Sistem Pengelolaan dan Pemeliharaan Sapi Potong
Kebutuhan daging konsumsi bagi masyarakat semakin hari semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi daging di masyarakat semakin baik dan ini menunjukkan peningkatan aspek ekonomi keluarga masyarakat.
Oleh sebab itu, perlu adanya program berternak sapi buat memenuhi kebutuhan daging ini. Berternak sapi dalam hal ini ialah buat menutup kebutuhan daging di dalam negeri dan mencegah masuknya daging dari luar negeri.
Apalagi jika kita melihat potensi alam nan sangat mendukung program berternak sapi di masyarakat. Alam negeri ini sangat aman buat melaksanakan kegiatan berternak sapi.
Dari aspek makanan dan loka bagi para sapi ini masih sangat mencukupi dan tak akan kekurangan dalam waktu nan lama. Apalagi jika didukung dengan budidaya makanan sehat buat para sapi. Tentunya hal ini merupakan kondisi terbaik bagi para sapi.
Pentingnya Berternak Sapi
Jika kita memperhatikan taraf kebutuhan daging nan terus meningkat, apalagi saat mendekati hari hari istimewa, misalnya mendekati hari raya, baik Iedul Fitri maupun Iedul Adha. Terutama pada saat hari raya Iedul Adha, kebutuhan sapi sangat banyak karena saat itu ada kegiatan Qurban.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan program nasional. Program ini diharapkan bisa memfasilitasi masyarakat, khususnya masyarakat peternak buat secara aktif berperan dalam mengembangkan ternak sapi atau berternak sapi secara terarah.
Dalam bermasyarakat, adanya program berternak sapi secara nasional, memberikan akibat positif dari usaha peternakan sapi potong, antara lain adalah:
1. Menciptakan lapangan pekerjaan berdikari
Adanya program berternak sapi secara nasional bisa menumbuhkan pencerahan dan kesempatan bagi mereka buat berusaha mendapatkan atau menciptakan pekerjaan buat dirinya sendiri.
Melalui kegiatan berternak sapi, maka mereka mempunyai kegiatan produktif. Selanjutnya hal tersebut menjadikan mereka sebagai sosok-sosok produktif di lingkungannya.
Memang diakui berwirausaha memerlukan pengorbanan nan tak sedikit. Namun berbisnis juga bisa dijadikan sebagai profesi alternatif, artinya seseorang membuka sebuah bisnis tanpa harus meninggalkan pekerjaan nan telah dimilikinya saat ini. Seorang pegawai negeri atau perusahaan bisa menabung dari uang gajinya setiap bulannya, maka buat waktu 2 tahun ke depan akan diperoleh kapital usaha nan cukup buat mengembangankan usaha beternak sapi.
Terkait dengan kapital usaha, coba semaksimal mungkin buat menghindari apa nan disebutkan sebagai riba. Karena menurut ilmu agama, riba merupakan harta kotor nan wajib dihindari oleh manusia. Tidak sedikit para pengusaha nan gigi jari dampak terjebak oleh permainan riba dari bank konvensional. Selain kapital dalam bentuk materi, kapital lainnya nan cukup krusial yakni kejujuran dan keselarasan bisnis dengan anggaran dari agama.
Seseorang karyawan partikelir menganggap dirinya berada dalam zona nan aman, dalam artian tak ada resiko kekurangan uang ketika mereka bekerja dan memperoleh duit bulanan dari jerih payahnya. Namun asumsi sebagian besar masyarakat tersebut sebaiknya dikoreksi ulang sebab memaknai zona kondusif tersebut berbeda dengan para pengusaha.
Wirausahawan handal akan berpendapat zona kondusif atau kemapanan dalam materi bisa diraih saat seesorang telah sampai pada termin pasive income. Dia akan mendapatkan uang walaupun tak bekerja, hanya cukup dengan manajemen dan ide cemerlang maka usaha akan tetap berjalan walaupun ditinggal sang pengelola. Berbeda dengan nasib karyawan nan tak digaji kala dia sedang sakit di rumah, atau berlibur ke luar kota..
2. Meningkatkan pendapatan peternak serta menggerakan perekonomian warga
Usaha berternak sapi mampu menggerakkan laju perekonomian keluarga dan lingkungan masyarakat. Dengan adanya peternakan sapi, maka sirkulasi daging bisa dipenuhi dari lingkungan itu sendiri, bahkan jika perlu memenuhi kebutuhan daging buat daerah lainnya. Ini berarti meningkatkan pendapatan para peternak.
