Beternak Lele Sebagai Kapital Kesuksesan

Beternak Lele Sebagai Kapital Kesuksesan

Lele. Ikan berkumis nan satu ini dapat diloah dengan berbagai cara, baik itu di goreng biasa, maupun dengan dicampur dengan bumbu pecel alias pecel lele. Loka masakan nan menyediakan menu ikan lele pun menjamur di mana-mana. Dari mulai pedagang kaki lima hingga restoran bintang lima. Ikan nan satu ini memang memiliki rasa nan unik. Tak heran jika cara ternak lele pun makin dilirik dan diminati.

Budidaya ikan lele terbilang sederhana. Jika Anda berminat, cara ternak lele ini dapat dilakukan di huma berupa kolam nan ditutupi terpal plastik maupun kolam biasa, bahkan drum, dan juga loka lainnya nan mendukung. Berternak lele memang tidak menyulitkan dan terdapat banyak alternatif memudahkan bagi Anda nan ingin mempelajari cara ternak lele ini.



Cara Ternak Lele

1. Di Kolam Terpal Plastik

Cara ternak lele di kolam plastik ini tentunya harus bermodalkan terpal plastik nan banyak beredar dipasaran. Dengan kapital di bawah Rp.100.000, Anda dapat membeli terpal plastik dengan kualitas terjamin. Caranya, pasang terpal plastik ke lubang kolam nan telah digali, dengan kedalaman tanah 30 cm. Tinggi permukaan tanah (dengan tanah urug sebelumnya) juga ditinggikan menjadi 20-30 cm alias lebih tinggi dari tanah sekitarnya.

Sediakan juga atap pelindung pada bagian atas kolam, agar lele-lele Anda tak terkena cahaya matahari secara langsung. Hal ini tentunya lebih bagus dibandingkan dengan cara ternak lele tanpa atap pelindung. Metode semacam ini tentunya mampu memangkas pengeluaran Anda dibandingkan dengan membuat kolam nan terbuat dari semen.



2. Di Drum Plastik atau Kaleng

Jika Anda memiliki drum plastik maupun srum kaleng bekas, maka sediakan satu buah drum atau lebih nan nantinya akan diisi 100-300 ekor lele di setiap drumnya. Anda pun dapat membeli drum tersebut di pasaran dengan harga nan terjangkau. Cara ternak lele di drum pun tak begitu merepotkan, dan dapat langsung Anda praktekkan.



3. Di Kolam Biasa

Untuk cara ternak lele di kolam, Anda harus menyediakan 1 kolam ukuran kecil 2m x 3m, kemudian gali tanah sedalam 30 cm, urugkan tanah galian tersebut ke sekitar pinggiran sekitar kolam.



Cara Ternak Lele dan Tahapannya

Cara ternak lele di kolam terpal, kolam biasa, maupun drum memiliki tahapan juga perawatan nan sama. Caranya, isi kolam-kolam tersebut dengan air nan tingginya sekitar 80 cm serta bebas dari pencemaran lingkungan. Misalnya, berasal dari, sumur, air sungai juga PAM nan telah diendapkan.

Untuk hasil maksimal, ketiga kolam itu sebaiknya dicampur pupuk kandang, urea, TSP nan didiamkan minimal selama tujuh hari. Mengapa demikian? Tujuannya agar terbentuk pakan alami berupa plankton. Tanaman air pun mampu menciptakan pakan alami. Tanaman-tanaman itu seperti ganggang air, teratai, kangkung, dan lain-lain nan dapat dimanfaatkan oleh ikan nan satu ini.

Air pada kolam-kolam tersebut pun sebaiknya tak mengalir alias diam, sebab ikan nan satu ini cenderung tak tahan dengan arus atau perubahan air nan terus menerus nan mengakibatkan si lele akan selalu meloncat ke arah sumber air. Air nan digunakan pun sebaiknya kondisikan alami seperti di sungai atau rawa, serta perbanyak tanaman air.

Selama tujuh hari tersebut, si lele sebaiknya jangan diberi makan agar ia mengkonsumsi pakan-pakan alami tadi. Lele nan dimasukkan ke dalam kolam pun berupa benih-benihnya nan memiliki ukuran sebesar ibu jari orang dewasa. Anda dapat mengisinya dengan banyak benih lele, tergantung kapasitas masing-masing kolam (kolam terpal, kolam biasa, drum).

Pada umumnya, kolam lele diisi dengan kisaran 300-400 ekor benih lele. Anda tidak perlu risau dalam membeli benih-benih lele ini. Harganya terbilang ramah di kantong, yaitu sekitar 100-150 rupiah per ekor.

Sebelum benih-benih lele tersebut disebarkan ke kolam-kolam terpilih, sebaiknya Anda merendamnya dengan larutan KM5N04 (Kalium Permanganat) atau PK dengan takaran 35 gram/M2 selama sehari penuh alias 24 jam. Anda pun dapat merendamnya dengan formalin berdosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Benih-benih ini sebaiknya disebar pada waktu pagi atau sore hari, yaitu ketika udara tak menyengat.

