Biaya Kamera

Biaya Kamera

Ada beberapa alasan mengapa seseorang ingin beralih ke menggunakan kamera DSLR dari titik dan menembak kamera digital. Alasan-alasan ini bisa berkisar dari keinginan buat mendapatkan kualitas gambar nan lebih baik dalam gambar Anda buat memiliki pilihan kontrol manual pada kamera Anda. Juga dengan fotografi menjadi hobi nan lebih terjangkau dengan munculnya kamera digital, juga telah menarik lebih banyak orang ke arah itu. Setelah mencapai taraf kemahiran dengan kamera digital fotografer paling amatir akan ingin menggunakan kamera DSLR. Tapi bagaimana Anda memilih DSLR terbaik buat pemula dan apa faktor-faktor nan perlu diingat? Pada artikel ini, kami memberikan tips nan akan membantu Anda memilih keluar kamera terbaik buat kebutuhan anda.

Bicara fotografi digital sebagian orang langsung membayangkan foto-foto dengan subjek nan futuristik, surealis, serba dingin, bahkan nan lebih parah ada nan mengatakan fotografi digital tak punya soul atau jiwa, tak punya depth dan sebagainya.

Memotret dengan digital foto sebetulnya bukan memanjakan pemotret begitu saja dengan mengabaikan nilai-nilai seni nan tinggi. Kecanggihan teknologi dalam fotografi digital perlu disambut baik, meskipun sebagian orang menilai hasilnya hanya berupa karya seni instan.



Mengapa Memotret dengan Kamera Digital

Ada beberapa alasan nan sangat fundamental mengapa memotret dengan kamera digital atau disingkat fotografi digital bisa menjadi pilihan, sebelum kita melihat alasan-alasan lain nan lebih rinci.



1. Ramah Lingkungan

Berapa banyak limbah kimia (developer, fixer dan sebagainya) bekas processing film negatif maupun positif nan setiap minggu dibuang ke bumi menjadi sampah sia-sia oleh ratusan bahkan mungkin ribuan lab foto?



2. Tanpa Rol Film

Dari beberapa rol film nan kita gunakan ternyata hanya beberapa frame nan kita inginkan dan nan kita anggap memenuhi syarat foto nan bagus. Sisanya ternyata hanya membuat sesak laci meja kerja. Hitung pula rupiah nan terbuang buat membeli film tersebut plus kalau terlanjur dicetak sebab tak setiap orang bisa dengan mudah memilih foto nan bagus dari negatif film.



3. Lighting Set Up

Untuk pemotret nan menggunakan lighting set up (studio), sering kita harus membuang berlembar-lembar rupiah.



4. Kepraktisan

Untuk nan suka traveling tentunya cukup repot jika membawa belasan atau mungkin puluhan rol film dalam tas kamera. Ditambah ketika pulang masih harap-harap cemas bagaimana hasil jepretannya. Ketika processing di lab foto pun masih harap-harap cemas semoga lab fotonya tak melakukan kesalahan processing.



5. Film Slide atau Negatif

Penyimpanan film slide atau negatif hasil pilihan kita pun lama-kelamaan jadi merepotkan karena, harus disimpan rapi dengan kelembapan eksklusif agar tak pudar atau berjamur. Setelah melihat beberapa alasan di atas, tentunya timbul pertanyaan seperti apa apresiasi seni terhadap karya fotografi digital?

Dengan kapital kamera DSLR merek dagang kenamaan, seseorang bisa menyulap apa saja menjadi foto nan luar biasa, bahkan dengan berbagai 'tipuan kamera' nan bisa diatur sedemikian rupa. Cara-cara otomatis seperti mengatur speed , diafragma, lighting sebetulnya tak bisa dijadikan alasan bagi seorang fotografer apalagi level profesional, buat menghilangkan nilai-nilai estetis sebuah karya seni fotografi.

Memotret dengan kamera digital tak perlu dianggap akan mengurangi nilai seni foto itu sendiri. Karena, cita rasa justru terletak pada orang atau artis nan ada di balik kamera, baik manual atau digital.