Memperbesar kandang sapi tak harus memperluas kandang nan sudah dimiliki. Seorang peternak sapi bisa menggunakan kandang sapi milik orang lain, dengan cara membentuk akad binis kemitraan. Jadi memiliki sapi banyak akan tetapi nan mengelola dan merawatnya dengan baik melalui tangan peternak di desa. Tentu cara mengembangkan bisnis ini akan menyerap tenaga kerja potensial di pedesaan.
Memilih seseorang buat menjadi kawan peternak tidaklah terlalu sulit, cukup nilailah dari keseriusan dan pengalaman dia dalam beternak. Seorang nan berpengalaman beternak harus didahulukan daripada mereka nan minim pengetahuan dan berhubungan dengan perawatan sapi. Ini bermanfaat ke depannya, yakni usaha semakin besar dan kawan juga akan bertambah banyak.
Sistem Pengelolaan dan Pemeliharaan Sapi Potong
Sebenarnya usaha peternakan sapi pangkas di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Tetapi selama ini peternakan tersebut dikelola secara tradisional sehingga hasilnya tak maksimal.
Agar usaha ini sukses maksimal dan memberikan laba maksimal pada peternak, maka peternak harus mengerti dan memahami bagaimana mengelola pemeliharaan sapi. Sistem pengelolaan pemeliharaan sapi ini merupakan rangkaian kegiatan nan harus dilakukan agar peternakan sapi kita berhasil.
Beberapa hal nan perlu diperhatikan menyangkut sistem pengelolaan pemeliharaan ternak sapi potong, antara lain :
-
Seleksi bibit
Seleksi bibit ialah upaya buat mempersiapkan sapi nan kita pelihara sehingga proses pertumbuhan dan jika memang buat pembibitan, maka bibit sapi bagus.
Seleksi terhadap pejantan meliputi kesehatan fisik, kualitas semen dan kemampuan pejantan buat kawin.
Seleksi terhadap betina menyangkut profil tubuh dan kesehatan, taraf kemiringan vulva tak boleh terlalu keatas, mempunyai puting dengan jumlah 4 buah, bentuk ambing cukup besar dengan bentuk nan seimbang.
-
Pakan
Untuk menjaga kesehatan sapi, maka pakan buat ternak sapi pangkas nan bisa diberikan berupa tumbuhan hijau, seperti rumput, limbah pertanian, dan kacang-kacangan.
Untuk menambah asupan tersebut, maka kita tambahkan konsentrat, yaitu ampas tahu, onggok, dan dedak padi. Dan, buat menjaga kesehatan sapi, kita bisa menambahkan makanan tambahan vitamin, mineral dan urea.
-
Kandang
Kandang loka tinggal ternak nan kita pelihara. Untuk itu kita perlu mengetahui beberapa hal terkait dengan kandang, yaitu:
• Syarat Kandang
- Bahan kandang dibuat dari kayu/ bambu serta kuat
- Diusahakan letak kandang tak manunggal dengan rumah dan jaraknya dari rumah cukup jauh
- Lantai kandang dibuat dari semen/tanah nan telah dipadatkan, dan harus dibuat dengan posisi lebih tinggi dari tanah sekitarnya.
- Sirkulasi udara dalam kandang harus dibuat lancer sehingga kebutuhan oksigen dan pergantiannya cepat.
- Pengaliran air residu di dalam dan luar kandang harus lancar.
• Ukuran kandang
Untuk ukuran kandang nan dijadikan loka pemeliharaan sapi harus diperhatikan dengan ketentuan ideal sebagai berikut:
- Untuk sapi betina dewasa ukuran standarnya adalah1,5 X 2 m/ekor
- Untuk sapi jantan dewasa ukuran standarnya ialah 1,8 X 2 m/ekor
- Sedangkan buat anak sapi ukuran kandang nan cocok ialah 1,5 X 2 m/ekor
Dengan memperhatikan beberapa hal terkait dengan berternak sapi, maka setidaknya kita memperoleh banyak informasi terkait program berternak sapi. Dan, setidaknya hal tersebut bisa menjadi mata pencarian baru bagi kita. Semoga.