu sebagai fokus.

Carilah elemen khas daerah tersebut dan gunakan sebagai poin ketertarikan nan membicarakan sesuatu mengenai pemandangan. Anda tak ingin mata pemirsa mengembawa tanpa tujuan di sekitar frame, jadi gunakan apasa saja buat menuntun pemirsa pada gamabr tersebut misalnya jalan berkelok, sauran air, atau garis misalnya.

Seperti setiap hutan, setiap dataran memiliki kepribadian sendiri, jadi mulailah berburu sampai Anda menekuma sudut dan komposisi nan merefleksikannya. Fitur paling krusial apakah dari loka tersebut? Pikirkan mengenai langit. Apakah Anda menginginkan banyak atau sedikit? Sebuah langit biru cerah mungkin mencerminkan karakter satu dataran. Jika langit itu penting, tempatkan cakrawala di sepanjang bawah frame.



4. Pesisir Pantai

Pertimbangkan pemandangan berbeda ini: pulau tropis nan tenang dengan air pirus menjilati pasir pantai putih; gelombang badai menghantam batuan di tebing pantai, pengunjung pantai padat.

Jenis pantai apakah nan Anda ambil fotonya, dan bagaimana cara terbaik Anda buat menyampaikannya? berapa hari, berapa musim, dan musim apa nan paling baik buat menunjukkan karakternya? Ini ialah jenis-jenis pertanyaan buat bertanya pada diri Anda sendiri sambil menemukan sudut pandang nan tepat dan komposisinya sebelum memotret. Setiap pantai berbeda dalam beberapa hal. Tunjukkan perbedaannya dalam gambar Anda.

Setelah Anda memikirkan tentang karakter pantai, carilah elemen nan dapat Anda gunakan buat menguatkan perasaan Anda setelahnya. Pohon-pohon palem akan membuat sebuah frame nan bagus buat pantai tropis; semprotan air pada bebatuan menambahkan drama padan pemandangan pada kekasaran pantai.

Di gurun, hati-hati dengan pasit. jika berangin, pastikan lindungi kamera dan lensa Anda dari tiupan angin. Jangan membuka kamera kembali kecuali anda berada pada wilayah nan terlindung dengan baik.



5. Gunung

Apakah pegunungan nan Anda foto kasar atau lusuh, mengancam atau mempesona? Carilah elemen-elemen nan akan menguatkan perasaan Anda dan sampaikan hal tersebut kepada pemirsa. Komposisi, sudur, cahaya, dan musim apa nan paling tepat? Carilah rincian nan merefeleksikan semangat pegunungan, juga.