Peta Makassar - Loka Wisata
Jika kita melakukan pengecekan pada buku atlas nan diterbitkan antara tahun 1971 hingga 1999, dipastikan kita tak akan menemukan nan namanya peta Makassar. Pada saat itu daerah nan menjadi ibukota dari provinsi Sulawesi Selatan ini masih menggunakan nama Ujung Pandang. Barulah setelah era reformasi bergulir menggantikan pemerintahan orde baru, nama Makassar digunakan. Peta Makassar pun dapat ditemukan di atlas setelah kembalinya nama Makassar.
Peta Makassar - Kembalinya Nama Makassar
Nama Makassar sebenarnya sudah digunakan sejak zaman presiden Soekarno. Namun dengan alasan tertentu, nama Makassar diganti menjadi Ujung Pandang oleh presiden Indonesia nan kedua, Soeharto. Setelah Soeharto tak menjabat lagi sebagai presiden pada tahun 1998, masyarakat Ujung Pandang membuka wacana buat menggunakan nama Makassar lagi.
Satu tahun kemudian tepatnya tahun 1999, akhirnya nama ini secara resmi digunakan kembali. Itulah sekilas cerita tentang mengapa kita tak dapat menemukan peta Makassar pada buku atlas nan terbit ketika presiden Soeharto masih berkuasa. Semua itu sebab kebijakan pemerintah orba nan mengganti nama tersebut.
Peta Makassar - Sejarah Singkat
Kota Makassat mulai bekembang pada abad XVI dan menjadi pusat niaga terbesar di daerah Indonesia bagian Timur. Bahkan saat itu kota ini merupakan salah satu kota nan paling besar di daerah Asia Tenggara. Perkembangan nan pesat ini tak lepas dari peran para raja nan berkuasa.
Mereka menerapkan prinsip perdagangan nan bebas namun ketat. Pada saat itu semua orang nan datang ke loka ini punya hak buat melakukan kegiatan bisnis sinkron dengan aturan-aturan nan telah ditetapkan oleh kerajaan. VOC nan berusaha buat mendapatkan hak monopoli perdagangan selalu ditolak dengan tegas.
Yang cukup menarik, meski sebagian besar warga menganut agama Islam, pemeluk agama nan lain tetap diberi hak buat melakukan kegiatan dagang mereka. Hal ini menjadikan Makassar makin ramai dikunjungi oleh para pedagang terutama dari Melayu, Arab, dan Eropa. Kebijakan nan sangat bijaksana ini dikeluarkan oleh raja nan sedang berkuasa ketika itu yaitu Sultan Allaudin dari Gowa dan Sultan Awalul Islam dari Tallo.
Namun sayangnya, setelah bangsa Belanda punya pengaruh nan makin kuat terhadap kehidupan politik di daerah ini, kekuasaan raja dari Gowa dan Tallo makin terbatas. Bahkan pada tahun 1669, Belanda menyerang dua kerajaan ini dengan tujuan buat menguasai dan memonopoli perdangan rempah-rempah di kepulauan Maluku. Dan sejak saat itu Makassar menjadi daerah kolonial Belanda sampai Indonesia mendapat kemerdekaan pada tahun 1945.
Peta Makassar - Loka Wisata
Tidak berbeda jauh dengan wilayah lain di Indonesia, Makassar nan saat ini telah menjelma menjadi kota modern juga punya obyek wisata nan jumlahnya tak sedikit. Saat ini wisatawan nan datang bukan hanya berasal dari dalam negeri saja, namun juga banyak pelancong dari luar negeri nan tertarik buat datang ke loka ini. Mereka pun ke daerah ini setelah melihat peta Makassar tentunya.
Kalau Anda melihat peta Makassar, Anda akan menemukan banyak objek wisata tertulis disana. Adapun loka wisata nan sering diperbincangkan orang dan banyak dikunjungi oleh para wisatawan tersebut antara lain pantai Losari. Lokasinya berada di bagian Barat kota Makassar.
Salah satu daya tarik primer nan membuat wisatawan suka berkunjung di obyek wisata ini ialah estetika panorama alam, terutama saat matahari mau tenggelam. Meski waktu sudah malam, pantai ini juga tetap ramai oleh pengunjung. Ketika matahari tenggelam loka ini menjadi pusat jajanan aneka makanan nan hampir semuanya menggunakan bahan primer ikan dan binatang bahari nan lain.
Bahkan bursa masakan tersebut pernah tercatat sebagai pusat jajanan makanan terpanjang di global sebab warung-warung nan ada membentuk jejeran nan panjang hingga mencapai satu kilometer lebih. Selain Losari, kota Makassar masih punya pantai lain nan pemandangannya juga tak kalah latif dan menarik, yaitu pantai Akkarena. Tempatnya berada di dekat pantai Tanjung Bunga dan mulai dikenal masyarakat setelah dilakukan proyek pengembangan padata tahun 1998.
Coba anda tengok peta Makassar, niscaya tak akan luput dari Tanjung Bunga ini. Di pantai ini Anda dapat menikmati pemandangan nan indah., Pengunjung nan getol dengan olahraga air dapat memuaskan hobinya tersebut. Di sini juga ada fasilitas buat bermain jet sky atau banana boat.