Memilih DSLR Terbaik

Tanpa berbelit-belit, mari kita lihat faktor-faktor nan akan membantu memutuskan nan merupakan DSLR terbaik nan sepadan dengan uang nan dihabiskan buat membelinya. Semua fitur nan berbeda nan butuhkan buat melihat ke dalam kamera apa saja nan menarik minat dalam fotografi tercantum di bawah ini.

Salah satu faktor nan paling krusial nan akan membuat keputusan buat membeli kamera ialah apa nan tujuan dari pemilikan dan penggunaan kamera Anda ini. Ini juga mungkin pertanyaan bahwa penjual di toko akan meminta spek nan Anda pingin.

Maka Anda perlu menjawab pertanyaan ini dengan mencari tahu fotografi jenis apa nan ingin dipakai Apakah ingin membeli kamera buat mengambil gambar sehari hari saat terjadi tentang life still atau apakah ingin mengkhususkan diri dalam olahraga atau fotografi satwa liar? Jangan menjawab pertanyaan ini dengan apa nan ingin lakukan di negeri fantasi , tetapi cobalah berikan jawaban dalam realitas.



Biaya Kamera

Sebagian besar dari kita memiliki aturan nan ketat ketika mencoba buat membeli kamera. Jika punya aturan lebih, Anda niscaya bakal berpikir kamera film sekalian, Nah Ini akan menjadi faktor penentu krusial ketika datang buat membeli kamera. Kisaran harga di mana DSLRs prihatin cukup lebar dengan model dasar nan tersedia buat 5 - 10 juta rupiah dan akan sampai puluhan juta.

Menetapkan aturan akan memastikan bahwa tak bingung dengan berbagai nan miliki di tangan . Ingatlah bahwa aturan juga harus termasuk biaya lensa (dalam kasus berencana buat meng-upgrade mereka), kartu memori, tas kamera, baterai (baterai isi ulang ialah harus memiliki), dan jika perusahaan menawarkan opsi buat nan sama, kemudian diperpanjang garansi buat kamera.



Tech Spec dari Kamera

Produsen kamera seringkali terlalu menekankan jumlah megapixel si kamera. Walau pixe itu krusial ini bukan fitur nan paling penting. Jika memiliki konsep megapixels menjelaskan akan kehebatan, maka sadarilah bahwa megapixel tinggi tak selalu berarti bahwa kualitas kamera nan lebih baik.

Sebuah resolusi nan baik niscaya suatu keharusan namun tingginya jumlah megapixel diperlukan hanya jika perlu buat mencetak foto berukuran besar. Faktor lain nan krusial buat diingat ialah ukuran sensor gambar.

Ukuran sensor nan lebih besar , semakin banyak jumlah pixel nan bisa mengakomodasi memperbaiki kualitas gambar. Tapi sekali lagi kebutuhan buat hal ini tergantung pada penggunaan akan menempatkan kamera.

Jika melihat membeli kamera buat fotografi olahraga, maka cobalah mencari satu kamera nan memiliki kecepatan rana nan sangat tinggi. Demikian pula kamera dengan mode burst akan memungkinkan buat menembak serangkaian gambar dengan hanya menekan ke bawah pada shutter release.

Image stabilization atau anti-shake sebagai fitur nan lebih dikenal juga merupakan fitur penting. Pertimbangan lain ialah berbagai pengaturan ISO, ukuran LCD sehingga bisa melihat gambar nan di klik, dan flash kamera nan di sediakan. Sementara kamera buat profesional tak memiliki built in flash, DSLRs pemula kebanyakan memiliki taraf buat fotografi digital dengan built in flash.



Akhirnya

Ini ialah beberapa faktor krusial buat dipertimbangkan saat memilih DSLR nan digunakan. Faktor-faktor lain nan perlu dipertimbangkan ialah ukuran kamera sebab kamera ini tak ringan seperti titik dan beban saat memotret ditambah lagi penggunaan lensa nan juga berat.

Soal lenas nih.. Jika Anda sebelumnya telah memiliki SLR nan ada kemungkinan bahwa memiliki lensa nan kompatibel dengan DSLR nan ada. Hal nan sama bisa berlaku buat kartu memori nan mungkin tak kompatibel dengan DSLRs dan titik dan menembak kamera. Juga mempertimbangkan kemungkinan upgrade di masa depan sebab hal ini bisa menjadi sesuatu nan butuhkan buat diingat.