Sebelum dimasukkan ke kolam-kolam tadi, benih-benih ikan lele sebaiknya diaklimatisasi terlebih dahulu alias dilatih buat menyesuaikan suhu di lingkungan barunya. Caranya, masukkan air kolam secara perlahan ke dalam wadah penampung benih-benih lele nan belum ditebar.

Jika si lele sudah mampu menyesuaikan diri, dia pun akan bergegas sendirinya ke kolam dan terlepas dari wadah sebelumnya nan diletakkan di atas permukaan air kolam dengan posisi seolah hendak melepaskan benih-benih lele. Padahal, lele-lele tersebut akan beredar dengan sendirinya sebab telah mengenali lingkungan barunya.

Untuk makanannya, berilah lele-lele tersebut pakan jika telah lewat dari tujuh hari. Pakan tersebut diberikan dua kali dalam sehari, yaitu berupa pelet atau menu tambahan seperti jeroan ayam nan dicacah, agar ikan ini akan cempat tumbuh dan membesar. Semakin Anda mengkombinasikan beberapa makanan nan pas buat lele-lele kesayangan Anda, maka pertumbuhannya pun akan semakin cepat dengan berat badannya nan terbilang lumayan.



Beternak Lele Sebagai Kapital Kesuksesan

Cara ternak lele memerlukan keseriusan dan ketelatenan Anda dalam menunggu waktu panen. Seperti nan kita ketahui, bahwa ternak lele ini memerlukan waktu nan tidak sebentar nan harus dibarengi dengan kesabaran. Makanannya pun tentu harus Anda perhatikan. Jangan sampai lele-lele tersebut justru malah kelaparan nan pada akhirnya akan menghambat pertumbuhannya.

Anda tentunya tidak ingin berlama-lama buat memanen hasil ternak lele ini. Karena selain buat konsumsi pribadi, Anda dapat menjualnya ke banyak restoran dengan harga menjanjikan. Ingat, kapital awal buat membeli satu ekor bibit lele itu hanya Rp.150. Namun jika Anda telah menumbuh-kembangkannya, maka harga lele tersebut akan jauh lebih tinggi, yaitu sekitar Rp.1000-1500 per ekor.

Saat musim penghujan datang, hal ini menjadi hambatan tersendiri bagi para peternak lele. Pembibitan cenderung gagal sebab banyaknya telur nan gagal menetas nan dilatarbelakangi faktor musim atau cuaca. Ketika pasokan lele berkurang, maka harganya pun akan semakin melambung.

Kendala seperti ini biasanya dialami di bulan Januari, sebab cuacanya nan tidak bersahabat. Air hujan nan turun mampu menurunkan derajat keasaman (pH) air kolam nan juga mempengaruhi kualitas telur ikan nan satu ini.

Untuk menikmati hasil panen, Anda memerlukan waktu sekitar 90 hari atau tiga bulan, guna mendapatkan lele-lele nan siap buat dikonsumsi. Untuk mengolahnya, Anda dapat memadukannya dengan rempah-rempah pilihan guna menghindari bau anyir. Atau jika Anda seorang nan relasinya di mana-mana, maka cobalah buat menjalin bisnis budidaya ikan lele atau menawarkan hasil panen Anda buat menggeliatkan bisnis ikan lele.

Cara ternak lele nan tak terlampau sulit begitu memberikan peluang buat menguji jiwa wirausaha Anda. Meskipun diperlukan kesabaran, cara ternak lele bisa dijadikan salah satu solusi dalam menghadapi persaingan usaha.

Semakin Anda meningkatkan kualitas pembibitan lele-lele tersebut, maka jangan heran jika banyak mata tertuju pada Anda buat memburu lele-lele nan tengah ditumbuh-kembangkan. Siapa nan tidak butuh makan, dan hal ini tentunya menjadi peluang tersendiri guna terus dikonsumsinya ikan lele nan banyak diminati di pasaran. Jika Anda tidak ingin menjual lele mentah tersebut kepada orang lain, apa salahnya jika Anda mengolahnya menjadi aneka hidangan lele melalui sebuah bisnis kuliner.

Dengan kapital sederhana berupa alat pengolahan dan juga sebuah tenda, Anda dapat membuka usaha masakan lele secara lesehan maupun bangku-bangku biasa nan tidak menguras banyak biaya. Atau jika Anda ingin mengembangkan bisnis masakan ini dengan lebih “bergerilya”, cobalah buka restoran dengan menu aneka olahan lele. Dengan bekal kemampuan cara ternak lele nan tengah dimiliki, Anda dapat mengantongi rupiah secara menjanjikan. Selamat mencoba!!!