Selain itu pengelola loka wisata ini juga membuat dermaga buat menikmati pemandangan pantai ketika matahari akan menenggelamkan dirinya. Dermaga tersebut punya ukuran nan sangat panjangnya mencapai ukuran hingga 150 meter dan lebarnya sekitar lima meter. Selain buat menikmati pemandangan, dermaga ini juga difungsikan sebagai loka buat berlabuh bagi kapal wisata atau kapal dagang ukuran kecil atau sedang.
Selain pantai, Makassar juga punya pulau kecil nan juga dijadikan sebagai obyek wisata. Salah satunya ialah pulau Kahyangan nan dapat diakses melalui pelabuhan Soekarno-Hatta. Jaraknya sekitar 0,8 kilometer dan ditempuh dalam waktu kurang lebih limabelas menit saja dengan bahtera boat.
Sebelum dinamakan Kahyangan, pulau ini dulunnya bernama Meraux atau Marraouw. Fasilitas nan disediakan disini antara lain ialah pondokan atau penginapan dan resort, restoran, anjung hiburan wahana olah raga, loka buat memancing dan loka buat bermain anak-anak. Selain itu di pulau ini juga terdapa akuarium dengan ukuran nan sangat besar. Dari akuarium ini kita dapat melihat dan menikmati estetika aneka macam ikan hias nan hayati di sekitar pulau tersebut.
Setelah menikmati wisata pantai dan pulau kecil, perjalanan dapat dilanjutkan buat mengunjungi obyek wisata lain nan punya nilai sejarah tinggi yaitu benteng Ujung Pandang atau Fort Rotterdam. Meski menggunakan nama Rotterdam nan merupakan nama sebuah kota di Belanda, benteng ini sebenarnya bukan merupakan peninggalan pemerintahan kolonial.
Raja ke sembilan dari kerajaan Gowa nan namanya I Manrigay Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ Kallona ialah raja pertama nan membangun benteng ini pada tahun 1545. Selanjutnya oleh raja nan keempat belas yaitu Sultan Alaudin benteng nan sebelumnya menggunakan bahan dari tanah liat ini kemudian diganti dari bahan lain yaitu batu padas. Batu tersebut diambil dari pegunungan Karst nan letaknya ada di Maros.
Benteng ini punya tampilan nan sangat menarik sebab punya bentuk seperti binatang penyu nan sedang merangkak, mau turun ke daerah laut. Desain nan menggunakan bentuk penyu ini mengandung makna jika kerajaan Gowa punya kuasa baik didaerah nan berada di bahari serta daerah nan ada di darat. Setelah Belanda mulai sukses menancapkan kuku kekuasaannya di kerajaan ini, nama benteng ini dirubah menjadi benteng Fort Rotterdam. Pada saat itu orang Belanda nan bertempat tinggal di benteng ini yaitu Cornelis Speelman ingin mengenang loka kelahirannya nan ada di Belanda.
Seperti nan telah dijelaskan di muka, Makasar saat ini telah berubah menjadi kota modern. Meski sudah punya loka wisata alam dan obyek lain nan bernilai sejarah, kota ini juga punya sarana wisata nan merupakan loka hiburan moden paling besar di Indonesia, yaitu Trans Studio.
Di loka ini kita dapat menemukan aneka jenis hiburan keluarga nan terbagi menjadi empat kawasan. Masing-masing punya tema spesifik nan berbeda dan punya nilai keunikan sendiri-sendiri. Kawasan nan pertama dinamakan studio central. Di kawasan ini pengunjung nan datang akan dapat menikmati berbagai macam gaya arsitektur model Hollywood nan sangat terkenal pada era tahun 1960an. Di loka tersebut kita juga dapat melihat patung dan telapak kaki dari artis-artis nan sangat terkenal sepanjang masa, misalnya Marlyn Monroe.
Kawasan nan kedua ialah Lost City. Di loka ini wisatawan dapat melakukan perjalanan ekspedisi nan sangat hebat. Kita akan memasuki hutan nan masih lebat dan melakukan berbagai macam petualangan nan seperti di alam liar nan masih asli. Kemudian buat kawasan nan nomor tiga, diberi nama Cartoon City. Yaitu sarana global atau segala hal nan berhubungan dengan kartun.
Di Cartoon city kita dapat saling berhayal dan berimaginasi, seakan-akan sedang hayati dan berada di global dongeng nan penuh fantasi dan cerita-cerita indah. Selanjutnya nan terakhir nomor empat mendapat sebutan Magic Corner. Yaitu suatu perjalanan nan dipenuhi dengan aneka sensasi nan menakjuban dan penuh dengan keajaiban. Dijamin kita akan mendapat pengalaman nan tak akan dapat terlupakan sepanjang hidup.
Itulah sekilas cerita tentang Makasar. Anda tertarik kesana? Jangan lupa siapkan peta Makassar sehingga ketika Anda di sana, Anda akan mudah mencapai loka tujuan.